perjalanan kembali ke Indonesia dengan perasaan cemas kesedihan tak hentikan nya aku meneteskan air mataku. lelaki yang menjadi majikanku dia menemaniku pulang entah apa maksud nya aku tak peduli hanya ingin ketemu anakku, setelah sampai bandara kami langsung menuju rumah sakit, perjalanan terasa begitu lama saat sampai aku berlari menuju IGD menanyakan keberadaan anak ku perawat disana mengantarku. ke lorong ruang operasi hatiku semakin tak karuan ku lihat anakku sri sedang diduduk di sana bersama suaminya aku berlari
"kakak" ucap ku
"mama" ucap sri aku memeluk nya
"mah ade mah " ucap sri menangis aku pun tak bisa menahan air mata ku aku menangis hingga tiba-tiba kepala ku sakit pandang ku menghitam dan aku terjatuh pingsan
bau obat ruang sakit menyeruak di hidup ku kesadaran ku kembali kulihat aku di ruangan.
"kau sudah sadar " ucap tuan majikan dia duduk di samping ranjang melihat ku dengan wajah datarnya.
"saya dimana adek dimana " ucap ku panik bangun ingin menemui anakku
"jangan bergerak anak mu masih di ruang operasi" ucap nya menahan tubuhku agar tidak bangun dari ranjang.
"tidak, aku ingin kesana ade butuh aku aku ingin kesana" ucapku mulai terisak
"sudah kau nurut anak mu akan baik-baik aja berdoa lah" ucap nya tidak formal dia menggunakan bahasa Indonesia aku tak sadar kami berbicara menggunakan bahasa ku.
"aku ingin kesana hikss... hikksss" ucap kumenangis majikan ku memelukku mencoba menenagkanku.
"menangis lah jika itu membuat mu tenang kamu harus kuat demi anak mu" ucap nya lembut mengusap- usap punggung ku. aku menangis tetisak-isak aku tersadar yang aku lakukan salah memeluk calon suami orang. segela ku melepaskan pelukannya
"maaf tuan" ucap ku lirih
"tidak apa-apa jika kamu sudah tenang saja tinggal dulu kamu tetep disini sebelum kantong darah ini habis" ucap nya memunujuk kantung darah yang ada di atas tiang impusan dia pergi keluar dari ruang.
"ya Allah selamat lah anak ku, aku lera menukar nyawaku demi anakku ya Allah" gumamku dalam. hati, aku tak tenang ingin melihat kondisi anakku.
"mah gimana keadaan mamah" ucap sri masuk ke ruang membawakan bubur.
"gimana adek ka" tanya ku langsung
"alhamdulillah mah operasi adek lancar sekarang adek lagi di ruang rawat nunggu siuman" ucap sri memberi kabar.
"alhamdulillah ya Allah terimakasih " ucap syukur ku dengannya haru.
"alhamdulillah mah, doa kita di kabul sama Allah" ucap sri.
"iya nak mama lega" ucapku
"ayo mah makan dulu biar cepet sembuh ketemu ade" ucap sri menye ndok bubur menyuapi ku aku menerima suapan dari nya.
"udah nak mama kenyang" ucapku
"baru berapa suap mah" ucap sri
"nanti lagi aja nak mamah ingin liat ade" ucap ku
"iya mah nanti nunggu mama pulih dulu " ucap sri. tak lama pintu terbuka dokter datang mengecek kondisi ku dan memberi izin untuk ketemu anakku aku memakai kursi roda di dorong anakku. ke kamar ade di sana ade sudah sadar kaki dan kepalanya di perban wajahnya banyak goresan.
"mama" ucap lirih ade
"ade iya ini mama nak" ucap menyentuh tangan nya menciumi tangannya air mataku menetes
"mama jangan nangis adek nggak kenapa ko bentar lagi ade sembuh mama jangan sedih iya ade senang mama pulang, mama jangan pergi lagi iya tetep sama ade" ucap ade riri yang meminta ku tidak kembali lagi ke Taiwan.
"iya nak iya mama nggak akan ninggalin ade mama di sini ade harus cepat sembuh" lirih ku
"bener ya mah" ucap nya senang
"iya nak" ucapku tersenyum
"mah itu siapa" ucap ade melihat majikan ku yang berdiri
"itu majikan mama dia mengantar mama pulang nak" ucap ku majikanku mendekat tersenyum ke adek membuat ku terkejut melihat orang yang kejam. itu tersenyum manis.
"Hallo nama kamu siapa gadis manis" ucap tuan dengan bahasa indo.
"saya riri om terimakasih udah mengantar mama pulang om nggak akan bawa mama lagi kan" tanya riri.
"riri nama yang indah om nggak akan bawa mama mu kembali kamu anak yang kuat cepat sembuh nanti temain om keliling negara ini bisa" ucap nya ramah
"bisa om bisa adek akan temenin om jalan-jalan " ucap riri senang
"maaf taun bisa kita bicara sebentar" ucapku majikanku.
"baiklah , om keluar bentar iya nak manis" ucap nya pamit ke riri dan mendorong kuri roda ku keluar ruangan dai duduk di kursi tunggu.
"mau bicarakan apa" ucap nya
"anda bisa bahasa kami tuan" ucapku
"masih bertanya saja saya bisa apa tidak" ucapnya dengan wajah datar nya.
"maaf, saya hanya kaget saja anda bisa bahasa kami. soal ucapan saya di dalam saya serius tuan saya nggak mau balik kesana lagi jika anda menggugat saya karna kontrak kerja saya masih ada silakan tuan saya ikhlas" ucap ku
"saya juga serius dengan ucapan saya di dalam tadi jadi kamu tidak usah memikirkan itu xixin sudah tau semua dia mengijin kan kamu pulang biar saya yang urus masalah kontrak kamu sama xixin. mungkin barang kamu akan di kirim dari sana. " ucap nya
"terimakasih banyak tuan" ucap ku dengan senyum senang .
"manis jika kamu tersenyum, tersenyumlah terus " ucap nya membuat ku malu
"maaf tuan anda pasti lelah lebih baik anda istirahat di rumah saya nanti ikut lah pulang bersama menantu saya. tuan " ucap ku
" tidak usah saya di sini aja, saya mau menjaga anakmu yang manis itu, dan satu lagi jangan panggil tuan terus saya tidak enak dengan keluargamu "ucapnya menyodorkan tangannya
" nama saya chu xin panggil koko bila kau mau"ucap nya mengenalkan diri
"saya zulaika di bisa di panggil aika tuan" ucap ku menjabat tangan nya
"jangan tuan lagi aika" ucapnya
"eh _ iya maaf koko" ucap ku tersenyum
"ya sudah ayo kita masuk" ucapnya. mendorong kembali kursi roda ku masuk ruangan.
"ka kalian pulang aja dulu mama yang jaga adek , kasian cucu mama di rumah" ucap ku ke sri dan suaminya.
"tapi mah mama masih belum pulih" ucap sri
"mama tidak apa-apa" ucap ku
"saya yang akan menjaga mereka kamu lebih baik pulang dan bawa pakaian ganti untuk mama mu nanti" ucap koko
"baiklah " uco Sri
"mama aku akan minta ranjang untuk mama di sini biar bisa istrahat mama" ucap irfan sebelum pamit pulang mereka
"iya makasih iya nak kalian hati-hati" ucap ku
"iya mah asalamualaikum'' mereka pamit
" Walaikumsalam " aku kembali kedalam Melihat koko memejam kan matanya di sofa. aku menemani ade dia juga tertidur aku mengemgam tangan anakku dan tertidur...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments