setelah aku di rawat di rumah dan di bolehkan pulang, aku tinggal di rumah anakku sementara waktu karna sri ingin merawatku, hingga sembuh total aku tidak boleh balik ke rumah ku,
"mah aku mau cek kandungan dulu mamah jangan kemana istirahat" ucap sri pamit
"iya nak kalian hati-hati" jawab ku.
setelah mereka pergi aku menutup pintu dan masuk ke kamarku untuk istirahat, masih terasa lemas badan ku aku memejam kan mataku selang berapa menit aku tertidur, di sela-sela tidur ku aku merasa ada tangan yang melingkar di perutku aku langsung membuka mata ku ternya benar ada tangan saat ku balik badan ku ada anton orang yang ku hindari selama ini, dia tertidur memeluk ku.
"lepaskan aku" ucap ku meminta di lepaskan dari pelukan nya.
"aku merindukan mu sayang" bisik nya di telinga ku hembus napasnya membuat merinding.
"lepaskan anton aku sedang sakit tolong mengerti" ucapku membujuk anton
"karna sakit makanya aku peluk, diamlah dan tidur lagi aku akan menjagamu" bisiknya lagi.
"jangan macam-macam kamu" ucapku
"tidak aku hanya memeluk mu mamah" ucapnya mengeratkan pelukan nya, rasa lemas di badan ku membuat lemah aku menutup mata ku kembali, rasa hangat dari tubuh anton membuatku nyaman. aku tertidur kembali hingga suara sri membangunkanku.
"mah bangun makan dulu biar bisa minum obat" ucap sri
"hah.iya kak" ucapku kaget kulit tidak anton di sisi ku
"apa tadi mimpi iya" ucap batin ku.
"makan iya mah biar cepet sembuh" ucap siri memberikan makan
"iya nak, gimana hasil pemeriksaan nya" ucap ku menanyakan kandung annya.
"alhamdulillah mah seminggu lagi cucu mamah larih" ucap sri memberi tau ku.
"alhamdulillah nak di pancarkan proses persalinan nya kamu harus banyak gerak iya biar lancar" ucapku menasehati
"iya mah doa in terus aku iya mah" jawabnya.
"iya nak" aku pun makan di temani sri dan meminum obat sri meminta ku istirahat kembali dia pergi dari kamar, aku duduk termenung memikir kan mimpi yang aku alami terasa nyata. tiba-tiba ada yang telepon, nomor tidak di kenal.
"hallo" ucapku
"hallo sayang sudah bangun ternyata" suara yang aku kenal.
"anton" ucapku
"iya sayang kamu rindu iya" ucapnya
"tidak, ada apa telepon saya" ucapku
"jangan begitu sayang aku rindu suara indah mu itu " ucapnya anton di telepon
"kalau tidak ada yang penting saya tutup telepon nya" ucapnya langsung mematikan telepon.
"jangan menghindari ku lagi" pesan masuk dari no itu
"tolong kamu jangan ganggu saya anton " balasku.
"saya tidak ganggu saya hanya rindu dengan bidadari ku" pesannya lagi, aku tidak membalasnya dia mengirimi pesan lagi terus kirim pesan dan telepon aku tidak mengangkat nya hingga pesan terakhir membuatku tidak percaya.
"saya akan datang" pesannya terakhir dia tidak menghubungi aku lagi aku tidak mempedulikannya.
"mana mungkin dia datang dasar bocah" ucapku, aku masuk ke kamar mandi menganti pakaian ku dan naik ke tempat tidur mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu tidur, aku membaringkan tubuh ku dan menyelimuti ku memejam kan mata ku obat yang aku minum mulai bereaksi rasa kantuk mulai menyerang, ada suara bisikan di telinga ku
"sayang aku datang"bisikan
cup
dia mencium ku aku menjamah ku kembali aku berusaha menolak tenagaku kalah kuat dengan nya, malam itu kami melakukan yang seharusnya tidak kami lakukan.
tok tok tok
"mah sudah bangun belum" suara sri membangunkan ku. aku bangun dengan keadaan ku berselimut tidak menggunakan pakaian ku tidak ada anton di kamar ku.
"mah" terdengar sri lagi
"iya nak mama mau mandi" teriakku sri tidak memanggil lagi.
"badan ku lengket pada pegel semua" keluh ku bangun masuk kamar mandi dan membersihkan tubuh ku hanya tanda merah di tubuh.
"gila si anton ini merah semua" ucapku kesal melihat tubuh ku penuh dengan tanda merah. aku memakai baju berkerah panjang menutup tanda merah.ku keringkan rambut ku. setelah selasai aku langsung keluar kamar menghampiri sri di depan rumah dia sedang berjemur ku lihat sudah jam 9 pagi
"ka"
"mah mama udah sehat" ucap sri
"sudah nak mama sudah sembuh "
"sini mah kita berjemur"
"iya sayang"
kami berjemur bersama sambil mengobrol dan setelah berjemur aku membantu anak ku masak dia menolak aku memaksanya kami menyiapkan makan siang dan membersihkan rumah tubuh ku kembali sehat setelah tidur bersama anton tubuh ku tiba-tiba sehat kembali, aku tidak membahas tentang anton yang bisa datang masuk kamarku malam hari, setiap malam anton datang tidur di kamarku terkadang dia hanya memeluk ku saja, aku sudah pasrah dengan kami menjalani hubungan terlarang ini dengan sembunyi-sembunyi, setelah seminggu aku tinggal di rumah sri aku pulang ke rumah ku anak bungsu ku dia ikut kembali kerumah, seminggu sekali aku mengecek warung ku di pasar.. banyak pesanan ketring aku menambah karyawan lagi, aku senang dengan kehidupan ku sekarang aku bisa usaha sendiri tidak kerja di pabrik lagi dan membuka lowongan pekerjaan juga untuk yang lain, anton tidak pernah datang ke rumah hanya ketemu di luar, aku tidak mengizinkan dia kerumah ku, aku tidak mau tetangga mu membicarakan ku lagi, selama ini sudah banyak gosip tentang status ku ini, entah sampai kapan aku seperti ini anton sangat perhatian terhadap ku dia memaksa ku menikah aku enggan karna tidak ada restu dengan hubungan ini, aku takut anak-anak ku kecewa kembali terhadap ku, sudah 1 tahun aku berpacaran dengn anton dia sudah lulus kuliah dan mulai bekerja dia mulai sibuk jarang menghubungi ku membuat ku merasa kehilangan sosoknya, aku nggan menghubungi nya duluan aku malu terhadap nya meski sudah pacaran, sudah beberapa bulan dia bekerja di perusahaan apa aku tidak tau, aku hanya menunggu nya saja, hubungan ini sangat rumit ingin berakhir tapi tidak bisa di jalani tapi seperti ini,
"mah aku mau mondok boleh mah" ucap si adek ingin pesantren.
"boleh sayang tapi sambil sekolah juga iya, " ucapku
"iya mah makasih iya mah" ucap anakku.
"tapi mama jadi sendiri dong, di rumah kalau ade mondok, nanti sama siapa" ucapku baru sadar dengan keinginan putriku.
"ih mamah udah setuju tadi, mama bisa tinggal sama kaka" ucap anakku
"mama ikut mondok aja Sama ade" ucapku ingin ikut anak.
"emang bisa gitu mah, " ucapnya
"bisa kali coba aja mama cari yang bisa ikut mama" ucapku
"jangan mah, mamah di rumah aja kan mamah harus kewarung" ucapnya tidak mau di ikuti
"pelit banget iya anak mama ini nggak mau ajak mama" ucapku tersenyum memeluk anak ku.
"heheheh kan udah tua mama mah"
"iya iya mama nggak ikut nanti mama cari dulu "
"makasih mah aku sayang mama"
"mama juga sangat banget sama adek"
kami berpelukan mencurahkan rasa sayang...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments