"Kemana saja kamu?" Kazuma yang melihat Yagami menyerang langsung bertanya sambil terfokus pada Naga yang yang sedang menyerangnya.
"Pergi sebentar tadi," Yagami menjawab dengan santai. Ia tidak merasa bersalah , bagaimanapun juga serangan naga itu bukanlah sesuatu yang bisa ia ramal kapan datangnya. Yang ia pikir sejak bertemu dengan Shota, naga itu sepertinya ada hubungannya dengan pedangnya . Itu yang ia pikirkan, mengenai kebenarannya ia tidak tahu pasti.
Dengan mengeluarkan pedang warisan Renn, ia mulai berusaha menebas naga yang mengamuk. Kali ini tidak seperti biasanya, 4 naga sekaligus itu sangat merepotkan. Rasanya Yagami ingin mengeluh saja. Ia harap ini akan menjadi yang terakhir kali ia melawan para naga.
Ia melihat Kazuma, gerakannya cepat sekali. Dilihatnya Kazuma menjadi dua dan melawan dua naga sekaligus. Yagami takjub melihatnya, rasanya ia ingin juga bisa menjadi sepertinya. Nanti kalau semuanya sudah berakhir ia berniat untuk menanyakan teknik yang dipakai Kazuma.
Dengan menggunakan api yang besar akhirnya Yagami berhasil juga melumpuhkan satu naga. Dia terlihat sedikit kecapaian. Efek menggunakan energi yang besar . Maklum saja, naga yang ia lawan lumayan tangguh juga. Saat bersiap menaklukkan satu lagi, Kazuma telah mendahuluinya. Dia mengalahkan tiga naga sekaligus dalam waktu yang terbilang singkat. Memang keren orang satu ini, begitulah kira-kira yang ada di otaknya Yagami.
"Keren sekali gayamu. Aku lihat tadi kamu bisa membelah diri dan membagi energi sihir yang sama? Aku ingin mempelajarinya darimu. Apakah itu boleh?" Tanya Yagami , ia sebenarnya tidak tahu apakah ia sudah mengatakannya dengan benar atau tidak. Yang jelas ia sudah memintanya .
"Hmmmm," Kazuma terlihat memegang dagunya seperti orang yang sedang berpikir.
"Aku tidak yakin kamu bisa menguasainya atau tidak," Kazuma berkata. Dia terlihat menyepelekan orang yang berada di depannya itu.
"Apapun itu aku akan melakukannya."
"Kamu tidak memintanya kepada gurumu? Bukankah kau seharusnya sudah menguasainya dari gurumu? Aku lihat kemampuanmu hebat juga," Kazuma bicara begitu kemudian meninggalkan Yagami begitu saja.
Entah apa maksudnya, Yagami benar-benar tidak mengerti. Yang jelas , tidak lama setelah itu tiba-tiba Shota muncul di depannya. Pandangannya tajam, matanya merah. Dia seperti mengajak berperang.
"Ku peringatkan padamu untuk tidak mencampuri urusanku!" begitulah yang diucapkannya.
"Urusanmu? Aku rasa seseorang telah membuatmu jadi boneka. Hai iblis yang tak tahu malu, entahlah kau dari dunia ini," Tanpa pikir panjang Yagami langsung menyerangnya menggunakan pedang warisan Renn.
Dia tahu, Shota kini sudah sepenuhnya terperangkap di dalam tubuhnya sendiri. Yang sekarang di hadapinya adalah pemilik asli kekuatan pedang yang telah menguasai tubuh ini. Setelah mendengar cerita dari Kojima, ia merasa sedikit tersentuh oleh Shota.
Selama ini yang ia harapkan adalah kebahagiaan yang didapat oleh orang-orang pada umumnya. Tak ada keinginan yang lebih dari itu. Kasihan sekali dia, sejak kecil ditinggal orangtuanya. Kisahnya mirip seperti Yagami, bedanya dia mengalami banyak penderitaan. Dia pasti tak mengerti akan kasih sayang, walaupun aslinya hatinya lembut.
Ia kemarin melihatnya tidak bisa membunuh Kojima, itu adalah bukti yang nyata buatnya. Sebenarnya Yagami sama sekali tidak punya urusan dengannya. Hanya saja karena kebetulan ia adalah pemegang pedang yang terlihat oleh Yagami memiliki aura yang sangat jahat. Ia merasa orang biasa tidak seharusnya memegang pedang itu.
Yagami merasa harus merebut pedang itu dan menyembunyikannya disebuah tempat yang tak bisa dijangkau manusia. Tapi sekarang sepertinya sudah terlambat, tak ada cara yang benar-benar efektif untuk membuatnya terlepas dari pedang itu kecuali dengan menyadarkan Shota. Disini masalahnya,Yagami tidak tahu caranya agar Shota bisa sadar bahwa dirinya diperalat.
Pertempuran mereka terlihat sengit. Kedua pihak sama-sama tidak mau mengalah . Hanya saja nampaknya Yagami mulai terpojok, sebab energinya setiap kali dipakai akan semakin berkurang. Melihatnya Kazuma langsung membantunya. Pertarungan terjadi lagi kali ini dua lawan satu.
Walaupun sudah dibantu, tetap saja Yagami terpojok. Padahal tadi ia yang menghunuskan pedangnya duluan, sekarang ia sudah pasrah. Energinya semakin lama semakin habis. Tak ada kesempatan untuk menang. Seandainya mati, asalkan mati secara terhormat Yagami tidak mempermasalahkan jika harus mati muda.
Musuh baru datang, Ryu yang bosan hanya menonton saja mulai ikutan mengeroyok Yagami. Rasanya ingin sekali mengeluh, tapi bagaimanapun juga itu tak mengubah kenyataan. Kazuma membelah diri menjadi 3 dengan kekuasaannya. Melihatnya , Yagami berdecak kagum .
"Hai arwah gentayangan, kenapa kamu tidak ke neraka saja?" Tanya Kazuma. Dia tahu, kemungkinannya untuk menang kecil, tapi dia ingin sekali berkata begitu .
"Siapa yang kau bilang arwah gentayangan?"
"Kamu. Seharusnya kamu sudah mati. Aku melihatmu tertusuk pedang yang dipakai boneka mu."
"Aku itu abadi. Lagipula kau siapa?" Ryu merasa heran . Dia penasaran dengan orang yang dia lawan itu.
"Aku adalah orang telah menusuk mu di masa lalu. Tapi yang ini versi mudanya. Jangan kaget kalau aku tahu siapa kamu," jawab Kazuma. Dia menjawab dengan lantang, nadanya terdengar agak sombong.
Yagami yang mendengar sebenarnya kurang yakin dengan jawaban lantang yang dilontarkan oleh Kazuma walaupun dia terkejut juga . Tapi kalau mendengar ekspresi lawan bicaranya mungkin apa yang dibilang benar juga. Kazuma memang mengatakan bahwa ia berasal dari masa lalu , tapi baru kali ini ia mendengar dari mulutnya kalau dia punya hubungan dengan lawan.
Selama ini, Yagami hanya mengetahui bahwa pedang yang dipakai Shota itu mengeluarkan aura kegelapan yang sanggup menenggelamkan penggunanya. Ia ingin tahu lebih banyak mengenai pedang itu kepada Kazuma nanti. Mungkin juga sekalian ia ingin bertanya mengenai Naga yang diperanginya selama beberapa bulan ini.
Setelah dalam posisi yang benar-benar terdesak. Dengan sisa-sisa kekuatannya Yagami mengeluarkan kekuatan terbesar dari pedang yang ia pegang sekarang. Air, api, udara, petir, dan tanah ia gabungkan semuanya menjadi satu. Setelah dilepaskan, kekuatannya itu sedikit berhasil memukul mundur Shota.
Sementara Ryu juga terpojok menjawab Kazuma yang membelah jadi tiga. Walaupun sudah terpojok, Ryu tak ada niatan untuk pergi. Ia masih penasaran dengan pria yang mengaku pernah membunuhnya di masa lalu.
Saat asyik bertarung, tiba-tiba saja hari yang terang menjadi gelap bagai malam. Rupanya purnama sedang hujan, Ryu yang menyadarinya tersenyum licik. Ia pernah membaca dari sebuah buku bahwa aat gerhana terjadi , ia bisa membuka portal waktu dan pergi ke masa yang di mau.
Sepertinya tak ada waktu lagi, ia segera merapal mantra dan kemudian menyeret Shota yang baru mendapatkan serangan yang dahsyat dari Yagami. Portal waktu terbuka, dengan segera ia masuk ke sana bersama Shota menuju masa lalu. Ada sesuatu yang ingin ia kerjakan di sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments