Renata tersenyum memandangi laki-laki yang saat ini sedang menyuapinya. Sudah berulang kali dia menolak, lelaki itu justru semakin memaksa untuk menyuapinya.
"Aku bisa sendiri, Devan. Kakiku memang tidak bisa bergerak, tetapi, tanganku masih normal." Bibir Renata mengerucut, memprotes laki-laki di depannya yang selalu saja memperlakukannya secara berlebihan.
"Aku tahu, kamu bisa sendiri. Tapi, aku benar-benar ingin menyuapimu." Devan kembali menyodorkan sendok ke arah mulut Renata. Dengan sedikit memaksa, makanan itu pun akhirnya masuk ke dalam mulut mungilnya.
Bibir perempuan itu bergerak-gerak, membuat Devan ingin sekali menggigitnya. Namun, segera ditepisnya jauh-jauh pikiran negatif yang kini bersarang di kepalanya.
Devan memang mencintai Renata. Namun, pria itu tidak akan pernah memaksa wanita itu untuk bersamanya. Bisa berdua dengan Renata seperti ini saja sudah membuatnya bahagia, Devan tidak mau berharap lebih selain ini.
Paling tidak, untuk saat ini, Devan memang hanya akan fokus pada proses penyembuhan kaki Renata.
"Aku bilang, aku bisa sendiri. Kenapa kamu terus memaksa?" Renata berbicara dengan mulut penuh makanan.
"Aku hanya ingin merasa berguna untukmu. Selama kita di sini, kamu melakukan apa-apa sendiri. Seolah tidak ada aku yang bisa membantumu." Devan berpura-pura sedih.
Selama di Amerika, Renata memang selalu melakukan apapun sendiri. Meskipun dirinya belum bisa berjalan, tetapi, perempuan itu berusaha melakukan apa pun sendiri.
Wanita itu tidak mau merepotkan Devan dan ibunya untuk terus mengurus segala kebutuhannya.
"Aku hanya tidak ingin merepotkan kamu sama tante Iren terus menerus. Bukankah, dokter bilang aku harus belajar mandiri?" Renata mengingatkan Devan tentang ucapan dokter yang memeriksanya di rumah sakit.
Devan menggedikkan bahu. Meskipun itu benar, tetapi, Devan hanya ingin bisa berdekatan dengan Renata.
Laki-laki itu kemudian kembali menyuapkan makanan ke mulut Renata.
"Kamu harus menyiapkan banyak tenaga untuk terapi hari ini." Pria itu meletakkan piring bekas makan Renata yang sudah kosong, kemudian memberikan wanita itu segelas air putih yang langsung diminum oleh Renata.
"Terima kasih." Renata mengusap perutnya yang terasa kenyang.
"Semoga hasilnya lebih baik dari hari kemarin." Renata berucap dengan penuh semangat.
Dalam hati, Renata benar-benar ingin cepat pulih. Dia berjanji, akan bekerja keras agar dia bisa berjalan kembali seperti dulu.
"Aku yakin, kamu pasti bisa. Dalam waktu kurang dari dua tahun, aku yakin, kamu pasti sudah bisa berjalan lagi." Devan menatap Renata dengan penuh keyakinan. Laki-laki itu sungguh sangat berharap, wanita yang dicintainya itu bisa segera sembuh dan kembali berjalan seperti sedia kala.
"Mudah-mudahan. Semoga saja aku benar-benar cepat kembali berjalan seperti dulu." Renata menatap Devan tak berkedip.
"Ren, jika saat itu tiba, maukah kamu memberi aku satu kesempatan?" Devan menatap manik mata hitam milik Renata.
Wanita itu terdiam, tidak berani menjawab pertanyaan Devan.
"Memberinya kesempatan? Apa aku bisa memberikan orang lain kesempatan untuk masuk ke dalam hatiku? Sementara hatiku hanya berisi dia. Sedalam luka yang dia berikan sedalam itu pula rasa cinta yang ada dalam hatiku untuk dia," batin Renata dengan rasa sakit yang tiba-tiba merayap ke ruang hatinya.
Sedalam itu, dia mencintai laki-laki yang sangat dibencinya. Laki-laki yang selalu membuatnya sakit hati setiap kali melihatnya.
"Lupakan dia. Mulailah kehidupan barumu di sini bersamaku. Izinkan aku untuk membuktikan padamu, kalau aku juga layak berada di sampingmu, Renata." Devan menatap Renata dengan penuh cinta.
Laki-laki itu menggenggam erat, tangan wanita yang sangat dicintainya itu.
"Aku mencintaimu, Renata. Izinkan aku menjadi pendampingmu untuk mengantikan dia." Devan kembali berucap. Kedua matanya menyiratkan permohonan.
"Izinkan aku menjagamu dan mencintaimu lebih dari cinta yang dia miliki untukmu."
"Devan ...."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Made Elviani
Devan baik tp napa aku monya Renata balikan sm Bima
2022-12-06
1
Ana Uhibbuka Fillah
aku tetap dukung bima sama renata meskipun bima pernah menyakiti hati renata
2022-11-10
0
enung sholehah
apa ga akan di lanjut ni cerita nya? kenapa belum update terus thor? hadeuh....
2022-11-09
0