Gadis yang spesial.

Setelah selesai bersiap-siap, Devan langsung mengajak Zizi pergi menemaninya ke acara pertemuan para rekan bisnisnya, sekaligus pengumuman siapa saja pebisnis hebat yang akan menyandang gelar Nomor satu di kota Y.

Dan sekarang mereka berdua sudah berada dalam perjalanan. Mereka menaiki mobil mewah milik Devan yang di kemudikan oleh sekertaris Jimi.

"Disana nanti kamu jangan terlalu jauh dari kakak ya. Dan ingat bila ada yang bertanya kamu harus bilang adik kakak. Nanti kamu akan masuk bersama Jimi. Jika kamu masuk bersama kakak, takutnya para wartawan banyak yang menyoroti kedatangan kita." terang Devan agar Zizi tidak ikut masuk bersamanya, dengan beralasan ada pesaing bisnisnya yang ingin mengincar keselamatan istri Devan apabila mereka tau.

Dan Zizi yang polos akan percaya apapun yang Devan katakan padanya. Karna jiwa dan raganya sudah dia pasrahkan pada lelaki yang menjadi cinta pertama dan terakhir nya itu.

Entah bagaimana pula jalan pikiran Devan ini, dia ingin membawa Zizi pergi bersamanya. Namun setelah tiba di tempat acaranya nanti. Mereka harus masuk secara terpisah. Dan yang bisa memahami keanehan Devan ini, hanyalah Jimi sekertaris nya.

Jimi dan Devan, dulunya pernah kuliah di universitas yang sama. Dari sanalah Devan mengenal kepribadian Jimi yang jujur. Jadi begitu Devan mulai merintis usahanya, dia langsung mencari Jimi untuk dijadikan rekan kerjanya.

Dan sampailah sekarang mereka masih tetap menjadi partner dalam urusan pekerjaan. Bahkan sekarang Jimi sudah di angkat oleh Devan sebagai tangan kanannya.

"Iya kak, kakak tidak perlu khwatir! nanti jika memang ada yang mengetahui kalau kita keluar dari mobil yang sama. Zizi akan bilang jika kita hanya adik dan kakak." ucap Zizi masih tersenyum. Meskipun dia merasa tak nyaman mendengar permintaan Devan dan melakukan nya.

Namun melihat bagaimana kesuksesan yang di raih Devan dengan usaha nya sendiri. Membuat Zizi percaya begitu saja.

Karna untuk memulai usaha bisnis nya dulu, Devan memang memakai uang tabungan nya sendiri. Dia langsung menolak ketika kakek dan Ayahnya ingin membantunya kala itu.

Setengah jam, kemudian! mobil edisi terbatas yang di sopir oleh Jimi sudah tiba di depan hotel bintang Lima, tempat acaranya akan di adakan malam ini. Namun hotel ini bukanlah milik Devan, melainkan milik salah satu teman bisnisnya.

"Apakah kita sudah sampai kak?" tanya Zizi melihat mobilnya sudah berhenti. Dan terlihat pula begitu banyaknya mobil mewah yang masih terus berdatangan dan yang sudah terparkir.

"Heem sudah! kakak akan turun disini. Kamu nanti ikuti saja Jimi. Dia akan membawamu kedalaman." kata Devan yang sudah bersiap ingin turun. Karna Devan memang langsung di turunkan didepan lobi hotel itu.

"Kak tunggu?" Zizi repleks menahan pergelangan tangan Devan. Sehingga menghentikan Devan yang sudah bersiap ingin turun.

"Ada apa? apa kamu tidak percaya dengan kakak!" Devan tiba-tiba bertanya dengan suara dinginnya. Sehingga membuat Zizi tidak jadi melanjutkan ucapannya.

"Agh..! tidak bukan seperti itu! Zizi hanya ingin bilang, kakak hati-hati. Bila ada orang yang memberikan kakak minuman, jangan diminum ya! Zizi pernah membaca novel, kisah seorang CEO seperti kakak yang dijebak oleh rekan bisnisnya. Dia di beri obat perangsang, lalu karna tidak tahan CEO itu meniduri wanita yang bukan istrinya." cerita Zizi sekalian mengingatkan Devan.

Karna tidak mungkin jika para wanita tidak menyukai Devan suaminya. Pikir Zizi.

Mendengar ucapan Zizi, membuat Devan sedikit menyugikan senyumanya. Karna tidak menyangka jika Zizi si gadis polos punya pikiran seperti itu.

"Kamu tidak perlu khwatir!" jawab Devan singkat, lalu dia langsung saja turun lebih dulu.

Karna Zizi akan masuk bersama Jimi. Biar kedatangan mereka tidak menjadi pusat perhatian.

"Nona mari kita turun!" kata Jimi mengagetkan Zizi yang sedang melamun.

"Ii, iya! maaf, tadi saya sedang melamun." ujar Zizi merasa tidak enak. Karna Jimi sudah membukakan pintu mobil untuknya.

Jimi tidak menjawab, dia hanya diam tidak berbicara sepatah katapun. Namun dari pergerakan tangannya, seperti menyuruh Zizi berjalan di samping nya.

Zizi yang mengerti hanya menurut saja. Toh mereka tidak berjalan dengan bergandengan tangan juga, mereka hanya berjalan serempak.

Tiba di dalam, ternyata ruangan itu sudah di penuhi oleh para tamu yang menghadiri acara itu. Karna acara ini bukan pertemuan biasa, tapi juga untuk mengumumkan siapa diantara mereka semua yang menjadi pebisnis hebat dan paling banyak memenangkan tender proyek tahun ini.

Dan bagi siapa yang menjadi pemenang nya nanti. Tentu saja perusahaannya akan semakin banyak mendapatkan keuntungan. Karna banyaknya perusahaan lain yang mau bekerjasama dengan nya.

Sudah dua tahun berturut-turut ini, yang menjadi pemenang nya adalah perusahaan Atmaja group. Yaitu perusahaan Devan Atmaja. Yang sudah diketahui sepak terjangnya.

Ternyata mereka datang nya paling belakang. Karna begitu Zizi dan Jimi masuk, acaranya pun di mulai. Sudah pasti Jimi yang mengatur semuanya, agar tuanya tidak lama menunggu.

Setelah hampir setengah jam Zizi dan Jimi duduk. Terdengar MC pembawa acara menyebutkan nama Devan dan menyuruhnya naik ke podium. Suara riuh tepuk tangan pun kembali terdengar ketika Devan sudah berjalan menuju podium.

Zizi sendiri pun ikut bertepuk tangan bangga. Karna menyaksikan sang suami menjadi pemenang untuk ketiga kalinya dalam tiga tahun berturut-turut. Yang baru diketahui oleh Zizi malam ini saat MC itu menyebutkan jika perusahaan suaminya sudah meraih tiga kali kemenangan.

Karna selama ini Devan memang tidak pernah bercerita apa pun tentang kehidupannya di kota Y.

"Selamat malam semuanya! terimakasih Saya ucapkan kepada semua yang ada di acara ini! Sebetulnya, menjadi pemenang atau tidak nya, bagi Saya sama saja. Karna untuk mendapatkan nilai terbaik pada perusahaan kita, bukan dari hasil kita bisa berdiri di depan podium." Devan berhenti sesaat sambil kembali merangkai kata-kata motivasi untuk pengusaha yang lainnya.

Terlihat Devan tampil dengan gagahnya, sesuai dengan kesuksesan yang sudah dia dapatkan selama ini.

Dan baru dua hari yang lalu dinyatakan sudah menikah di tempat kota asal kedua orang tuanya berada.

Namun belum ada yang tau, seperti apa wujud istri Devan. Karna saat di dandani, pengantin wanitanya sangat cantik seperti seorang model internasional. Sehingga tidak sedikit yang mengira, jika wanita yang beruntung itu adalah Fiona sahabat Devan sendiri.

Melihat kedatangan Devan yang datang seorang diri malam ini. Membuat pertanyaan dari orang-orang mulai terdengar sampai di telinga Zizi, yang sedang duduk sendiri, karna Jimi berpamitan ingin pergi sebentar.

Sementa itu, di depan podium, Devan kembali lagi melanjutkan pidato nya.

"Tapi hasil dari diri kita sendiri, yang terus berusaha menjadikan perusahaan kita untuk menjadi yang terbaik dan bisa di percaya oleh rekan bisnis kita. Sebab dari dasar kepercayaan itulah, orang-orang mau memberikan kita tander besar ataupun sebagainya. Dan keberhasilan saya ini, tentunya tidak luput dari dukungan orang terdekat Saya. Yaitu gadis yang sudah bersama dengan Saya selama ini. Untuk mengucapkan terimakasih padanya, saya minta dia naik keatas panggung untuk menerima penghargaan ini. Karna dialah orang yang berhak menerimanya." ujar Devan sedikit menyugikan senyumanya.

"Permintaan Anda kami terima Tuan Devan. Silahkan Anda sebutkan nama gadis itu, biar dia naik menerima penghargaan ini. Karna bukan hanya saya yang penasaran, namun yang lainnya pasti juga penasaran. Dan tentunya, gadis ini sangat berarti dalam hidup Anda." kata MC yang sudah memberikan izin, sesuai peraturan yang sudah tertulis.

Mendengar Devan akan meminta gadis yang sudah bersama nya selama ini, naik ke atas panggung. Jantung Zizi berpompa dengan cepat. Karna tiba- tiba dia merasa gugup. Padahal nama gadis itu belum disebutkan.

"Baiklah, terimakasih atas izinnya! Saya ingin gadis yang bernama Fiona Hermes untuk naik keatas dan menerima hadiah ini." ucap Devan dengan mata mengarah pada Fiona sahabatnya, yang duduk tidak terlalu jauh dari Zizi.

Jedeeeeer.......,

BERSAMBUNG.....🤗

.

.

.

.

Terimakasih! Mak author ucapkan sebelumnya. Karna ada juga beberapa dari pembaca bbg Rian yang mau mamfir kesini.

Agar Mak author semangat juga untuk menulis nya, jangan lupa untuk selalu memberikan dukungannya ya 🤗

Like.😘

Vote.😘

favorit.😘

Komen, yang tidak membuat Mak author nya down.😫

Dan Hadiah kopi ataupun bunga nya.😍

Terimakasih.🙏🙏

Terpopuler

Comments

Jamayah Tambi

Jamayah Tambi

Apa kaucrasa klu isterivtidak hihargai.Bermulalah penindasan dan pembalasan dendam Decan.Jesian ksu ssyang zizi si gadis /Sob//Sob//Sob//Sob/kecil

2024-07-26

0

Annie 😊

Annie 😊

knpa harus Zhao luzi huaaa😭

2024-02-12

1

Kristina Kaka

Kristina Kaka

sakiiiiit🥺🥺😩😩😩

2022-12-08

0

lihat semua
Episodes
1 Devan pulang.
2 Wanita itu adalah Zizi.
3 Mendapatkan restu.
4 Serba dadakan.
5 Persiapan resepsi.
6 Hari bahagia.
7 Malam pertama.
8 Niat Devan.
9 Bukan malam, Tapi pagi.
10 Obat atau vitamin.
11 Cucu.
12 Berpamitan.
13 Dia adik ku
14 Tabur bibit lele.
15 Bukan pencarian jodoh.
16 Gadis yang spesial.
17 Cantik tapi cengeng.
18 Awal penderitaan Zizi.
19 Pembantu.
20 Demam tinggi.
21 Gadis malang.
22 Tak sebanding.
23 Demi ibu.
24 Mulai kuliah.
25 Gadis cengeng itu.
26 Sandiwara.
27 Pembantu setatus istri.
28 Mimpi itu lagi.
29 Ayah, tolong Zizi.
30 Cobalah berdamai.
31 Tatapan penuh kecewa.
32 Kerja paruh waktu.
33 Hilang kendali.
34 Aku bukan wanita bayaran.
35 Dokter Obygn.
36 Tidak ada tempat untuk mengadu.
37 Murka Devan.
38 Cara untuk bertahan hidup.
39 Aku akan menikah lagi.
40 Serba salah.
41 Siapa sebenarnya.
42 Anak Dosen Ski.
43 Tanggung jawab.
44 Darah daging.
45 Menjenguk Zizi.
46 Kebenaran.
47 Menyerah dan memilih pergi.
48 Aku mohon pulang lah.
49 Terpisah jauh.
50 Mencari Zivanna.
51 Mencari petunjuk.
52 Diary Zivanna.
53 Ingin Berdamai
54 Siapa yang salah?
55 Kembalilah.
56 Kenyataan yang sebenarnya.
57 Tidak sepenuhnya bersalah.
58 pengumuman.
59 Pertemuan terakhir.
60 Dendam salah alamat.
61 Pertemuan Zizi dan Eris.
62 Ketulusan Ibu Ellena.
63 Tertutup Dendam.
64 Sebuah tekad.
65 Batal menikah.
66 Berita Duka.
67 Ibu jangan pergi.
68 Berkabung.
69 Tidak menyukai wanita Hamil.
70 Aku tidak akan kembali.
71 Berakhirnya persahabatan.
72 Membuka usaha.
73 Meja Operasi.
74 Do'a Zivanna.
75 Seakan terang kembali.
76 Reyvano Arkana Lois.
77 Ibu sangat menyayangi mu.
78 Taman bermain.
79 Tidak punya ayah.
80 Nama yang sudah direncanakan.
81 Jantung berdebar-debar.
82 Bukan untuk menyakiti kalian.
83 Ayah, bukan, om.
84 Mari kita akhiri.
85 Janji Devan.
86 Seperti tahanan.
87 Bentuk perlindungan diri.
88 Tidak percaya.
89 Kembali ke kota Y.
90 Pengumuman.
91 Rumah impian.
92 Penyerangan.
93 Sebuah tanda tangan.
94 Kenangan indah tapi menyakitkan.
95 Istri dan anakku.
96 Pengumuman.
97 Tamu di rumah suami.
98 Egokah aku.
99 Tidak sanggup.
100 Aku mohon.
101 Mengambil kesempatan.
102 Bukan mimpi.
103 Bukan Zivanna.
104 Barang-barang tidak berguna.
105 Kembali menjadi saudara.
106 Trauma Zivanna.
107 Dokter Psikiater.
108 Pernikahan berselimut dendam.
109 Semuanya menyakiti aku.
110 Akan melepas mu.
111 Entah siapa yang salah.
112 Kantor pengadilan.
113 Kebersamaan yang singkat.
114 Mau punya adik.
115 Tidak memiliki banyak waktu.
116 Di bebas tugaskan.
117 Hasil Akhir.
118 Hilang dari radar.
119 Pengawal Atmaja.
120 Mau Ayah.
121 Baik-baik saja.
122 Menghindar.
123 Mencoba keberuntungan.
124 Bintang-bintang.
125 Senyum yang kembali.
126 Hitungan mundur.
127 Sebagai Hukuman.
128 Cinta yang aku miliki.
129 Rencana Zizi dan Jimi.
130 Sebuah kebahagiaan.
131 Memaafkan, jauh lebih indah.
132 Ingin Sepeda.
133 Rencana liburan.
134 Pergi liburan.
135 Hobi yang sama.
136 Pangilan kakak.
137 Olahraga.
138 Ayah Dion dan Reyvano.
139 Anggap saja, berbulan madu.
140 Sama-sama aman.
141 Nyonya Devan Atmaja.
142 Ingin Dunia tahu.
143 Minder ( Zivanna)
144 Konferensi pers.
145 Putra kedua.
146 Pengumuman novel baru
147 Promo Novel Baru.
148 Promo novel baru.
149 Pengumuman.
150 Promo Novel Ongoing.
151 Promo Novel Baru.
152 Promo Novel Baru.
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Devan pulang.
2
Wanita itu adalah Zizi.
3
Mendapatkan restu.
4
Serba dadakan.
5
Persiapan resepsi.
6
Hari bahagia.
7
Malam pertama.
8
Niat Devan.
9
Bukan malam, Tapi pagi.
10
Obat atau vitamin.
11
Cucu.
12
Berpamitan.
13
Dia adik ku
14
Tabur bibit lele.
15
Bukan pencarian jodoh.
16
Gadis yang spesial.
17
Cantik tapi cengeng.
18
Awal penderitaan Zizi.
19
Pembantu.
20
Demam tinggi.
21
Gadis malang.
22
Tak sebanding.
23
Demi ibu.
24
Mulai kuliah.
25
Gadis cengeng itu.
26
Sandiwara.
27
Pembantu setatus istri.
28
Mimpi itu lagi.
29
Ayah, tolong Zizi.
30
Cobalah berdamai.
31
Tatapan penuh kecewa.
32
Kerja paruh waktu.
33
Hilang kendali.
34
Aku bukan wanita bayaran.
35
Dokter Obygn.
36
Tidak ada tempat untuk mengadu.
37
Murka Devan.
38
Cara untuk bertahan hidup.
39
Aku akan menikah lagi.
40
Serba salah.
41
Siapa sebenarnya.
42
Anak Dosen Ski.
43
Tanggung jawab.
44
Darah daging.
45
Menjenguk Zizi.
46
Kebenaran.
47
Menyerah dan memilih pergi.
48
Aku mohon pulang lah.
49
Terpisah jauh.
50
Mencari Zivanna.
51
Mencari petunjuk.
52
Diary Zivanna.
53
Ingin Berdamai
54
Siapa yang salah?
55
Kembalilah.
56
Kenyataan yang sebenarnya.
57
Tidak sepenuhnya bersalah.
58
pengumuman.
59
Pertemuan terakhir.
60
Dendam salah alamat.
61
Pertemuan Zizi dan Eris.
62
Ketulusan Ibu Ellena.
63
Tertutup Dendam.
64
Sebuah tekad.
65
Batal menikah.
66
Berita Duka.
67
Ibu jangan pergi.
68
Berkabung.
69
Tidak menyukai wanita Hamil.
70
Aku tidak akan kembali.
71
Berakhirnya persahabatan.
72
Membuka usaha.
73
Meja Operasi.
74
Do'a Zivanna.
75
Seakan terang kembali.
76
Reyvano Arkana Lois.
77
Ibu sangat menyayangi mu.
78
Taman bermain.
79
Tidak punya ayah.
80
Nama yang sudah direncanakan.
81
Jantung berdebar-debar.
82
Bukan untuk menyakiti kalian.
83
Ayah, bukan, om.
84
Mari kita akhiri.
85
Janji Devan.
86
Seperti tahanan.
87
Bentuk perlindungan diri.
88
Tidak percaya.
89
Kembali ke kota Y.
90
Pengumuman.
91
Rumah impian.
92
Penyerangan.
93
Sebuah tanda tangan.
94
Kenangan indah tapi menyakitkan.
95
Istri dan anakku.
96
Pengumuman.
97
Tamu di rumah suami.
98
Egokah aku.
99
Tidak sanggup.
100
Aku mohon.
101
Mengambil kesempatan.
102
Bukan mimpi.
103
Bukan Zivanna.
104
Barang-barang tidak berguna.
105
Kembali menjadi saudara.
106
Trauma Zivanna.
107
Dokter Psikiater.
108
Pernikahan berselimut dendam.
109
Semuanya menyakiti aku.
110
Akan melepas mu.
111
Entah siapa yang salah.
112
Kantor pengadilan.
113
Kebersamaan yang singkat.
114
Mau punya adik.
115
Tidak memiliki banyak waktu.
116
Di bebas tugaskan.
117
Hasil Akhir.
118
Hilang dari radar.
119
Pengawal Atmaja.
120
Mau Ayah.
121
Baik-baik saja.
122
Menghindar.
123
Mencoba keberuntungan.
124
Bintang-bintang.
125
Senyum yang kembali.
126
Hitungan mundur.
127
Sebagai Hukuman.
128
Cinta yang aku miliki.
129
Rencana Zizi dan Jimi.
130
Sebuah kebahagiaan.
131
Memaafkan, jauh lebih indah.
132
Ingin Sepeda.
133
Rencana liburan.
134
Pergi liburan.
135
Hobi yang sama.
136
Pangilan kakak.
137
Olahraga.
138
Ayah Dion dan Reyvano.
139
Anggap saja, berbulan madu.
140
Sama-sama aman.
141
Nyonya Devan Atmaja.
142
Ingin Dunia tahu.
143
Minder ( Zivanna)
144
Konferensi pers.
145
Putra kedua.
146
Pengumuman novel baru
147
Promo Novel Baru.
148
Promo novel baru.
149
Pengumuman.
150
Promo Novel Ongoing.
151
Promo Novel Baru.
152
Promo Novel Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!