Persiapan resepsi.

🌷🌷🌷🌷🌷

.

.

Satu hari, sebelum hari pernikahan Devan dan Zizi. Kediaman Atmaja sudah dipenuhi oleh para kerabat dekat mereka.

Yang datang untuk membantu dan juga ikut merayakan pernikahan nya saja.

Meskipun mendadak, tapi nyatanya pernikahan Devan dan Zizi adalah pernikahan termewah dalam tahun ini. Ayah Dion mengeluarkan dana ratusan miliar untuk mempersiapkan pesta termewah itu

Tidak tanggung-tanggung memang, karna ini adalah pernikahan pertama dan terakhir putra Atmaja.

Karna Devan memang putra tunggal. Begitupun dengan Ayah Dion. Dia juga anak tunggal seperti anaknya sekarang.

Jadi sudah pasti semua harta kekayaan Atmaja, akan jatuh ke tangan Devan. Apalagi calon istri Devan juga anak tiri Ayah Dion.

Di kota Y. Devan membangun bisnisnya sendiri. Yang sekarang sudah menjadi sebuah perusahaan raksasa. Perusahaan itu juga Devan beri nama Atmaja group. Karna dia tidak mau, menghilangkan nama marga kakeknya.

Semenjak ibu dan Ayahnya berpisah. Devan memang memilih tinggal sendiri. Sambil melanjutkan pendidikan nya, Devan mulai membangun bisnisnya tanpa bantuan siapapun.

Meskipun Ayahnya memiliki perusahaan besar. Tapi Devan memiliki tekadnya sendiri. Sedari orang tuanya masih bersama pun, dia sudah memiliki cita-cita ingin membangun sebuah perusahaan raksasa yang bisa merambah sampai ke mancanegara.

Dan semua itu ternyata di permudah oleh mak author. Sehingga begitu lulus kuliah, Devan sudah bisa menduduki kursi perusahaan nya sendiri. Dengan kecerdasan dan tekad yang kuat. Devan bisa mencapai cita-cita nya.

Siapa yang tidak kenal raja bisnis muda itu. Berita pernikahan Devan dan Zizi pun sudah tersebar di seluruh pelosok negeri.

Di kota asalnya, maupun kota Y. Devan memang menjadi incaran para gadis kaya. Begitupun dengan para orang tua mereka. Yang ikut bersaing menjadikan Devan menantu nya.

Tapi sayang nya, Devan tidak ada yang tertarik dengan para gadis itu. Selain Zizi, Devan hanya dekat dengan Fiona sahabatnya dari SMA. Yang sekarang juga tinggal di kota Y.

Di balik itu semua. Mereka tidak tau jika Devan setiap malam nya suka datang ke BAR dan berpesta ria disana. Mereka hanya mengetahui, jika sosok Devan adalah pembisnis muda yang tidak suka dengan wanita.

Padahal Devan adalah Casanova kelas kakap. Dia memang tidak pernah mengumbar hubungan dengan wanita manapun. Dan yang mengetahui kelakuan Devan hanya Fiona dan asistennya saja.

Di kota Y. Sosok Fiona dikenal sebagai kekasih Devan. Karna hanya dia wanita yang beruntung bisa pergi dan makan bersama dengan Devan.

Para reporter di setiap saluran televisi, sudah mengumumkan, jika besok pagi adalah hari patah hati di seluruh Nengri. Karna sosok Devan Atmaja yang mereka dambakan, besok sudah menjadi milik seorang gadis yang namanya sengaja dirahasiakan.

"Devan, akan menikah? Dengan siapa. Kenapa dia tidak memberitahu ku!" Fiona bertanya kepada dirinya sendiri.

"Mengundang aku pun tidak,! benar-benar keterlaluan. Aku harus menghubungi nya sekarang." lanjut gadis itu lagi. Yang baru melihat berita pernikahan Devan.

Karna dia memang sibuk dengan pekerjaannya menjadi seorang modeling. Fiona adalah gadis yang sangat cantik, di usianya yang sudah dua puluh lima tahun. Sudah puluhan mendali, yang dia dapatkan atas keberhasilan karier nya.

Tuuuuuuuut..... Tuuuuut....

Setelah beberapa kali menelpon, barulah terdengar sambungan itu di angkat oleh Devan.

📲 Devan : "Iya hallo Fi. Ada apa? apa kamu tidak sibuk? tumben sekali menelpon ku!" seru Devan begitu dia mengangkat teleponnya.

📱 Fiona : "Hey.....! Pertanyaan seperti apa ini,! Aku menelpon mu, karna melihat berita yang sedang beredar. Kenapa kamu tidak pernah cerita, jika kamu mau menikah. Siapa gadis yang beruntung itu?" tanya Fiona penasaran.

Yang dia tau selama ini, Devan hanya dekat dengan adik tirinya saja. Karna Devan pernah bercerita. Tapi tidak mungkin Devan menikahi adik tirinya itu. Karna setau Fiona, Devan sangat membencinya.

Sebab bukan sekali dua kali jyga. Devan mabuk sambil mengumpat nama ibu dan adik tirinya.

📲 Devan : "Haa...Haa..! Apakah kamu marah kepada ku? Aku sengaja tidak memberitahumu. Karna pernikahan ini memang tidak penting. Karna aku menikahi adik tiriku" Devan tertawa, karna tau pasti sekarang muka Fiona sudah dia tekuk. Sambil mulutnya memberikan umpatan untuk orang yang sudah membuatnya kesal. Karna Devan sangat mengenal sahabatnya itu.

📱 Fiona : "Devan...,! ini tidak lucu. Kamu jangan membuatku bertambah marah. Bukankah kamu sangat membencinya. Lalu bagaimana kamu mengambil keputusan untuk menikahi nya!"

📲 Devan : "Aku memang sangat membencinya. Nanti setelah kembali. Akan aku ceritakan kepada mu." kata Devan memberi pengertian untuk Fiona. Karna Fiona memang suka nya di bujuk.

Terdengar helaan nafas lega dari Fiona, setelah mendengar jawaban Devan.

📱 Fiona : "Oke, Aku tunggu penjelasan dari mu. Tapi kapan kamu kembali? Apakah setelah kalian berbulan madu?" Fiona yang mencibir.

📲 Devan : "Senin, hari Senin pagi aku sudah tiba disana. Kamu lagi dimana, apakah sedang bekerja? Ingat jangan lupa untuk makan yang teratur. Nanti asam lambung mu sakit." ucap Devan mengantikan topik pembicaraan mereka.

📱 Fiona : "Baiklah, Aku tunggu kepulangan mu. Iya, Aku sedang di lokasi syuting untuk produk parfum perusahaan Company. Dan Terimakasih, kamu selalu mengingatkan aku untuk makan tepat waktu." Fiona tersenyum bahagia.

Karna Devan memang tidak pernah lupa mengingatkan, agar Fiona jangan lupa makan tepat waktu.

Dan akhirnya mereka mengobrol sampai kurang lebih satu jam. Karna Fiona menceritakan apa saja yang dia lakukan selama dua hari ini. Karna memang sudah dua hari ini mereka tidak bertukar kabar.

Sampai akhirnya terdengar suara pintu yang di ketuk dari luar. Barulah Devan menggakhiri sambungan telepon mereka.

Tok ... Tok...

"Siapa sih,? mengangu saja." kesal Devan, berjalan kearah pintu. Untuk membukanya.

"Ada apa." Devan terhenti, tadinya dia ingin marah. Namun setelah dibuka. Ternyata yang mengetok pintu itu adalah Zizi.

"Zi...! Kakak kira siapa. Ada apa? bukanya ibumu sudah berpesan kita jangan bertemu dulu sampai besok pagi." Devan bertanya sambil membawa Zizi masuk ke kamarnya. Tidak lupa, Devan juga kembali mengunci pintunya lagi.

"Zizi merasa takut untuk acara besok kak. Entah mengapa, sekarang Zizi sudah merasa gugup. Tadinya Zizi ingin bicara lewat telepon. Tapi nomor kakak sibuk dari tadi. Memangnya kakak sedang menelpon siapa? Kenapa lama sekali menelponnya!" tanya Zizi cemberut dan dia pun duduk di sofa yang ada di kamar Devan.

"Ooh seperti itu. Tadi kakak sedang menelpon masalah pekerjaan. Makanya lama. Kamu tidak perlu gugup, yang akan menikahimu kan kakak, bukan orang lain." ucap Devan ikut duduk di sisi Zizi.

"Kakak...! tapi Zizi tetap merasa gugup." Zizi langsung memeluk Devan dengan erat.

Devan pun membalas pelukan Zizi yang mendadak. Sampai-sampai tadi dia hampir terjungkal kebelakang.

"Biar tidak gugup, pejamkan matamu. Akan kakak buat rasa gugup mu hilang." Devan melepaskan pelukannya. Dan melihat kearah bibir ranum Zizi. Hal itupun membuat adik kecilnya langsung berdiri tegak. Bak Monas yang ada di Indonesia.

"Benarkah?" tanya Zizi yang masih polos.

Devan pun mengangguk kan kepalanya.

"Iya, pejamkan matamu. Dan kamu ikuti instruksi dari apa yang kakak lakukan." Devan mulai mendekat kan wajah mereka, karna melihat Zizi yang polos sudah memejamkan matanya.

Cup...

Sebuah kecupan Devan berikan. Dan dia mulai memberikan instruksi dengan menyuruh Zizi membuka mulutnya. Setelah terbuka, Devan mulai semakin liar memainkan lidahnya. Sampai terdengar suara ******* Zizi yang merdu.

"Aaaaaahhkkk...! Kakak..!" lirih Zizi setelah ciuman mereka terlepas. Karna menahan tubuhnya yang seperti di setrum sesuatu.

"Bagaimana. Apa kamu masih gugup?" Devan mengelap bibir Zizi yang tersisa bekas ciuman mereka.

Zizi mengeleng dan berkata.

"Tidak, Zizi tidak gugup lagi. Hanya saja, Zizi merasakan hal aneh ."imbuhnya tidak paham.

Devan tersenyum. Karna dia tau, hal aneh yang Zizi katakan. Pasti karna Zizi merasa terangsang dengan ciumannya.

"Kalau begitu, ayo kita lanjutkan lagi, biar rasa gugup mu benar-benar hilang." Devan kembali lagi menyambar bibir ranum Zizi. Sebelum Zizi menjawab iya, atau tidak.

"Aaagkh...! kenapa rasanya nikmat sekali. Rasanya, aku sudah tidak sabar ingin menikmati tubuh gadis ini. Meskipun aku balas dendam padanya, tapi aku akan memanpaatkan setatus ku sebagai suaminya. Asal jangan kubuat dia hamil saja. Aku tidak rela menanam benih ku dirahim nya."

Ucap Devan sambil memejamkan matanya, menikmati bibir ranum Zizi.

BERSAMBUNG......😂😂😂

Terpopuler

Comments

Jamayah Tambi

Jamayah Tambi

Jahat/CoolGuy//Sob/

2024-07-25

0

Suriani Lahusi Lajahiti

Suriani Lahusi Lajahiti

kasiang zizi nya thor 😭😭😭😭

2024-07-20

3

Wartini

Wartini

kasihan zizi y Allah, dia g tahu apa "

2024-05-01

0

lihat semua
Episodes
1 Devan pulang.
2 Wanita itu adalah Zizi.
3 Mendapatkan restu.
4 Serba dadakan.
5 Persiapan resepsi.
6 Hari bahagia.
7 Malam pertama.
8 Niat Devan.
9 Bukan malam, Tapi pagi.
10 Obat atau vitamin.
11 Cucu.
12 Berpamitan.
13 Dia adik ku
14 Tabur bibit lele.
15 Bukan pencarian jodoh.
16 Gadis yang spesial.
17 Cantik tapi cengeng.
18 Awal penderitaan Zizi.
19 Pembantu.
20 Demam tinggi.
21 Gadis malang.
22 Tak sebanding.
23 Demi ibu.
24 Mulai kuliah.
25 Gadis cengeng itu.
26 Sandiwara.
27 Pembantu setatus istri.
28 Mimpi itu lagi.
29 Ayah, tolong Zizi.
30 Cobalah berdamai.
31 Tatapan penuh kecewa.
32 Kerja paruh waktu.
33 Hilang kendali.
34 Aku bukan wanita bayaran.
35 Dokter Obygn.
36 Tidak ada tempat untuk mengadu.
37 Murka Devan.
38 Cara untuk bertahan hidup.
39 Aku akan menikah lagi.
40 Serba salah.
41 Siapa sebenarnya.
42 Anak Dosen Ski.
43 Tanggung jawab.
44 Darah daging.
45 Menjenguk Zizi.
46 Kebenaran.
47 Menyerah dan memilih pergi.
48 Aku mohon pulang lah.
49 Terpisah jauh.
50 Mencari Zivanna.
51 Mencari petunjuk.
52 Diary Zivanna.
53 Ingin Berdamai
54 Siapa yang salah?
55 Kembalilah.
56 Kenyataan yang sebenarnya.
57 Tidak sepenuhnya bersalah.
58 pengumuman.
59 Pertemuan terakhir.
60 Dendam salah alamat.
61 Pertemuan Zizi dan Eris.
62 Ketulusan Ibu Ellena.
63 Tertutup Dendam.
64 Sebuah tekad.
65 Batal menikah.
66 Berita Duka.
67 Ibu jangan pergi.
68 Berkabung.
69 Tidak menyukai wanita Hamil.
70 Aku tidak akan kembali.
71 Berakhirnya persahabatan.
72 Membuka usaha.
73 Meja Operasi.
74 Do'a Zivanna.
75 Seakan terang kembali.
76 Reyvano Arkana Lois.
77 Ibu sangat menyayangi mu.
78 Taman bermain.
79 Tidak punya ayah.
80 Nama yang sudah direncanakan.
81 Jantung berdebar-debar.
82 Bukan untuk menyakiti kalian.
83 Ayah, bukan, om.
84 Mari kita akhiri.
85 Janji Devan.
86 Seperti tahanan.
87 Bentuk perlindungan diri.
88 Tidak percaya.
89 Kembali ke kota Y.
90 Pengumuman.
91 Rumah impian.
92 Penyerangan.
93 Sebuah tanda tangan.
94 Kenangan indah tapi menyakitkan.
95 Istri dan anakku.
96 Pengumuman.
97 Tamu di rumah suami.
98 Egokah aku.
99 Tidak sanggup.
100 Aku mohon.
101 Mengambil kesempatan.
102 Bukan mimpi.
103 Bukan Zivanna.
104 Barang-barang tidak berguna.
105 Kembali menjadi saudara.
106 Trauma Zivanna.
107 Dokter Psikiater.
108 Pernikahan berselimut dendam.
109 Semuanya menyakiti aku.
110 Akan melepas mu.
111 Entah siapa yang salah.
112 Kantor pengadilan.
113 Kebersamaan yang singkat.
114 Mau punya adik.
115 Tidak memiliki banyak waktu.
116 Di bebas tugaskan.
117 Hasil Akhir.
118 Hilang dari radar.
119 Pengawal Atmaja.
120 Mau Ayah.
121 Baik-baik saja.
122 Menghindar.
123 Mencoba keberuntungan.
124 Bintang-bintang.
125 Senyum yang kembali.
126 Hitungan mundur.
127 Sebagai Hukuman.
128 Cinta yang aku miliki.
129 Rencana Zizi dan Jimi.
130 Sebuah kebahagiaan.
131 Memaafkan, jauh lebih indah.
132 Ingin Sepeda.
133 Rencana liburan.
134 Pergi liburan.
135 Hobi yang sama.
136 Pangilan kakak.
137 Olahraga.
138 Ayah Dion dan Reyvano.
139 Anggap saja, berbulan madu.
140 Sama-sama aman.
141 Nyonya Devan Atmaja.
142 Ingin Dunia tahu.
143 Minder ( Zivanna)
144 Konferensi pers.
145 Putra kedua.
146 Pengumuman novel baru
147 Promo Novel Baru.
148 Promo novel baru.
149 Pengumuman.
150 Promo Novel Ongoing.
151 Promo Novel Baru.
152 Promo Novel Baru.
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Devan pulang.
2
Wanita itu adalah Zizi.
3
Mendapatkan restu.
4
Serba dadakan.
5
Persiapan resepsi.
6
Hari bahagia.
7
Malam pertama.
8
Niat Devan.
9
Bukan malam, Tapi pagi.
10
Obat atau vitamin.
11
Cucu.
12
Berpamitan.
13
Dia adik ku
14
Tabur bibit lele.
15
Bukan pencarian jodoh.
16
Gadis yang spesial.
17
Cantik tapi cengeng.
18
Awal penderitaan Zizi.
19
Pembantu.
20
Demam tinggi.
21
Gadis malang.
22
Tak sebanding.
23
Demi ibu.
24
Mulai kuliah.
25
Gadis cengeng itu.
26
Sandiwara.
27
Pembantu setatus istri.
28
Mimpi itu lagi.
29
Ayah, tolong Zizi.
30
Cobalah berdamai.
31
Tatapan penuh kecewa.
32
Kerja paruh waktu.
33
Hilang kendali.
34
Aku bukan wanita bayaran.
35
Dokter Obygn.
36
Tidak ada tempat untuk mengadu.
37
Murka Devan.
38
Cara untuk bertahan hidup.
39
Aku akan menikah lagi.
40
Serba salah.
41
Siapa sebenarnya.
42
Anak Dosen Ski.
43
Tanggung jawab.
44
Darah daging.
45
Menjenguk Zizi.
46
Kebenaran.
47
Menyerah dan memilih pergi.
48
Aku mohon pulang lah.
49
Terpisah jauh.
50
Mencari Zivanna.
51
Mencari petunjuk.
52
Diary Zivanna.
53
Ingin Berdamai
54
Siapa yang salah?
55
Kembalilah.
56
Kenyataan yang sebenarnya.
57
Tidak sepenuhnya bersalah.
58
pengumuman.
59
Pertemuan terakhir.
60
Dendam salah alamat.
61
Pertemuan Zizi dan Eris.
62
Ketulusan Ibu Ellena.
63
Tertutup Dendam.
64
Sebuah tekad.
65
Batal menikah.
66
Berita Duka.
67
Ibu jangan pergi.
68
Berkabung.
69
Tidak menyukai wanita Hamil.
70
Aku tidak akan kembali.
71
Berakhirnya persahabatan.
72
Membuka usaha.
73
Meja Operasi.
74
Do'a Zivanna.
75
Seakan terang kembali.
76
Reyvano Arkana Lois.
77
Ibu sangat menyayangi mu.
78
Taman bermain.
79
Tidak punya ayah.
80
Nama yang sudah direncanakan.
81
Jantung berdebar-debar.
82
Bukan untuk menyakiti kalian.
83
Ayah, bukan, om.
84
Mari kita akhiri.
85
Janji Devan.
86
Seperti tahanan.
87
Bentuk perlindungan diri.
88
Tidak percaya.
89
Kembali ke kota Y.
90
Pengumuman.
91
Rumah impian.
92
Penyerangan.
93
Sebuah tanda tangan.
94
Kenangan indah tapi menyakitkan.
95
Istri dan anakku.
96
Pengumuman.
97
Tamu di rumah suami.
98
Egokah aku.
99
Tidak sanggup.
100
Aku mohon.
101
Mengambil kesempatan.
102
Bukan mimpi.
103
Bukan Zivanna.
104
Barang-barang tidak berguna.
105
Kembali menjadi saudara.
106
Trauma Zivanna.
107
Dokter Psikiater.
108
Pernikahan berselimut dendam.
109
Semuanya menyakiti aku.
110
Akan melepas mu.
111
Entah siapa yang salah.
112
Kantor pengadilan.
113
Kebersamaan yang singkat.
114
Mau punya adik.
115
Tidak memiliki banyak waktu.
116
Di bebas tugaskan.
117
Hasil Akhir.
118
Hilang dari radar.
119
Pengawal Atmaja.
120
Mau Ayah.
121
Baik-baik saja.
122
Menghindar.
123
Mencoba keberuntungan.
124
Bintang-bintang.
125
Senyum yang kembali.
126
Hitungan mundur.
127
Sebagai Hukuman.
128
Cinta yang aku miliki.
129
Rencana Zizi dan Jimi.
130
Sebuah kebahagiaan.
131
Memaafkan, jauh lebih indah.
132
Ingin Sepeda.
133
Rencana liburan.
134
Pergi liburan.
135
Hobi yang sama.
136
Pangilan kakak.
137
Olahraga.
138
Ayah Dion dan Reyvano.
139
Anggap saja, berbulan madu.
140
Sama-sama aman.
141
Nyonya Devan Atmaja.
142
Ingin Dunia tahu.
143
Minder ( Zivanna)
144
Konferensi pers.
145
Putra kedua.
146
Pengumuman novel baru
147
Promo Novel Baru.
148
Promo novel baru.
149
Pengumuman.
150
Promo Novel Ongoing.
151
Promo Novel Baru.
152
Promo Novel Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!