"Luisa kamu harus mulai berhati-hati sepertinya Pak Tuan akan segera bertindak" kata Javier yang melirik Luisa yang berada di sampingnya.
"Bagaimana ini? aku takut, aku tidak punya siapa-siapa lagi apa yang harus aku lakukan? aku semakin takut dengan ancaman paman tadi" kata Luisa dengan nada bergetar.
Kemana Luisa yang tadi berani melawan Pamannya? Kemana Luisa yang begitu berani menantang seorang Fabian?
Sesungguhnya semua itu hanya topeng. topeng yang di gunakan Luisa untuk menunjukan jika dia mampu dan bisa berdiri tegak. Namun sesungguhnya dia tidak sanggup akan itu.
Sarah Luisa Alejandro perempuan berusia 20 tahun kehilangan kedua orang tuanya di umur 10 tahun. Hidup bersama dengan Kakak laki-lakinya hanya dengan kakak laki-lakinya dia akan merasa aman. Hanya dengan Kakak laki-lakinya tempat mengadu namun sudah 2 bulan kakaknya menghilangkan di telan bumi.
Selalu di manja dan di turuti keinginannya membuat Luisa begitu manja kepada Kakak Laki-lakinya itu. Bahkan dia akan langsung marah jika mendengar jika Kakaknya dekat dengan wanita lain.
Luisa selalu menyingkirkan wanita-wanita yang ingin mendekati kakaknya. Bagi Luisa mereka semua nggk ada yang baik untuk kakaknya. Selain itu, Luisa takut kasih sayang kakaknya terbagi walau begitu Luisa paham jika Kakaknya butuh seorang pendamping.
"Javier apa belum ada juga kabar dari anak buah kita yang mencari Kak Luis? aku takut kak" cicit Luisa dengan meremas rok spannya.
Javier yang melihat jika gadis di sampingnya itu tengah ketakutan langsung memberhentikan mobilnya di tempat sepi. Melepas sabuk pengamannya lalu memeluk Luisa yang sudah terisak.
"Hiks hiks aku takut Kak"
Deg
Jantung Javier semakin berdebar saat panggilan Kakak yang di sematkan Luisa untuknya. Selama ini Luisa hanya memanggilnya Tuan tidak pernah sedekat ini.
"Tenanglah. semua akan baik-baik saja. akan aku kirim beberapa bodyguard lagi di mension kamu untuk menambah bodyguard disana." terang Javier yang menyenangkan Luisa.
"Tapi aku merasa nggak aman Kak. aku nggak tahu tapi aku merasa beberapa kali seperti di awasi. aku merasa mereka bekerja bukan karna ingin melindungi ku tapi ada hal lain" kata Luisa yang mengungkapkan kecurigaannya selama ini terhadap beberapa bodyguard yang di kirim Javier ke mansion yang ditinggalinya bersama kakak laki-lakinya.
"Di awasi?" beo Javier yang melepas pelukannya hingga bisa melihat wajah memerah Luisa.
Bukan karna tersipu malu melainkan karna terus menangis. gadis yang dulunya mempunyai tubuh ideal kini terlihat kurus dengan wajah yang semakin tirus.
"Sial. aku lupa jika Pak Tua itu bisa saja membayar bodyguard-bodyguard itu atau mengirim Bodyguard yang lain untuk menjadi mata-mata di sana" umpat Javier saat menyadari kebodohannya.
"Baiklah jika begitu untuk sementara waktu kamu tinggal bersama ku di Apartemen " kata Javier dengan ragu takut di tolak oleh Luisa.
"Baik Kak. aku akan memilih tinggal bersama kakak di banding harus tinggal di mension itu" balas Luisa.
mendengar balasan Luisa yang menyetujui tawarannya Javier hanya bisa menghela nafas. sebenarnya dia tidak ingin dia dan Luisa tinggal di bawah atap yang sama. akan tetapi, masalah kali ini lebih serius dari biasanya. Javier tidak mempunyai pilihan lain selain mengajak Luisa untuk tinggal di apartemennya agar lebih menjamin keselamatan gadis itu.
Javier segera menjalankan mobilnya menuju apartemen hingga beberapa menit kemudian mereka sampai di tempat tujuan.
"Ayo turun kita sudah sampai" kata Javier yang melepaskan sabuk pengaman lalu menoleh ke arah Luisa.
"ternyata dia tertidur" Guman Javier.
Javier diam menatap dalam wajah damai Luisa. sudah begitu lama Javier memuja wajah itu.
5 tahun
5 tahun bukanlah waktu yang singkat Namun Javier telah jatuh hati pada Luisa sejak 5 tahun lalu di saat Luisa masih berumur 15 tahun.
Saat itu Javier tidak sengaja berpapasan dengan Luisa yang masih mengenakan seragam putih biru. Javier yang sedang mengantar berkas penting Untuk di tanda tangani oleh Louis Kakak dari Luisa. tapi saat akan mengetuk pintu tiba-tiba pintu terbuka dari dalam dan keluarlah sosok gadis kecil yang mengenakan seragam putih biru
Sejak saat itu Javier terus memperhatikan Luisa hingga kelakuannya itu diketahui oleh Louis kakak Luisa. Louis yang mengetahui jika dia menyukai Louisa segera memberi ultimatum untuk tidak mendekati adiknya yang masih kecil.
tak mau membuat tidur Luisa terganggu Javier segera menggendong Luisa membawanya masuk ke dalam apartemennya.
Dengan penuh kehati-hatian Javier menurunkan Luisa di atas ranjang empuk lalu menyelimuti sampai dada.
"5 tahun berlalu namun rasaku bukannya berkurang malah semakin berkembang padamu gadis kecilku" ucap Javier dengan pelan.
Sedangkan di dalam hutan di sebuah gubuk terlihatlah Gloria yang duduk berhadapan dengan El. sudah hampir 10 menit mereka duduk dalam posisi itu nyatanya tak ada satu orang pun yang membuka suara.
"Gloria...." panggil El yang menatap dalam Gloria
"Ya" jawab Gloria.
"Aku sudah mengingat semua masa laluku"
Deg
untuk sesaat Gloria membulatkan mata dengan wajah terkejut namun segera di ubah menjadi seperti biasa.
"Lalu?'
"Perkenalkan namaku yang sebenarnya adalah Louis Manuel Alejandro kecil perusahaan terbesar di Meksiko" ucap Luis dengan datar.
"Salam kenal" balas Gloria masih dengan senyum yang terbit di bibirnya.
"Gloria maaf... besok aku harus kembali ke kota. Ada hal mendesak yang harus segera Aku selesaikan"
"kau ingin kembali?" tanya Gloria dengan wajah terkejut.
Gloria memang sudah beranggapan jika Ep atau Louis akan pergi meninggalkannya. tapi Gloria tidak menyangka akan secepat ini.
"Maaf tapi benar-benar ada masalah Yang harus segera Aku selesaikan"
"Tidak apa-apa. aku mengerti"
"Aku janji akan menjemput kamu setelah semua selesai" kata Louis yang menggenggam tangan Gloria.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments