Bukan malam, Tapi pagi.

🌷🌷🌷🌷🌷

.

.

Jam sudah menunjukan pukul setengah sembilan pagi. Namun dua sejoli yang baru saja disatukan kemarin, dengan tali ikatan pernikahan itu. Masih terus berpacu dengan saling memberikan kepuasan kepada diri mereka masing-masing.

Ya, pagi ini Devan sudah mengambil hak nya terlebih dahulu. Sebelum sampai di kota Y. Baru dia akan melakukan balas dendam nya.

"Agkkkh..." suara merdu Zizi. Masih terus mengalun seisi ruangan kamar hotel itu.

"Terus sayang...! jangan berhenti." ucap Devan yang masih terus mengeluarkan semua bibit lelenya. Dan tanpa sadar dia pun menyebut kata, sayang.

Biasanya, Devan melakukan hubungan dengan para wanitanya. Tidak lebih dari waktu satu jam. Namun, saat ini entah mengapa berbeda. Sudah hampir dua jam Devan masih terus berpacu.

Dia seakan-akan tidak pernah merasa puas. Padahal sudah lebih dari delapan kali, dia menabur bibit lele jumbonya.

Meskipun pada awalnya tadi hampir saja tidak jadi. Karena gadis itu menangis tidak kuat menahan sakit, ketika tabung lele Devan mulai menerobos masuk kedalam.

Sebab tabung bibit lele miliki Devan ternyata juga berukuran jumbo. Namun itu tidak lama, karena Devan berhasil membuat Zizi kembali terbuai dengan permainannya.

"Tapi Zizi sudah capek kak!" keluh sang istri apa adanya.

"Sebentar lagi ya. Ini sudah mau keluar." Devan kembali memberikan hentakan. Agar bibit lelenya bisa keluar lagi.

Dan ternyata benar, hanya lima belas menit kemudian. Sudah terdengar erangan panjang dari Devan dan juga Zizi.

"Aaaaaahhkkk...!" erangan dari Devan kedua kalinya. Ketika dia mengeluarkan bibit lelenya.

"Terimakasih Zi, kakak sangat menikmatinya." Devan mengangkat sedikit tubuhnya. Untuk menarik tabungnya kembali keluar.

Lalu Devan bangun dari atas tubuh Zizi dengan perlahan. Karna dia tahu jika wanita itu masih merintih merasakan sakit.

"Ayo kita mandi, habis itu baru kita mengisi perut kita. Sebelum kita kembali kerumah Ayah." kata Devan yang mengendong tubuh kecil istrinya ke kamar mandi.

Tiba di dalam kamar mandi. Devan menurunkan Zizi diatas meja yang terbuat dari keramik yang ada di depan kaca besar.

Lalu dia mengisi bathtub dengan air hangat dan juga meneteskan aroma terapi kedalam nya. Barulah setelah itu dia kembali mengendong Zizi, untuk di letakkan kedalam bathtub degan sangat pelan.

Dan dia sendiri ikut mandi dibawah guyuran air shower. Sambil membersihkan tabung tempat para bibit lelenya bersemayam. Yang masih ada tersisa bekas darah perawan Zizi tadi.

Setelah selesai membersihkan dirinya. Barulah Devan melihat kearah Zizi yang malah memejamkan matanya. Untuk menikmati segarnya air yang merendam hampir sekujur tubuhnya.

"Mandilah dulu, kakak akan keluar duluan. Nanti jika kamu sudah selesai pangil saja. Biar kakak bantu." ucap Devan sambil melilitkan handuk kepingang nya.

"Iya, Zizi masih ingin berendam. Jika sudah selesai nanti akan, Zizi pangil." gadis itu membuka matanya setelah mendengar suara Devan.

Devan mengangguk, baru setelah itu dia keluar lebih dulu dari sana. Tiba di luar, Devan mengambil baju ganti nya yang baru. Karena baju yang dipakainya tadi sudah berhamparan di atas lantai.

Kali kedua ini, Devan memilih hanya memakai kaos hitam biasa. Dengan pasangan celana jeans panjang.

Tidak lupa, dia juga memakai jam tangan mahalnya. Setelah melihat penampilannya di depan kaca rias. Devan memunguti pakaian dia dan Zizi yang berserak di atas lantai, lalu dimasukkan kedalam keranjang yang sudah tersedia di sana. Setelah itu, Devan juga tidak lupa untuk membereskan seprai yang terkena darah perawan Zizi.

"Darah perawan Zizi, Agh... ini bukanlah untuk pertama bagi ku, mengambil keperawanan wanita. Mereka sudah aku bayar mahal. Sedangkan Zizi, dia adalah istri ku."

Entah apa yang ada dipikirannya, sehingga Devan mengelengkan kepalanya, sampai beberapa kali. Setelah semua selesai, Devan duduk di salah satu kursi yang ada di sana. Dan dia pun langsung mengeluarkan HP miliknya untuk menelpon sekertaris nya yang juga menginap di hotel itu.

Tuuuuuuuut...

Baru satu kali getaran, sekertaris itu sudah langsung mengangkat telepon darinya.

📱Jimi : "Iya, Selamat pagi Tuan," sapanya setelah diangkat.

📲 Devan : "Jim, carikan obat penunda kehamilan. Antarkan ke sini. Aku tunggu dalam sepuluh menit." tidak menunggu jawaban dari Jimi. Devan sudah mematikan telepon nya.

"Huh...Masih pagi sudah minta cari obat penunda kehamilan. Kenapa di keluarkan. Jika takut dia berkembang biak." rutuk Jimi yang sudah langsung pergi menjalankan tugasnya.

Sedangkan Devan tersenyum penuh arti.

"Akan aku buat kamu menderita Zi, agar kalian tau. Seperti apa rasanya di sakiti oleh orang yang kalian cintai. Sampai tiba waktu, kamu lebih baik memilih untuk mati. Daripada hidup tersiksa bersama ku. Karna meskipun nyawamu menjadi pengganti nya, itu tetap tidak akan bisa mengembalikan kebahagiaan keluarga ku. Yang ibumu hancurkan."

Devan memutar HP miliknya, sambil menunggu kedatangan Jimi.

Tidak lama setelah itu,Suara pintu kamar mereka. Sudah ada yang mengetuk nya. Bisa dipastikan, jika yang datang itu. Jika bukan Jimi, maka pasti para pegawai hotel. Yang akan mengantarkan sarapan untuk mereka.

Ceklek...

Devan membuka pintunya dari dalam. Ternyata yang datang bukan Jimi. Melainkan dua orang pegawai hotel. Salah satu dari mereka, mendorong troli tempat makanan. Karna tadi sebelum menghubungi Jimi. Devan sudah menelpon mereka lebih dulu.

"Maaf, Tuan Atmaja. Kami mengantar pesanan Anda tadi." ucap salah satunya, dengan menunduk sopan.

"Iya, silahkan sajikan saja. Sebantar lagi akan langsung kami makan." seru Devan mempersilahkan mereka masuk.

Dua orang itupun langsung saja masuk, setelah di persilahkan oleh penghuni kamar itu. Mereka meletakkan dengan rapi makanan-makanan itu. Setelah itu baru mereka pamit pergi.

Ketika Devan ingin menutup pintunya. Jimi datang bersamaan, dengan kepergian dua orang pelayan hotel tadi.

"Kamu sudah datang? Berikan disini saja. Laki-laki dilarang masuk. Istriku sedang mandi." Devan mencegah Jimi di depan pintu itu.

"Saya juga tidak ingin masuk, Tuan. Saya hanya ingin memberikan disini saja." Jimi menahan geram sendiri.

"Oooh, aku kira kamu ingin masuk. Jika begitu kesinikan obatnya, bagaimana cara mengunakan obat ini?" tanya Devan menengadahkan tangannya.

"Ini Tuan, obat ini diminum setiap hari. Jangan sampai lupa, apalagi jika tuan habis menabur benih lelenya." Jimi meletakkan bungkus obat itu di telapak tangan Devan.

Lalu Devan mengeluarkan obat itu, untuk dilihatnya. Setelah dilihat, ternyata ada dua macam jenis. Ada yang butiran besar, dan ada juga butiran lebih kecil. Tapi jumlah yang kecilnya lebih banyak.

"Kenapa ada dua macam? yang di gunakan yg mana?" Devan bertanya lagi.

"Yang di minumnya..., yang besar Tuan, kalo yang kecil, itu vitamin." jawab Jimi ragu.

Karna dia sendiri lupa yang mana yang harus di minum setiap hari nya.

BERSAMBUNG....

.

.

.

...Mohon maaf ya, sebelumnya....

...Untuk beberapa hari kedepannya, kemungkinan semua, novel Mak author belum bisa uup. Karna author sedang di timpa musibah. Terimakasih....😘😘😘...

Sayang kalian semuanya 🤗

Terpopuler

Comments

Jamayah Tambi

Jamayah Tambi

kesian gadis polis ygidak bersalah itu

2024-07-25

0

Jamayah Tambi

Jamayah Tambi

Salah ubat tu.Yg besar vitamin.Yg kecil pil perancang keluarga/CoolGuy/

2024-07-25

0

Firgi Septia

Firgi Septia

ternyata si Devan cassanova kasihan Zizi dapet bekas/Cry//Cry/

2024-07-02

2

lihat semua
Episodes
1 Devan pulang.
2 Wanita itu adalah Zizi.
3 Mendapatkan restu.
4 Serba dadakan.
5 Persiapan resepsi.
6 Hari bahagia.
7 Malam pertama.
8 Niat Devan.
9 Bukan malam, Tapi pagi.
10 Obat atau vitamin.
11 Cucu.
12 Berpamitan.
13 Dia adik ku
14 Tabur bibit lele.
15 Bukan pencarian jodoh.
16 Gadis yang spesial.
17 Cantik tapi cengeng.
18 Awal penderitaan Zizi.
19 Pembantu.
20 Demam tinggi.
21 Gadis malang.
22 Tak sebanding.
23 Demi ibu.
24 Mulai kuliah.
25 Gadis cengeng itu.
26 Sandiwara.
27 Pembantu setatus istri.
28 Mimpi itu lagi.
29 Ayah, tolong Zizi.
30 Cobalah berdamai.
31 Tatapan penuh kecewa.
32 Kerja paruh waktu.
33 Hilang kendali.
34 Aku bukan wanita bayaran.
35 Dokter Obygn.
36 Tidak ada tempat untuk mengadu.
37 Murka Devan.
38 Cara untuk bertahan hidup.
39 Aku akan menikah lagi.
40 Serba salah.
41 Siapa sebenarnya.
42 Anak Dosen Ski.
43 Tanggung jawab.
44 Darah daging.
45 Menjenguk Zizi.
46 Kebenaran.
47 Menyerah dan memilih pergi.
48 Aku mohon pulang lah.
49 Terpisah jauh.
50 Mencari Zivanna.
51 Mencari petunjuk.
52 Diary Zivanna.
53 Ingin Berdamai
54 Siapa yang salah?
55 Kembalilah.
56 Kenyataan yang sebenarnya.
57 Tidak sepenuhnya bersalah.
58 pengumuman.
59 Pertemuan terakhir.
60 Dendam salah alamat.
61 Pertemuan Zizi dan Eris.
62 Ketulusan Ibu Ellena.
63 Tertutup Dendam.
64 Sebuah tekad.
65 Batal menikah.
66 Berita Duka.
67 Ibu jangan pergi.
68 Berkabung.
69 Tidak menyukai wanita Hamil.
70 Aku tidak akan kembali.
71 Berakhirnya persahabatan.
72 Membuka usaha.
73 Meja Operasi.
74 Do'a Zivanna.
75 Seakan terang kembali.
76 Reyvano Arkana Lois.
77 Ibu sangat menyayangi mu.
78 Taman bermain.
79 Tidak punya ayah.
80 Nama yang sudah direncanakan.
81 Jantung berdebar-debar.
82 Bukan untuk menyakiti kalian.
83 Ayah, bukan, om.
84 Mari kita akhiri.
85 Janji Devan.
86 Seperti tahanan.
87 Bentuk perlindungan diri.
88 Tidak percaya.
89 Kembali ke kota Y.
90 Pengumuman.
91 Rumah impian.
92 Penyerangan.
93 Sebuah tanda tangan.
94 Kenangan indah tapi menyakitkan.
95 Istri dan anakku.
96 Pengumuman.
97 Tamu di rumah suami.
98 Egokah aku.
99 Tidak sanggup.
100 Aku mohon.
101 Mengambil kesempatan.
102 Bukan mimpi.
103 Bukan Zivanna.
104 Barang-barang tidak berguna.
105 Kembali menjadi saudara.
106 Trauma Zivanna.
107 Dokter Psikiater.
108 Pernikahan berselimut dendam.
109 Semuanya menyakiti aku.
110 Akan melepas mu.
111 Entah siapa yang salah.
112 Kantor pengadilan.
113 Kebersamaan yang singkat.
114 Mau punya adik.
115 Tidak memiliki banyak waktu.
116 Di bebas tugaskan.
117 Hasil Akhir.
118 Hilang dari radar.
119 Pengawal Atmaja.
120 Mau Ayah.
121 Baik-baik saja.
122 Menghindar.
123 Mencoba keberuntungan.
124 Bintang-bintang.
125 Senyum yang kembali.
126 Hitungan mundur.
127 Sebagai Hukuman.
128 Cinta yang aku miliki.
129 Rencana Zizi dan Jimi.
130 Sebuah kebahagiaan.
131 Memaafkan, jauh lebih indah.
132 Ingin Sepeda.
133 Rencana liburan.
134 Pergi liburan.
135 Hobi yang sama.
136 Pangilan kakak.
137 Olahraga.
138 Ayah Dion dan Reyvano.
139 Anggap saja, berbulan madu.
140 Sama-sama aman.
141 Nyonya Devan Atmaja.
142 Ingin Dunia tahu.
143 Minder ( Zivanna)
144 Konferensi pers.
145 Putra kedua.
146 Pengumuman novel baru
147 Promo Novel Baru.
148 Promo novel baru.
149 Pengumuman.
150 Promo Novel Ongoing.
151 Promo Novel Baru.
152 Promo Novel Baru.
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Devan pulang.
2
Wanita itu adalah Zizi.
3
Mendapatkan restu.
4
Serba dadakan.
5
Persiapan resepsi.
6
Hari bahagia.
7
Malam pertama.
8
Niat Devan.
9
Bukan malam, Tapi pagi.
10
Obat atau vitamin.
11
Cucu.
12
Berpamitan.
13
Dia adik ku
14
Tabur bibit lele.
15
Bukan pencarian jodoh.
16
Gadis yang spesial.
17
Cantik tapi cengeng.
18
Awal penderitaan Zizi.
19
Pembantu.
20
Demam tinggi.
21
Gadis malang.
22
Tak sebanding.
23
Demi ibu.
24
Mulai kuliah.
25
Gadis cengeng itu.
26
Sandiwara.
27
Pembantu setatus istri.
28
Mimpi itu lagi.
29
Ayah, tolong Zizi.
30
Cobalah berdamai.
31
Tatapan penuh kecewa.
32
Kerja paruh waktu.
33
Hilang kendali.
34
Aku bukan wanita bayaran.
35
Dokter Obygn.
36
Tidak ada tempat untuk mengadu.
37
Murka Devan.
38
Cara untuk bertahan hidup.
39
Aku akan menikah lagi.
40
Serba salah.
41
Siapa sebenarnya.
42
Anak Dosen Ski.
43
Tanggung jawab.
44
Darah daging.
45
Menjenguk Zizi.
46
Kebenaran.
47
Menyerah dan memilih pergi.
48
Aku mohon pulang lah.
49
Terpisah jauh.
50
Mencari Zivanna.
51
Mencari petunjuk.
52
Diary Zivanna.
53
Ingin Berdamai
54
Siapa yang salah?
55
Kembalilah.
56
Kenyataan yang sebenarnya.
57
Tidak sepenuhnya bersalah.
58
pengumuman.
59
Pertemuan terakhir.
60
Dendam salah alamat.
61
Pertemuan Zizi dan Eris.
62
Ketulusan Ibu Ellena.
63
Tertutup Dendam.
64
Sebuah tekad.
65
Batal menikah.
66
Berita Duka.
67
Ibu jangan pergi.
68
Berkabung.
69
Tidak menyukai wanita Hamil.
70
Aku tidak akan kembali.
71
Berakhirnya persahabatan.
72
Membuka usaha.
73
Meja Operasi.
74
Do'a Zivanna.
75
Seakan terang kembali.
76
Reyvano Arkana Lois.
77
Ibu sangat menyayangi mu.
78
Taman bermain.
79
Tidak punya ayah.
80
Nama yang sudah direncanakan.
81
Jantung berdebar-debar.
82
Bukan untuk menyakiti kalian.
83
Ayah, bukan, om.
84
Mari kita akhiri.
85
Janji Devan.
86
Seperti tahanan.
87
Bentuk perlindungan diri.
88
Tidak percaya.
89
Kembali ke kota Y.
90
Pengumuman.
91
Rumah impian.
92
Penyerangan.
93
Sebuah tanda tangan.
94
Kenangan indah tapi menyakitkan.
95
Istri dan anakku.
96
Pengumuman.
97
Tamu di rumah suami.
98
Egokah aku.
99
Tidak sanggup.
100
Aku mohon.
101
Mengambil kesempatan.
102
Bukan mimpi.
103
Bukan Zivanna.
104
Barang-barang tidak berguna.
105
Kembali menjadi saudara.
106
Trauma Zivanna.
107
Dokter Psikiater.
108
Pernikahan berselimut dendam.
109
Semuanya menyakiti aku.
110
Akan melepas mu.
111
Entah siapa yang salah.
112
Kantor pengadilan.
113
Kebersamaan yang singkat.
114
Mau punya adik.
115
Tidak memiliki banyak waktu.
116
Di bebas tugaskan.
117
Hasil Akhir.
118
Hilang dari radar.
119
Pengawal Atmaja.
120
Mau Ayah.
121
Baik-baik saja.
122
Menghindar.
123
Mencoba keberuntungan.
124
Bintang-bintang.
125
Senyum yang kembali.
126
Hitungan mundur.
127
Sebagai Hukuman.
128
Cinta yang aku miliki.
129
Rencana Zizi dan Jimi.
130
Sebuah kebahagiaan.
131
Memaafkan, jauh lebih indah.
132
Ingin Sepeda.
133
Rencana liburan.
134
Pergi liburan.
135
Hobi yang sama.
136
Pangilan kakak.
137
Olahraga.
138
Ayah Dion dan Reyvano.
139
Anggap saja, berbulan madu.
140
Sama-sama aman.
141
Nyonya Devan Atmaja.
142
Ingin Dunia tahu.
143
Minder ( Zivanna)
144
Konferensi pers.
145
Putra kedua.
146
Pengumuman novel baru
147
Promo Novel Baru.
148
Promo novel baru.
149
Pengumuman.
150
Promo Novel Ongoing.
151
Promo Novel Baru.
152
Promo Novel Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!