Harapan untuk sadar

"Hey! Ayo cepat kembali kita akan berpesta malam ini sampai puas" teriak pemimpin orang-orang berbaju hitam itu.

Mendengar teriakan Bos mereka yang akan mengadakan pesta malam ini. mereka semua bersorak bahagia karena malam ini mereka akan berpesta sampai puas. Sedangkan di tempat lain Gloria Baru saja sampai di rumahnya yang dia tinggali dengan susah payah adalah membawa pria itu masuk ke dalam rumahnya.

Sampai di dalam rumah Gloria segera membaringkan pria yang dia tolong di sebuah kursi panjang yang terbuat dari rotan kering. Setelah memastikan posisi itu nyaman untuk pria itu Gloria langsung berlari masuk di ruangan lain.

Tidak sampai 5 menit Gadis itu kembali lagi dengan membawa kotak kayu di tangannya. Gloria membuka kotak kayu itu yang ternyata isi di dalamnya adalah obat-obatan tradisional yang telah ditumpuk-tumpuk.

"Aku butuh air hangat" Guman Gloria yang kembali berdiri berlari ke arah dapur.

Gloria kembali dengan membawa wadah kecil dan handuk kecil di tangannya. Gloria dengan penuh kehati-hatian mulai membersihkan luka-luka di tubuh pria itu. Gloria meringis melihat luka di kepala pria itu yang menganga lebar.

Setelah membersihkan semua luka nya Gloria segera meracik obat yang ada dalam kotak kayu itu lalu setelah itu ia balutkan di seluruh permukaan luka dari pria itu. Berapa menit kemudian Gloria telah selesai membalut luka pria itu dengan obat tradisional buatan tangannya sendiri.

"Ku harap ini bisa membantu menyelamatkan hidup Anda tuan. Aku minta maaf karena tak bisa membawa anda ke rumah sakit karena aku tidak punya uang untuk itu tapi Tuan tenang saja aku akan berusaha dengan keras menyelamatkan nyawa anda" ucap Gloria dengan tegas dan yakin.

Gloria kembali memapah pria itu memindahkannya ke kamar yang berada di samping kamarnya. Bersyukur saja rumahnya mempunyai dua kamar walau sempit kamar itu dulunya adalah kamar milik mendiang kakeknya.

"Aku lapar lebih baik aku masak dulu" Guman Gloria yang keluar dari kamar itu lalu menuju dapur.

Sampai di dapur Gadis itu mulai menyiapkan segala kebutuhan walau secukupnya Gloria bersyukur masih bisa hidup damai dan tentram tanpa gangguan dari orang-orang.

Setelah berperang dengan alat-alat yang berada di dapur itu makanan yang dimasak oleh Gloria telah matang.

"Sayang sekali orang itu belum sadar jadi tidak bisa makan padahal ini porsi dua orang" Guman Gloria yang menatap nasi goreng buatannya yang memang porsi dua orang.

Selesai makan Gloria langsung merapikan piring bekasnya membawanya ke dapur dan mencucinya.

"Lebih baik aku berburu persediaan makanan telah menipis lagi pula pria itu belum akan sadar mengingat betapa para keadaannya Jika di rumah sakit mungkin sudah di katakan koma" ucap Gloria pelan.

Gloria memutuskan untuk berburu kembali namun sebelum berangkat Gloria kembali masuk ke dalam kamar pria yang baru saja di tolongnya.

"Tuan aku pamit keluar dulu ya" bisik Gloria di telinga pria itu.

Gloria dengan langka ringan dan riang berjalan memasuki hutan. Gloria berada di hutan hampir seharian kini berbeda dengan tadi pagi kini buruannya lumayan banyak dengan satu ekor rusa yang begitu gemuk dan besar lalu ditambah dua ekor ayam hutan dan 3 ekor kelinci yang semua gemuk-gemuk.

"Wah buruan aku banyak. aku bisa membeli beras dan pakaian baru untuk pria itu" kota Gloria dengan senang.

Grrrrrr

Gloria yang mendengar auman singa di dekatnya langsung menoleh ke arah asal suara. Tidak ada ekspresi ketakutan di wajahnya melainkan tersenyum kecil melihat singa di dekatnya.

"Eh Lion kamu di sini rupanya" kata Gloria dengan senyum manis di bibirnya.

"Kau mau ini? Baiklah tapi bantu aku bawa buruan ku di rumah dulu baru aku kasih" kata Gloria kepada singa di depannya.

Gloria segera berdiri lalu mengangkat tubuh rusa buruannya di atas punggung seekor singa yang bernama Lion itu. Setelah selesai Gloria segera pulang diikuti si Lion di belakangnya.

Kenapa glory tidak diserang oleh singa atau binatang buas lainnya karena Gloria memiliki kemampuan khusus yaitu bisa menjinakkan segala binatang entah itu binatang buas maupun binatang jinak. Kemampuan khusus itu dimiliki Gloria sejak kemampuan itu sudah dimiliki Gloria sejak kecil entah turun dari mana.

Selain karena dapat menjinakan hewan Gloria hewan Gloria yang suka mengobati hewan-hewan yang di temuinya membuat hewan di hutan itu tidak menyerangnya bahkan pernah beberapa kali Gloria yang masuk berbulu marah dibantu oleh singa di belakangnya itu.

Di pertengahan jalan Gloria yang melewati tempat di temukannya pria yang di tolongnya menyernyit bingung melihat mobil pria itu telah terbakar hangus padahal tadi saat dia tinggalkan mobil itu sudah baik-baik saja namun sisa-sisa dari apinya sudah kecil jika mustahil jika bisa membuat mobil itu terbakar sampai hangus.

"Sepertinya pria yang kutolong bukan murni mengalami kecelakaan tapi memang kecelakaan yang disengaja," ucap Gloria pelan yang terus melanjutkan langkahnya.

Dari awal Gloria telah yakin jika pria yang dia tolong bukan pria sembarangan namun Gloria juga tidak pernah berpikir jika pria yang dia tolong akan mengalami bencana seperti itu.

"Harta, suatu hal yang tidak dibawa mati namun seseorang bahkan rela menjadi pembunuh sekalipun hanya karena sebuah harta" kata Gloria dalam hati

"Haah Akhirnya sampai" monolog Gloria yang duduk di depan rumahnya. Gloria sampai di rumah bersamaan dengan matahari yang terbenam di sebelah barat.

"Syukur ada kamu Lion jika tidak aku pasti sudah ke halaman di hutan" kata Gloria dengan senyum kecil yang muncul di bibirnya. Tangan Gloria terulur membelai kepala sangsinya di depannya dengan lembut.

"Nah ini makananmu, makanlah! Maaf kali ini aku hanya bisa memberimu kelinci ini dulu, aku sedang butuh uang tapi lain kali aku akan memberimu ayam yang super besar" kata Gloria yang meletakkan seekor kelinci di depan Lion

Setelah memberi makan si Lion Gloria segera masuk ke dalam rumah dengan mengangkat semua buruannya meninggalkan silion yang sedang menyantap makanannya sampai di dapur Gloria langsung mengambil perlengkapan dan memotong-motong daging. Durian memotong buruannya satu ekor rusa menjadi beberapa bagian.

Beberapa menit kemudian Gloria telah selesai memotong-motong daging menjadi beberapa bagian.

"Akhirnya selesai, besok pagi aku akan menjualnya di pasar" kata Gloria dengan senyum yang mereka di bibirnya.

Gloria yang merasa lapar segera mengambil sisa nasi goreng miliknya tadi siang. Gloria memakannya dengan penuh syukur titik setelah selesai makan Gloria langsung beranjak pergi.

"Kuharap Tuan bisa bertahan, di luar sana pasti keluarga Tuan sedang mencari Tuhan" ucap Gloria yang ternyata datang melihat pria yang dia tolong tadi Siang.

Pagi-pagi buta sekali Gloria telah bangun menyangkut semua daging yang telah dipotong-potong semalam di sepedanya.

"Mudah-mudahan Pak Tom mau membeli semua daging ku" usap Gloria dengan penuh harap.

Gloria dengan semangat mengayun sepedanya hingga setelah beberapa menit Gloria sampai di pasar yang langsung celinguk kanan dan kiri mencari orang yang biasa membeli beruangnya selama ini.

"Nona Gloria membawa daging lagi ya?" tanya seorang pria paruh baya yang tiba-tiba muncul membuat Gloria kaget namun juga tersenyum.

"Pak Tom Iya pak aku bawa lagi daging hasil beruang ku dari hutan. kali ini bukan hanya ayam namun juga ada daging rusa loh" kata Gloria dengan senyum manis.

"Wah kalau begitu ayo. Kita ke tokoku aku akan membeli semua daging kamu" ucapan dengan wajah penuh binar.

Pak Tom segera berjalan di depan Gloria sedangkan Gloria mengikuti langkah pria paruh baya di depannya yang memang biasa memborong dagangan miliknya. Sampai di sana mereka langsung disambut seorang wanita paruh baya yang merupakan istri dari Pak Tom.

"Eh Nak Gloria, datang menjual lagi?" Tanya istri Pak Tom.

"Iya Bu. Biasa persediaan makanan di rumah menipis" jawab Gloria dengan senyuman manis.

"Seperti biasa ya nak" kata Pak Tom yang mulai menimbang satu persatu daging milik Gloria.

"Ini nak"

Terlihat Pak Tom menyodorkan satu pisau dan beberapa pecahannya yang langsung diterima oleh Gloria dengan senang.

Gloria mengernyitkan alis alis melihat jumlah uang di genggamannya yang menurutnya kebanyakan.

"Ada apa nak?" Tanya Pak Tom yang melihat Gloria yang masih berdiri diam di depan tokonya

"Apa kurang?"

"Bukan gitu Pak tapi........... Apa ini tidak kebanyakan?" Kata Gloria yang menatap tas tangan paruh baya di depannya

"Itu tidak banyak itu sudah sesuai dengan harganya apalagi daging rusa karena mahal" tempat istri Pak Tom.

"Kenapa tidak seperti harga biasa aja Pak? Nanti Bapak dan Ibu tidak dapat untung bagaimana?" Ucap Gloria yang cemas.

Mendengar penuturan Gloria yang terlihat khawatir dan cemas kepada mereka berdua pasangan paruh baya itu tersenyum haru. Phantom dan istrinya memang tidak memiliki anak mereka sangat mengharapkan hadirnya anak namun sampai ketua ini pasangan itu tak mendapatkan apa yang mereka inginkan namun mereka menerimanya dengan ikhlas jadi saat Gloria mengkhawatirkan mereka, mereka sangat terharu karena masih ada yang peduli kepada mereka yang sudah tua itu.

"Kamu tenang saja daging yang kamu bawa adalah kualitas baik jadi akan laku dengan harga tinggi" balas istri Pak Tom.

Gloria yang telah menerima uang hasil dari hasil jualan buruan yang segera menuju STAN yang menyediakan kebutuhan pokok setelah dari sana tak lupa Gloria ke toko pakaian dan membeli beberapa baju dan celana untuk pria yang berada di rumahnya.

"semoga Tuhan itu segera sadar" Guman Gloria yang memeluk kresek tempat pakaian yang diberikan untuk pria itu

Gloria berjalan pulang dengan mengayuh sepedanya penuh semangat dan wajah penuh akan benar kebahagiaan.

Terpopuler

Comments

Al^Grizzly🐨

Al^Grizzly🐨

banyak kata kata yg berantakan...bawa bawa Tuhan lagi??

2024-07-09

0

Hana Hana

Hana Hana

ide cerita nya sudah bagus.sayang buaaaanyak typo dan kosa kata yg d pake jg berantakan.ayo Thor perbaiki biar pembaca ga pusing.
dan buat novel toon,yg begini kok lolos???

2023-07-18

1

Endang Trisno Widati

Endang Trisno Widati

cerita nya bagus hanya banyak tulisan yg salah ato typo thor. jd kadang bingung... semangat ..

2022-12-31

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan
2 Harapan untuk sadar
3 Sadar
4 Hilang Ingatan
5 Kelaparan
6 Syok
7 Memasak
8 Pasar
9 Di cegat
10 Rencana Fabian
11 Di antar pulang
12 El khawatir
13 Wajah Cemberut
14 Di luar jangkauan
15 Mengisi bak mandi
16 Taman bunga
17 Pencarian
18 Mengingat kembali
19 Serakah
20 Memberi tahu
21 Kedatangan orang bertopeng
22 Amukan Gloria
23 Tanda bahaya
24 Sesuatu yang menarik
25 Memikirkannya
26 Persiapan Kembali
27 Jerman
28 Sampai
29 Paman atau Kakek?
30 Kisah masa lalu
31 CCTV Tersembunyi
32 Menerima
33 Membersihkan
34 Pengkhianat
35 Tidak bisa!
36 Di tolak?
37 Butterfly?
38 Ketua
39 Kemarahan Fabian
40 Cemas
41 Melukis
42 Lion
43 Saling Merindukan
44 Rencana
45 Ulang tahun
46 Di permalukan
47 Ancaman
48 Membuat gaduh
49 Musuh
50 Balas dendam
51 Shock
52 Mandiri
53 Kehilangan Job
54 Simpanan
55 Provokasi
56 Rencana Juliando
57 Kesenangan Fenia
58 Galang
59 Kursi utama
60 Luapan emosi
61 Mencari masalah
62 minta maaf
63 Tetjebak
64 Di ikuti
65 Pertarungan
66 Minta maaf
67 Usul Fenia
68 Bodoh
69 Iri
70 Saldo habis?
71 Perusahaan
72 Kedatangan
73 Ancaman Gloria
74 DI RENDAHKAN
75 Pesan?
76 Berpihak padamu?
77 Sandra
78 Penyelamatan
79 Insiden
80 Gading tertembak
81 Kenyataan
82 Tak pernah
83 Terbalik
84 Draft
85 Ungkapan
86 Jadian
87 Draft
88 Usulan Juana
89 Terpesona
90 Paket
91 Surat Ancaman
92 Balas dendam?
93 Kelaparan
94 Warung pinggir jalan
95 Baron Vs Luis
96 Menang
97 Obsesi?
98 Kamarahan Juliando
99 Penghinaan
100 Draft
101 Berpisah
102 Firasat
103 Perjodohan?
104 Pembatalan kerjasama
105 Pecinta Wanita
106 Draft
107 Draft
108 Bab 107
109 bab 108
110 bab 109
111 bab 110
112 BAB 111
113 BAB 112
114 bab 113
115 bab 114
116 bab 115
117 bab 116
118 ban 117
119 bab 118
120 bab 119
121 bqb 120
122 bqb 121
123 bab 122
124 `bab 123
125 bab124
126 bab 125
127 bab 126
128 bab 127
129 bab 128
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Pertemuan
2
Harapan untuk sadar
3
Sadar
4
Hilang Ingatan
5
Kelaparan
6
Syok
7
Memasak
8
Pasar
9
Di cegat
10
Rencana Fabian
11
Di antar pulang
12
El khawatir
13
Wajah Cemberut
14
Di luar jangkauan
15
Mengisi bak mandi
16
Taman bunga
17
Pencarian
18
Mengingat kembali
19
Serakah
20
Memberi tahu
21
Kedatangan orang bertopeng
22
Amukan Gloria
23
Tanda bahaya
24
Sesuatu yang menarik
25
Memikirkannya
26
Persiapan Kembali
27
Jerman
28
Sampai
29
Paman atau Kakek?
30
Kisah masa lalu
31
CCTV Tersembunyi
32
Menerima
33
Membersihkan
34
Pengkhianat
35
Tidak bisa!
36
Di tolak?
37
Butterfly?
38
Ketua
39
Kemarahan Fabian
40
Cemas
41
Melukis
42
Lion
43
Saling Merindukan
44
Rencana
45
Ulang tahun
46
Di permalukan
47
Ancaman
48
Membuat gaduh
49
Musuh
50
Balas dendam
51
Shock
52
Mandiri
53
Kehilangan Job
54
Simpanan
55
Provokasi
56
Rencana Juliando
57
Kesenangan Fenia
58
Galang
59
Kursi utama
60
Luapan emosi
61
Mencari masalah
62
minta maaf
63
Tetjebak
64
Di ikuti
65
Pertarungan
66
Minta maaf
67
Usul Fenia
68
Bodoh
69
Iri
70
Saldo habis?
71
Perusahaan
72
Kedatangan
73
Ancaman Gloria
74
DI RENDAHKAN
75
Pesan?
76
Berpihak padamu?
77
Sandra
78
Penyelamatan
79
Insiden
80
Gading tertembak
81
Kenyataan
82
Tak pernah
83
Terbalik
84
Draft
85
Ungkapan
86
Jadian
87
Draft
88
Usulan Juana
89
Terpesona
90
Paket
91
Surat Ancaman
92
Balas dendam?
93
Kelaparan
94
Warung pinggir jalan
95
Baron Vs Luis
96
Menang
97
Obsesi?
98
Kamarahan Juliando
99
Penghinaan
100
Draft
101
Berpisah
102
Firasat
103
Perjodohan?
104
Pembatalan kerjasama
105
Pecinta Wanita
106
Draft
107
Draft
108
Bab 107
109
bab 108
110
bab 109
111
bab 110
112
BAB 111
113
BAB 112
114
bab 113
115
bab 114
116
bab 115
117
bab 116
118
ban 117
119
bab 118
120
bab 119
121
bqb 120
122
bqb 121
123
bab 122
124
`bab 123
125
bab124
126
bab 125
127
bab 126
128
bab 127
129
bab 128

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!