bab 7. Lari setelah melihat Rex.

Seorang Pria yang sedang duduk santai di ruang kerjanya,menikmati pekerjaan yang beberapa hari ini yang menurutnya sangat menyenangkan setelah Bos besarnya berlibur.

''Rex....,'' panggil Pria Yang wajahnya hampir mirip dengannya.

Pria yang di panggil Rex itu tersentak kaget sampai dirinya jatuh terjungkal ke belakang saat mendapat panggilan dari Ayahnya yang langsung menerobos masuk ke dalam ruangannya.

Ayahnya Rex yang bernama Thomas menahan tawanya saat melihat putranya terjungkal ke belakang .

Rex menatap kesal Ayahnya yang mengagetkannya. Beruntung di ruangannya Ia cuma sendirian,kalau sampai para bawahannya dan juga anggota Klan bayangan dan anggota Black Dragon yang melihat dirinya jatuh terjungkal di lantai Mereka semua pasti akan mentertawakannya.

Rex berdiri dan menepuk-nepuk bokongnya yang terkena debu.

''Ada apa Ayah datang ke ruanganKu ?'' tanya Rex sambil membenarkan kursinya itu.

''Tuan Anderson menyuruhmu untuk menyusul Revan ,'' jawab Thomas tidak memperdulikan tatapan kesal dari Rex karna sudah mengganggunya.

''Biarkan Dia berlibur Yah,kenapa Aku harus menyusulnya,nantinya juga Dia akan pulang sendiri, kalau Dia sudah mau pulang ,'' ujar Rex yang ingin menikmati kebebasannya.

''Rex,ini perintah dari Tuan Anderson ,'' geram Thomas yang melihat Rex tidak takut dengan atasannya.

''Yah,biarkan Aku menikmati kebebasanKu Yah ,'' ucap Rex yang tidak tahu kalau Tuan Anderson mendengar percakapan Mereka.

''Rex jaga bicaraMu ,'' hardik Thomas sambil mengcode Rex dengan tangannya kalau ada CCTV di belakang Mereka,

''Baiklah-baiklah Aku akan menyusul Revan ke Indonesia ,'' jawab Rex akhirnya.

''KeberangkatanMu hari ini juga dan sudah di siapkan oleh sekertaris Tuan Anderson ,''

Setelah mengatakan itu Thomas keluar dari ruangan Rex dan mematikan CCTV yang ada di ruangan Rex setelah mendapat perintah dari Anderson.

Rex tersenyum senang saat mendapat perintah untuk menyusul Revan ke indonesia.

''Aku akan cari tahu kenapa Kamu belum mau kembali ke sini setelah urusan di sana selesai,'' gumam Rex yang penasaran Revan tidak mau kembali ke luar negri.

Bib...Bip....

Rex mendapat sinyal bahaya dari anak buahnya yang berjaga-jaga di hotel Anderson.

Rex bergegas mengirim perintah ke klan bayangan yang tidak jauh dari hotel Anderson untuk segera datang ke hotel.

Sedangkan Ia bergegas keluar dari ruangannya untuk menuju jet pribadi milik Revan yang sudah menunggu dirinya di atas gedung Anderson.

***

***

***

Sedangkan kembali ke dalam gedung hotel.

Pria yang menghentikan langkah Revan mendekati Revan yang berdiri tidak jauh dari Keluarga Aurel duduk,Pria itu masih memegang senjata di tangannya.

''Mana ponselMu ,'' Pria itu menodongkan tangan kanannya untuk meminta ponsel Revan,sedangkan tangan Kirinya memegang pistol.

''Kau tenang saja,Aku tidak akan melapor polisi ,'' jawab Revan sambil tersenyum tanpa ada niatan untuk memberikan ponselnya.

''Kau pikir Aku bodoh , serahkan ponselMu sekarang juga ,'' gertak Pria berwajah seram sambil menodongkan pistol itu ke kepala Revan.

Hans dan keluarganya tersenyum saat melihat pistol itu di todongkan di kepala Revan.

''Turunkan PistolMu,Aku takut,Kau tenang saja ponselKu ini mati ,'' ucap Revan masih terlihat santai sambil memperlihatkan ponselnya yang telah mati.

Pria itu menatap ponsel Revan yang telah usang dan retak di layar depannya.

''Ayolah,biarkan Aku ke toilet,tidak mungkinkan Aku kencing di sini,Aku sudah tidak tahan ,'' ucap Revan lagi.

''Pak penjahat,jangan percaya pasti Dia mau kabur ,'' ucap Hans coba memprovokasi para penjahat sambil menatap sinis Revan.

''Tidak mungkin Aku akan kabur,percayalah IstriKu saja ada di sini ,'' jawab Revan coba menyakinkan Pria yang sedang mengecek ponselnya yang telah mati.

''Bobi...,'' panggil Pria berwajah sangar pada bawahannya.

Pria yang bernama Bobi langsung berlari dan menghadap pada Pria berwajah sangar itu.

''Kau Awasi Dia saat ada di kamar mandi ,'' suruh Pria berwajah sangar.

''Ayo,cepat jalan ,'' suruh Bobi sambil mendorong Revan untuk keluar dari ruangan.

Sedangkan di ruangan lain.

Luis menatap Jalanan lewat jendela yang ada di dalam hotel itu.

''Bagaimana kapan Kau akan memberikan uang dan senjata itu ?'' tanya Luis tanpa mengalihkan perhatiannya dari jendela yang ada di hadapannya.

''Uang itu akan Kami segera siapkan,dan senjata itu malam ini baru tiba ,'' jawab Radit yang sudah berkeringat dingin.

''Bos memberi waktu kalian besok kalau uang dan senjata itu tidak Kau kirimkan,Kau akan tahu sendiri akibatnya ,'' ancam Luis.

Luis samar-samar mendengar suara deru pesawat di atas gedung hotel itu.

''Sial,siapa yang datang ,'' gumam Luis dan langsung menghubungi Bawahannya yang bertugas mengawasi di atas.

''Sial,kenapa Dia ada disini ,'' gumam Luis setelah tahu siapa yang ada di atas sana setelah mendapat laporan kalau Rex dan klan bayangan telah tiba.

Radit menatap bingung Luis yang meninggalkan ruangannya itu.

''Ayo Kita cepat pergi ,'' ajak Luis pada Anak buahnya setelah keluar dari dalam ruangan.

Para Anak buahnya menatap Luis yang mengajaknya pergi,namun Mereka tidak membantah.Dengan rasa penasaran Mereka pun menuruti kata Luis untuk segera pergi dari hotel itu.

Para tamu undangan,Aurel dan yang lainnya menatap bingung apa yang terjadi.

Revan yang baru kembali dari toilet pun merasa aneh dengan kepergian Mereka.

Sedangkan Papanya Radit berpikir pasti anaknya yang sudah berhasil membuat Mereka pergi.

Terpopuler

Comments

Rubahkecil

Rubahkecil

ceritanya dah bagus thor,tapi alurnya jangan di cmpur" jadi ngk nyambung bacanya

2024-09-21

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1. penggerebekan di kamar hotel
2 bab 2. Yang pantas menjadi istriku adalah Ema.
3 bab 3.Terpaksa menerimanya.
4 bab 4. Dua Gaun pengantin pilihan Aurel.
5 bab 5. Harusnya Aku yang ada di sana.
6 bab 6. kerusuhan di dalam hotel.
7 bab 7. Lari setelah melihat Rex.
8 bab 8. pulang ke rumah istri.
9 bab 9. Ternyata ini ulah Mereka.
10 bab 10. berangkat bersama.
11 bab 11.Di interogasi Lusi dan Teri.
12 bab 12. menjadi bos dan bawahan
13 bab 13. pura pura tidak melihatnya.
14 bab 14.
15 bab 15.
16 bab 16. Hari pertama di Casino
17 bab 17.
18 bab 18.
19 bab 19.
20 bab 20.
21 bab 21.
22 bab 22.
23 bab 23.
24 bab 24.
25 bab 25.
26 bab 26.
27 bab 27.
28 bab 28.
29 bab 29.
30 bab 30.
31 bab 31.
32 bab 32.
33 bab 33.
34 bab 34.
35 bab 35.
36 bab 36. Membeli lahan tanah kosong.
37 bab 37. Ema curiga.
38 bab 38.
39 bab 39. kekecewaan Aurel.
40 bab 40. Mengamuk.
41 bab 41.
42 bab 42.
43 bab 43.
44 bab 44.
45 bab 45.
46 bab 46.
47 bab 47.
48 bab 48.
49 bab 49. Ketakutan Ema.
50 bab 50. Pengingat ulang tahun.
51 bab 51.
52 bab 52. Kekaguman Sandro.
53 bab 53, Membeli kado.
54 bab 54. kekhawatiran Sandro.
55 bab 55. Saran Geri.
56 bab 56.
57 bab 57.
58 bab 58.
59 bab 59. Kebingungan Sandro.
60 bab 60. Memberi kado.
61 bab 61.
62 bab 62. Misteri mobil baru.
63 bab 73
64 Bab 74.
65 bab 65. Kebohongan Ema.
66 bab 76.
67 bab 66. Bertemu Lila.
68 bab 67.
69 bab 69.
70 bab 68. Bertemu di salon.
71 bab 69.Bertemu detektif.
72 bab 70.
73 bab 73.
74 bab 71.
75 bab 72.
76 bab 73
77 bab 74.
78 bab 75. Mencari simpati.
79 bab 76. Apa ada yang salah.
80 bab 77.. meminta tanggung jawab
81 bab 78.
82 bab 79.. Rencana Ema gagal.
83 bab 80
84 bab 81.
85 bab 85. Pengakuan Sandro.
86 bab 86.
87 bab 87.
88 bab 88.
89 bab 89.
90 bab 90.
91 bab 91.
Episodes

Updated 91 Episodes

1
bab 1. penggerebekan di kamar hotel
2
bab 2. Yang pantas menjadi istriku adalah Ema.
3
bab 3.Terpaksa menerimanya.
4
bab 4. Dua Gaun pengantin pilihan Aurel.
5
bab 5. Harusnya Aku yang ada di sana.
6
bab 6. kerusuhan di dalam hotel.
7
bab 7. Lari setelah melihat Rex.
8
bab 8. pulang ke rumah istri.
9
bab 9. Ternyata ini ulah Mereka.
10
bab 10. berangkat bersama.
11
bab 11.Di interogasi Lusi dan Teri.
12
bab 12. menjadi bos dan bawahan
13
bab 13. pura pura tidak melihatnya.
14
bab 14.
15
bab 15.
16
bab 16. Hari pertama di Casino
17
bab 17.
18
bab 18.
19
bab 19.
20
bab 20.
21
bab 21.
22
bab 22.
23
bab 23.
24
bab 24.
25
bab 25.
26
bab 26.
27
bab 27.
28
bab 28.
29
bab 29.
30
bab 30.
31
bab 31.
32
bab 32.
33
bab 33.
34
bab 34.
35
bab 35.
36
bab 36. Membeli lahan tanah kosong.
37
bab 37. Ema curiga.
38
bab 38.
39
bab 39. kekecewaan Aurel.
40
bab 40. Mengamuk.
41
bab 41.
42
bab 42.
43
bab 43.
44
bab 44.
45
bab 45.
46
bab 46.
47
bab 47.
48
bab 48.
49
bab 49. Ketakutan Ema.
50
bab 50. Pengingat ulang tahun.
51
bab 51.
52
bab 52. Kekaguman Sandro.
53
bab 53, Membeli kado.
54
bab 54. kekhawatiran Sandro.
55
bab 55. Saran Geri.
56
bab 56.
57
bab 57.
58
bab 58.
59
bab 59. Kebingungan Sandro.
60
bab 60. Memberi kado.
61
bab 61.
62
bab 62. Misteri mobil baru.
63
bab 73
64
Bab 74.
65
bab 65. Kebohongan Ema.
66
bab 76.
67
bab 66. Bertemu Lila.
68
bab 67.
69
bab 69.
70
bab 68. Bertemu di salon.
71
bab 69.Bertemu detektif.
72
bab 70.
73
bab 73.
74
bab 71.
75
bab 72.
76
bab 73
77
bab 74.
78
bab 75. Mencari simpati.
79
bab 76. Apa ada yang salah.
80
bab 77.. meminta tanggung jawab
81
bab 78.
82
bab 79.. Rencana Ema gagal.
83
bab 80
84
bab 81.
85
bab 85. Pengakuan Sandro.
86
bab 86.
87
bab 87.
88
bab 88.
89
bab 89.
90
bab 90.
91
bab 91.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!