Setelah merawat tuan Mahendra Naila segera meluncur naik ojek ke pasar yg sering dia kunjungi jujur dia binggun mau beli makeup apa tapi karna Kenzo menyuruh nya apa lagi memberi nya biaya apa susah nya jika Naila mencoba memang sedikit konyol jika Naila tidak tau mengenai make up tapi itu lah Naila waktu nya habis oleh ilmu kedokteran karna tidak mempunyai biaya cukup Naila kadang membeli buku kedokteran contoh nya seperti ahli beda yg tidak dia kuasai jadi dia akan belajar sedikit meminta masukan dari ahli beda dan Naila akan mencoba nya.Naila menatap alat make up tapi dia bingung mau beli apa karna Naila hanya tau bedak bayi yg dia pakai Naila mengaruk kepalanya mau bertanya dia malu di umur nya 24 tahun masak tidak tau make up tidak lah lucu jadi Naila membaca dari jenis make up nya lalu Naila memilih nya
"Jadi total nya berapa mbak"ujar Naila bertanya pada penjual nya wanita itu menghitung belanjaannya Naila melirik kesana kemari karna keadaan pasar sangat ramai maklum masuk pasar
"150 ribu mbak"ujar nya memasukkan lagi yg di beli Naila ke dalam kresek Naila mengeluarkan kartu yg di berikan Kenzo
"Maaf mbak apa ini sejenis ATM baru"tanya nya binggun karna dia tidak tau itu kartu apa
"Ngak tau mbak"ujar Naila juga ikut binggun setelah di otak atik tapi tetap wanita itu tidak tau akhirnya dia kembali kan lagi kartu itu
"Wah mbak ini ngak bisa di gunakan"ujar nya menyerah kan kembali kartu nya
"Apa ,jadi saya yg harus bayar"ujar Naila jadi kesal harus mengeluarkan tabungan nya
"Ya udah ini"ujar Naila menyerah kan uang nya pergi dengan kesal
"Kartu ini ngak guna mending aku buang"gumam Naila lalu membuang kartu itu ke sampah dan dia berlalu pergi karna harus pulang
Sehabis belanja di pasar Naila mengajak tuan Mahendra duduk di taman membiarkan tuan Mahendra merasakan hembusan angin dan suasana berbeda dan Naila asik membaca buku nya dia lagi mempelajari ilmu forensik karna dulu Naila pernah di ajak Arvin melakukan operasi bakat terpendam serta ilmu yg dia pelajari akhirnya Naila sukses membantu Arvin dan dia mendapatkan pujian dari Arvin jika kecekatan Naila dalam melakukan bedah itu sangat luar biasa jadi Naila akan mempelajari ilmu kedokteran yg lain termasuk forensik.Naila menoleh saat merasa tuan Mahendra memanggil nya karna tadi Naila meletakkan tangannya di dekat tangan tuan Mahendra dan sekarang tuan Mahendra mengerakkan jari nya menyentuh tangan Naila
"Perubahan tuan semakin baik"ujar Naila tersenyum lalu berlutut
"Tuan butuh sesuatu"tanya Naila dengan tersenyum tuan Mahendra menatap buku Naila
"Ohh ini buku forensik tuan saya ingin belajar hal yg baru mau kuliah lanjut juga ngak ada biasa jadi aku beli aja buku nya belajar nanti aku ikut praktek"jelas Naila jika soal praktek nanti Naila bisa meminta izin sama Arvin karna Arvin juga mendukung nya soal apa yg akan Naila lakukan
"Tuan ayo gerak kan bibirnya siapa tau bisa"ujar Naila antusias
"Ayo tuan yg semangat"ujar Naila mengengam tangan tuan Mahendra yg dengan pelan membuka mulut nya Nailai dengan antusias menunggu kata yg terucap tapi sepertinya sedikit sulit karna sakit yg tuan Mahendra rasakan
"N.......n....n....Na...i"ucap tuan Mahendra ngos-ngosan senyum manis Naila terukir dia bersorak kegirangan kata itu terucap
"Ya aku harus kasi tau kak Arvin"ujar Naila semangat menghubungi Arvin
"Kak lihat tuan Mahendra udah bisa mengatakan sesuatu"ucap Naila kegirangan mentap Arvin yg tersenyum pada nya di ponsel
"Bagus itu tidak lama lagi tuan Mahendra bisa bicara perubahan yg bagus itu"ujar Arvin tersenyum lebar
"Kak jika tuan Mahendra sembuh nanti pekerjaan ku hilang kan gaji kerja dengan nya cukup besar"ujar Naila bersedih
"Tenang di sini masih banyak membutuhkan mu jika nanti tuan Mahendra udah sembuh aku akan kasih pekerjaan baru"ujar Arvin tersenyum
"Wah makasih kak pokoknya kakak yg terbaik"ujar Naila mengacungkan jempol nya Arvin tersenyum dan mematikan ponselnya
"Dengar kan tuan nanti tuan bisa bicara nah jadi itu akan lebih baik"ujar Naila tersenyum lebar
###
🌙🌙🌙
Naila sudah menemani tuan Mahendra tertidur sampai benar tertidur karna istri nya belum pulang karna ada pekerjaan dan setelah itu Naila berbaring di lantai dengan beralas tikar Naila membaca bukunya meski tidur di lantai Naila tidak mengeluh meski di landa rasa dingin ya karna hidup seperti itu udah biasa untuk Naila
"Heh apa kamu sudah melakukan perintah yg saya berikan"ucap Kenzo berdiri tidak jauh dari Naila
"Sudah ,soal beli make up"ucap Naila menurunkan buku nya lalu duduk
"Tuan ini sangat pelit memberi kartu itu ngak guna membuat aku bayar sendiri"ujar Naila kesal
"Mana lihat yg kamu beli apa saja karna hari ini saya tidak menerima apa pun dari kartu itu"ujar Kenzo duduk di kasur Naila beranjak lalu membuka tas nya dan mengambil kresek itu
"Apa saya boleh duduk tuan"tanya Naila ragu ingin duduk di kasur
"Hhmm"dehem Kenzo
"Wah kasur nya empuk banget jika aku tidur di sini ngak bangun lagi"batin Naila merasakan kelembutan kasur itu
"Ini apa"tanya Kenzo melihat bedak itu
"Ngak tau juga tapi menurut keterangan ini untuk wajah"ucap Naila menjelaskan
"Harga nya"ucap Kenzo curiga karna dia benar tidak menerima notifikasi kartu itu digunakan apa Naila mampu membeli makeup mahal itu yg ada di otak Kenzo
"Emm jika ngak salah 30 ribu"ujar Naila mengigat
"Apa"ucap Kenzo melotot
"30 ribu"ucap nya lagi tidak percaya
"Ihh tuan Kenzo ini apaan sih ya iya lah sampai ya aku bayar sendiri ini semua udah jalan jauh beli nya di pasar bayat sendiri lagi"ujar Naila mencurahkan penderitaan nya
"Lalu kartu saya mana"tanya Kenzo menyelidiki
"Ya aku buang karna kartu nya ngak fungsi tuan sengaja ya buat aku kesal"selidik Naila
"Ya ampun"ucap Kenzo frutasi
"Ya mana fungsi kamu belanja di pasar"kesal Kenzo
"Sekarang hilang kan jiwa miskin kamu itu"triak Kenzo benar kesal
"Emang ada yg salah"tanya Naila tanpa dosa
"Salah besar"geram Kenzo ingin menelan Naila hidup hidup bisa bisa kartu itu di buang oleh Naila
"Sekarang tidur ngak atau saya benar membunuh mu kesal melihat wajah bodoh mu itu*geram Kenzo benar marah
"Iya tuan jangan bunuh aku"ucap Naila segera kabur berbaring di tempat dia tidur
"Wanita ini benar-benar membuat aku pusing bisa bisanya dia membuang nya"kesal Kenzo benar marah
####
☀️☀️☀️
Setelah sarapan Naila mengajak tuan Mahendra ke rumah sakit Arthur karna Arvin yg minta agar memeriksa nya jadi Naila mengajak tuan Mahendra Arvin menyambut mereka dengan senang
"Naila kamu tunggu sebentar ya aku mau ajak tuan Mahendra ke ruangan nya"ucap Arvin tersenyum
"Iya kak aku mau ketemu sama Dita"ucap Naila lalu berlalu Arvin segera mendorong kursi roda tuan Mahendra
"Ar..vin"ucap tuan Mehendra membuat Arvin kaget mereka sudah ada di ruangan tuan Mahendra
"Om bisa bicara"ucap Arvin kaget
"Iya saat bicara sama Naila om diam diam belajar bicara setiap hari juga seperti itu"ucap tuan Mahendra terbata
"Kamu jangan bilang jika om bisa bicara"ujar tuan Mahendra lagi
"Iya om "ucap Arvin
"Bisa om lihat profil nya Naila karna dia juga sudah menjadi menantu om"ujar nya pelan Arvin mengerti dia mengambil ponselnya dan memberikan biodata Naila
"Banyak kemajuan pada om"ujar Arvin melihat tuan Mahendra sudah bisa mengerak kan jemari nya
"Om kagum sama kegigihan wanita ini"ujar nya melihat biodata Naila jujur tuan Mahendra penasaran ingin lebih jauh mengetahui tentang Naila
"Iya om aku juga begitu dia orang yg hebat seperti dokter itu jiwa nya sudah menyatu dengan nya "ujar Arvin tersenyum mengigat Naila meraka lanjut bicara hal lain tuan Mahendra baru bisa bicara jarinya saja dia harus berusaha dengan keras karna tidak bisa bergerak
"Kenapa wajahmu"tanya Arvin mendorong tuan Mahendra mereka berjalan menuju mobil
"Aku kan cerita sama Dita soal tuan Kenzo yg di permalukan dan dia kasih kartu apa yg aku juga ngak tau dia mau buat aku cantik tapi aku beli makeup pasaran dia jadi marah aku ngak ngerti soal make up cerita sama Dita percuma dia malah ngak tau"jelas Naila
"Ohh jadi Naila Salsabila mau cantik"ujar Arvin menghadap Naila
"Apa sih ya engak la kan tuan Kenzo yg mau biar dia ngak malu lagi"ujar Naila malu sendiri
"Kamu itu udah cantik kok"ujar Arvin mencubit pipi Naila
"Dan juga manis"ujar Arvin lagi mengelus kepala Naila
"Iya tapi kan aku ini item kak lihat saja kulit ku di banding sama kak Arvin malah kayak kopi dan susu"ujar Naila melihat kan kulit tubuhnya
"Oke aku temani ke salon + ke dokter kecantikan nya gimana aku bayarin deh"ujar Arvin tersenyum
"Apa ngak buat kak Arvin rugi"tanya Naila ragu
"Ya engak la aku yg akan minta ganti rugi sama Kenzo dan menjelaskan semua nya gimana"ucap Arvin lalu menghentikan langkahnya karna bodyguard nya membantu tuan Mahendra naik ke mobil
"Boleh tuh biar ngak bikin tuan Kenzo marah terus"ujar Naila tersenyum
"Nah gitu dong kan makin cantik"ucap Arvin tersenyum
"Makasih kak"ujar Naila replek memeluk pinggang Arvin lalu mereka masuk mobil Arvin memutuskan ikut ke mobil yang sama mobil segera melaju
"Kak emang tuan Kenzo itu pemarah ya kok marah terus"ujar Naila bertanya
"Lumayan sih makan nya jangan membuat masalah sama dia pernah ya dia sewaktu di kampus dulu aku kan sekampus sama dia beda jurusan nah ada yg menabrak nya dia udah ngak ambil hati tapi yg menabrak nya malah marah membuat Kenzo marah sampai mengirim orang itu masuk ke rumah sakit karna di hajar oleh nya*jelas Arvin karna memang mereka satu kampus saat kuliah
"Tuh kan benar dia itu nyeremin "ucap Naila takut
"Emang gimana sih bisa nikah sama Kenzo"tanya Arvin penasaran karna Kenzo juga ngak pernah suka sama wanita malah banyak membantu hati wanita patah dan Kenzo di otak nya hanya ada pekerjaan
"Ngak tau kak entah siapa yg membuat hutang yg atas nama kan kak Rafi senilai 500 juta dan menjanjikan aku sebagai jaminan nya"ujar Naila binggun
"Atau emang Rafi yg ngutang karna Kenzo tidak mungkin salah masalah pekerjaan nya"ujar Arvin curiga
"Kak Rafi itu kakak ku kan ngak mungkin dia jaminan aku lagian uang itu untuk apa kami tercukupi"ucap Naila menjelaskan
"Ya udah kamu hati hati aja ingat jangan membuat Kenzo marah nanti dia malah nyakitin kamu"ujar Arvin tersenyum menatap Naila
"Iya kak"ucap Naila tersenyum
Pertama Arvin mengajak Naila ke dokter kecantikan yg sudah terkenal dan juga terpercaya soal bayaran nya jangan di tanya tentu itu akan seperti membeli rumah.Wajah Naila di gosik untuk mematikan sel sel kulit gelap nya tentu dengan alat yg canggih sedang kan Arvin dan tuan Mahendra menunggu
"Arvin om mau Naila benar berubah soal penampilan om ngak mau lagi mendengar Kenzo di permalukan hanya karna Naila jelek dulu bisa dia jelek tapi sekarang ngak bisa karna dia adalah nyonya Kenzo Mahendra"ucap tuan Mahendra pelan
"Iya om aku ngerti"ucap Arvin mengerti sambil menunggu Naila mereka melakukan aktivitas lain
2 jam kemudian
"Tuan Arvin sudah selesai"ujar nya tersenyum merangkul Naila
"Saya puas melihat nya"ucap Arvin melihat wajah Naila sedikit berseri ya meski kulit wajahnya sedikit gelap
"Sebenarnya nona Naila ini udah cantik hanya kulit tubuhnya yg gelap jadi saya saran kan untuk memakai produk kami "ujar dokter itu
"Saya sudah jelaskan semua pada nona Naila cara pakai nya "ucap nya lagi
"Terimakasih banyak jika hasil nya sangat memuaskan maka saya akan kembali"ujar Arvin tersenyum lalu mengeluarkan ponselnya
"Total semua 80 juta"ucap nya santai
"80 juta"ujar Naila menganga
"Iya nona perawatan nya senilai ya hampir menyeluruh itu 50 juta dan biaya produk kami 20 juta tapi setelah nanti anda kembali membeli produk kami hanya 10 juta"jelas nya
"Kak apa tidak kebanyakan bagaimana nanti jika tuan Kenzo tidak mau bayat dan bagaimana nanti jika aku ngak bisa membeli produk ini lagi"bisik Naila cemas Arvin hanya tersenyum
"Jangan di pikirin"ucap Arvin segera transfer uang nya
"Sebaiknya kamu pulang ajak tuan Mahendra pulang karna harus istirahat kamu juga harus istirahat kenapa kamu seperti pucat apa kamu sakit"tanya Arvin cemas
"Ngak kak mungkin benar kata kak Arvin aku sedikit kelelahan"ucap Naila dengan seulas senyum nya mereka segera pergi dari sana
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments