❤️ Happy Reading ❤️
Masih mencari keberadaan Shakila, Axel terus bergumam...bukan-bukan...lebih tepatnya mengumpat di sepanjang jalan menuju ke ruko milik Shakila.
Bahkan Axel pun melajukan kendaraannya pelan dengan kepala yang terus celingak-celinguk ke kiri dan ke kanan...siapa tau dia menemukan Shakila.
Tanpa terasa saat ini Axel sudah sampai di depan ruko milik Shakila.
''Sepi banget.'' gumam Axel yang masih berada di dalam mobil. ''Kalau dia gak ada di sini...aduh mau cari kemana lagi aku.'' sambungnya. ''Huh...bikin susah saja.'' imbuhnya dengan sangat kesal.
Klik
Axel mulai keluar dari dalam mobil. Dirinya tampak memegang pintu ruko Kila.
''Selamat malam.'' sapa seseorang yang tiba-tiba berada di belakang Axel sehingga membuatnya kaget.
''Selamat malam.'' sahut Axel setelah melihat bayangan orang yang berada di belakangnya, kemudian pelan-pelan Axel pun memutar tubuhnya. ''Huft...'' ada perasaan lega begitu melihat dua orang yang menemuinya ternyata berseragamkan scurity.
Daerah ruko Shakila memang ada pihak keamanannya...mereka bertugas di bagi dalam dua shift ada yang berjaga asing juga malam.
''Ada yang bisa kami bantu tuan? dan kenapa tuan malam-malam begini ada di sini?'' tanya salah seorang dari mereka.
''Benar tuan, karena setau kami ini adalah ruko milik mbak Shakila dan juga kami tak pernah melihat tuan disini.'' sahut yang satunya lagi.
''Begini pak, saya mencari Shakila.'' jawab Axel.
''Malam-malam begini?'' tanya sang scurity lagi sambil mengernyitkan dahinya.
Mungkin kedua orang scurity itu sudah berpikir aneh-aneh bahakan mungkin berpikiran negatif pada Axel.
''Jadi semenjak ayah Shakila meninggal...dia tinggal di rumah saya, tapi malam ini dia tidak pulang dan juga ponselnya tak bisa di hubungi, jadi mommy saya begitu khawatir.'' tutur Axel. ''Tapi kayaknya dia gak ada di sini.'' kata Axel selanjutnya.
Kedua scurity itu pun mengamati ruko Shakila yang memang sepi dan juga gelap.
''Eh mungkin mbak Shakila nya nginep di sini.'' seru salah satunya.
''Gak mungkin pak, ini sepi dan gelap jadi gak mungkin dia ada di dalam.'' sahut Axel.
''Itu tuan lihat saja lantai atas lampunya menyala walaupun redup.'' tunjuk sang scurity. ''Biasanyakan selalu gelap.'' sambungnya lagi.
Axel kemudian mendongak ke atas dan benar saja ada cahaya di sana.
Axel pun berusaha menggedor pintu dengan tujuan si empunya bisa mendengar dan segera keluar jadi dirinya bisa cepat pulang dan cepat beristirahat.
Dor
Dor
Dor
''Kila...Shakila!!'' seru Axel sambil terus menerus menggedor pintu.
''Shakila!!!'' serunya lagi namun hasilnya nihil.
''Bapak berdua bisa bantu saya?'' tanya Axel pada dua orang scurity yang masih berada di sana.
''Apa tuan?'' tanyanya.
''Tolong saya buat pecahin kaca pintu ini.'' perintah Axel dengan seenaknya.
''Hah...'' seru keduanya. ''Maaf tuan kami ini penjaga keamanan bukan pembuat keonaran apalagi kerusuhan.'' sambungnya.
''Saya yang akan bertanggung jawab.'' kata Axel berusaha meyakinkan.
Tanpa banyak kata lagi atau menunggu jawaban kedua orang itu, Axel berjalan keluar mencari sesuatu namun tak menemukannya di sana hingga dirinya memutuskan untuk membuka bagasi mobilnya dan mengambil alat dongkrak disana.
Kedua scurity yang melihat Axel membawa alat dongkrak di tangannya pun tampak terkejut dan tiba-tiba...
Prang
Axel menghantamkan dongkrak tersebut ke pintu kaca ruko Shakila sehingga langsung pecah seribu.
Setelah selesai, Axel kembali lagi ke mobilnya untuk menyimpan alat itu ketempatnya semula.
Kedua scurity masih melongo di buatnya, namun Axel tak ambil pusing...dirinya langsung menerobos masuk melalu bekas kaca yang di pecahkannya tadi.
Axel terus ke dalam mencari keberadaan Shakila, kakinya berjalan ke arah tangga untuk mencapai di mana lantai dua berada.
Kembali lagi saat ingin membuka pintu...ternyata pintunya terkunci dari dalam sehingga Axel terpaksa harus mendobraknya.
Tak membutuhkan waktu yang lama karena sekali dobrakan dari salah satu kaki Axel mampu membuka pintu.
Shakila yang merasa pintu di buka dengan keras langsung terbangun kaget dari tidurnya.
Tap
Tap
Tap
Suara langkah kaki Axel yang bergigi menggema di tengah kesucian membuat Shakila ketakutan...jantungnya berdetak tak beraturan bahkan serasa ingin melompat dari tempatnya.
''Ya Tuhan tolong lindungi aku.'' gumam Shakila. ''Ayah...tolong Kila.'' imbuhnya lagi.
Cklek
Cklek
Pintu kamar seperti akan di buka, namun tak bisa karena di kunci dari dalam oleh Kila.
Brak
Lagi dan lagi Axel pun harus mendobraknya secara kasar.
''Aaaakh...'' seru Shakila dengan mata yang terpejam.
''Ayo pulang!'' seru Axel.
Merasa mendengar suara yang tak asing di telinganya membuat Shakila memberanikan diri untuk membuka kedua matanya.
''A...Axel.'' lirih Shakila.
''Ayo pulang, bikin susah saja.'' ketus Axel.
''Ka...kamu kenapa di sini?'' tanya Shakila.
''Pertanyaan yang b***h.'' ejek Axel. ''Tentu saja mencari kamu yang bagaikan hilang di telan bumi dan sudah bikin khawatir orang...terutama mommy.'' ketus Axel. ''Bikin susah saja.'' katanya lagi.
''Lagian kenapa kamu repot-repot cari aku segala.'' sahut Shakila.
''Kalau bukan karena mommy yang minta...aku juga ogah nyari kamu tau.'' sarkas Axel. ''Lagian gak pulang kok gak bilang dan punya handphone buat apa kalau gak bisa di hubungi...percuma.'' imbuhnya lagi dengan nada yang masih kelihatan kesel banget. ''Ati pulang...aku sudah capek dan mau istirahat.'' kata Axel lagi kalau melangkah keluar dan di ikuti Shakila di belakangnya.
''Pintuku...'' gumam Shakila begitu melewati pintu kamarnya dan hal yang sama pun kembali di gumamkan ketika melewati pintu kantornya yang tak kalah mengenaskan.
Dan betapa terkejutnya Shakila saat di lantai bawah dan melihat bagaimana bentuk pintu utamanya yang sudah hancur berantakan.
''Axel!'' seru Shakila.
''Apa?'' tanya Axel dengan langsung menghentikan langkahnya.
''Kamu hancurin pintu aku?!'' seru Shakila lagi.
''Kalau aku gak hancurin tu pintu...bagaimana caranya aku bisa masuk.'' katanya tanpa beban.
''Axel kamu...!'' geram Shakila.
''Gak usah ribet...besok aku ganti.'' katanya dengan lalu kembali lagi melangkahkan kakinya.
''Dasar Axel sialan!'' umpat Shakila.
''Tidak baik mengumpat tunangan sendiri.'' kata Axel.
''Tuanangan...'' ke dua scurity dengan saling beradu pandang...masih mencerna apa yang di katakan pemuda yang baru saja melewati mereka, karena setau mereka jangankan tunangan...pacar atau teman dekat pria saja Shakila tak punya.
''Eh bapak-bapak ada di sini?'' tanya Shakila.
''Iya mbak...tadi lagi keliling dan melihat tuan itu.'' jawab salah satunya.
''Pak, tolong jaga ruko saya ya...'' pinta Shakila. ''Butuh penjagaan ekstra soalnya...'' imbuhnya lagi. ''Dan ini untuk bapak beli kopi.'' kata Shakila lagi sambil menyodorkan uang pecahan warna merah enam lembar dari dalam tasnya.
''Iya mbak akan kali jaga dengan baik.'' sahut keduanya.
''Pulangin uangnya pak.'' kata Axel yang entah sejak kapan dia ada di sana karena setau mereka bertiga tadi Axel sudah masuk ke dalam mobil. ''Karena aku yang pecahin kado aku yang tanggung jawab.'' ujar Axel lalu tangannya meraih uang yang masih ada di tangan scurity dan memasukkan secara paksa ke tas Shakila, kemudian dirinya mengambil dompet yang ada di saku celana dan mengeluarkan uang pecahan seratus ribu sebanyak sepuluh lembar dan memberikan pada kedua scurity.
''Terimakasih tuan.'' entah tadi malam mereka bermimpi apa sehingga mendapatkan rezeki nomplok malam ini walaupun harus melalui drama-drama yang sangat mengejutkan.
''Cepat masuk atau mau aku gendong.'' ancam Axel yang berseru dari dalam mobil dan menurunkan kaca pintu bagian penumpang agar Shakila mendengar suaranya dengan jelas.
Shakila pun langsung cepat-cepat masuk kedalam mobil Axel sebelum pemuda angkuh dan arogan itu menjalankan ancamannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Helen Apriyanti
next
2022-09-28
2
Helen Apriyanti
up ny jgn lama" yh thorr ..engga double up gpp tiP hari dech ..aku sll nunggu shakila ... hee
lnjutt smngttt up lg yh thorr .. smngttt
2022-09-28
2
Obi Bertolens
26
2022-09-28
1