"Kami selalu ada bersama mu dan mendukung mu"ujar Rafi tersenyum pada Naila
"Terimakasih kak "ujar Naila memeluk Rafi dengan erat
"Kakak tidak hanya membantu ku mencari keluarga ku tapi membantu ku membangun rumah sakit "ujar Naila tersenyum
"Nai yg kamu lakukan itu hal baik kami senang bisa membantu mu dalam kebaikan "ujar Rafi
"Iya Nai benar itu kami juga sayang pada mu"ucap Rani tersenyum
"Makasih kak"ucap Naila dia sangat senang memiliki Rani dan rafi membantu nya selama ini sampai dia hampir membangun rumah sakit sederhana itu
Setelah dari kontrakan Rafi Naila pulang naik ojek ya untuk menghemat biaya saat pada pas lampu merah Arvin melihat nya memanggil Naila ingin bicara
"Nai tunggu"ucap Arvin lalu keluar dari mobilnya menghampiri Naila
"Kak Arvin"ujar Naila kaget
"Aku mau bicara pada mu aku mohon"ujar Arvin memelas
"Pak di sini aja ya"ujar Naila lalu membayar ojek nya ikut Arvin naik mobil
"Nai maafkan kelakuan bunda ku kemarin"ujar Arvin mengajak Naila duduk di taman
"Iya kak"ujar Naila tersenyum mengengam tangan Arvin
"Untuk kebaikan semua kita sebaiknya tidak bertemu ini yg terakhir untuk kita"ujar Naila sungguh berpisah dengan Arvin hal menyakiti diri nya Naila sangat menyayagi Arvin
"Nai aku tau tapi aku cemas pada mu"ujar Arvin lesu
"Tidak apa kak aku bisa jaga diri sendiri"ujar Naila tersenyum menyakinkan
"Kakak juga jaga diri"ucap Naila lagi dia teringat ucapan Clara
"Dalam segi apa pun itu termasuk sama Clara meski dia adik kak Arvin sendiri berhati-hati lah"ujar Naila lagi
"Iya kamu juga "ucap Arvin memeluk Naila dengan erat begitu pun Naila membalas pelukan Arvin
###
Karna mempunyai waktu luang Naila menghabiskan waktu nya dengan memasak ya mengisi waktu kosong Naila hanya mengunakan celana di atas lutut yg sedikit ya kusam dan baju kaos berwarna biru yg pas di tubuhnya Naila juga menyanggul rambut nya memudahkan nya ini kali pertama dia berada di dapur museum Mahendra ya selama ini dia belum sempat ke dapur untuk masak paling juga dia di pandu sama kepala pelayan
"Aku ngapain ya buat cemilan aja kali"gumam Naila membuka kulkas sangat besar itu Naila sangat takjub sama isi kulkasnya sama seperti pasar semua nya lengkap Naila mengambil beberapa sayur untuk dia jadikan bakwan dan meletakkan nya Naila juga mengambil tepung di lemari di atas lemari Naila mulai membuat adonan
"Ayah di mana ya"gumam Sakira turun
"Buat jus aja kali ya enak seperti nya panas kayak gini , mana lagi bibik"ujar nya lalu menuju dapur melihat sosok itu
"Cih dia udah buat masalah kemarin ngapain berkutat di dapur ku"ujar Sakira melihat seseorang itu yg membelakangi nya berkutat di dapur nya
"Ehh ngapain di sini pasti mau minta maaf ya sama aku"ujar Sakira mengigit apel lalu duduk di meja dapur
"Nandira aku bertanya sama kamu"kesal Sakira mulai kesal di acuh kan lalu sosok itu menoleh
"Nyonya bicara pada ku"ucap nya tersenyum ramah
Bugh
Seketika apel yg di pegang Sakira jatuh karna dia menganga melihat sosok yg dia kira Nandira yg ternyata Naila karna wajahnya mirip apa lagi tadi Naila membelakangi nya Sakira baru menyadari nya jika Naila dan Nandira ada kemiripan karna selama ini Naila item dan saat tubuh nya putih bersih jadi mirip sama Nandira
"K... kamu"ujar Sakira bengong
"Nyonya ada apa"ujar Naila keheranan
"Ya ampun kenapa aku baru menyadari jika wajah perempuan ini sangat mirip dengan wajah Nandira semasa muda dulu"batin nya kaget
"Buat apa kamu"tanya Sakira memakan apel nya lagi
"Buat bakwan nyonya "ucap Naila tersenyum melanjutkan adonan nya
"Apa kamu mau di terima sebagai menantu di rumah ini"ujar Sakira serius
"Ngak, malah mau cepat pulang"ucap Naila dan dia baru menyadari nya jika di ketahui Kenzo dia berusaha mengatakan kebenaran nya bisa habis dia sama Kenzo
"Maksud kamu"ujar Sakira
"Maksud saya ngak salah lagi"ujar Naila menyengir
"Jika begitu kamu jelas kan soal keluarga mu ya biar gimanapun saya mau tau asal usul istri dari anak saya"ucap Sakira santai dia bukan melunak pada Naila hanya saja Sakira ingin tau siapa Naila sebenarnya dia jadi curiga sama Naila
"Ibu saya hanya ibu rumah tangga nyonya dia juga sudah meninggal sedangkan ayah saya seorang karyawan pabrik dan juga sudah meninggal selama ini saya tinggal sama kakak saya di kontrakan"jelas Naila lalu dia ingin menyalahkan kompor yg super canggih itu
"Maaf nyonya bisa bantu nyalahin kompor nya saya kurang tau bagaimana menyalahkan nya"ujar Naila menyengir
"Dasar dia kampungan sekali"gumam Sakira lalu melangkah menuju kompornya dan menyalahkan nya Naila mulai menggoreng nya Sakira mulai membuat jus nya
"Wah ayah senang lihat nya"ucap tuan Mahendra tersenyum melihat istri nya
"Apa mama cuman nanya doang"ujar Sakira santai dan menuangkan jus nya
"Hal yg tidak biasa"ujar tuan Mahendra santai
"Ya mama nanya dong yah siapa tau menantu kita ini ******* jadi harus nanya dong"kesal Sakira
"Mau bakwan tuan"tawar Naila menyajikan bakwan nya lalu memberikan sambal nya
"Boleh"ujar tuan Mahendra mengambil nya dan memakan nya
"Lagian ya ma Naila ini pilihan Kenzo jadi ngak usah curiga kayak gitu"ujar tuan Mahendra menguyah bakwan nya
"Mereka ketemu di mama secara kan Kenzo sibuk kerja dan dia hanya orang miskin"ujar Sakira serius
"Kakak nya Naila ini kerja di perusahaan kita dan punya hutang sama perusahaan jadi Kenzo mengambil nya dan menjadikan nya istri"jelas tuan Mahendra membuat Naila melotot dia bisa habis jika sampai Kenzo tau akan hal ini
"What"ucap Sakira kaget
"Jadi dia istri sebagai jaminan ya ampun yah kenapa malah setuju sih yg di lakukan Kenzo"ujar Sakira
"Ma semua sudah Kenzo miliki jadi Kenzo harus mempunyai istri yg seperti Naila ini soal cantik dengan uang dia bisa cantik contoh nya sekarang lihat Naila bahkan sangat cantik kan karna Kenzo membiayai perawatan Naila"jelas tuan Mahendra
"Ya ngak gitu juga dong yah apa kata orang nanti"ujar Sakira pusing
"Ngak apa nyonya saya hanya di samping tuan Kenzo kok nanti jika tuan Kenzo mau nikah sama Clara ngak papa"ujar Naila tersenyum memakan bakwan nya
"Nai kamu ini istri nya Kenzo"ujar tuan Mahendra
"Udah ayah jadi ribet dia aja izinin"ucap Sakira lalu pergi
"Ayah mau aku ajari jalan"ucap Naila tersenyum
"Tentu dong ayah mau lihat perubahan kaki ayah tapi entar ya setelah cemilan nya habis soal nya enak"ucap tuan Mahendra tersenyum menikmati bakwan nya Naila hanya diam
Sedangkan nyonya Mahendra dia mendatangi Kenzo di kantor akan membicarakan semua nya tentu soal pernikahan nya dengan Clara saat masuk semua memberi hormat pada nyonya Mahendra itu
"Kenzo di mana"tanya nya santai pada seketaris Kenzo
"Meeting di luar nyonya"ucap nya sopan
"Bilang saya mau bicara sekalian buat kan saya minuman"ucap nya lagi lalu menuju ruangan Kenzo
"Mama ngapain ke kantor"gumam Kenzo naik lift dia buru buru menuju lantai atas setelah lift terbuka Kenzo segera menuju ruangan nya
"Mama"ucap Kenzo masuk melihat mama nya menyeduh kopi nya dengan buku di tangan nya lagi membaca
"Duduk"ujar nya santai
"Mama mau apa kan bisa di rumah tunggu aku pulang"ucap Kenzo duduk
"Kamu pasti pulang malam dan mama ngak sabar nunggu sampai malam"ujar nya lalu meletakkan buku itu yg sampul nya ada foto Kenzo
"Lihat kamu mendapat kan penghargaan membawa nama perusahaan kita di atas pengusaha yg sukses di usia muda memiliki harta jutaan triliun tampan pintar dan sukses"jelas nya santai
"Mama ini mau ngomong apa sih aku sibuk"ujar Kenzo binggun dengan mama nya kata kan
"Sedangkan istri kamu hanya orang biasa miskin lagi apa kelebihan nya hanya sekedar dia memiliki hutang sama kamu gitu kamu bisa jadikan dia istri mu"ujar mama nya
"Ohh soal itu mama tau dari Naila"ujar Kenzo datar
"Tidak dari ayah kamu mengatakan nya"ujar mama nya
"Ma aku ini memiliki dunia sendiri jika aku hidup sama orang lain dia banyak ngatur nuntut aku itu membuat aku tidak suka tapi jika aku nikah sama dia maka dia patuh terhadap ku karna dia memiliki hutang pada ku"jelas Kenzo
"Oke terserah kamu tapi masalah nya pernikahan kamu dan Clara harus di laksanakan"ucap mama nya tegas
"Ma aku ngak mau nikah sama dia aku ngak suka sama dia mama bisa ngerti ngak sih masak aku punya dua istri bisa membuat aku pusing ma"ujar Kenzo sebal
"Kenzo kamu tau kamu dan Cantika itu udah di jodohkan udah lama lagian keluarga nya dan kita itu sederajat pokoknya mama ngak mau tau kamu harus menikah sama dia ya soal istri terserah pada ku meski menganggap Clara hanya status"ujar nya
"Aku sibuk ma bicara hal tidak penting itu membuang waktu ku saja"ujar Kenzo lalu berlalu
"Kenzo"kesal mama nya melihat Kenzo berlalu begitu saja
🌙🌙🌙
Kenzo pulang melihat Naila sudah tertidur di lantai mereka tidak tidur bersama,Kenzo meletakkan tas nya lalu ikut berbaring di sebelah Naila tangannya terulur menyentuh bibir Naila lalu memeluk perut Naila memejamkan mata nya merasakan pelukan itu
"Tuan Kenzo"ujar Naila terbangun
"Sstt diam bentar"ucap Kenzo ,Naila hanya diam tidak berani bernapas karna jujur dia takut sama Kenzo jika memaksa nya lagi sangat membuat Naila takut
"Aku mau makan lapar mau makan di kamar aja"ujar Kenzo menatap Naila yg hanya diam
"Aku ambilin dulu tuan"ujar Naila duduk Kenzo beranjak lalu ke kamar mandi Naila segera menuju dapur
"Hhmm pakai alasan apa ya biar pernikahan ini gagal"gumam Kenzo menguyur tubuh nya mulai mandi setelah selesai Kenzo segera memakai baju nya
"Keringkan rambut ku"ujar Kenzo duduk di meja rias Naila mengambil handuk kecil lalu mengosok rambut Kenzo dengan lembut
"Kamu pernah jadi saudara tiri Clara"tanya Kenzo serius menatap Naila menghentikan gerakan Naila
"Iya tuan cuman satu tahun dan ayah ku meninggal kami pun pergi dari rumah itu"ucap Naila kembali mengosok rambut Kenzo
"Rumah nya ayah kamu"tanya Kenzo penasaran
"Ngak tuan kami tinggal di rumah ibu nya Clara dan rumah ayah ku di jual karna untuk kuliah ku dan ada beberapa keperluan juga"jelas Naila
"Tuan tadi tuan Mahendra bilang sama nyonya tentang kenapa aku bisa jadi istri tuan"ucap Naila meletakkan handuknya mengambil sisir mulai menyisir rambut Kenzo
"Iya tadi mama bilang"ucap Kenzo santai tapi mata nya meneliti mata dan wajah Naila
"Tuan ngak marah"ucap Naila heran Kenzo berdiri menuju sofa untuk makan
"Ngak lah kan ayah yg bilang jika kamu maka aku akan habisi kamu"ujar Kenzo santai lalu duduk mulai menyantap makanan nya
"Terus jika semua terbongkar ngapain aku masih di sini tuan"ujar Naila serius seketika Kenzo menatap Naila tajam
"Hehe lanjut aja makan tuan nanti sakit lho"ujar Naila menyengir pria ini emang sangat sensitif seperti wanita lagi datang bulan
"Alasan masih sama aku ngak mau di atur"ucap Kenzo mengunyah nasi nya
"Coba aku tanya apa menurut mu Clara itu baik"ucap Kenzo santai
"Emm ngak tau sih tuan kan pandangan seseorang itu beda beda"ucap Naila dia tidak mengatakan nya
"Meski aku hanya mengenal nya sebentar tapi aku tau dia perempuan licik jika ngak licik dia ngak mungkin berani menempel pada ku ngak akan berani mengatakan pada semua orang jika dia calon istri ku sedang kan aku tidak setuju sama sekali"jelas Kenzo dia bisa menilai Clara jika bukan perempuan baik
"Masak tuan bisa mengancam ku ngak bisa mengancam nya"ucap Naila santai
"Apa kamu sedang meremehkan aku"kesal Kenzo
"Tidak tuan bukan begitu"ujar Naila cepat dengan tersenyum canggung Kenzo ini sangat pemarah, Kenzo menghabis kan makanan nya
"Seharian kerja aku capek kamu pijitin aku"ujar Kenzo lalu menuju kasur mulai duduk Naila menuju ke belakang Kenzo memijit bahu Kenzo
"Tuan ngak bosan apa pagi bangun kerja pulang malam tidur besok kerja lagi seperti biasa ngak bosan"ucap Naila
"Ngak sama sekali kamu diem deh aku pusing kamu banyak nanya orang capek juga"ucap Kenzo sebal
"Iya tuan "ucap Naila rasanya ingin memukul kepala Kenzo yg kerjaan nya marah terus
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments