*.......... *
" kata rehann! kok Kakak bisa disini? kenapa gak pak Mamat yang jemput?" sahutku di depan gerbang sekolah , yang melihat ka rehan di depan mobil.
" emang gak boleh Kakak yang jemput?" sahut ka Rehan.
" Boleh bangat malah , hahahhah" sambungku sambil tawa kesenangan.
" yok , kita jalan-jalan dulu sebelum pulang" ajak ka rehan.
" ide bagus tuh, cummm" jawabku kesenangan.
ka Rehan tersenyum melihatku begitu girang pas di ajak jalan-jalan.
"hahhaah , senang bangat lihat cantiknya aku bahagia begini" sahut ka Rehan sambil menyelus kepalaku.
" pasti dong , kalau aku sama kakak pasti bahagia terus" jawabku sambil memeluk nya.
kami pun pergi meninggalkan sekolah menuju sebuah mall belanja beberapa pakaian dan kebutuhan wanita juga peralatan sekolah , tidak lupa ka rehan membeli beberapa kotak yang berisikan rakitan untuk tugas kuliahnya . Setelah berbelanja kami pergi ke lantai paling atas buat makan siaang. Setelah makan ka rehan mengajakku bermain di taman . tak terasa sudah sampai sore hari tepat pukul 17.45 wib kami menghabiskan waktu dan kami memutuskan untuk pulang ke rumah.
" yok kita pulang " ajak ka rehan.
" bentar lagi ka, udaranya sejuk bangat" jawabku sambil memejamkan mataku.
" ini dah sore loh , kamu ga ada tugas?" sambung ka rehan.
" hmmmm, iya juga , yaudah yok ka " ajak ku dengan sedikit terpaksa.
" udahhh, kan kapan kapan bisa main lagi ". sahut ka Rehan.
Kamipun akhirnya pulang ke rumah .
" Baru pulang ? " tanya ayah.
" heheheh iya yah, soalnya kangen jalan sama putri cantik ini" sahut ka Rehan.
" yaudah, kalian pergilah bersihin badan bentar lagi kita mau makan malam" sambung ayah.
" baik yah" jawab kami berdua.
*........*
" Bun, ayah dengar dia gak daftar olimpiade nya" kata ayah di ruang tamu .
" Jadi gimana yah? padahal itu bagus buat masa depan dia" sahut bunda.
" Nanti saja kita omongin sama dia mah" sambung ayah.
aku yang sudah siap mandi langsung turun ke meja makan, diikuti oleh kak Rehan yang juga sudah selesai dengan ritual mandinya.
"bi tolong buatkan jus ya!" kata ka Rehan sambil duduk di meja makan .
"baik den, tunggu sebentar ya kapan saya buatkan"Sahut Bu Tati.
kami pun makan tanpa berbicara antara satu sama lain. setelah makan ayah dan bunda mengajak kami untuk berkumpul di ruang tamu karena Ayah ingin mengatakan sesuatu.
"mau bicara apa yah?"tanya kak Rehan.
"begini, Ayah dengar kamu tidak ikut mendaftar olimpiade di sekolah ya sayang"tanya ayah ke aku.
"iya yah" jawabku.
"kenapa"sahut ayah.
"nggak pengen aja yah" jawabku singkat.
"sayang coba dengerin ayah, apapun yang menjadi alasan kamu, ayah akan mendukung kamu. tapi ingat satu hal, jika kamu melewatkan ini mungkin kamu akan menyesal di kemudian hari. apa kamu nggak mau pikirkan sekali lagi? baru kamu memutuskan. Ayah nggak mau maksain kehendak Ayah buat kamu, tetapi ayah sangat berharap agar kamu mengikuti olimpiade ini. bukan hanya untuk kebaikan kamu di masa depan namun coba pikirkan jika semua dewan dan pemilik saham di sekolah tahu bahwa rencana yang ayah usulkan di sekolah tidak diikuti oleh anak ayah sendiri! mungkin mereka akan berbisik-bisik di belakang ayah dan mungkin mereka akan menjaga kejelekan ayah atau bahkan mereka akan menganggap ayah sebagai ayah yang tidak dapat menuntun anaknya. tetapi itu kembali lagi ke kamu, tolong pikirkan sekali lagi ya sayang" tutur ayah.
"sayang, Bunda cuma berharap untuk kebaikanmu, Bunda sangat berharap besar kamu mengikuti olimpiade ini. kamu tahu kan seberapa besar usaha ayah untuk mendidik kalian dari kecil hingga besar, penghargaan olimpiade ini bukan hanya untuk memenangkan sebuah hadiah atau memenangkan sebuah nilai, tetapi untuk mempermudah kamu di saat kamu mengambil jalur prestasi pada saat kuliah nanti." sambung bunda.
"baik ayah Bunda, nanti Vinka pikir-pikir lagi" sambungku.
setelah percakapan itu ,aku balik ke kamarku. namun Ayah dan Bunda masih berbincang-bincang di ruang tamu bersama dengan kak Rehan mengenai bisnis Ayah yang akan dilanjutkan oleh ka Rehan di luar negeri setelah tamat kuliah.
dari kak Rehan SMA, Ayah sudah mengajarkan kak Rehan mengenai bisnisnya.
*...........*
"apa aku daftar aja kali ya? Aku juga nggak mau buat ayah dan bunda malu, cuma karena ini" sahutku di atas kasur .
sebenarnya hal yang membuat aku tidak ikut olimpiade adalah karena aku berpikir jika aku tidak lolos sampai tingkat nasional aku akan malah membuat ayah dan bunda malu.
dari dulu memang aku sudah sering mengikuti olimpiade tingkat nasional, dan aku juga tidak pernah sama sekali mengecewakan ayah dan bunda. namun untuk yang kali ini, Aku benar-benar khawatir karena jika aku lolos di tingkat nasional aku akan dilanjutkan ke tingkat internasional dan itu adalah ketakutan terbesar yang aku pikirkan. benar kalau dalam pertandingan atau tes seperti ini akan ada kalah menangnya tapi hal itu yang membuat aku takut akan hasilnya.
*.............*
hari ini mendung dan kelihatan akan datang hujan, aku yang ingin berangkat ke sekolah berpikir untuk tidak masuk hari ini karena badanku terasa berat dan sepertinya akan flu.
tetapi aku teringat bahwa hari ini ada tugas yang harus dikumpul dan tidak boleh terlewatkan. karena itu aku memaksakan untuk berangkat ke sekolah. Aku mau minum obat sebelum aku berangkat sekolah dan membawa jaket yang sedikit tebal untuk mengurangi rasa dingin karena memang cuacanya yang begitu dingin ditambah dengan badanku yang kurang enak.
" Hy cin" sapaku sesampai di kelas.
" hy Vin, loh kenapa kelihatan lemas gitu?" tanya Cindy.
" kurang enak badan cin" sahutku.
" kalau lagi kurang sehat kenapa dipaksain Vin, kan Lo bisa ngabarin gua biar ijinin" tutur Cindy.
" tadinya sih mau gitu cin, cuman tugas Kuta kan harus di kumpul sekarang, kalau lewat nanti mana di terima lagi" jawabku.
"ya kan lo bisa ngasih tau gue. biar gue ngomong sama ibu itu."sahut Cindy.
"hufff... ibu mana pernah tolerin yang beralasan gini" kataku.
"ibu akan tolerin kali ibu juga kasih tahu siapa yang benar-benar beralasan baik dan yang berbohong" tutur Cindy.
"ya udah sini istirahat aja dulu, kalau nanti udah nggak tahan lagi bilang aja biar aku bawa ke UKS. oke!" sambung Cindy.
setelah beberapa saat sampai di sekolah, beberapa siswa terlambat karena memang lagi datang hujan deras, dan ada juga yang tidak masuk.
"Selamat pagi anak-anak, sesuai yang sudah kita sepakati kemarin agar tugas dikumpul, tolong ketua kelas kumpulkan semua kertas tugasnya dan nanti tolong bawakan ke kantor ibu." sahut ibu Melva , guru fisika.
" baik bu" sahut Rendy.
"baik mari kita mulai dengan topik baru, semua siswa diharapkan memberikan perhatiannya lebih fokus lagi" kata Bu Melva.
"baik bu"sahut semua siswa.
setelah pelajaran selesai, aku merasa sedikit pusing dan meminta Cindy untuk membawakanku ke UKS. di UKS aku bertemu dengan kak Sofia yang juga sedang istirahat. dia melihatku dengan muka datar seperti seseorang yang tidak suka denganku.
" ya udah kamu istirahat dulu ya, Aku mau balik ke kos dulu. kalau ada apa-apa, nanti kabari aku ya" kata Cindy.
"makasih ya cin." sahutku
setelah beberapa menit Aku istirahat, aku tidak merasa baikan kepalaku semakin pusing, dan badanku meriang. aku merasa haus , tapi tidak ada yang bisa ku minta mengambilkan air. aku melihat ke arah kabsofia yang sudah ingin meninggalkan tempat tidurnya. dengan keberanian penuh aku mencoba minta tolong dengan ka Sofia
" ka , boleh minta tolong gak?" tanyaku dengan suara bergetar dan berat akibat pusing kepalaku tak kunjung mendingan.
" kenapa" sahut ka Sofia.
" minta tolong am ...." perkataan ku terpotong saat ka syanti datang.
" hei sof , dah mendingan?" tanya syanti.
" udah lumayan" sahut ka Sofia.
" kalau udah, buruuu dipanggil ibu Marta , katanya penting mengenai tugas .
" oh iya, aku belum ngumpul tugas ku astagaa, bisa kena aku nih " sambung ka Sofia .
" yaudah yok " ajak ka syanti.
" bentar, kamu tadi mau minta tolong apa?" tanya ka Sofia yang mengingat aku tadi minta tolong kepada dia.
" gak jadi ka, makasih ya ka " jawabku gak enakan karna di lagi buru-buru.
" oh, yaudah" sahut ka Sofia sambil berlaju pergi.
Karena merasa gak ada yang bisa aku mintai tolong , aku bersikeras berjalan menuju meja untuk mengambil air, pada saat aku sampai di meja , kakiku terasa Keram namun masih kupaksakan karna kerongkongan ku terasa kering sekali.
aku menuangkan air ke cangkir dengan gemetar, dan meminum airnya. Sehabis itu, aku berbalik ingin kembali ke tempat tidur dan.....
" ehhhh , kamu kenapa ? sini sini aku bantuin" sahut ka Angga yang datang ke UKS dengan melihat aku jalan sempoyongan.
" ka Angga, makasih ya ka. " sahutku dengan suara gemetar.
" kamu kenapa ha? badan panas begini lagi, kita ke rumah sakit." sahut ka Angga yang melihat dengan panik.
" eh gak usah ka , aku dh baikan kok" jawabku.
" baikan apanya begini. udah yok " kata ka Angga lagi.
" kaaaaa, udah gak usah, aku ga suka RS . Jadi tolong ya jangan bawa ke sana " tuturku.
" keras kepala bangat sih jadi orang" kesal ka Angga.
sebenarnya lebih ke perhatian sih . Dia kelihatan sangat takut dan panik . aku bisa merasakan perhatian dia walau dia ngebentak aku dengan sebutan keras kepala.Aku merasa aku sedang bersama dengan ka rehan saat ini. kok bisa ya aku merasa hangatnya ka rehan ada di ka Angga. aku meneteskan air mataku dan mulai menyembunyikan wajahku, bukan karna takut tapi mungkin karna perasaanku sekarang yang gak nentu.
" ehhh kok malah nangis, aku gak maksud marahin kamu , maaf in ya . yaudah kalau kamu gak mau ke RS gpp. " kata ka Angga.
" engga kok ka, aku ga tersinggung" sahutku.
" kenapa hari ini sekolah kalau sakit?" tanya ka Angga.
" kakak kenapa ada di sini ?" tanyaku balik.
" aku mau jumpai suster UKS , ada urusan" jawabnya .
" ka kepala aku pusing bangat , boleh bantuin ambilin pil " tanyaku ke Angga.
" oh bentar " kata ka Angga sambil beranjak ngambilin pil dan air putih dengan cepat.
"nih" sambung ka Angga , nyodorin obatnya.
ketika aku hendak meminum obatnya ...
" nih ....kita lihat dulu suhu tubuh nya " kata k Angga.
aku senyum tipis dan mengambil termometer nya.
pada saat aku ingin memasukkan termometer nya, gerakan tanganku kuhentikan dan melihat ke arah ka Angga. ka anggayang mengerti maksudku dengan sigap memalingkan wajahnya yang sudah memerah itu.
aku membuka 1 kancing bajuku dan memasukkan termometer nya .
tak menunggu lama....
tinggg .... suara termometer nya berbunyi dan aku langsung mengeluarkannya.
" nih ka " sahutku sambil memberikan termometer nya
" astaga , panasnya tinggi bangat. apa kita gak ke RS aja? " tanya ka Angga .
" gak usah ka , sehabis minum obat pasti baikan," sahutku
" yaudah ,nih minum obatnya , abis itu kamu istirahat" kataka Angga.
" makasih ka " kataku setelah ka Angga bantuin aku memakan obatku.
Setelah minum oba , aku istirahat.
Selama aku istirahat , aku hanya memejamkan mataku , namun tidak dapat terlelap.
Ka Angga yang masih ada di UKS merawatku dengan mengompres dahiku,
ohhhh jantungku kenapa ya . Ni orang buat jantung mau copot aja, mana perhatian bangat lagi . udah ganteng, pintar, baik, perhatian lagi. apa gak jadi idola kalau orang nya begini . sahutku dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments