❤️ Happy Reading ❤️
Setelah kepergian Axel kini perhatian Shanum dan Arya terpusat pada Shakila, gadis malang nan cantik yang kini akan masuk kedalam bagian keluarga Narendra.
Ada perasaan tidak enak yang mencuat dalam perasaan Shanum dan Arya karena sikap putranya tadi.
Kadang Shanum dan Arya pun bingung dan tak habis pikir dengan sifat putranya yang terlalu arogan dan dingin seperti itu, padahal sikap kedua anaknya yang lain tak seperti Axel, bahkan sikap Arya pun tak sampai segitunya...entah sikap siapa yang turun ke anak padanya yang satu itu.
''Khem Kila mommy dan daddy minta maaf ya atas sikap Axel tadi.'' ucap Shanum sambil memegang tangan Shakila yang berada di atas meja. ''Entah menurun dari siapa sikapnya itu.'' imbuhnya.
''Oh iya mom tidak apa-apa.'' sahut Shakila. ''Mungkin pertemuan ini masih sangat mengejutkan untuknya, jadi mommy gak perlu meminta maaf pada Kila.'' sambungnya sambil menekan rasa sedih di dadanya saat ini. ''Maaf ya mom apa aku boleh ijin keluar mulai hari ini?'' tanya Shakila kemudian karena dirinya sudah tak ingin melanjutkan pembicaraan ini.
''Tentu saja boleh...asal pulangnya jangan malam-malam ya sayang.'' jawab Shanum dan Kila pun menganggukkan kepalanya. ''Memangnya kamu mau kemana sayang kalau mommy boleh tahu?'' tanya Shanum lagi.
''Kila mau ke toko mom, mau mengecek segala pekerjaan Kila yang ada di sana, karena sudah beberapa hari Kila gak ke toko terhitung semenjak kepergian ayah.'' jawab Shakila dengan jujur.
''Baiklah, tapi di antar supir ya sayang.'' kata Shanum.
''Gak usah mom, Kila bisa pesan taksi online kok.'' kata Kila yang menolak dengan halus.
''Pergi dengan supir saja sayang, lebih aman.'' kata Shanum. ''Dan tolong jangan membantah ya.'' imbuhnya.
''Baik mom.'' pasrah Kila yang tak ingin menambah perdebatan di pagi hari ini.
...****************...
''Terimakasih ya pak.'' ucap Kila saat mobil sudah berhenti di depan toko miliknya.
''Iya sama-sama nona, ini sudah tugas saya.'' sahutnya.
''Bapak bisa langsung pulang saja gak usah menunggu.'' kata Shakila.
''Tapi non...'' kata sang supir.
''Gak apa-apa pak, lagian saya juga masih lama disininya.'' kata Kila dan sang supir pun menurut.
Setelah Kila turun, mobil yang di tumpanginya pun segera melesat pergi untuk kembali kekediaman keluarga Narendra.
''Huft...'' Kila menghembuskan nafasnya dengan kasar ketika sampai di depan toko online miliknya. ''Semangat Kila...Semangat.'' ucapnya untuk menyemangati dirinya sendiri.
Pertemuan pertama dengan kesan teramat sangat buruk yang di tinggalkan oleh Axel tadi pagi cukup membuat perasannya kacau serta hatinya terasa sesak.
Dia mencoba tegar serta ikhlas atas kematian sang ayah, dia juga berusaha untuk menerima takdir Tuhan yang di berikan padanya termasuk tentang pernikahannya dengan Axel, laki-laki serta dari keluarga yang baru saja di kenalnya.
Tapi kejadian tadi pagi membuatnya sedikit sangsi apakah pernikahan yang akan dirinya lakoni bisa membawanya kedalam sebuah kebahagiaan...membawanya ke surga serta ridho sang Maha Pencipta atau malah justru membuatnya ke lembah dosa juga sebuah kesengsaraan.
Ting
Bunyi pintu yang terbuka karena ada seperti gantungan kecil di sana, yang bila pintu terbuka maka akan berbunyi karena terkena daun pintu kaca.
''Assalamualaikum...selamat pagi.'' seru Shakila yang berusaha menunjukkan keceriaan serta semangatnya seperti biasa.
Sebisa mungkin seorang Shakila akan menyembunyikan moodnya yang buruk serta segala kesedihannya di hadapan orang lain walupun itu karyawannya sendiri.
''Wa'alaikumsalam....selamat pagi mbak.'' sapa semua karyawan Kila yang bahagia melihat kedatangan sang owner.
Disana ada empat pria sebagai kurir, mereka biasa mengantarkan pesanan menggunakan motor tapi apabila pesanan dalam jumlah banyak atau tujuan serah banyak maka mereka akan menggunakan mobil toko.
Ada satu orang yang Shakila tunjuk sebagai wakilnya atau bisa di sebut juga asistennya, dan ada dua orang wanita sebagai admin, ada juga juru masak yang membantu Shakila meracik makannya...tapi semua tetap di handle oleh Shakila karena dirinya yang mempunyai resep, ada juga beberapa orang yang membantu juga mengepak makan...kira-kira semuanya sekitar tiga belas orang karyawan.
''Mbak.'' panggil salah seorang yang lumayan dekat dengan Shakila...dia adalah Reni yang merupakan karyawan pertama Shakila dan sekarang sudah di angkat menjadi wakilnya, mengingat Shakila sudah memiliki beberapa cabang juga di luar kota...dialah saksi perjuangan Shakila dari nol sampai di titik seperti sekarang ini.
''Iya.'' sahut Shakila.
''Mbak kami semuanya mengucapkan turut berduka cita atas kepergian ayah mbak Kila.'' ucapnya, mereka memang pergi ke pemakaman waktu itu tapi karena Shakila nampak begitu syok serta ada orang-orang yang tidak mereka kenal di samping Kila membuat mereka belum sempat mengucapkannya secara langsung.
''Iya terimakasih.'' ucap Shakila.
''Mbak tenang saja...mbak gak sendiri karena ada kami yang akan selalu mendukung serta memberi semangat buat mbak Kila.'' katanya lagi.
''Iya terimakasih semua...mbak juga sudah menganggap kalau kalian seperti keluarga mbak sendiri.'' sahutnya. ''Semangat untuk hari ini.'' seru Shakila.
''Semangat!'' seru semuanya.
''Mbak ke dalam dulu ya...mau siap-siap.'' kata Shakila.
''Iya mbak.'' sahut Reni dan yang lainnya.
Mereka kemudian bubar ke tempat pekerjaan serta tugas mereka masing-masing.
''Ada pesenan apa saja hari ini?'' tanya Shakila setelah beberapa saat keluar dari ruangannya.
''Sementara yang masuk untuk hari ini, ini mbak.'' jawab Risti sang admin sambil menyodorkan dua lembar kertas pada Shakila.
''O iya Ren, stok untuk yang ada di beberapa cabang kita gimana?'' tanya Shakila.
''Aku cek lebih dulu untuk memastikan semuanya ya mbak.'' jawab Reni.
''Oke, aku tunggu.'' sahut Shakila. ''Aku ke dapur dulu.'' sambungnya lagi.
Semua yang ada di cabang toko onlinenya juga buatan Shakila, dia akan gantian pergi ke cabang tokonya guna membuat stok makanan yang mereka jual serta mengamati perkembangannya secara langsung juga untuk mengantar stok Frozen food yang memang hanya di buat di satu toko dan juga mengantarkan bebagai macam kebutuhan yang di butuhkan.
Tapi waktu memang lebih banyak di habiskan di tokonya yang ini...yang dia sebut toko pusatnya.
Bukanya dia pelit atau tidak percaya untuk membagi resepnya, namun kadang kata orang walaupun resepnya sama tapi beda tangan yang membuat maka akan beda pula rasanya dan dia tak ingin itu terjadi, karena dia tak ingin para pelanggannya kabur karena hanya alasan rasa yang tak sama.
Karena untuk sebuah toko yang menjual makanan...kebersihan serta cita rasa sangatlah penting.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
🍓🍓🍓
shanum sama arya harusnya pelan2 ngasih tau nya axel tu pakek bukti depan mata kepalanya jangan cuma di larang tanpa menunjukkan bukti..krn kalo dia lihat sendiri pasti akan berfikir otak tumpulnya tu😁 percuma nasehatin orang jatuh cinta sama aja ngomong ma kebo🤣
2022-09-02
4
Helen Apriyanti
next
2022-08-30
2
Helen Apriyanti
Axel sbnrnya berprilaku ky gtu krn mau d jdohin sm mommy nya krn Ax sdh mmpunyai kekasih ..jd nya dia bersikaf ketus cuek dn bhkn dingin ... yg sbar shanum.. seiring berjalan nga hari wkt bulan stelah mnikah lmbat laun pasti ax jtuh hati sm km ..bisa jd nnti bhkn mnjdi bucin sm shnum ..
smngttt sll thorr upnya lnjuttt
2022-08-30
2