Bab 8

❤️ Happy Reading ❤️

Di perusahaan AN grup ada tuan muda Axel Arsha Narendra yang sedang kesal sendiri di ruangannya.

''Tuan muda.'' panggil Hanan sang asisten yang langsung saja masuk, karena dari tadi berusaha mengetuk pintu namun yang punya ruangan sama sekali tak menyahut.

''Iya kenapa?'' tanya Axel.

''Saya cuma mau mengingatkan kalau nanti jam sepuluh anda ada meeting dengan para petinggi perusahaan.'' kata Hanan memberi tahu maksud kedatangannya.

''Hem.'' sahut Axel singkat.

''Ada apa tuan muda?'' tanyanya lagi yang melihat gelagat tak bisa dari si bos mudanya itu. ''Sepertinya mood anda sedang tidak baik-baik saja.'' katanya lagi mengungkapkan tebakannya.

''Di paksa nikah sama mommy dan daddy.'' sahutnya dengan ketus.

''Ba...bagaimana tuan muda saya tidak mengerti?'' tanya Hanan lagi untuk memastikan apa yang baru saja di dengarnya.

Bugh

Axel melempar satu kertas yang telah di gulungnya kepada Hanan.

''Cih gak usah sok formal kamu kak.'' dengus Axel. ''Kita ini sekarang cuma berdua di ruangan ini.'' lanjutnya lagi.

''Huh baiklah-baiklah...jadi bagaimana aku gak ngerti maksud kamu tadi.'' ulang Hanan.

''Iya seperti yang kakak dengar tadi, aku disuruh nikah sama mommy dan daddy.'' jawabnya. ''Gak usah pura-pura sok gak dengar deh.'' imbuhnya lagi dengan nada yang masih sangat kesal.

''Lah bukannya itu bagus...kamu bisa nikah sama pacar kamu itu...emm siapa namanya...'' sahut Hanan sambil mengingat-ingat. ''Rossi...iya Rossi, bukannya itu yang kamu inginkan dari dulu.'' kata Hanan lagi.

''Nah itu dia masalahnya, aku gak bisa nikah sama dia tapi aku harus nikah sama wanita pilihan mommy dan daddy kak.''' sungutnya.

''Bbbuahaha...'' gelegar suara tertawa dari Hanan langsung pecah namun secepat kilat berusaha di tahannya kembali karena mendapatkan tatapan tajam dari mata elang Axel. ''Maaf...maaf...aku kelepasan.'' katanya lagi sambil masih berusaha menahan tawanya agar tak kelepasan kembali. ''Memangnya daddy sama mommy mau jodohin kamu sama siapa?'' tanya Hanan penasaran.

''Jangan pura-pura gak tau kamu kak, aku yakin kamu pasti tau dan juga sudah dengar, karena gak mungkin kalau mimi sama pipi gak tau dan gak cerita ke kakak.'' sungutnya.

''Aku beneran gak tau...sumpah, makanya aku tanya ke kamu.'' sanggah Hanan.

Hanan adalah anak dari Lila sahabat Shanum dan Henry asisten Arya.

Walaupun Henry punya beberapa aset kekayaan namun Hanan lebih memilih mengikuti jejak sang pipi untuk menjadi asisten CEO AN grup.

Lagi pula Hanan juga sudah mendengar cerita dari kedua orangtuanya bagaimana kebaikan seorang Arya Narendra terutama untuk sang pipi juga bagaimana seorang Shanum menerima dengan tangan terbuka Henry sebagai kakaknya sehingga Henry merasakan bagaimana memiliki sebuah keluarga yang lengkap dan kalau bukan karena Arya yang memungut Hendry, mungkin kehidupan keluarganya tak akan sebaik seperti ini.

''Nikah sama anak orang yang meninggal karena telah menolong mommy tempo hari.'' sahut Axel. ''Mommy yang punya hutang budi...eh malah aku yang kena imbasnya dan jadi tumbal.'' sambungnya lagi dengan kesal.

''Hus kamu itu gak boleh bicara seperti itu.'' kata Hanan. ''Kalau orang itu gak menolong mommy, memang kamu mau mommy yang meninggal.'' lanjutnya.

''Ya enggaklah kak, kakak ini ada-ada saja...masa iya aku ngarepin mommy aku sendiri meninggal.'' kata Axel.

''Makanya kamu itu juga harus bersyukur akan hal itu serta berterimakasih, karena berkat beliau mommy masih ada di tengah-tengah kita sampai sekarang.'' kata Hanan dengan sangat bijak juga terkesan dewasa. ''Dan jalani saja dulu layaknya air yang mengalir Ax dan gak usah terlalu di ambil pusing biar kamu gak stres plus uring-uringan kayak gini.'' saran Hanan.

''Gimana aku gak pusing kak.'' sahut Axel. ''Kakakkan tau sendiri kalau aku sudah punya kekasih.'' kata Axel.

''Iya aku tau itu, tapi aku juga tau kalau keluarga tak pernah merestui hubungan kaliankan.'' sahutnya. ''Jangan melawan restu Ax terutama Resti kedua orangtua, karena itu akan sangat berat.'' sambungnya lagi. ''Sudah ah kakak mau keluar dulu...mau balik ke ruangan, masih banyak kerjaan aku.'' pamitnya, karena kalau sampai dirinya tak segera keluar dari ruangan Axel...dapat di pastikan kerjaannya akan semakin bertumpuk.

''Hem.'' sahut Axel dengan malas. ''Argghhh...ada-ada saja, bikin kesel.'' gumam Axel sambil mengacak-acak rambutnya karena frustasi. ''Gadis itu bener-bener membuat mood aku buruk pagi ini.'' kesalnya lagi.

...****************...

Sedangkan di kediaman keluarga Narendra ada Lila dan Henry yang berkunjung ke rumah tak lupa juga ada Satria dan Angel istrinya juga ada Aurora dan Samudra.

''Kakak beneran sudah yakin mau menikahkan ponakan aku itu sama anak dari almarhum?'' tanya Satria untuk memastikan keputusan sang kakak.

''Seratus persen yakin Sat.'' jawab Shanum dengan mantapnya. ''Kakak benar-benar merasa berhutang budi....kalau beliau tidak menolong kakak mungkin keluarga kita yang berduka saat ini.'' sambungnya. ''Ya walaupun beliau hanya mengatakan kalau titip anaknya namun cara ini yang langsung ada di otak kakak...dengan menikahkan Axel dengan putrinya, kita akan bisa menjaganya dengan penuh.'' lanjutnya lagi.

''Bukannya putramu itu masih punya kekasih ya Sha?'' tanya Lila.

''Nah justru itu, ini juga bisa menjadi alasan untuk memisahkan mereka berdua La.'' kata Shanum. ''Aku gak suka dengan gadis itu, karena kelakuannya sudah seperti j****g.'' sambungnya lagi dengan kesal.

''Apapun keputusan kamu, kami ikut dukung karena kami percaya semua ini sudah kalian pikirkan secara matang dan demi kebaikan.'' ujar Henry.

''Iya terimakasih kak...karena kalian telah mendukung ke putusan yang kami berdua buat.'' ucap Shanum.

''Tapi bagaimana kalau Axel tak mau menerima gadis itu?'' tanya Angel. ''Iya katakanlah Axel setuju untuk menikah karena menuruti kemauan kalian tapi perlakuannya pada gadis itu bagaimana?'' tanyanya lagi karena dia takut seperti yang ada di sinetron-sinetron atau novel-novel online yang di bacanya. ''Apa gak malah bikin gadis itu sedih dan tersiksa lahir batin?'' kata Angel menyampaikan kekhawatirannya.

''Kami akan berusaha selalu mengawasinya...sebisa kami.'' kata Shanum.

''Iya lagian mereka juga tak akan bisa pindah dari sini dengan alasan apapun...jadi masih bisa untuk kami memantau walau tidak dua puluh empat jam penuh.'' sambung Arya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***