❤️ Happy Reading ❤️
Hari telah berganti...sang mentari pagi pun sudah menunjukan kecerahan sinarnya menggantikan terangnya sinar rembulan di kegelapan malam.
''Semangat Kila...semangat...'' ucap Shakila menyemangati dirinya sendiri ketika hendak turun untuk sarapan bersama.
Seperti biasa, tadi dirinya sempat turun untuk membantu membuat sarapan dan acara memasak pagi tadi lebih ramai karena selain mommy Shanum juga ada Kinara dan Alexa yang memang semalam menginap.
Cklek
''Se...selamat pagi.'' ucap Shakila.
Ternyata saat Shakila keluar dari kamar dan berjalan menuju ke ruang makan berpapasan dengan Axel yang sudah terlihat tampan serta rapi dengan setelan pakaian formalnya untuk berangkat ke kantor.
''Walaupun kita sudah tunangan namun kamu bukan siapa-siapa untukku.'' kata Axel yang tak menjawab sapaan dari Shakila. ''Ingat itu.'' katanya lagi dengan penuh penekanan Lalau melenggang pergi begitu saja.
''Huft...'' terdengar helaan nafas yang sangat berat dari Shakila kemudian dirinya kembali melanjutkan langkahnya.
Setibanya di ruang makan ternyata formasi sudah lengkap.
''Selamat pagi.'' sapa Shakila dengan wajah cerah seperti tak ada beban.
Huh sungguh sangat pandai sekali dirinya untuk mengontrol emosi serta ekspresinya.
''Selamat pagi.'' sahut yang lainnya kecuali Axel dan tuan Arya .
Kalau tuan Arya masih mending karena dirinya membalas dengan seulas senyum tapi Axel bener-bener sangat acuh.
''Duduk Kila.'' kata Shanum.
Karena semua kursi sudah penuh dan hanya tertinggal satu akhirnya Shakila dengan berat hati duduk di sana...duduk di sebelah Axel.
Hem sepertinya anggota keluarga barunya itu yang merencanakannya terbukti dari Alexa yang sedikit mengedipkan sebelah matanya saat Kila tak sengaja menoleh ke arahnya.
...****************...
''Kamu kok sudah rapi sayang? mau ke toko?'' tanya Shanum setelah selesai menyantap sarapan paginya.
''Eh iya mom.'' jawab Shakila.
''Emangnya kamu gak capek?'' tanya Shanum lagi. ''Ambil libur saja hari ini.'' imbuhnya.
''Aku gak capek kok mom dan lagian aku gak bisa libur lagi mom, takut stok makanannya habis.'' imbuhnya.
''Ya sudahlah kalau itu sudah keputusan dari kamu.'' kata Shanum yang tak ingin terlalu memaksa. ''Tapi berangkat barengan Axel ya...biar Axel yang anter.'' sambungnya lagi.
''Eh gak usah mom...aku bisa pergi sendiri, lagian mobil aku juga ada mom.'' tolak Shakila.
''Iya mom, biarin dia berangkat sendiri.'' timpal Axel. ''Sudah gede ini masa mau di anter-anter...kayak anak kecil aja.'' sambungnya lagi.
''Oh berarti mommy kayak anak kecil gitu maksud kamu karena kemana-mana dia antar.'' kata Shanum.
''Bu...bukan gitu maksud aku mom.'' sanggah Axel.
''Mommy mau kamu antar Shakila biar kamu itu tau di mana tempat Kila bekerja.'' seru Shanum. ''Ingat kalian ini sudah bertunangan dan sebenar lagi akan menikah...masa kamu gak tau di mana tempat calon istrimu mengais rezeki dan tau apa usahanya.'' imbuhnya.
''Terserah mommy sajalah....gak bakal menang aku kalau ngebantah mommy.'' sahut Axel.
''Nah gitu dong...baru anak mommy.'' kata Shanum.
''Lagian ya kak, ini bisa membuat kalian berdua itu lebih akrab.'' timpal Alexa.
''Diam kamu bocil.'' kata Axel, karena kalau sampai kembarannya itu ikut bicara dan mengeluarkan ide-ide konyolnya...bisa makin berabe.
''Eh enek aja bilang aku bocil.'' sahut Alexa gak terima. ''Lagian kalau aku bocil...kamu itu juga bocil kak...kita itu kembar ya dan kamu hanya lahir beberapa menit lebih dulu dari aku, kalau kamu lupa.'' cerocosnya.
''Aku berangkat mom, dad.'' pamit Axel yang malas meladeni saudara kembarnya.
''Cepat susul Axel, Kil.'' kata Shanum saat sang putra mulai melangkah keluar.
''Iya mom, Kila pamit.'' pamit Shakila pada semuanya.
''Kak, kita harus bantu kak Shakila buat luluhin hati kak Axel.'' bisik Alexa pada Kinara begitu Shakila pergi.
''Khem.'' dehem Alvan. ''Jangan terlalu ikut campur.'' sambungnya.
''Aku itu mau kak Axel lepas dari tu j****g.'' kata Alexa. ''Memangnya Abang gak ingin itu?'' tanyanya pada sang kakak.
''Iya jelas mau, tapi selama Shakila gak minta bantuan pada kita langsung...kita juga gak bisa terlalu ikut campur dengan urusan mereka berdua Xa.'' jawab Alvan. ''Sudahlah, abang mau berangkat dulu.'' kata Alvan kemudian. ''Vin, kamu mau berangkat sekarang atau nanti?'' tanyanya pada suami Alexa.
''Sekarang kak.'' jawabnya.
Akhirnya dua pria beristri itu pun berpamitan pada Shanum dan Arya untuk pergi ke perusahaan masing-masing, sedangkan Alexa lebih memilih libur hari ini sehingga lebih puas mengobrol dengan kakak ipar serta mommynya.
...****************...
Didalam mobil tak ada satu kata pun yang terucap dari keduanya, hanya tadi Axel bertanya di mana letak toko Kila saja.
Entahlah kedua orang itu sama sekali tak ada yang berinisiatif untuk memulai sebuah obrolan.
Chitt
''Sudah sampai.'' kata Axel.
''Oh iya.'' sahut Shakila yang mengedarkan pandangannya keluar mobil...entah apa yang ada di dalam pikirannya sampai tak menyadari kalau mobil yang di tumpanginya sudah berada di halaman toko...ehm ruko lebih tepatnya. ''Terimakasih dan maaf sudah merepotkan.'' ucap Shakila.
''Aku harap kali jangan terlalu berharap dengan status kita saat ini.'' kata Axel tiba-tiba ketika Shakila hendak membuka pintu mobil. ''Karena bagiku ini tak berarti apa-apa.'' sambungnya.
''Hah...'' beo Shakila.
''Aku sudah mempunyai kekasih dan aku sangat mencintainya.'' lanjut Axel. ''Dan aku melakukan semua ini hanya semata-mata menuruti permintaan mommy dan daddy.'' imbuhnya lagi. ''Jadi aku minta kamu tak berharap lebih dengan semua ini.'' tambahnya.
Tanpa sepatah kata pun Shakila langsung keluar dari mobil Axel.
Ada sesuatu perasaan yang menyeruak sehingga membuat hatinya terasa sangat sesak dan seperti teriris-iris. Sakit dan terluka...namun tidak berdarah.
Inikah rasanya bila diri kita tidak di inginkan oleh seseorang yang jelas-jelas berstatus tunangan kita sendiri.
Bahkan sangking sesaknya hingga memaksa air matanya keluar.
Sebelum masuk kedalam ruko...Shakila berhenti sejenak di depan pintu. Diambilnya napas dalam-dalam dan di hembuskannya sampai di ulang beberapa kali untuk mengatasi rasa sesaknya.
Tak lupa pula segera di hapusnya air mata yang tadi sudah dengan lancang keluar tanpa ijin serta tanpa permisi.
Tak bisa di pungkiri pikiran Kila juga di penuhi dengan pertanyaan apakah dirinya sanggup bertahan dalam rumah tangga yang tak ada cinta di dalamnya...akankah dirinya bahagia nantinya.
''Ayo Kila jangan cengeng....jangan cengeng Kila.'' gumam Shakila sambil berjalan mondar mandir di depan pintu.
''Semangat...semangat...ayo semangat Kila.'' imbuhnya lagi untuk menyemangati dirinya sendiri dengan mengepalkan kedua tangannya.
Begitu sudah sedikit tenang, Shakila langsung masuk ke dalam toko miliknya.
Semua yang di lakukan Kila tak luput dari penglihatan seorang Axel Arsha Narendra dari dalam mobilnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
ira rodi
gak usah sok kuat kila laporkan sama shanum kelakuan axel...supaya mereka tau akibat dari perjodohan mereka....
2024-03-24
0
ira rodi
hum dengar itu arya ini yang kamu bilang akan kontrol kelakuan axel...baru beginu saja kamu tidak taukan....
2024-03-24
0
Sulaiman Efendy
AXEL YG BODOH, SMOGA ADA YG KASIH BUKTI TTG JALANGNYA SI ROSSI...
2024-02-13
0