❤️ Happy Reading ❤️
Beres dengan urusan Axel putranya, kini saatnya Shanum dan Arya untuk memulai berbicara dengan Shakila.
Seperti dugaan Shanum dan Arya sebelumnya, Shakila tentu saja dengan tegas menolaknya, tapi lagi-lagi karena bujuk rayu Shanum akhirnya gadis itu mau menurutinya dengan dalih sang ayah yang telah menitipkannya pada Shanum dan Shanum pun mengatakan apa Shakila ingin membuat ayahnya yang telah tiada tak tenang di sana karena putrinya hanya hidup sendiri, tentu saja hal itu langsung membuat Shakila luluh dengan sendirinya.
Dan di hari itu juga Shakila langsung di boyong oleh Shanum dan Arya untuk tinggal di kediaman utama milik seorang Arya Narendra.
Sedangkan di tempat lain saat ini ada Axel yang sedang berbicara dan membujuk sang kekasih agar mengerti akan posisinya saat ini.
''Honey.'' panggil Axel yang telah berada di apartemen kekasihnya, apartemen milik Axel lebih tepatnya karena dialah yang membelinya.
''Yes honey.'' sahutnya dengan manja dan suara yang mendayu.
''Ada yang mau aku bicarakan tapi aku harap kamu bisa ngerti dan jangan marah.'' kata Axel dengan tangan yang mengusap pipi kekasihnya dan di jawab dengan sebuah anggukan kepala oleh wanita yang sedang duduk di hadapannya itu. ''Janji jangan marah.'' katanya lagi yang sebenarnya masih ragu untuk mengatakannya...tapi mau sampai kapan, karena lambat laun wanita yang saat ini berstatus sebagai kekasihnya itu pasti akan tau juga dan akan lebih berbahaya bila taunya dari orang lain.
''Iya honey.'' jawab sang kekasih. ''Cepat katakan dan jangan bikin aku bertambah penasaran karena aku ingin cepat mendengarnya.'' katanya lagi dengan rasa tak sabarnya.
''Aku...aku mau menikah honey.'' kata Axel yang awalnya ragu.
''Maksudnya?'' tanyanya dengan cengok. ''Bagaimana honey?'' tanyanya lagi. ''Aku gak ngerti sama omongan kamu.'' sambungnya.
''Iya aku akan menikah honey.'' jawab Axel.
''Jadi kamu mau melamar aku honey?'' tanyanya. ''Ya ampun honey kamu membuatku takut saja.'' sambungnya. ''Ini Jabar bahagia buat kita jadi kenapa harus aku harus marah...aku bahagia honey.'' ujarnya dengan tangan yang sudah ingin memeluk tapi di cegah oleh Axel.
''Maaf.'' ucap Axel.
''Loh kok minta maaf.'' katanya.
''Maaf, karena bukan kita honey tapi aku yang akan menikah.'' kata Axel.
Deg
''Tunggu...tunggu kamu gak lagi bercandakan? gak lagi ngeprank aku kan?'' tanyanya dengan harapan semua yang di dengarnya itu salah, ini sama sekali tak sesuai ekspektasinya tadi.
''Enggak.'' kata Axel sambil menggelengkan kepalanya. ''Aku akan menikah dengan gadis pilihan mommy.'' jawab Axel. ''Dan aku serius.'' ujarnya.
''Tap...'' kata Rossi kekasih Axel.
''Jadi dimana saat kita akan bertemu, aku bertengkar dengan mommy dan mommy mengikutiku sampai di parkiran depan cafe tempat kita janjian.'' kata Axel mulai bercerita setelah memotong kata-kata Rossi. ''Ketika akan mengejarku, tiba-tiba dari arah belakang ada kendaraan yang sedang melaju kencang sehingga mobil tersebut hendak menabrak mommy, tapi untunglah mommy di selamatkan oleh seorang laki-laki paruh baya sehingga dirinyalah yang tertabrak dan naasnya dia sampai kehilangan nyawanya karena menolong mommy.'' sambungnya lagi. ''Jadi mommy ingin aku menikahi anak laki-laki itu karena hidupnya sebatang kara.'' imbuhnya.
''Kamu jahat honey.'' caci Rossi. ''Dan kenapa harus kamu?'' tanyanya.
''Aku gak ada pilihan honey, kamu tau sendiri abangku sudah menikah dan punya anak, tinggal aku.'' jawabnya.
''Kamu tega honey...kamu tega...'' katanya dengan tangis yang semakin pecah.
''Aku terpaksa honey, kalau tidak aku di usir dari rumah dan akan di coret dari kartu keluarga serta seluruh fasilitas milikku akan di cabut oleh daddy.'' jawab Axel. ''Apa kamu mau aku nantinya hidup miskin? aku gak bisa penuhi segala keinginan kamu?'' cecar Axel. ''Hanya sementara honey...aku mohon.'' bujuknya. ''Demi kita honey...demi kelangsungan hidup aku dan kamu nantinya.'' kata Axel lagi. ''Apa kamu mau nantinya kita hidup susah dan tak memiliki apa-apa jika aku di keluarkan dari keluarga Narendra?'' tanya Axel.
''Tapi itu tidak mungkin dan tidak akan terjadi honey.'' sahut Rossi. ''Gak mungkin orangtuamu akan melakukan hal itu...ini hanya sebuah gertakan saja.'' imbuhnya.
''Kamu gak tau gimana orangtuaku honey.'' kata Axel.
''Terus bagaimana dengan aku honey?'' tanya Rossi dengan berderai air mata.
''Kamu tetap akan menjadi kekasihku honey karena aku hanya mencintaimu.'' kata Axel sambil membawa tubuh sang kekasih yang sudah menangis kedalam pelukannya. ''Kita hanya perlu sedikit bersabar untuk bisa bersatu.'' ujarnya untuk meyakinkan.
''Baiklah honey.'' jawabnya dengan suara lirih.''Dasar b***h.'' umpat Rossi dalam hati. ''Cinta...cih..makan tu cinta...aku tak butuh itu karena yang aku butuhkan hanya hartamu saja tuan muda yang b***h.'' katanya lagi masih dalam hati.
...****************...
Setelah sampai di mension, Shakila langsung di arahkan menuju ke kamar tamu yang akan di tempatnya untuk sementara waktu sebelum dirinya resmi menikah dengan Axel dan menjadi nyonya muda Narendra.
Sedangkan Shanum dan Arya memilih untuk langsung menuju ke dalam kamar mereka.
Mereka berdua butuh waktu berdua juga butuh waktu untuk istirahat, karena beberapa hari belakangan ini sangat-sangat menguras emosi, hati, tenaga serta pikiran mereka.
''Dad, apa jalan yang aku ambil ini salah?'' tanya Shanum. ''Apa aku menjadi seorang ibu yang kejam karena seolah-olah telah menumbalkan putraku demi rasa balas budi pada orang yang telah menyelamatkan nyawaku?'' tanyanya lagi secara beruntun dengan rasa bersalahnya.
''Enggak mom, kamu gak perlu merasa bersalah.'' sanggah Arya. ''Malah bagiku ini bagaikan jawaban atas do'a-do'a kita yang menginginkan putra kita lepas dari wanita j****g itu.'' sambungnya. ''Mungkin saja jalannya yang memang tidak wajar dan terkesan ekstrim tapi semoga saja semua ini adalah awal yang baik untuk putra kita.'' imbuhnya.
''Iya dad, semoga saja Shakila dapat membuat Axel bener-bener lepas dari j****g tak tau diri itu.'' sahut Shanum. ''Entah apa yang di lakukan wanita itu sehingga sulit sekali melepaskan Axel dari jeratannya.'' imbuhnya.
''Kita do'akan saja yang terbaik untuk anak-anak kita dan semoga saja baik Axel maupun Shakila bisa bahagian dengan pernikahan mereka ini.'' kata Arya dengan sangat bijak.
''Amin dad.'' timpal Shanum.
''Sekarang lebih baik kamu istirahat.'' kata Arya. ''Aku tau beberapa hari ini merupakan hari yang sangat berat untukmu sayang dan aku gak mau kalau sampai kamu jatuh sakit.'' tuturnya lagi.
''Iya dad, aku akan istirahat tapi bolehkah aku meminta tidur dalam pelukanmu.'' sahut Shanum.
''Tentu saja sayang, tak kamu minta pun aku akan memelukmu.'' jawab Arya.
Kalau sang istri sedang sedih atau ada masalah pelukan sang suamilah yang akan bisa memberinya rasa tenang sekaligus kekuatan, begitu pula sebaliknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
ira rodi
bagaimana bisa lepas dari si jalang kalo axel saja belum tau semua kelakuan pacarnya harusnya kamu buktikan dong sebagai ortu....jangan hanya melarang tapi buktikan supaya anakmu tidak bisa melawan..
2024-03-24
0
ira rodi
iya terbaik menurut kamu tapi kamu tidak tau nanti bagaimana rumah tangga axel sama shakila karna keputusan kamu yg terlalu dipaksakan....
2024-03-24
0
ira rodi
bodohnya arya sebenarnya kasi tantangan dulu sama axel.pura2 di coret dari kartu keluarga dan ditarik semua fasilitas trs liat gimana reaksi pacarnya...supaya pas nikah sama shakil nnt gak jadi pernikahan yg tidak diinginkan...kasiannya dishakila....
2024-03-24
0