❤️ Happy Reading ❤️
Masih di hari yang sama, walaupun sudah malam namun prosesi pemakaman ayah Shakila tetap berlangsung.
Shakila tampak masih enggan beranjak dari makam sang ayah meskipun para pelayat sudah banyak yang pulang.
''Sayang...ayo kita kembali kerumah kamu.'' kata Shanum dengan sangat lembut sambil duduk berjongkok dan merangkul bahu Shakila. ''Di rumah sebentar lagi akan ada tahlilan untuk mendo'akan ayah kamu sayang.'' sambungnya lagi.
Mendengar kata tahlilan langsung membuat Shakila menoleh kearah Shanum seolah bertanya, dan Shanum pun menganggukkan kepalanya.
''Ayah...Kila pulang dulu ya...besok Kila kesini lagi jenguk ayah.'' lirih Shakila masih dengan derai air mata yang menghiasi pipinya yang mulus.
Seusai acara tahlilan, Shakila yang tak mempan di bujuk tetap kekeuh ingin di rumahnya...dirumah penuh kenangannya dengan sang ayah, sehingga mau tak mau membuat Shanum menginap di sana di temani oleh sang suami.
Karena mana tega Shanum meninggalkan seorang gadis yang sedang berduka di rumah sendirian, apalagi ini adalah anak dari malaikat penolongnya.
Betapa mirisnya nasib anak ini, sudah di tinggal sang ibu sejak bertahun-tahun yang lalu karena meninggal dan sekarang, dirinya juga di tinggal sang ayah...ayah tercinta dengan sangat tiba-tiba.
Itulah kematian, kita tak akan tau kapan datangnya pada kita...kita hanya menunggu giliran saja sampai saatnya di jemput.
...****************...
Hari demi hari berganti hingga saat ini setelah acara tujuh tari peringatan kematian pak Arif ayah Shakila.
Shanum yang melihat Shakila sudah sedikit lebih tenang dan mengikhlaskan kepergian sang ayah, merasa lebih tenang untuk meninggalkannya dan meminta para pengawalnya untuk menemani Shakila sementara di rumah sedangkan dirinya pulang kerumah utama karena ada sesuatu yang penting yang akan mereka bahas.
Saat sampai di mension utama milik Arya Narendra suaminya, Shanum melihat semua keluarga sudah hadir disana. Ada Satria dan istrinya, Henry juga Lila sang istri, Aurora dan Samudra suaminya, juga ada suami dan ketiga anaknya serta tak lupa kedua menantunya juga ada di sana yaitu Kinara dan Davin.
Tanpa berbasa-basi, Shanum langsung saja ke inti pembicaraan, karena dirinya masih tak tenang meninggalkan Shakila di rumahnya bila terlalu lama meskipun bersama para pengawal pribadi keluarga Arya Narendra.
''Aku tak mau berbasa-basi...langsung ke intinya.'' kata Shanum to the poin. ''Karena Shakila sudah tak memiliki keluarga dan ayahnya pun telah mengamanahkan pada keluarga kita terutama aku jadi aku akan membawa Shakila untuk tinggal di rumah ini.'' sambung Shanum. ''Dan untuk menghindari dosa serta fitnah aku mau Axel menikah dengan Shakila.'' katanya dengan tegas.
''Mommy itu apa-apaan.'' bantah Axel. ''Kalau untuk tinggal di sini Axel gak masalah, tapi kalau untuk menikah dengannya...Axel gak mau.'' sambungnya lagi.
''Terus bagaimana kita menjaganya Ax kalau dia tak menjadi bagian dari keluarga kita?'' tanya Shanum.
''Ya suruh saja tinggal di sini atau kasih pengawal di rumahnya dan kasih uang bulanan...beres.'' jawab Axel dengan enteng.
''Gak semudah itu Ax.'' kata Shanum. ''Kalau tinggal disini tanpa sebuah ikatan nanti akan menimbulkan fitnah seperti kata mommy tadi.'' lanjutnya.
''Tapikan gak harus menikah dengan Axel juga mom.'' kata Axel masih kekeh membantah.
''Terus harus dengan siapa Ax?'' seru Shanum dengan sebuah pertanyaan. ''Di sini yang belum menikah hanya tinggal kamu.'' kata Shanum lagi.
''Suruh nikah sama Abang saja...jadi istri kedua.'' kata Axel dengan entengnya yang membuat Kinara mendelik tajam.
''Apaan...enggak...enggak...aku gak mau ngeduain istri aku.'' kata Alvan.
''Eh Ax jangan asal ya kalau ngomong.'' kata Kirana yang sedikit terpancing dengan omongan Axel barusan. ''Apa-apaan adik iparnya itu...bisa-bisa meminta suaminya untuk menikah lagi...mana ada istri yang mau berbagi.'' pikir Kinara.
''Jangan gila kamu Ax.'' seru Shanum dengan dada yang sudah naik turun menahan emosinya agar tak meledak saat itu juga.
''Mommykan tau kalau aku sudah punya kekasih mom.'' kata Shanum.
''Mommy sama daddy gak pernah menyetujui hubungan kalian.'' kata Shanum menurunkan lagi emosinya.
''Tapi aku cinta mom sama dia, dan aku gak mau menikah sama orang lain...titik.'' kata Axel yang masih bersikeras. ''Lagian kasih alasan kalau mommy gak suka sama kekasih aku?'' tanyanya.
''Karena dia cewek gak bener.'' jawab Shanum yang membuat Axel geleng-geleng kepala. ''Ingat Ax, semua ini terjadi secara tidak langsung juga ada andil kamu di dalamnya.'' kata shanum.
''Maksud mommy?'' tanya Araya bingung dengan ucapan sang istri.
Karena Arya belum memeriksa cctv rumahnya juga karena kemarin fokus ke pemakaman dan Shakila juga orang yang menabrak jadi dirinya belum menerima laporan dari kepala pelayan.
''Iya, sebelum kejadian itu mommy sedikit berdebat dengan Axel yang masih kekeh mempertahankan kekasih j****gnya itu, hingga Axel pergi ke cafe tempat kejadian dan mommy mengikutinya hingga terjadi insiden itu.'' cerita Shanum.
''Stop mom jangan pernah mommy sebut kekasihku dengan sebutan itu!'' bentak Axel.
''Axel!'' teriak Arya memperingatkan sang putra. ''Siapa diri kamu sehingga bisa berbicara dengan membentak istriku yang notabene adalah mommymu?'' tanya Arya dengan penuh kata penekanan serta tatapan yang begitu mengintimidasi. ''Asal kamu tau Ax, aku...suaminya saja tak pernah sekalipun membentak atau berkata kasar dan kamu hanya demi membela wanita yang kamu sebut kekasih itu...berani-beraninya mulutmu itu membentak dan berteriak pada wanita yang telah melahirkan dirimu dengan taruhan nyawanya itu...wah wah hebat sekali kamu Ax.'' kata Arya yang membuat Axel langsung menunduk. ''Apa yang kekasih kamu kasih hingga kamu bisa sekurang ajar ini dengan mommy kamu sendiri?'' kata Arya lagi dengan nada bertanya.
Axel adalah tipe orang yang kalau belum melihat sendiri dengan kedua matanya, maka dia tak akan mudah percaya begitu saja. Meskipun ada bukti dia bisa berpikir rekayasa belaka kalau tak menyaksikannya langsung apa lagi ini menyangkut wanita yang di cintainya.
''Ayah dari gadis itu telah menyelamatkan nyawaku...mommymu.'' kata Shanum. ''Kalau tak ada ayahnya...mungkin saat ini mommymu yang sudah terkubur di dalam tanah Ax.'' lirihnya.
''Daddy putuskan kalau kamu harus menikah dengan gadis itu Ax.'' putus Arya yang tak mau lagi ada perdebatan sehingga membuat sang istri lebih bersedih. ''Daddy tak terima bantahan.'' sambungan lagi saat Axel hendak membuka mulutnya yang pasti untuk membantah. ''Kalau kamu tidak mau...silahkan angkat kaki dari rumah ini dan daddy akan langsung coret nama kamu dari daftar kartu keluarga dan kamu tak akan dapat fasilitas apa-apa dari sini, semuanya akan daddy tarik dan silahkan hidup bersama kekasihmu itu.'' tegas Arya. ''Daddy harap sebelum pernikahanmu dan gadis itu di langsungkan, kamu sudah harus memutuskan kekasihmu itu Ax.'' lanjutnya memberi ultimatum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
GOOD ARYA... HRS TEGAS SAMA PUTRA LOOO...
2024-02-13
2
Helen Apriyanti
next
2022-08-26
2
Helen Apriyanti
waww seeru thorr mkin pnsrn
lnjuttt smngtttt up Thorr
2022-08-26
3