❤️ Happy Reading ❤️
''Memang berapa sih omset yang kamu dapatkan dalam satu bulan untuk usaha ini?'' tanya Axel. ''Enakan bekerja kantoran kamu tak pusing memikirkan untung dan rugi serta penghasilan pun tetap.'' imbuhnya.
''Kamu beneran pengen tau berapa besar omset bersih aku perbulan?'' tanya Shakila di sertai senyumannya.
Hem rupanya calon suaminya ini ingin tau tentang dirinya secara tidak langsung.
''He'em.'' jawab Axel sambil menganggukkan kepalanya kecil.
''500.'' jawab Shakila singkat.
''500 ribu?'' tanya Axel.
''500 juta.'' jawab Shakila setelah menggelengkan kepalanya.
''Li..lima ratus juta?'' tanya Axel lagi untuk memastikan pendengarannya.
''He'em, sekitar segitu...itu penghasilan bersih yang masuk ke aku di luar uang gaji karyawan, bahan pokok makanan dan lain-lain.'' bebernya.
''Wis gila omset kamu besar juga ya...'' kata Axel.
''Karena selain di sini, aku juga punya beberapa cabang lagi.'' kata Shakila. ''Nah makanlah.'' ucapnya sambil menyodorkan satu mangkuk seblak pada Axel.
Kemudian Shakila juga membawa mangkok yang berisi seblak miliknya sendiri plus satu piring yang berisi sosis, nugget, serta udang tepung yang telah di goreng lengkap dengan kecap, saos, serta mayones yang di taruh di sebuah mangkuk kecil yang di letakkan di tengah-tengah piring.
Tak lupa pula Shakila membawa dua botol air mineral dingin juga dua gelas untuk mereka minum.
''Cobalah.'' kata Shakila yang melihat Axel tampak ragu untuk memakannya.
''Ini gak ada racunnya kan?'' tanya Axel dengan konyolnya.
''Ish...bukannya sedari tadi kamu lihat aku memasaknya.'' kata Shakila sedikit kesal. ''Ini, kalau kamu gak percaya...kamu bisa makan punyaku dan aku yang akan makan itu.'' kata Shakila ada sambil menyodorkan mangkuknya sendiri.
''Iya aku percaya.'' ucap Axel yang langsung menyuapkan ke mulutnya.
Sungguh sebenarnya sedari tadi dirinya sudah tergoda untuk mencucinya...apalagi wangi dari aroma seblak yang di bikin oleh Shakila benar-benar sangat menggugah selera.
''Bagaimana?'' tanya Shakila.
''Lumayan.'' sahut Axel.
''Padahal makannya lahap gitu...masih bilang lumayan.'' gerutu Shakila dalam hati. ''Bilang enak apa susahnya coba...dasar gengsi di gedein.'' gumamnya lagi.
Baru beberapa menit seblak buatan Shakila sudah tandas di makan Axel.
''Coba cicipi ini.'' kata Shakila yang masih memakan seblak miliknya...menyodorkan piring yang berisi sosis beserta teman-temannya tadi.
''Eh...tapi ini aman gak?'' tanya Axel yang lagi-lagi terdengar sangat konyol.
''Aman...di jamin.'' jawab Shakila seratus persen. ''Soalnya semua yang aku jual...aku bikin sendiri jadi aku bisa jamin rasa serta kwalitasnya.'' sambungnya lagi.
Tak terasa Axel sudah menghabiskan satu mangkuk seblak dan satu piring sosis beserta teman-temannya.
Bahkan Axel pun tak sengaja bersendawa di hadapan Shakila sangking kenyangnya.
''Eh maaf-maaf kelepasan.'' ucap Axel.
''Iya gak apa-apa.'' sahut Shakila. ''Tunggu sebentar ya...aku mau cuci ini dulu.'' kata Shakila dan diangguki oleh Axel.
''Kil, aku mau dong itu beli sosis sama apa yang tadi kamu gorengin.'' kata Axel.
''Nugget sama udang tepung.'' jawab Shakila.
''Iya itu aku mau dong masing-masing tiga bungkus...buat camilan di rumah.'' kata Axel lagi.
Shakila pun langsung mengambil apa yang di minta oleh Axel dan masukkannya kedalam plastik.
''Ini.'' kata Shakila.
''Berapa?'' tanya Axel.
''Eh gak usah, bawa aja.'' kata Shakila.
''Ya gak bisa gitu dong Kil, kamukan ini jualan...nanti bisa rugi dong.'' kata Axel. ''Berapa harganya...biar aku bayar, kalau enggak...gak jadi aja.'' kekeh Axel.
''Baiklah.'' pasrah Kila. ''Total semuanya 340 ribu.'' kata Shakila.
''Kembalinya ambil saja.'' kata Axel saat menyerahkan uang pecahan seratus ribu sebanyak empat lembar. ''Buat karyawan kamu.'' kata Axel lagi saat Shakila ingin melayangkan protes.
''Baiklah...terimakasih.'' ucap Shakila.
Lalu Shakila kembali ke freezer untuk mengambil dua bungkus nugget.
''Ini nugget sayuran untuk tambahan cemilan nanti di rumah, kalau yang kamu beli dan makan tadi itu nugget ayam.'' tutur Shakila.
''Bisa pulang sekarang?'' tanya Axel yang sudah sangat gerah.
''Iya, kamu tunggu saja di depan...aku mau ke atas dulu ambil tas.'' kata Shakila yang langsung melesat pergi dari hadapan Axel.
...****************...
Sesampainya di rumah mereka langsung bertemu dengan mommy Shanum dan daddy Arya.
''Kalian baru pulang?'' tanya Shanum.
''Iya mom, tadi Kila sedikit banyak kerjaan.'' jawab Shakila.
''Ya sudah sekarang kalian berdua lebih baik bersih-bersih dan kami tunggu di ruang makan.'' kata Shanum.
''Maaf mom, aku gak bisa ikut makan malam...masih kenyang, sudah makan soalnya tadi.'' sela Axel.
''Kila juga mom...maaf, Kila juga sudah makan.'' sambung Kila.
''Ya sudah, kalian berdua lekas bersih-bersih dan istirahat.'' kata Arya.
''Biar aku saja yang simpan di freezer.'' kata Shakila meminta plastik yang di bawa oleh Axel.
Axel pun memberikan langsung menyerahkan pada Kila dan bergegas pergi menuju kamarnya setelah sebelumnya berpamitan pada kedua orangtuanya.
''Apa itu?'' tanya Shanum.
''Oh ini ada sosis juga nugget dan udang tepung mom.'' jawab Kila. ''Kalau mommy mau...bisa Kila gorengin dulu mom.'' tawar Shakila.
''Gak usah, nanti mommy bisa goreng sendiri kalau gak minta tolong ke mbak.'' jawab Shanum. ''Kamu ke kamar gih...sini itu biar mommy yang bawa ke dapur.'' kata Shanum.
''Terimakasih mom, Kila ke kamar dulu ya.'' pamit Shakila setelah menyerahkan bawaannya kepada Shanum.
''Kayanya hari ini mereka kelihatan lebih dekat ya dad.'' kata Shanum begitu yang ada di sana hanya mereka berdua.
''Bukannya memang hal ini yang kita harapkan mom.'' sahut Arya.
''Seratus buat daddy.'' kata Shanum dengan wajah cerianya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Helen Apriyanti
next
2022-10-08
2
Helen Apriyanti
iya bgus donk dh mulai dket dn akrab saat vmberbicara...
smoga cpetjtuh cinta shakila k Axel
lnjuttt smngtt up lg y thorr
2022-10-08
1
Yeni Suhaeti
lanjit
2022-10-07
2