❤️ Happy Reading ❤️
Seperti biasa di keluarga Narendra setiap pagi para anggota keluarga harus selalu berkumpul di ruang makan untuk sarapan bersama, kebiasaan yang sudah diterapkan sekian lama sejak nyonya besar Shanum Arya Narendra menjadi istri dari seorang tuan besar Arya Narendra.
Banyaknya kesibukan serta aktivitas yang mereka lakoni di luar membuat Shanum menegaskan bahwa sarapan bersama itu hukumnya wajib untuk keluarga ini.
Karena paling tidak bila mereka sarapan bersama, mereka akan ada waktu untuk saling sapa serta sedikit berbincang agar hubungan keluarga tidak renggang karena alasan kesibukan.
Tapi beberapa tahun ini hanya tinggal Shanum, Arya serta Axel yang tinggal di mension mewah itu, karena Alvan sejak kembali dari pendidikannya langsung menetap di mension papi Alan, sedangkan kembaran Axel yaitu Alexa pindah mengikuti suaminya, ya memang begitulah kalau mempunyai seorang putri...kita harus merelakannya untuk mengikuti sang suami bila sudah menikah.
Pagi ini sedikit berbeda karena ada satu lagi kehadiran seseorang yang akan segera bergabung menjadi anggota keluarga mereka yang baru...yaitu Shakila.
''Selamat pagi nyonya.'' sapa Shakila saat baru saja masuk kedapur.
Dia yang notabene hanyalah orang biasa dan hanya hidup berdua dengan sang ayah sudah terbiasa bangun pagi dan melakukan banyak aktivitas termasuk membuat sarapan mereka.
Pagi ini dia bermaksud ingin ikut membantu membuatkan sarapan untuk orang-orang yang ada di rumah Shanum namun siapa sangka saat dirinya baru masuk dapur sudah ada sang nyonya rumah yang sedang sibuk berkutat dengan berbagai alat-alat masaknya.
Shakila pikir keluarga ini sama saja seperti keluarga kaya yang lainnya, hanya menunggu dilayani dan memerintah mengingat begitu banyaknya pelayan yang ada di sana dengan bagian serta tugas masing-masing.
Sebenarnya Shakila sedikit ragu untuk masuk ke dapur karena tak menampik ada kecanggungan dalam dirinya, tapi setelah dipikirnya lagi dia akan jauh lebih malu jika sama sekali tak membantu...takutnya nanti malah terkesan begitu memanfaatkan keadaan dan tak tau diri, sudah numpang mau enaknya saja...minta dilayani dan itulah yang ada di benaknya saat ini.
''Eh selamat pagi sayang.'' sahut Shanum dengan ramah sambil menolehkan kepalanya ke arah Shakila. ''Sini.'' panggil Shanum ketika melihat Shakila hanya diam mematung di tempatnya.
''I..iya nyonya.'' jawab Shakila sedikit gugup.
''Loh kok masih nyonya sih manggilnya...mommy dong.'' bantah Shanum. ''Kamu itu kan sebentar lagi akan menjadi bagian keluarga ini...mantu mommy.'' sambungnya lagi dengan senyum ceria yang menghiasi wajah cantiknya.
''I...iya...m...mommy.'' sahut Shakila dengan masih kakunya. ''Em mom...my sedang apa?'' tanya Shakila dengan begitu bodohnya, karena jelas-jelas saat ini dirinya sedang melihat Shanum memasak.
''Bikin sarapan sayang.'' jawab Shanum dengan lembut dan jangan lupakan senyuman simpul nan indah dari bibirnya yang lagi-lagi berkembang. ''Apa kamu bisa masak?'' tanya Shanum yang berusaha mengajak Shakila lebih banyak bicara agar keakraban di antara mereka lebih cepat terjalin karena bagaimanpun mereka akan hidup satu atap sampai seterusnya.
''Bi...bisa mom...sedikit.'' jawab Shakila. ''Tapi hanya masakan sederhana saja.'' sambungnya lagi.
''Wah jarang loh anak gadis jaman sekarang bisa masak.'' puji Shanum. ''Di keluarga ini semua makanan bisa dimakan oleh seluruh anggota keluarga...semua makanan sama saja asal bisa dimakan, gak ada yang namanya makanan sederhana atau makanan mewah.'' lanjut Shanum lagi.
''Mommy terlalu memuji.'' kata Shakila. ''Untuk kalangan menengah ke bawah seperti kami...memasak adalah pekerjaan sehari-hari mom.'' kata Shakila.
''Tidak semua sayang.'' sahut Shanum.
''Em mommy masak apa?'' tanya Shakila yang sudah tak canggung lagi setelah sedikit berbicara dengan sang nyonya rumah.
''Ini bikin bubur ayam sayang.'' jawab Shanum.
''Boleh Kila bantu mom?'' tanyanya.
''Tentu saja sayang.'' jawab Shanum. ''Dengan senang hati.'' sambungnya lagi.
Mereka berdua begitu akrab saat memasak...terlihat bukan seperti orang yang baru saja kenal, mungkin kalau orang lain yang tak tau pasti akan mengira kalau mereka berdua adalah ibu dan anak.
''Itu untuk apa mom?'' tanya Shakila saat Shanum menyimpan makanan di dalam sebuah tempat makan dan di masukkan ke dalam paper bag.
''Oh ini untuk di bawa Axel kekantor sayang.'' jawab Shanum...dan sebuah jawaban yang cukup mencengangkan untuk Kila, karena sangat jarang laki-laki dewasa mau membawa bekal ke tempat kerjanya apalagi ini anak orang kaya. ''Di keluarga ini mommy memang menerapkan hal seperti ini dari sejak mommy dan daddy baru menikah.'' ceritanya. ''Hanya buah potong, cake atau dessert box yang ada kandungan sayur atau buahnya, juga yang paling wajib infused water.'' paparnya lagi. ''Mungkin karena mommy yang notabene seorang dokter ya jadi begitu sangat fokus ke apa yang anggota keluarga mommy makan dan ini juga untuk kesehatan mereka mengingat jam kerja mereka yang teramat sibuk hingga kadang terlambat atau bahkan sampai lupa makan.'' katanya lagi yang di sertai dengan kekehan kecil. ''Kini kak Kinara juga menyiapkan hal yang sama untuk Abang Alvan dan Alexa pun juga melakukan hal yang sama untuk suaminya.'' paparnya lagi. ''Nanti kamu juga yang akan mengambil alih tugas ini dari mommy.'' imbuhnya.
''Hehehe iya mom.'' sahut Shakila. ''Ja...jadi mommy itu dokter?'' tanya Shakila.
''Iya tapi dulu, sekarang sudah enggak...sudah pensiun sejak Alexa adik sekaligus saudara kembar Axel menggantikan mommy untuk mengurus rumah sakit keluarga Narendra.'' jawab Shanum. ''Alhasil mommy jadi pengangguran sekarang seperti daddy, karena tugas daddy juga sudah di ambil alih abang Alvan dan juga Axel.'' imbuhnya. ''Kalau mommy boleh tau selama ini kesibukan kamu apa sayang?'' tanya Shanum.
''Aku punya gerai kecil-kecilan mom, tapi barang yang aku juga di jual secara online.'' jawab Shakila.
''Oh ya...jual apa saja sayang?'' tanya Shanum lagi. ''Hem mommy jadi pengen tau.'' sambungnya.
''Seperti makanan gitu mom.'' jawab Shakila. ''Ada frozen food, terus kaya seblak yang masih mentah tapi dikasih bumbu jadi mereka bisa langsung masak seperti memasak mie instan, ada juga seperti cireng yang tinggal goreng, dimsum yang tinggal kukus, siomay tinggal kukus atau goreng, ya semacam itulah mom.'' ceritanya dengan sangat antusias.
''Wah boleh tuh kapan-kapan mommy mau coba makanan yang kamu jual sayang.'' timpal Shanum.
''Iya nanti kapan-kapan Kila bawain ya mom.'' sahutnya.
''Oke mommy tunggu sayang.'' sahut Shanum.
Mereka terus mengobrol dan bercerita banyak hal hingga tak terasa mereka telah selesai menyiapkan makanan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Helen Apriyanti
blm up" thorr ..d tunggu sll up nya ..
2022-08-29
3
Helen Apriyanti
next ...
2022-08-27
1
Helen Apriyanti
duchhh calon mantu dn camer lg berbincang asyiknya.. smoga Axel nnting mau mnerima shakila y thorr mski btuh proses dn perjuangn ..mkin pnsrn lnjuttt thorr smngtttt up lg yh
2022-08-27
2