Bagi Naila berurusan dengan Kenzo hal sangat dia hindari berhadapan dengan manusia licik seperti Kenzo sangat di hindari Naila padahal Naila sudah memberi kan tubuh nya tapi malah Kenzo menipu nya Naila sangat kesal akan hal itu.Naila juga tetap seperti dulu beraktivitas seperti biasa dan tidur di lantai beralas tikar karna Kenzo juga engan mengajak nya tidur di kasur.Setelah kemarin tidak masuk kerja akhirnya Naila hari ini masuk kerja semalam banyak pesan dari Arvin seperti nya mencemaskan Naila tapi karna Naila tidak mood kemarin beraktivitas jadi dia tidak membalas pesan dari Arvin
"Nai kamu masuk hari ini"ucap Dita menghampiri Naila yg memasang wajah lemas
"Kenapa sih"ucap Dita heran merangkul Naila
"Sungguh tuan Kenzo rasa nya aku ingin ku bejek sampai jadi tempe"kesal Naila menggebu
"Tuan Kenzo mulu ngerusak dunia mu"ucap Dita lalu tertawa memang biasanya Naila ceria tapi setelah kenal tuan Kenzo selalu Naila mengalami emosi yg meningkat
"Memang dia sangat menjengkelkan "geram Naila
"Apa pun itu mending datang deh pada dokter Arvin dia sangat cemas"ucap Dita karna kemarin Arvin cemas bertanya pada Dita
"Udah biarin aja aku lagi malas sekarang ini"ucap Naila lalu masuk ke ruangan nya Dita juga pergi karna ada tugas lain
"Huh tenang juga tidak melihat wajah menyebalkan itu"gumam Naila memejamkan matanya tadi saat dia berangkat Kenzo belum bangun
Kenzo baru terbangun dari tidurnya dia semalam menatap Naila yg terlelap sampai malam Kenzo baru tertidur.Kenzo melirik tempat Naila berbaring tidak ada kehadiran Naila biasanya Naila akan berisik dengan nyanyian saat akan siap siap tapi beberapa hari ini Naila kebanyakan diam pada Kenzo
"Bodoh amat jika dia marah itu wajar aku lakukan sesuka ku melakukan apa pada nya"ucap Kenzo acuh lalu beranjak untuk mandi dan berangkat ke kantor
"Kenzo"ucap Clara nyelonong masuk ke kamar Kenzo
"Kamu apaan masuk ke kamar saya tanpa izin "ujar Kenzo datar
"Aku mau membantu mu bersiap ke kantor "ucap Clara tersenyum
"Itu tidak perlu "ucap Kenzo datar
"Kenapa, aku hanya ingin nanti nya jadi istri yg baik untuk mu"ucap Clara bersedih
"Buat apa mau jadi istri yg baik karna nanti kamu hanya status semua yg akan melakukan itu Naila dan kamu hanya status mengerti saya tidak suka terhadap mu"ketus Kenzo lalu ke kamar mandi
"Bunda"ucap Clara memeluk Nandira yg duduk
"Lho kenapa kamu nangis"ucap Nandira mengelus kepala Clara
"Kenzo marah pada ku dia ngak mau nikah sama aku dia mau nya hanya pada Naila"ujar Clara sesegukan
"Anak itu kenapa udah menggoda Arvin sekarang Kenzo"kesal Nandira
"Iya bun aku udah cinta sama Kenzo "ucap Clara
"Dia pasti menjelekkan ku"ucap Clara sesegukan
"Tenang sayang kita akan memberi nya pelajaran "ucap Nandira lalu mengajak Clara menemui Naila
"Kamu"triak Nandira pada Naila yg lagi bicara pada orang tua pasien
"Makasih dok kami permisi"ucap nya lalu permisi Naila mendekati Nandira
"Iya nyonya"ucap Naila sopan
"Dengar Clara ini akan menikah dengan Kenzo dan kamu jangan terus menghasut Kenzo udah menggoda Arvin sekarang menghasut Kenzo"ujar nya kesal Naila hanya menunduk dengan pelan
"Jika kamu tidak lakukan saya benar memecat mu"ucap nya lagi Naila menegang kan kepalanya
"Nyonya saya mohon jangan lakukan"mohon Naila karna bagi Naila dunia kehidupan cinta dan nafas nya jika dia di pecat Naila benar terpuruk karna dokter adalah segala nya untuk Naila
"Makan nya kamu jangan macam-macam jauhi Kenzo "ucap Nandira sedikit berteriak
"Bun apa yg bunda lakukan"ucap Arvin datang mendekat
"Diam kamu Arvin"ucap Nandira
"Kak lihat lah Naila menghasut Kenzo untuk membenci ku"ucap Clara manja pada Arvin
"Bun malah Kenzo yg membuat Naila menderita"ujar Arvin
"Kamu ini kenapa sih Arvin selalu membela nya apa yg dia berikan pada mu hah sampai kani seperti ini"ucap Nandira
"Bukan begitu aku sayang sama bunda tapi aku juga sayang sama Naila aku mohon jangan mempersulit nya"mohon Arvin memelas
Plak
"Kamu lihat anak saya jadi seperti ini dasar kamu ini wanita tidak tau diri suka menggoda kamu jauh jauh dari keluarga kami saya benci pada mu"triak Nandira menampar Naila karna Arvin tidak pernah melawan nya
"Maaf nyonya"ucap Naila menahan pipi nya tanpa terasa air mata nya menetes mendengar perkataan Nandira
"Jadi jauh dari hidup kami"ucap Nandira lalu berlalu pergi
"Sstt jangan nangis"ucap Arvin menyeka air mata Nandira
"Sini aku tiup apa sakit"ucap Arvin lagi mengelus pipi Naila
"T... tidak"ucap Naila mengeleng menatap Arvin
"Sudah sudah"ucap Arvin memeluk Naila mengelus kepala Naila
"Apa aku emang seperti itu"ujar Naila menangis memeluk Arvin dengan erat
"Tidak bunda ku hanya emosi jangan dengar kan kamu tau kan jika ibu ibu marah sering kali membuat hati kita tergores bunda ku ngak bermaksud "ucap Arvin mengelus kepala Naila
"Ngak mau jauh sama kak Arvin"lirih Naila mendongak
"Iya ngak akan"ucap Arvin tersenyum lalu memeluk Naila dengan erat begitu pun Naila memeluk Arvin dengan erat
"Maaf dok mengganggu di luar ada tuan Kezno mau ketemu sama dokter Naila"ucap seorang satpam
"Kak aku permisi"ucap Naila
"Iya aku juga mau ke ruangan ku jangan lupa tersenyum "ujar Arvin tersenyum menyeka air mata Naila lalu mengecup kening Naila
"Makasih kak"ucap Naila tersenyum lalu mencium pipi Arvin dan pergi Arvin hanya terkekeh pelan lalu pergi meski sering digosipin tapi Naila dan Arvin acuh saja biarin aja mereka mau menilai mereka seperti apa yg penting mereka happy tidak merugikan orang lain
"Tuan Kenzo"ucap Naila mendekat
"Nanti malam aku ada pertemuan jadi aku mau kamu bersiap pulang juga lebih awal"ujar Kenzo datar tanpa melepas kan kaca mata nya
"Tuan hari ini aku banyak pasien seperti nya pulang sedikit telat lagian aku belum cantik"ucap Naila karna memang kebetulan hari ini dia banyak pekerjaan
"Aku ngak mau tau pukul 7 malam kamu sudah siap"ucap Kenzo dingin lalu pergi
"Dasar menjengkelkan"geram Naila ingin rasanya memukul kepala Kenzo yg menyebalkan itu
###
🌙🌙🌙
Naila buru buru membersihkan tubuhnya karna tadi dia pulang pukul 6 sore jadi waktunya hanya sedikit ,Naila tadi melihat ada kotak di kasur Kenzo sudah menelpon nya jika Naila harus memakai gaun itu jadi setelah mandi Naila segera memakai gaun itu dia memoleskan sedikit makeup dan bedak memakai dan segera keluar dari kamar tepat pukul 7
"Nona di panggil tuan muda"ujar pelayan hormat Naila mengerti dia segera melangkah
"Udah siap tuan"ucap Naila mendekat Kenzo puas melihat gaun itu pas untuk Naila apa lagi Naila menyanggul rambut nya terlihat anggun saat melirik kebawa
"Jelek kamu lihat gaun ini harga nya berapa hampir 200 juta"ucap Kenzo menahan kekesalan nya
"Lalu,tuan kan udah biasa dengan membeli barang mahal tuan kan mempunyai jiwa sok kaya"ucap Naila sedikit mencibir
"Heh aku memang kaya bahkan milyuner"ujar Kenzo sinis
"Dan kamu pakai gaun ini malah pakai sendal butut ini"ujar Kenzo menunjuk sendal Naila yg sedikit usang
"Ya aku kan hanya punya ini tuan"ujar Naila melihat nya melihat Kenzo sedikit kesal yg tadi John hanya berdiri segera mendekat
"Tuan tadi sebenarnya saya membeli gaun dan hells tapi karna tuan ingin mengirim gaun jadi saya berikan pada nona gaun saja"jelas John
"Cepat keluar kan dan suruh dia pakai"perintah Kenzo
"Baik tuan"ucap John dan membuka bagasinya mengambil kotak dan mengeluarkan nya dan ajaib nya setelah di pakai hells itu pas di kaki Naila
"Wah pak John hebat banget bisa membeli pas semua nya dari gaun sampai ke sepatu"ucap Naila takjub
"Itu hells bukan sepatu "ujar Kenzo membuka pintu mobil Naila ingin melangkah masuk tapi bukan pintu itu untuk nya tapi malah Kenzo yg masuk
"Mari nona"ujar John berlalu memutari mobil lalu membuka pintu mobil
"Makasih pak John"ucap Naila tersenyum lalu masuk John segera masuk dan mengendarai mobilnya
"Tuan mau tanya kita mau ke pesta apa"tanya Naila bertanya
"Merayakan keberhasilan teman kerja jadi harus datang "ucap Kenzo singkat Naila hanya berohh lalu pokus dengan jalanan terasa sunyi dan terasa mobil nya lama sampai nya
"Pak John sudah berkeluarga"tanya Naila tapi John hanya diam
"Pak John ngak budek kan"ucap Naila penasaran
"John apa kamu sudah berkeluarga"tanya Kenzo santai
"Belum tuan saya masih lajang"ucap John pelan masih pokus dengan jalanan
"Pak John ini gimana sih giliran saya nanya ngak di jawab"kesal Naila
"Meski saya jelek saya ini manusia pak ngak boleh pilih kasih"ketus Naila jadi sebal
"John itu supir ku jadi dia hanya patuh pada aku kamu ngerti jelek"ucap Kenzo mendorong kepala Naila pakai telunjuk nya
"Iya tuan kenzo"ucap Naila membalas Kenzo seperti apa yg dia lakukan tadi
"Kamu ini berani sekali pada ku"kesal Kenzo
"Tuan ini gimana sih tuan bisa melakukan itu masak aku ngak bisa"ucap Naila cepat
"Wanita satu ini membuat aku kesal saja"gumam Kenzo memilih diam karna jujur dia malas menghadiri pesta ini karna dia lelah ingin istirahat
John membuka kan pintu untuk Kenzo segera Kenzo keluar begitu pun Naila ,John dengan sigap membukakan pintunya lalu berjalan di belakang Kenzo menemani Kenzo saat Kenzo datang banyak yg menyapanya tapi tidak di balas pria angkuh ini hanya memasang wajah datar
"John cari tempat duduk saya capek"bisik Kenzo, John segera patuh
"Mari tuan"ucap John mempersilahkan Kenzo duduk tapi malah Clara yg duduk di samping Kenzo
"Ken kamu baru datang"ucap Clara memeluk lengan Kenzo
"CK saya susah payah ngajak istri saya kamu malah nempel "ucap Kenzo mengusir Clara
"Ken aku kan calon istri mu"ucap Clara sedikit meninggi kan suara sampai semua mendengar ucapan nya dan mereka mulai berbisik Naila masih tetap berdiri dia juga sadar diri lihat saja wanita di sana putih bersih tinggi dan tentu cantik semua sedang kan diri nya sudah item dekil jelek dan pendek
"Mulur mu itu bisa diam ngak sih "kesal Kenzo
"Ken aku ini calon istri mu lho"ujar Clara tersenyum Kenzo malas jadi nya dia membiarkan Clara melakukan apa karna Kenzo mulai mengobrol
"Mending aku pergi aja"gumam Naila lalu berjalan santai duduk karna dia lapar belum sempat makan jadi Naila makan di sana
"Kamu itu dasar kampungan ya"ujar Nandira duduk di depan Naila yg makan
"Kamu seperti nya tidak memperdulikan ucapan saya"ucap nya lagi Naila menatap Nandira
"Jangan menatap saya"ucap Nandira memukul kepala Naila membuat Naila terdiam dia memejamkan matanya
"Nyonya jangan lakukan saya sudah berusaha tapi tuan Kenzo terus mendekati saya"ujar Naila pelan
"Kamu sok kecantikan sadar diri Kenzo itu tidak sebanding dengan mu yg jelek dan miskin sedang kan Kenzo tampan apa iya mau mendekati mu seperti ini"ujar Nandira sinis
"Nyonya jangan pecat saya"mohon Naila
"Berlutut dan meminta belas kasih di kaki saya"ucap Nandira santai Naila lagi lagi hanya memejamkan matanya hati nya benar sakit menerima perlakuan seperti ini tapi dokter adalah kehidupan nya Naila tidak mungkin tidak bekerja lagi sebagai dokter
"Maaf kan saya nyonya saya mohon jangan pecat saya"ucap Naila berlutut di depan Nandira dengan suara sedikit keras
"Huh siapa lagi mengudang gembel ini"ucap Nandira lalu melangkah pergi dengan sengaja menginjak tangan Naila membuat Naila meringis Naila segera berlalu menangis tersedu keluar dari gedung itu
"Nona tidak apa"tanya John mendekat tadi dia di perintahkan Kenzo melihat Naila yg lari
"Iya"ucap Naila menangkup wajahnya
"Hapus air mata anda nona "ujar John memberikan sapu tangannya Naila sedikit membalik tubuhnya ingin mengambil sapu tangan itu tapi penglihatan nya kabur tidak bisa melihat dengan jelas di mana arah John dia mengulurkan tangannya tapi yg dia pegang bukan lah John malahan hanya udara
"Nona tidak apa"ucap John lalu meletakkan sapu tangannya di tangan Naila
"Makasih pak John"ucap Naila menghapus air mata nya
"John jika saya tidak kembali ke pesta apa tuan Kenzo akan marah"tanya Naila
"Emang nya kenapa nona"ucap John menatap Naila
"Saya merasa pusing boleh saya istirahat di mobil"ucap Naila pelan
"Baik lah nanti saya bilang sama tuan Kenzo mari nona saya antar"ucap John menuju mobil di ikuti Naila
"Silahkan nona"ucap John membuka pintunya Naila segera masuk John menutup pintu nya dan berlalu Naila berbaring di jok mobil karna kepalanya memang pusing penglihatan nya tadi juga kabur tidak jelas dia butuh istirahat
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments