Obat atau vitamin.

🌷🌷🌷🌷🌷

.

.

Tidak lama setelah Jimi pergi. Zizi pun keluar dari dalam kamar mandi, berjalan dengan pelan.

"Kenapa kamu keluar sendiri? kan kakak sudah bilang, pangil kakak jika sudah selesai!" Devan berjalan mendekati Zizi.

"Zizi masih bisa berjalan sendiri kak." jawab Zizi sedikit merenggut. Karna dia, merasa malu untuk menjawab pertanyaan dari Devan. Yang sama saja mengingat kan dia dengan pergumulan panas mereka tadi

"Apa tidak sakit lagi? jika masih sakit, biar kakak gendong." seru Devan sudah berdiri di depan Zizi yang masih mengunakan kimono, dengan handuk membalut rambutnya yang basah.

"Masih, tapi hanya sedikit." jawab Zizi tersipu. Dengan pipi yang sudah memerah seperti cabe keriting.

"Kenapa dengan pipimu? Apakah kamu masih malu." ujar Devan pura-pura bertanya.

"Kakak..! Zizi malu ini." keluh Zizi berjalan dengan terburu-buru mengambil pakaiannya. Karna jika dia tetap disana. Maka Devan akan semakin membuatnya merasa malu.

Dan untung nya, Devan tidak mengejarnya lagi. Tapi Devan berjalan kearah sopa tempat makanan mereka yang disiapkan oleh para pegawai hotel tadi.

"Jika sudah selesai, Ayo kita sarapan dulu." kata Devan menoleh kearah Zizi yang sudah hampir selesai memakai pakaian nya.

Zizi pun hanya mengangguk saja. Karna perutnya memang sudah minta diisi. Sebab mereka berdua memang sudah menganti sarapan mereka dengan sarapan di atas ranjang.

Setelah selesai, Zizi pun berjalan kearah Devan dan ikut duduk di sisinya.

"Apakah pegawai hotel yang mengantar semuanya kesini?" Zizi bertanya sebelum mulai mengisi piring untuk Devan.

"Heem..! jangan banyak bertanya, habiskan makanan mu." Devan pun mulai menyuapkan makanan ke mulutnya.

Mendengar ucapan Devan. Zizi pun tidak banyak bertanya lagi. Sebab di kediaman keluarga Atmaja. Memang di larang berbicara apabila sedang di meja makan.

Bila ada masalah, atau ingin berbicara yang lainnya. Mereka akan membahasnya di ruang keluarga. Agar kedekatan antara mereka tetap terjalin. Walaupun Devan jarang berada di rumah yang Zizi tempati sekarang. Namun tetap saja, Devan memegang teguh peraturan dari keluarga besar Atmaja.

Lima belas menit, mereka sudah selesai menghabiskan makanan mereka masing-masing. Barulah setelah itu Devan mulai berbicara lagi.

"Zi..." pangil Devan melihat Zizi mengumpulkan piring bekas mereka makan.

"Iya,! Ada apa kak?" Zizi menoleh binggung.

"Heem...! Ini, minumlah obat ini. Agar kamu selalu sehat." dusta Devan memberikan satu keping obat penunda kehamilan. Yang dia sodorkan kehadapan Zizi.

"Zizi kan tidak sakit kak. Kenapa harus minum obat?" tanya Zizi yang bertambah binggung.

"Ini bukan obat sakit. Tapi ini pitamin, biar rahim mu menjadi sehat. Kamu kan masih muda, jadi takutnya rahim mu rentan sakit. Apalagi kakak sudah mengambil keperawanan mu." Devan berucap asal, untuk mengelabuhi Zizi.

Sedangkan Zizi yang memang belum banyak tau tentang hal seperti itu, dengan senang hati menerima nya.

"Ooh..! kenapa kakak tidak bilang dari tadi. Zizi minum yang mana ini kak." kata Zizi mengambil obat itu dan langsung ingin membuka nya. Karna Zizi merasa bahagia, ternyata Devan memikirkan kesehatan untuk rahim nya juga.

Namun ketika ingin membuka obat itu. Zizi baru merasa binggung, sebab obatnya ada dua macam.

"Minumlah yang tablet nya besar. Karna yang kecil, itu hanya obat biasa." jawab Devan ragu.

"A**ku tidak mungkin salah kan. Pasti obat yang kecil itu, untuk pitamin nya, sedangkan obat yang lebih besar itu, untuk mencegah kehamilan. Aku adalah CEO perusahaan Atmaja. Jadi sudah pasti aku tidak akan salah."

Suara hati Devan bertanya kepada dirinya sendiri. Karna dia merasa sedikit ragu. Sebab ketika Jimi menjelaskan kepada nya tadi, Devan lupa kurang memperhatikan.

"Sudah kak, terimakasih ya, ternyata kakak sangat peduli kepada ku." ujar Zizi memeluk lengan Devan.

Sedangkan Devan yang dipeluk, hanya diam tidak ikut membalas pelukan dari Zizi.

"Jika semuanya sudah selesai, siapkan semua barang-barang milikmu. Jangan sampai ada yang tertinggal. Karna kita tidak memiliki waktu untuk kembali kesini lagi." suara bas Devan, membuat Zizi melonggarkan pelukan tangannya.

Lalu dia pun menoleh keatas untuk menatap muka Devan. Karna meskipun dengan posisi duduk. Tetap saja Devan lebih tinggi darinya.

"Apakah kita akan berangkat sore ini juga? kenapa tidak menunggu besok pagi saja!" tanya Zizi yang sekarang sudah duduk, dengan sedikit menjauhkan mukanya.

"Iya, kita akan langsung berangkat sore ini juga. Karna besok pagi, kakak ada pekerjaan yang tidak bisa di wakilkan oleh Jimi ataupun oleh yang lainnya." jawab Devan ingin mengelus kepala Zizi dari belakang.

Namun entah mengapa tidak jadi, karna Devan malah hanya mengantung kan tangannya di udara. Dan untung nya Zizi tidak menyadari itu semua.

"Kenapa? Apa kamu masih ingin tinggal disini. Jika kamu belum siapa, biar kakak sendiri yang berangkat duluan. Nanti kamu menyusul saja. Karna kuliah mu sudah di daptarkan oleh Jimi pagi ini." Devan memang sengaja berbicara seperti itu. Agar Zizi sendiri yang meminta ingin ikut bersamanya.

"Eh.. Tidak, tidak,! Zizi ingin ikuti bersama kakak nanti sore juga. Sekarang Zizi akan bersiap-siap dulu ya." Zizi pun berdiri dari sana dan dia mulai memasukkan semua barang miliknya dan juga semua barang-barang milik Devan.

"Ternyata tidak sesulit yang aku pikirkan. Sangat gampang untuk mengelabuhi mereka semua. Zizi kamu siap-siap saja menerima kejutan yang sudah aku siapkan di kota Y ."

Devan menyugikan senyum iblis nya. Sambil memperhatikan Zizi yang sedang memasukkan barang-barang milik mereka berdua kedalam koper kecil, tempat pakaian mereka tadi malam.

"Kak, Kenapa malah bengong?" tanya Zizi setelah selesai mengemasi barang milik mereka.

"Agh tidak ada. Kakak hanya sedang memikirkan, akan memberikan kamu hadiah apa untuk hadiah pernikahan kita. Tapi kakak ingin memberikan nya setelah kita tiba di kota Y." ucap Devan berdiri, lalu dia berjalan kearah Zizi dengan satu tangan dimasukkan kedalam saku celananya.

"Tidak usah memberikan hadiah apa-apa kak. Asalkan kakak akan tetap menyanyagi dan mencintai Zizi. Maka itu semua adalah hadiah terindah buat Zizi." kata Zizi yang benar-benar berharap jika Devan memang tulus mencintai nya.

"Tentu saja kakak akan selalu menyanyagi mu,! jika semus sudah siap, kita berangkat sekarang ya. Karna kita akan berpamitan kepada Ayah dan ibu mu juga." Devan berjalan mengambil HP miliknya yang berada di atas nakas.

"Baiklah, ayo kita pulang kerumah Ayah dan ibu dulu. Zizi juga ingin mengemasi barang-barang yang akan Zizi bawa."

Akhirnya, pada jam setengah dua belas siang. Devan dan Zizi baru keluar meninggalkan hotel tempat mereka melangsungkan pernikahan kemarin sampai tadi malam.

BERSAMBUNG....🤗

.

.

.

.

Assalamualaikum semuanya....!!! Ada yang kangen Mak author nggak nih..! Pd dikit lah 😎

^^^Terimakasih, sudah mau setia membaca novel Mak yang acak Adul.^^^

...Dan maaf ya...! baru bisa uup sekarang.😫 karna selama satu minggu ini, Mak author sedang sibuk di dunia nyata.🤧...

Dan jangan pernah lupa untuk selalu memberikan dukungannya ya..🤗

Like.

Vote.

Favorit.

Komen.

Hadiahnya mah, apa saja. Kopi maupun bunga semuanya Mak author mau.😂😂😂 Terimakasih.🙏🙏

Terpopuler

Comments

Jamayah Tambi

Jamayah Tambi

Aku kira Zizi mkn viyamin,bukan ubat pencegah hamil/CoolGuy//Sob/

2024-07-26

0

Kristina Kaka

Kristina Kaka

asal jangan menyesal nantinya Devan 😀☺️

2022-12-08

3

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

sungguh si devan tetap niat bales dendam yah, apa dia tidak goyah sedikit pun👀

2022-09-11

4

lihat semua
Episodes
1 Devan pulang.
2 Wanita itu adalah Zizi.
3 Mendapatkan restu.
4 Serba dadakan.
5 Persiapan resepsi.
6 Hari bahagia.
7 Malam pertama.
8 Niat Devan.
9 Bukan malam, Tapi pagi.
10 Obat atau vitamin.
11 Cucu.
12 Berpamitan.
13 Dia adik ku
14 Tabur bibit lele.
15 Bukan pencarian jodoh.
16 Gadis yang spesial.
17 Cantik tapi cengeng.
18 Awal penderitaan Zizi.
19 Pembantu.
20 Demam tinggi.
21 Gadis malang.
22 Tak sebanding.
23 Demi ibu.
24 Mulai kuliah.
25 Gadis cengeng itu.
26 Sandiwara.
27 Pembantu setatus istri.
28 Mimpi itu lagi.
29 Ayah, tolong Zizi.
30 Cobalah berdamai.
31 Tatapan penuh kecewa.
32 Kerja paruh waktu.
33 Hilang kendali.
34 Aku bukan wanita bayaran.
35 Dokter Obygn.
36 Tidak ada tempat untuk mengadu.
37 Murka Devan.
38 Cara untuk bertahan hidup.
39 Aku akan menikah lagi.
40 Serba salah.
41 Siapa sebenarnya.
42 Anak Dosen Ski.
43 Tanggung jawab.
44 Darah daging.
45 Menjenguk Zizi.
46 Kebenaran.
47 Menyerah dan memilih pergi.
48 Aku mohon pulang lah.
49 Terpisah jauh.
50 Mencari Zivanna.
51 Mencari petunjuk.
52 Diary Zivanna.
53 Ingin Berdamai
54 Siapa yang salah?
55 Kembalilah.
56 Kenyataan yang sebenarnya.
57 Tidak sepenuhnya bersalah.
58 pengumuman.
59 Pertemuan terakhir.
60 Dendam salah alamat.
61 Pertemuan Zizi dan Eris.
62 Ketulusan Ibu Ellena.
63 Tertutup Dendam.
64 Sebuah tekad.
65 Batal menikah.
66 Berita Duka.
67 Ibu jangan pergi.
68 Berkabung.
69 Tidak menyukai wanita Hamil.
70 Aku tidak akan kembali.
71 Berakhirnya persahabatan.
72 Membuka usaha.
73 Meja Operasi.
74 Do'a Zivanna.
75 Seakan terang kembali.
76 Reyvano Arkana Lois.
77 Ibu sangat menyayangi mu.
78 Taman bermain.
79 Tidak punya ayah.
80 Nama yang sudah direncanakan.
81 Jantung berdebar-debar.
82 Bukan untuk menyakiti kalian.
83 Ayah, bukan, om.
84 Mari kita akhiri.
85 Janji Devan.
86 Seperti tahanan.
87 Bentuk perlindungan diri.
88 Tidak percaya.
89 Kembali ke kota Y.
90 Pengumuman.
91 Rumah impian.
92 Penyerangan.
93 Sebuah tanda tangan.
94 Kenangan indah tapi menyakitkan.
95 Istri dan anakku.
96 Pengumuman.
97 Tamu di rumah suami.
98 Egokah aku.
99 Tidak sanggup.
100 Aku mohon.
101 Mengambil kesempatan.
102 Bukan mimpi.
103 Bukan Zivanna.
104 Barang-barang tidak berguna.
105 Kembali menjadi saudara.
106 Trauma Zivanna.
107 Dokter Psikiater.
108 Pernikahan berselimut dendam.
109 Semuanya menyakiti aku.
110 Akan melepas mu.
111 Entah siapa yang salah.
112 Kantor pengadilan.
113 Kebersamaan yang singkat.
114 Mau punya adik.
115 Tidak memiliki banyak waktu.
116 Di bebas tugaskan.
117 Hasil Akhir.
118 Hilang dari radar.
119 Pengawal Atmaja.
120 Mau Ayah.
121 Baik-baik saja.
122 Menghindar.
123 Mencoba keberuntungan.
124 Bintang-bintang.
125 Senyum yang kembali.
126 Hitungan mundur.
127 Sebagai Hukuman.
128 Cinta yang aku miliki.
129 Rencana Zizi dan Jimi.
130 Sebuah kebahagiaan.
131 Memaafkan, jauh lebih indah.
132 Ingin Sepeda.
133 Rencana liburan.
134 Pergi liburan.
135 Hobi yang sama.
136 Pangilan kakak.
137 Olahraga.
138 Ayah Dion dan Reyvano.
139 Anggap saja, berbulan madu.
140 Sama-sama aman.
141 Nyonya Devan Atmaja.
142 Ingin Dunia tahu.
143 Minder ( Zivanna)
144 Konferensi pers.
145 Putra kedua.
146 Pengumuman novel baru
147 Promo Novel Baru.
148 Promo novel baru.
149 Pengumuman.
150 Promo Novel Ongoing.
151 Promo Novel Baru.
152 Promo Novel Baru.
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Devan pulang.
2
Wanita itu adalah Zizi.
3
Mendapatkan restu.
4
Serba dadakan.
5
Persiapan resepsi.
6
Hari bahagia.
7
Malam pertama.
8
Niat Devan.
9
Bukan malam, Tapi pagi.
10
Obat atau vitamin.
11
Cucu.
12
Berpamitan.
13
Dia adik ku
14
Tabur bibit lele.
15
Bukan pencarian jodoh.
16
Gadis yang spesial.
17
Cantik tapi cengeng.
18
Awal penderitaan Zizi.
19
Pembantu.
20
Demam tinggi.
21
Gadis malang.
22
Tak sebanding.
23
Demi ibu.
24
Mulai kuliah.
25
Gadis cengeng itu.
26
Sandiwara.
27
Pembantu setatus istri.
28
Mimpi itu lagi.
29
Ayah, tolong Zizi.
30
Cobalah berdamai.
31
Tatapan penuh kecewa.
32
Kerja paruh waktu.
33
Hilang kendali.
34
Aku bukan wanita bayaran.
35
Dokter Obygn.
36
Tidak ada tempat untuk mengadu.
37
Murka Devan.
38
Cara untuk bertahan hidup.
39
Aku akan menikah lagi.
40
Serba salah.
41
Siapa sebenarnya.
42
Anak Dosen Ski.
43
Tanggung jawab.
44
Darah daging.
45
Menjenguk Zizi.
46
Kebenaran.
47
Menyerah dan memilih pergi.
48
Aku mohon pulang lah.
49
Terpisah jauh.
50
Mencari Zivanna.
51
Mencari petunjuk.
52
Diary Zivanna.
53
Ingin Berdamai
54
Siapa yang salah?
55
Kembalilah.
56
Kenyataan yang sebenarnya.
57
Tidak sepenuhnya bersalah.
58
pengumuman.
59
Pertemuan terakhir.
60
Dendam salah alamat.
61
Pertemuan Zizi dan Eris.
62
Ketulusan Ibu Ellena.
63
Tertutup Dendam.
64
Sebuah tekad.
65
Batal menikah.
66
Berita Duka.
67
Ibu jangan pergi.
68
Berkabung.
69
Tidak menyukai wanita Hamil.
70
Aku tidak akan kembali.
71
Berakhirnya persahabatan.
72
Membuka usaha.
73
Meja Operasi.
74
Do'a Zivanna.
75
Seakan terang kembali.
76
Reyvano Arkana Lois.
77
Ibu sangat menyayangi mu.
78
Taman bermain.
79
Tidak punya ayah.
80
Nama yang sudah direncanakan.
81
Jantung berdebar-debar.
82
Bukan untuk menyakiti kalian.
83
Ayah, bukan, om.
84
Mari kita akhiri.
85
Janji Devan.
86
Seperti tahanan.
87
Bentuk perlindungan diri.
88
Tidak percaya.
89
Kembali ke kota Y.
90
Pengumuman.
91
Rumah impian.
92
Penyerangan.
93
Sebuah tanda tangan.
94
Kenangan indah tapi menyakitkan.
95
Istri dan anakku.
96
Pengumuman.
97
Tamu di rumah suami.
98
Egokah aku.
99
Tidak sanggup.
100
Aku mohon.
101
Mengambil kesempatan.
102
Bukan mimpi.
103
Bukan Zivanna.
104
Barang-barang tidak berguna.
105
Kembali menjadi saudara.
106
Trauma Zivanna.
107
Dokter Psikiater.
108
Pernikahan berselimut dendam.
109
Semuanya menyakiti aku.
110
Akan melepas mu.
111
Entah siapa yang salah.
112
Kantor pengadilan.
113
Kebersamaan yang singkat.
114
Mau punya adik.
115
Tidak memiliki banyak waktu.
116
Di bebas tugaskan.
117
Hasil Akhir.
118
Hilang dari radar.
119
Pengawal Atmaja.
120
Mau Ayah.
121
Baik-baik saja.
122
Menghindar.
123
Mencoba keberuntungan.
124
Bintang-bintang.
125
Senyum yang kembali.
126
Hitungan mundur.
127
Sebagai Hukuman.
128
Cinta yang aku miliki.
129
Rencana Zizi dan Jimi.
130
Sebuah kebahagiaan.
131
Memaafkan, jauh lebih indah.
132
Ingin Sepeda.
133
Rencana liburan.
134
Pergi liburan.
135
Hobi yang sama.
136
Pangilan kakak.
137
Olahraga.
138
Ayah Dion dan Reyvano.
139
Anggap saja, berbulan madu.
140
Sama-sama aman.
141
Nyonya Devan Atmaja.
142
Ingin Dunia tahu.
143
Minder ( Zivanna)
144
Konferensi pers.
145
Putra kedua.
146
Pengumuman novel baru
147
Promo Novel Baru.
148
Promo novel baru.
149
Pengumuman.
150
Promo Novel Ongoing.
151
Promo Novel Baru.
152
Promo Novel Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!