Part 8 NIKAH KONTRAK

"Bima, maukah kamu menikah denganku?"

Bima menatap perempuan di depannya sambil mengerutkan dahi.

"Apa kamu bilang?"

"Menikahlah denganku!" Karina berucap dengan penuh keyakinan, membuang rasa malu dalam hatinya. Sepertinya, dia memang harus segera menikah dengan laki-laki pilihannya agar sang paman tidak bisa mengambil alih harta warisan yang seharusnya menjadi miliknya.

Awalnya, Karina sudah sangat yakin akan menikah dengan Randy, laki-laki yang sudah menjadi kekasihnya dari semenjak SMA. Namun, tidak disangka, saat Karina ingin menceritakan masalahnya pada Randy dan mengajaknya menikah, pria itu justru mengkhianatinya.

Siang itu, saat dirinya akan memberikan kejutan pada sang kekasih, Karina justru dikejutkan oleh suara laknat yang berasal dari kamar Randy. Merasa penasaran, gadis cantik itu dengan perlahan mendekati kamar kekasihnya.

Saat itu juga, dunianya serasa hancur saat melihat Randy yang sedang bersemangat memacu tubuhnya di atas tubuh seorang perempuan. Perempuan yang tak lain adalah anak dari pamannya.

"Ah, sial! Kenapa kenangan sialan itu justru muncul sekarang?" Karina menggeram dalam hati.

Kejadian itu sudah berlalu sebulan yang lalu, tetapi, rasanya masih baru kemarin terjadi. Rasa sakitnya bahkan sampai sekarang masih begitu terasa.

Bajingan!

"Apa saat ini kamu sedang melamarku?" Bima mencibir.

"Sebenarnya kamu ini perempuan macam apa, sampai-sampai berani melamar pria yang baru kamu kenal selama satu hari?" lanjut Bima sambil tersenyum dengan begitu menyebalkan. Sementara Karina melotot dengan wajah merah padam.

"Tentu saja aku perempuan baik-baik!" Karina berteriak kesal.

"Oh, ya?" Bima menatap Karina dari ujung kaki sampai ujung kepala, seolah sedang menelanjangi gadis cantik itu.

Bima akui, gadis bernama Karina itu memang sangat cantik. Meskipun wajahnya terlihat pucat, tetapi tetap tidak bisa menyembunyikan kecantikannya.

"Lalu, kenapa kamu mengajakku menikah?"

"Aku ...." Mata bulat Karina menatap pria yang saat ini juga sedang menatapnya tajam.

"Aku ingin kamu menolongku. Anggap saja, sebagai ganti rugi karena kamu telah menabrakku," ucap Karina.

"Ganti rugi?" Bima menatap Karina dengan pandangan mencibir.

"Kenapa aku harus ganti rugi? Jelas-jelas kamu yang salah dalam hal ini. Kalau kamu tidak bodoh dan ceroboh, aku juga tidak mungkin menabrakmu!"

"Kamu!" Karina berteriak mendengar ejekan pria di depannya itu.

"Aku tidak bodoh! Kalau saja anak buah paman tidak mengejarku, aku juga pasti tidak akan ada di hadapan mobilmu saat itu!" Karina kembali berteriak kesal. Gadis itu kemudian memegangi kepalanya yang terasa sakit.

Mulutnya mendesis, saat luka di kepalanya itu kembali terasa sakit. Melihat Karina meringis kesakitan, Bima kemudian mendekati gadis itu.

"Sebaiknya kamu istirahat dulu. Jangan terlalu banyak mikir." Bima membantu membaringkan tubuh Karina. Pria itu mengatur ranjang agar perempuan itu bisa berbaring dengan nyaman.

Karina menghembuskan napas panjang, mencoba menghalau rasa sakit di kepalanya.

"Apa perlu aku panggilkan dokter?" Suara Bima berubah lembut. Pria itu menatap Karina dengan rasa khawatir.

Memang benar, seandainya gadis itu tidak dikejar-kejar oleh anak buah pamannya, tidak mungkin tiba-tiba dia muncul di hadapan mobilnya.

"Tidak perlu. Aku baik-baik saja." Karina menjawab dengan pelan. Amarah dan kekesalannya pada Bima musnah sudah.

Mereka berdua kemudian terdiam. Bima merapikan rambut Karina sambil memeriksa perban di kepala gadis itu. Laki-laki itu menarik napas lega, kemudian menarik tangannya dari kepala Karina.

"Bima, apa kamu benar-benar tidak bisa menolongku?" Suara Karina terdengar lirih. Perempuan itu bahkan tidak membuka matanya.

"Aku akan menolongmu, tetapi, bukan menolongmu dengan cara menikah denganmu." Bima menghentikan jarinya yang sedang bermain di atas layar ponsel. Laki-laki itu sedang menunggu kabar dari Renata yang sejak kepergiannya seolah ditelan bumi. Perempuan itu bahkan tidak mengirimi pesan apa pun padanya.

Mengingat Renata, hati Bima kembali berdenyut nyeri. Laki-laki itu menarik napas panjang, membuat Karina membuka matanya.

"Kenapa kamu tidak mau menolongku dengan cara menikah denganku?"

"Kamu pikir pernikahan itu mainan? Kita bahkan belum saling mengenal. Dasar bodoh!"

"Aku tidak bodoh!"

"Kalau kamu tidak bodoh, kamu pasti tidak mungkin mengajak pria asing yang bahkan baru kamu kenal untuk menikah denganmu!"

"Kamu belum mengenalku sama sekali. Apa kamu tidak takut kalau aku ini ternyata orang jahat?"

"Kalau kamu jahat, kamu tidak mungkin menolongku." Karina menatap Bima dengan seksama.

"Aku tahu, pernikahan itu bukan permainan. Aku hanya ingin kamu menolongku agar aku bisa lepas dari paman. Aku tidak mau kalau sampai paman dan keluarganya kembali merebut apa yang seharusnya menjadi milikku."

"Kalau aku menikah dengan pria yang dipilih oleh pamanku, aku yakin, dia pasti akan kembali menguasai harta orang tuaku. Apa aku salah jika kali ini aku ingin mempertahankan apa yang seharusnya menjadi milikku?" lanjut Karina. Berharap, pria dingin di depannya itu mau menolongnya sekali lagi.

"Nikah kontrak." Karina kembali berucap sambil terus menatap Bima.

"Apa?" Bima mengerutkan keningnya.

"Nikah kontrak seperti yang ada di novel-novel yang pernah aku baca."

"Kita menikah di atas perjanjian, setelah itu kita juga yang tentukan kapan pernikahan itu akan berakhir. Bagaimana? Mudah bukan?" Bima melongo mendengar kalimat demi kalimat yang keluar dari bibir seksi Karina. Tidak menyangka kalau gadis itu mengatakan tentang pernikahan seperti sedang mengatakan tentang makan apa hari ini.

"Sepertinya, selain bodoh, kamu juga gila. Kamu menyamakan pernikahan seperti di dunia novel yang kamu baca?"

"Menikah kontrak? Mengakhiri pernikahan? Kenapa aku harus bertemu dengan gadis bodoh seperti dirimu?"

"Aku tidak bodoh!"

"Hanya wanita bodoh yang menginginkan nikah kontrak!"

"Kamu benar-benar menyebalkan, Bima!"

"

Terpopuler

Comments

Made Elviani

Made Elviani

tinggal pulang aja Bima .......jk kamu msh mo kembali pd Renata jaga hati kamu Bima

2022-10-08

0

Tatik R

Tatik R

bima pusing

2022-10-04

0

Nova

Nova

ude lach bima... tolong aja. si karina..... . dulu kan loe waktu nikah dg renata... jg gak menganggap renata istri loe kan... jd cobalah skrg loe bantu si kirana..... dan jangan anggap juga si kirana istri loe... beres kan

2022-10-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!