❤️ Happy Reading ❤️
''Ayah.'' seru seorang gadis yang tiba-tiba datang dengan berlari ke arah ruang tindakan dimana seluruh keluarga Narendra berada dalam keadaan menangis.
''Ayah...ayah...ayah...'' gumamnya dengan gelisah sambil berjalan mondar mandir di depan pintu.
Entah mimpi apa dirinya semalam sampai hari ini dirinya mendapatkan kabar buruk yang sangat...sangat mengejutkan.
''Kamu...?'' tanya Alexa yang sudah kembali berdiri menghampiri sang gadis yang saat ini berdiri di depan pintu.
Alexa berniat untuk bertanya pada sang gadis yang kelihatan sangat kacau itu.
Cklek
''Dok...dokter...bagaimana keadaan ayah saya dok?'' tanya Shakila langsung melayangkan sebuah pertanyaan ketika melihat sosok dokter yang keluar dari ruangan.
''Katakan dok, bagaimana keadaan bapak tadi?'' kali ini Shanum yang bertanya sambil berjalan ke arah sang dokter dengan tertatih dan di bantu dengan di papah oleh sang suami.
''Jadi begini...benturan yang terlalu keras membuat keadaan pasien dalam keadaan kritis.'' ucap sang dokter.
''Apakah kami boleh melihatnya dok?'' tanya Alexa.
''Iya silahkan dok, beliau memang ingin bertemu dengan orang yang membawa beliau kesini.'' jawab sang dokter lagi.
''Sa...saya...anaknya dok, saya yang dihubungi oleh pihak rumah sakit tadi jadi saya juga ingin masuk.'' kata Shakila di sela isak tangisnya dan dokter pun menganggukkan kepalanya.
...****************...
''Ayah...'' lirih Shakila melihat sang ayah yang sedang terbaring lemah dengan berbagai alat medis di tubuhnya.
''Ki...Kila...'' lirih sang ayah. ''Nyo...nyonya...'' panggilnya pada Shanum wanita yang telah di tolongnya.
''Iya pak.'' sahut Shanum mendekat bersama dengan Arya. ''Terimakasih karena bapak sudah menolong saya tadi.'' ucap Shanum dengan lirih sekaligus sedih melihat kondisinya.
''I...iya nyonya sudah se...harusnya kita saling tolong menolong.'' ucap sang bapak.
''Nyonya...bolehkan sekarang saya yang...yang meminta tolong pada anda?'' tanyanya.
''Iya tentu saja pak.'' jawab Shanum yang sebenarnya air matanya sudah menetes dari tadi. ''Katakan bapak ingin meminta tolong apa pada saya.'' sambungnya lagi.
''To...tolong jaga putri saya satu-satunya nyo...nya.'' pintanya. ''Hanya dia satu-satunya milik saya yang berharga dan jika saya sudah tidak ada maka dia tak punya siapa-siapa lagi di dunia ini.'' sambungnya. ''To...tolong ja...jaga dia untuk saya nyo...nya.'' pintanya lagi.
''Tentu saja pak saya kan menjaganya seperti saya menjaga putri saya sendiri.'' jawab Shanum.
''To...tolong berjanjilah nyonya.'' pintanya lagi sedangkan Shakila yang sedari tadi menangis sesegukan sudah menggelengkan kepalanya...dia tak mau ini terjadi...dia ingin tetap hidup bersama sang ayah, hanya ayahnyalah yang ia miliki setelah sang ibu meninggal.
''Iya saya dan keluarga saya berjanji pak.'' jawab Shanum.
''Te...terimakasih nyonya...dengan begini saya bi...bisa pergi dengan tenang.'' ucapnya. ''Kila...'' panggilnya lagi yang kali ini tertuju pada sang putri.
''Ayah...ayah harus sembuh...ayah harus sehat lagi...demi Kila yah.'' kata Shakila dengan terus menangis dan tambah menangis karena ucapan ayahnya tadi pada Shanum.
''Ja...jangan me...menangis sayang.'' kata sang ayah. ''Jadi anak yang baik ya nak...kamu harus jadi wanita yang kuat.'' kata sang ayah lagi.
''Iya ayah, tapi ayah...ayah harus bertahan...ayah kuat.'' kata Shakila.
''Maafin ayah ya nak...maafin ayah dan terimakasih sudah menjadi anak yang baik serta membanggakan untuk ayah.'' kata ayahnya lagi. ''Waktu ayah sudah tidak banyak lagi...ibumu sudah menunggu ayah di sana.'' lanjutnya. ''Berjanjilah kamu akan hidup dengan baik setelah kepergian ayah...kamu harus menuruti kata nyonya ini...karena ayah yakin mereka orang baik dan apa pun itu pasti semua untuk kebaikan kamu sayang.'' imbuhnya.
''Iya Kila janji.'' sahut Kila. ''Dan ayah ini bicara apa...ayah adalah ayah Kila yang paling hebat dan paling kuat.'' sergah Shakila. ''Bukankah ayah ingin melihat Kila menikah ayah?'' tanyanya. ''Ayo ayah harus bertahan dan sembuh, Kila janji...Kila akan membuka hati Kila dan akan segera menemukan laki-laki yang baik untuk hidup Kila ayah.'' sambungnya.
''Ma...maafkan ayah nak...ma...af.'' kata sang ayah lagi. ''Ayah sayang sama Kila.'' ucapnya untuk yang terakhir kali.
''Ayah...!'' seru Shakila ketika sang ayah menutup matanya.
''Dokter!'' seru Shanum.
''Biar kami periksa.'' kata sang dokter langsung memeriksa keadaan ayah Shakila.
''Bagaimana dok?'' tanya Shakila namun sang dokter menggelengkan kepalanya.
''Maaf kami sudah berusaha sebaik mungkin.'' kata sang dokter.
''Ayah...!'' serunya lagi lalu tubuh Shakila terkulai lemas karena pingsan.
''Ya ampun, Axel cepat angkat.'' perintah Shanum dengan panik saat dirinya melihat anak gadis itu sudah ambruk di lantai.
''Bang daddy minta tolong urus semuanya ya.'' pinta Arya pada anak sulungnya yang selalu bisa di andalkan..., dan bukan hanya Alvan tapi Alexa dan Axel pun sama juga bisa sangat di andalkan.
''Baik dad akan aku urus.'' jawab Alvan.
''Davin bantu ya bang.'' sahut Davin suami dari Alexa dan di angguki oleh Alvan.
Kedua orang itu kemudian keluar dari ruangan untuk mengurus acara pemakaman sang penolong mommy mereka...wanita pertama yang menduduki urutan pertama dan paling utama di hati Alvan, Axel juga Alexa...wanita yang tak akan pernah terganti oleh siapapun dan sampai kapanpun.
...****************...
''Kasihan sekali gadis ini dad, gadis yang sungguh malang.'' ucap Shanum sambil melihat kearah Shakila yang terbaring di bad rumah sakit. ''Gara-gara mommy dia harus menelan pil pahit karena kehilangan ayahnya.'' ucapnya lagi dengan sendu.
''Ini adalah takdir mom, jangan terus menyalahkan dirimu sendiri.'' kata Arya dengan tangan yang merangkul bahu sang istri yang saat ini sedang sangat rapuh.
''Ayah...'' gumam Shakila. ''Ayah!'' teriaknya begitu sudah sepenuhnya sadar.
Shanum langsung mendekat dan memeluk gadis yang terlihat rapuh...lebih rapuh dari dirinya saat ini.
''Ayah...ayah...'' sebutnya terus sambil menangis.
''Sayang...maafin tante ya sayang.'' ucap Shanum. ''Gara-gara tante, gara-gara menolong tante kamu harus mengalami ini semua...'' imbuhnya.
''Enggak tante, ini bukan salah tante...ini takdir...ini kemauan ayah...'' lirihnya dengan air mata yang tetap tak mau berhenti untuk mengalir.
Cklek
''Dad.'' sapa Alvan yang membuat Arya langsung menoleh. ''Semuanya sudah siap.'' katanya lagi.
''Ayo sayang...kamu harus kuat.'' kata Shanum. ''Apa kamu tidak ingin melihat ayahmu untuk yang terakhir kali hem? tidak ingin memberi penghormatan yang terakhir kalinya untuk beliau?'' tanyanya dan di angguki oleh Shakila. ''Kalau begitu ayo...'' kata Shanum lagi. ''Kita akan pulang kerumah kamu untuk memakamkan jenazah ayah kamu.'' imbuhnya. ''Tapi kamu minum dulu biar kamu kuat.'' pintanya dan Shakila pun menurut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Dimas Sam
smngttt thorr up ny lnjuttt
2022-08-25
5
Putu Suciptawati
ketemu lg sama dr shanum
2022-08-25
2
Helen Apriyanti
Next
2022-08-25
2