"Andaikan aku punya anak laki-laki aku pasti akan menjodohkannya dengan anakku. Kasihan anak seumurannya sudah menderita dari kecil," Kata ibu-ibu itu dalam hati. Masih sempat juga berhenti berbalik melihat ke arah Gloria yang sedang menunggu pembayaran hasil dari daging buruannya.
Walau tinggal di hutan yang jauh dari keramaian tapi banyak yang mengetahui dan mengenal Gloria dengan baik. karena dari kecil Gloria ikut kakeknya menjual daging buruan yang di dapat dari hutan. Pribadi yang baik, ramah, dan suka menolong membuat anak itu banyak yang menyukainya.
Walau hidup tanpa orang tua hanya kakek tunggal namun Gloria berhasil tumbuh menjadi pribadi apa adanya, nampaknya ajaran dan didikan kakek angkatnya terserap semua pada gadis kecil itu.
"Nak ini hasil dari daging kamu" Ucap Pak Tom yang menghampiri Gloria yang sedang duduk di atas sepedanya.
"Wah terima kasih Paman" Ungkap Gloria sambil melempar senyum tulus ke arah pria paruh baya itu.
"Apa kamu benar-benar tidak ingin kami membayar sayur-sayur yang kamu bawa ini?" tanya Pak Tom sekali lagi. Padahal sayur itu masih sangat segar.
"Tidak usah paman, kalau begitu aku pamit dulu," Kata Gloria yang membalik badan namun dihentikan suara dari istri Pak Tom.
"Tunggu Gloria!" Teriak istri Pak Tom yang berjalan sedikit cepat mendekati Gloria.
"Ada apa Bu? Aku harus pulang cepat" kata Gloria dengan lembut.
" Ambillah, ini asinan mangga kesukaan kamu," Kata istri Pak Tom yang menyodorkan tablet bening dengan ukuran sedang ke arah Gloria.
"Wah makasih loh bu , Gloria pamit dulu," Pamit Gloria yang langsung mengayun sepedanya.
"Kasihan anak itu harus menderita dari kecil dan sampai sekarang kebahagiaan belum juga datang menjemputnya. Kapan ya pak anak sebaik Gloria menemukan jodohnya? Tak tahan rasanya aku melihatnya setiap hari terus berjuang untuk bertahan hidup," Terang istri Pak Tom menatap sendu punggung Gloria yang semakin menjauh dari jangkauan pandangan mata.
"Kita hanya bisa berdoa semoga orang baik sepertinya mendapat jodoh yang baik pulu. Andaikan kita punya anak laki-laki pasti sudah bapak jodohkan dengannya" Tutur Pak Tom.
"Eh diskon?" Guman Gloria yang berhenti di toko pakaian yang ada tulisan diskonnya.
Gloria yang merasa tertarik segera mampir setelah mengikat sepedanya di salah satu tiang kayu. Gloria mulai memilih beberapa baju dan celana bahkan celana Boxer pun dia ambil. Setelah memilih Gloria langsung menuju kasir untuk membayar dan bergegas pulang mengayun sepedanya dengan kencang.
Gloria mengayun sepedanya dengan kencang karena hari sudah mulai gelap. Ia takut jangan sampai El keluar rumah dan di serang binatang buas karena binatang buas akan mulai berkeliaran di jam-jam seperti ini.
Memikirkan itu membuat Gloria tampak cemas. Gloria mengayun sepedanya lebih cepat hingga di pertengahan jalan ada yang melemparnya dengan batu dan batu itu mengenai keningnya mengakibatkan dia terjatuh dari sepeda miliknya.
"Sial, Siapa yang melemparku," Teriak Gloria.
Tidak ada lagi tatapan polos, tidak ada lagi wajah hangat dan manis. Kini Gloria berdiri dengan tatapan tajam seperti singa yang siap menerkam mangsanya dengan raut wajah datar menahan amarah.
"Keluar kalian, jika tidak aku akan membunuh kalian semua sialan!" Teriak Gloria yang langsung melempar beberapa batu ke arah semak-semak hingga.
Bugh
AAAA
Bugh
AAA
"Dasar wanita sundal, berani sekali kamu melempar ku ha?"
Tiba-tiba saja keluar pria yang berbadan gemuk dan yang tak memiliki rambut alias botak yang meneriaki Gloria dengan marah.
"Hey kepala botak! Ini semua karena kamu duluan yang melemparku aku salah apa coba?" Teriak Gloria yang malah membalas teriakanpria di depannya itu bahkan matanya sampai melotot.
"Kau tahu apa salahmu? Salahmu adalah karena membuat anak buahku patah tulang dan masuk rumah sakit!" Teriak botak dengan amarah yang meluap-luap.
"Eh sembarangan kau. Bagaimana bisa gadis kecil seperti ku bisa membuat orang masuk Rumah Sakit apalagi jika seorang pria. Apa kamu tidak salah orang?"; Ucap Gloria dengan ketus.
Mendengar penuturan gadis kecil di depannya. Pria botak itu segera menyelisik penampilan Gloria dari ujung kaki sampai ujung rambut yang benar-benar bertubuh mungil. Sedangkan Gloria yang melihat kebingungan pria botak itu tersenyum miring.
"Lebih tepatnya Aku tidak tahu orang yang ku hajar berapa kali yang masuk rumah sakit, kan orang aku hajar banyak," Kata Gloria dalam hati yang cekikikan sendiri.
"Hei kamu keluar!" Teriak Pak Botak kepada anggotanya hingga kini muncul pria berbadan kekar berjumlah sekitar 15 orang di tambah dengan jadi 16 orang.
"Kamu sini!" Panggil Pak botak kepada salah satu anak buahnya yang memiliki rambut gondrong panjang keriting.
"Iya Bos" Jawab pria gondrong itu yang mendekati pak botak itu yang ternyata adalah Bos mereka semua.
"Coba kamu perhatikan baik-baik gadis kecil di depanmu ini! Apa kamu yakin dia adalah orangnya? Dia hanya gadis kecil biasa," Tanya Pak Botak yang kurang yakin.
"Tapi dia memang orangnya Bos, Bahkan dia juga yang membuat gigi saya sampai rontok seperti ini" Jawab pria gondrong itu yang tak berani menatap Gloria.
"Oh jadi Paman gondrong itu sih salah paman sendiri, siapa suruh buat onar malak-malak aku lagi. Aku aja hidup susah yang berburu tiap hari di hutan dan hasilnya mau Paman gondrong ambil ya aku ngamuk lah" Kata Gloria santai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Selfi Rahma
bagus banget ceritanya
2023-03-30
0
Yoyoh
lanjut. double up kak! berasa dikit baca nya!
2022-09-09
1