malam hari sri datang dia tidak berbicara apapun dia pergi naik ke kamarnya aku diam melihat nya mungkin dia kecewa karna ibu nya akan menjadi lagi, aku kembali kekamar melepaskan lelah hati.
"dek kaka mana? " tanyaku saat melihat si adek turun sendiri tidak bersama kaka nya.
"belum bangun mah tadi adek ketuk pintunya tidak nyaut" jawab si adek.
"ya sudah adek sarapan ayo, kan mau sekolah" ucapku
"iya mah nanti mama anterin ade iya" ucap nya
"iya nak" jawab ku. aku meninggal kan si adek sarapan aku menaiki tangga ke kamar sri.
"tok tok tok" aku mengetuk pintu kamar
"kak bangun kaka tidak berangkat kerja ini udah mau siang, ayo turun sarapan" ucapku sambil mengetuk pintu lagi.
cek lek
pintu terbuka sri sudah rapih dia melewati ku dan tidak menyapaku dia turun ke bawah, aku hanya menghela napas pasrah dengan sikap anak ku, aku turun berjalan ke meja makan mereka sedang sarapan.
"mah aku mau siap-siap dulu" ucap si adek, aku mengangguk mengiyakan dia pergi naik ke kamarnya. tinggal aku dan si sulungn
"kaka marah sama mama" ucap ku ke sri.
"tidak" jawab nya
"mama Minta maaf membuat kalian kecewa dengan pernikahan mama, mama cuma tidak ingin di madu " ucapku.
"mama tidak salah papa gunawan yang salah, aku hanya menyesal telah meminta mama menikah dengan nya dan berakhir nyakitin hati mama" ucapku sri dia merasa bersalah
"bukan salah kaka ini udah takdir mama pak gunawan bukan jodoh mama ka, mama cuma ingin bersama kalian sudah cukup buat mama" ucapku menyentuh tangan anakku.
"maafin aku" isaknya sri menangis aku langsung memeluk nya
"sudah-sudah jangan nangis nanti make-up kaka luntur" ucapku menenangkan sri
"mamah bisa saja" ucapnya reda dia melepaskan pelukanku.
"habiskan sarapannya mama mau anter ade kaka kalau mau berangkat kuncinya tari di tempat biasa" ucapku
"Oke mah hati-hati" jawabnya
aku pergi mengantar anakku ke sekolah untung sekolah nya tidak pindah masih di tempat yang sama aku mengantar nya sampai gerbang sekolah dia menyalimiku dan masuk, aku naik angkot lagi pergi ke pasar uang bulanan yang di kasih mas Gunawan mas ada, aku menggunakan nya berbelanja sayur untuk makan kami di rumah, setelah belanja aku langsung pulang dan membersihkan rumah, mas gunawan tidak mengetahui ku sama sekali berhari-hari telah lewat sudah satu minggu tidak ada kabar dengan status ku sekarang.
"kak ada lowongan nggak di tempat kaka" tanyaku ke sri
"kenapa mah" tanya nya
"mama mau kerja lagi" ucapku
"jangan kerja lagi mah biar kaka aja yang kerja" ucap anaku melarang bekerja
"mama ingin kerja lagi kak pengen ada kesibukan lagi" ucapku
"tapi mah" ucap sri
"ada nggak" tanya ku kekeh
"ada " ucap nya
"ya udah lusa mama mau ngelamar" ucapku
"terserah mama aja asal jangan maksain aja" ucapnya
"nggak donk, udah nggak sabar pengen kerja lagi ketemu banyak orang" ucapku
aku melamar kerja di tempat anak ku kerja dia membantu ku masuk aku senang bisa bekerja lagi hari pertama ku lalui dengan mudah hari-hari terus berlalu surat janda ku dapat mas gunawan bener memenuhi permintaan, status janda ku sandang lagi banyak orang tidak suka dengan status ku aku tidak peduli dengan semua itu aku hidup bahagia bersama anak-anak si bungsu sudah besar dia sudah masuk SMP aku semakin rajin kerja biaya sekolah semakin mahal, sri dia mau menikah.
"mah model nya bagus nggak" ucap sri dia memperlihatkan gambar baju kebaya yang akan di pakai aku dan adiknya.
"yang biasa saja nak buat mama, mama udah tua gini masa pake yang kaya gitu" ucapku
"kata siapa mama tua masih muda gitu , kata ka juna , mama kaya kakaku bukan kaya ibuku" ucap sri
"udah jangan pilih yang itu yang ini aja simple" ucapku memberikan contoh baju
"ya sudah, adek model apa mah" ucapnya
"samakan saja sama mama beda tangan saja" ucapku.
"Oke deh , nanti aku pesan "
aku suda mengajukan cuti ke pabrik nanti, calon besan ku sangat baik dan ramah dia menyayangi sri seperti anak kandung nya, aku merasa lega, tapi tetap sedih tidak terasa aku ku sudah dewasa dan berumah tangga aku berharap putriku selalu bahagia.sudah 1 bulan anakku menikah dan di bawa oleh suaminya, sesekali memberi kabar,
"dek ini uang sekolah" ucapku memberi yang sekolah
"iya mah, nanti adek mau ikut tour boleh mah? " meminta izin
"kemana dek" tanyaku
"ke kota kembang mah, boleh iya adek ikut" ucapnya
"iya tapi harus jaga diri iya di sana" ucapku
"yeay makasih mama" teriak senang memeluk ku
"iya nak"
keberangkatan anak ku tour membuat rumah sangat sepi hanyaku sendiri, aku duduk di ruang tamu rasa hampa menyelimuti hati, jika anak-anak sudah menikah semua tinggal aku sendri aku merindukan mereka.
"laper juga melamun membuat ku lapar pengen makan bakso " gumgam ku
aku mengganti pakaian dan pergi dari rumah mengendarai motor sri yang tidak di bawa aku pergi ke jalan raya mencari bakso yang menurut ku enak saat melihat banyak orang mengantri di warung bakso. aku pun kesana dan ikut mengantri aku pikir pasti enak sampai antri.
"mau bakso urat campur satu ya pak" ucapku ke tukang bakso
aku melihat kedalam mencari tempat duduk tidak ada yang kosong cuma ad satu tempat tapi di sana ada orang aku menghampiri nya saja tidak masalah satu meja dengan orang lain
"permisi saya boleh duduk disini" ucapku ramah. lelaki itu melihat ku dia diam sesaat
"s_silakan kan" ucapnya. menggeser tempat
"terimakasih" ucapku duduk di sampingnya, aku diam menunggu pesanan ku datang dan yang di tunggu datang aku langsung menuangkan sambal yang bnyak hampir mangkok sambal itu kosong, lelaki itu melotot melihat ku memakan bakso dengan sambal yang banyak aku tidak peduli aku meracik bakso ku sungguh sangat nikmat aku merasa belum puas aku memesan bakso mie ayam yang ada di sana aku pun meracik nya hingga sambal satu mangkok sambal habis oleh ku, banyak orang melihat ku terheran-heran melihat porsi makanku dengan tubuh kecil ku
"kak doyan apa lapar " ucap lelaki yang tadi dia memanggil ku ka
"kamu umur berapa" ucapku
"kenapa tanya umur, saya lebih tua dari mu" ucapnya sok
"iya berapa" ucapku
"27" ucapnya bangga
"ck masih bocah " ucapku aku melanjutkan makan ku.
"saya lebih tua dari kamu iya, dan saya bukan bocah" ucapnya tak Terima
aku tidak peduli aku langsung pergi membayar makananku dan pergi meninggalkan warung bakso lelaki itu melihat ku pergi, aku pulang dengan perut kenyang rasa ingin cepat tidur..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments