Tuan Mahendra mengunjungi Kenzo di rumah sakit besok juga Kenzo sudah pulang tapi Kenzo tidak mengizinkan Naila pulang jika tidak bersama nya jadi tuan Mahendra datang ke rumah sakit,tuan Mahendra di jemput oleh John dan di temani oleh Toni jadi jika tuan Mahendra ingin ketemu Naila dia harus menjenguk ke rumah sakit
"Naila"ucap tuan Mahendra masuk Naila tersenyum pada nya
"Syukur kamu baik"ujar nya lagi dengan tersenyum
"Iya tuan Kenzo menjaga ku dengan baik"ucap Naila tersenyum
"Tuan besar mau jenguk Kenzo"ujar Naila menatap paru baya itu hati nya selalu menghangat menatap tuan Mahendra
"Tidak juga mau lihat kamu Nai"ujar tuan Mahendra
"Bagaimana bisa kamu di culik"ucap nya lagi
"Aku ngak tau malam itu saat aku mau mungut pil tiba-tiba ada yg memukul ku sampai aku pingsan saat aku sadar aku sudah ada di tengah hutan itu"jelas Naila
"Ayah lega Nai kamu baik baik saja"ujar tuan Mahendra mengelus kepala Naila
"Aku baik kok lihat"ujar Naila dengan tersenyum manis
"Nai kamu bisa tunggu di luar ayah mau bicara sama Kenzo"ujar nya
"Iya ayah, tuan Kenzo aku ke kantin sekalian mau makan"ujar Naila lalu berlalu bersama John
"Ayah mau membicarakan soal pernikahan kamu dama Clara"ujar tuan Mahendra serius
"Itu lagi itu lagi aku malas bahas nya"ujar Kenzo malas memainkan ponselnya karna jengah
"Kenzo kamu ngak bisa pungkiri itu ayah dan tuan Arthur udah janji akan nikahkan kalian kamu mau atau tidak harus tetap menikah"tegas tuan Mahendra serius
"Ayah tau aku ngak bisa di paksa lagian aku punya istri apa kata orang nanti jika tau aku punya dua istri"ujar Kenzo cepat tuan Mahendra terkekeh pelan dengan anak nya ini
"Kenzo Kenzo emang apa yg kamu pikirkan takut dengan penilaian orang kamu perlu ingat Kenzo kamu adalah direktur Mahendra grub perusahaan kita sudah banyak yg tau keluarga kita tidak bisa diremehkan hanya menghadapi omongan orang emang berani mereka mengatai mu ayah rasa bukan itu yg ada di otak mu tapi kamu tidak mau menduakan Naila"ujar tuan Mahendra terkekeh Kenzo terdiam memang itu bukan alasannya dia hanya ingin Naila memiliki nya seutuhnya tanpa di bagi
"Jika itu ada nya bagus Kenzo tapi kamu juga harus kabul kan permintaan yg belum terwujud dari tuan Arthur sebagai penghormatan terakhir dari mu"ujar nya
"Tidak perlu pusing Kenzo kamu perlu nikahi Clara setelah itu selesai terserah kamu mau berbuat seperti apa"ujar tuan Mahendra
"Baik lah aku setuju "ujar Kenzo pelan
"Bagus itu"ujar tuan Mahendra santai karna dia juga tidak mau anak nya memiliki dua istri tapi demi janji nya pada tuan Arthur tuan Mahendra harus lakukan itu demi kebahagiaan bersama
####
Hari ini Kenzo sudah pulang karna semua kembali normal keadaan nya juga normal tidak lupa Naila membantu nya ya jika Naila tidak di samping Kenzo banyak sekali yg menghina nya mencela nya atau mencemoh nya tapi Naila tidak menanggapi nya
"Tuan mau langsung pulang"ujar Naila berjalan di samping Kenzo
"Tidak aku mau ke kantor nanti kamu pulang sama Toni"ujar Kenzo datar di belakang nya ada John
"Emm tuan boleh aku pergi ke beberapa tempat"ujar Naila menoleh ke arah Kenzo
"Boleh "ujar Kenzo lalu memakai kacamata nya Toni mengambil tas di tangan John dan memasukkan di dalam bagasinya yg akan dia bawa pulang sedang kan John berdiri di samping mobil Kenzo tanpa kata Kenzo masuk mobil meninggal kan Naila
"Mari nona"ujar Toni membuka pintu mobil Naila masuk begitu pun Toni segera melaju kan mobilnya pada perintah dari Kenzo jika dia harus menemani Naila tapi tetap mengawasi dan pada peraturan Kenzo
"Pak Toni ngak langsung balik ya saya mau pergi ke suatu tempat "ucap Naila
"Baik nona"ujar nya patuh Naila memberi kan ponselnya karna John pernah memberikan tas yg saat malam itu hilang Naila pakai dan isi nya tetap utuh jadi ponselnya Naila aman
Naila datang ke kantor kesehatan untuk mendaftar kan rumah sakit nya yg akan dia buka Naila juga mencari karyawan untuk rumah sakit nya awal nya Naila ingin mengajak Dita tapi karna gaji di sana besar jadi Dita masih ingin kerja tidak ingin keluar bukan tidak ingin membantu Naila hanya saja Dita lagi butuh uang tapi Naila punya beberapa teman dokter yg dapat di percaya
"Selamat siang bu"ujar Naila menjabat tangan wanita paru baya itu
"Mari silahkan duduk"ujar nya ramah Naila segera duduk
"Ada keperluan apa"ujar nya langsung
"Begini buk saya mau mendaftar rumah sakit saya yg akan saya buka"ujar Naila biar nanti tidak ada yg akan mengatakan nya malpraktek
"Bisa saya lihat perincian dan data nya"ujar nya ramah Naila memberikan berkas dari dalam tas nya wanita itu segera membaca nya
"Kamu yg bermasalah dengan nyonya Nandira"ucap nya tanpa menatap Naila, akhir akhir ini wajah Naila tidak asing di televisi nasional tidak hanya mempunyai masalah dengan Nandira tapi dengan pernyataan Kenzo jika Naila adalah istri nya itu yg membuat wajah Naila tidak asing
"Iya betul bu itu hanya ada salah paham"ujar Naila tersenyum tetap percaya diri
"Begini sebelum saya memberikan sertifikat nya saya perlu melihat kerja rumah sakit nya saya perlu memeriksa nya jadi kamu buka saja rumah sakit nya sekitar 1 minggu atau 2 minggu setelah itu saya akan datang"ujar nya santai
"Baik bu terimakasih saya akan segera membuka nya"ujar Naila lalu permisi pergi tadi dia sempat takut jika tidak di terima karna beberapa kasus yg Naila alami dengan Nandira
"Pak udah selesai kita pulang"ujar Naila dengan wajah sumringah nya Toni hanya melirik melaju kan mobil nya dia segera melaporkan pada Kenzo
Setelah urusan Kenzo selesai soal pekerjaan dia melepaskan jas nya karna emang dia tidak terlalu sibuk tidak ke kantor juga tidak mengapa hanya saja kali ini Kenzo ingin memberi Marsel dan anak nya pelajaran.Kenzo menggulung lengan kemeja nya dia nampak sangat tampan semua karyawan nya menganga memang jarang Kenzo berpenampilan seperti itu hanya hal hal tertentu John setia di samping Kenzo mereka menuju tempat persembunyian Marsel dan David
"Di sini tuan mereka bersembunyi"ujar John melihat sebuah vila
"Ayo"ujar Kenzo keluar tapi dia melihat mobil Arvin dan Arvin segera menghampiri nya
"Kenzo ayo kita beri mereka pelajaran"ujar Arvin serius
"Arvin kamu tidak perlu ikut campur masalah ini karna ini urusan ku mereka menganggu istri ku dan kamu tidak ada hubungannya dengan ini ohh ya satu lagi jangan ketemu sama istri ku apa lagi bicara pada nya jika tidak aku akan memberi mu pelajaran"ucap Kenzo lalu berlalu
"Tuan sebaiknya anda pulang saja jangan membuat tuan Kenzo marah"ujar John lalu ikut masuk
"Apa apaan ini"ucap Arvin tidak percaya dia tetap ikut masuk,Kenzo menghajar bodyguard itu bersama John sampai timbul keributan di sana
Brak
"Sial ada Kenzo"gumam Marsel melihat Kenzo mendobrak pintu karna dia tau saat Kenzo marah kekuatan nya bertambah dari pada dia mati mending dia kabur
"Marsel"teriak Kenzo murka mengejar Marsel yg lompat dari jendela lalu mereka berkelahi di halaman rumah tapi ternyata David sudah menunggu dengan mobil nya mengajak papa nya kabur
"Sial"umpat Kenzo kesal John dan Arvin berlari kecil
"Kamu ngapain masih ikut dasar ngak guna"kesal Kenzo pada Arvin
"Heh jangan sembarang ya mengatai ku dasar pria busuk"kesal Arvin lalu pergi
"Pria breksek"teriak Kenzo kesal dan masuk mobil John hanya menghembuskan nafasnya kasar lalu mengikuti bos nya
####
Naila sudah meresmikan rumah sakit nya meski kecil Naila sangat bahagia karna impian nya tercapai banyak teman Naila yg datang semua nya mengunjungi rumah sakit Naila yg kecil yg dia beri nama rumah sakit Naila kenapa dia menamai nya karna Rafi memaksa itu ya mau tidak mau Naila membiarkan itu
"Wah calon bu direktur selamat"ujar Dita memeluk Naila dia menyempatkan datang
"Apaan sih biasa aja"ujar Naila tersipu memukul bahu Dita
"Ehh tapi kamu ngak papa datang nanti sibuk lho"ujar Naila tersenyum
"Tenang aku lagi istirahat"ucap Dita tersenyum
"Sekali lagi selamat kamu benar luar biasa "ujar Dita lagi
"Biasa aja hanya saja kerja keras menjadi kan aku seperti ini"ujar Naila tersenyum
"Itu yg aku suka"ujar Dita tersenyum
"Naila selamat untuk mu"ujar seorang wanita menjabat tangan Naila
"Makasih dokter Ririn"ucap Naila tersenyum memeluk nya dia adalah teman Naila saat kuliah
"Nai aku tidak bisa lama aku harus balik"ujar Dita lalu pamit
"Iya hati hati"ujar Naila tersenyum Dita segera pergi
"Nai apa kamu membangun rumah sakit ini untuk diri mu"ujar Ririn serius mereka berjalan jalan
"Tidak aku membangun ini untuk semua dan soal untuk ku"ucap Naila menjeda ucapan nya
"Kamu sendiri tau golongan darah ku sangat sulit apa lagi"ujar Naila menatap ke depan
"Nai kamu butuh pencangkokan hati jika tidak kamu bisa mati"ucap Ririn serius
"Rin aku tau tapi mau bagaimana aku udah usaha bahkan hampir seluruh rumah sakit di kota ini aku mencari pendonor atau seluruh tempat tapi tidak ada yg cocok"ujar Naila serius
"Ada 2 orang yg cocok"ucap Naila menatap Ririn
"Siapa"ucap Ririn serius
"Bunda dan kakak kandung ku"ujar Naila serius karna dia sudah mengecek nya mereka berdua cocok untuk jadi pendonor Naila yg mengalami bocor hati Naila bisa bertahan karna pil- pil jika tidak mungkin Naila sudah terbaring
"Lalu kenapa kamu ngak bilang"uja Ririn karna Ririn juga tau Naila ini anak nya Arthur Naila pernah bercerita
"Mau mengatakan apa Rin hubungan aku aja sama mereka itu sangat rumit lalu mau aku mengatakan butuh hati mereka aku ngak butuh itu Rin aku udah pasrah sama hidup ku aku juga ngak mau mereka merasakan apa yg aku rasakan aku ngak mau menerima donor dari mereka aku ngak mau mereka berfikir jika aku hanya butuh donor mereka"ujar Naila gemetar Ririn memeluk Naila
"Aku pasti kan kamu akan segera mati Nai jika seperti ini"ujar Ririn merasa sedih dengan kehadiran Naila
"Aku ngak akan nyesel Rin aku akan merasa menyesal jika mereka mendonor kan hati nya untuk ku jadi aku berharap kamu tidak akan mengingkari janji mu"ucap Naila
"Emm"ucap Ririn memeluk Naila lagi
"Udah yuk aku tunjukkan lagi rumah sakit ku"ujar Naila tersenyum mengajak Ririn keliling Ririn tidak hanya sahabat Naila tapi dia dokter yg menangani Naila setiap kali Naila kambuh
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments