Serba dadakan.

🌷🌷🌷🌷🌷

.

.

Pagi pun tiba. Di meja makan, semua anggota keluarga Atmaja sudah berkumpul. Termasuk Zizi yang tadi datang nya belakangan.

"Mari habiskan sarapan kalian semua. Setelah ini baru kita bahas masalah tadi malam." Ayah Dion melirik kearah istrinya. Yang sudah memberi kode jika dia setuju.

Tak banyak bertanya, Devan dan Zizi hanya menurut sambil menghabiskan sarapan mereka masing-masing. Meskipun mereka sudah penasaran apa keputusan yang akan di berikan oleh ibu Ellena.

Setelah selesai, seperti biasanya. Ayah Dion akan duluan pergi ke depan, yang sekarang di ikuti oleh Devan di belakangnya.

Sedangkan Zizi, pasti akan membantu sang ibu. Semenjak menikah dengan Ayah Dion. Ibu Ellena memang tidak bekerja di perusahaan lagi.

Karna permintaan Ayah Dion sendiri.

Dia sebagai pemilik perusahaan Atmaja. Mana mungkin membiarkan istrinya bekerja.

Maka dari itu, ibu Ellena memilih mengurus suami dan anaknya dengan tangannya sendiri. Dari pada dia hanya berdiam diri saja.

Meskipun harus berdebat juga dengan Ayah Dion. Karna masih melarang ibu Ellena mengerjakan pekerjaan rumah. Walaupun hanya memasak untuk keluarga kecil mereka.

Tiba di depan, tepatnya ruang keluarga. Ayah Dion langsung mengajak Devan duduk di sofa yang mereka duduki tadi malam.

"Heem...! Devan, Ibu Zizi sudah memberi kamu Restu menikahi putrinya. Ayah harap, kamu jangan sampai mengecewakan Ayah dan Ibu. Meskipun dia bukan ibu kandung mu. Tapi dia tulus menyayangi kita." ucap Ayah Dion berhenti sejenak sebelum kembali melanjutkan nasihat untuk putranya itu.

Sedangkan Devan diam mendengarkan apa yang Ayah nya katakan.

"Ayah sudah mengangap Zizi seperti putri Ayah sendiri. Jadi, jika kamu sampai menyakitinya, itu sama saja kamu menyakiti Ayah. Zizi gadis yang baik dan penurut. Kamu didik dia dengan kasih sayang. Karna itu juga tugas seorang suami. Apalagi kamu tau, jika Zizi masih belum cukup umur." seru Ayah Dion menunggu tanggapan dari anaknya.

"Devan sudah tau tugas seorang suami itu seperti apa. Ayah tidak perlu khwatir. Devan akan membuat Zizi bahagia." jawab Devan menyakinkan Ayah nya.

"Bagus jika kamu sudah mengerti. Ayah bangga padamu Nak. Meskipun kamu tinggal berjauhan dari Ayah. Tapi kamu tumbuh menjadi anak hebat dan baik. Kita tunggu ibu dan Zizi datang. Apa tanggapan mereka. Karna Ayah tidak bisa mengambil keputusan sendiri." kata Ayah Dion tersenyum menepuk pundak anaknya.

Karna mereka memang duduk di sofa yang sama.

Tidak lama setelah nya. Ibu Ellena dan Zizi datang menyusul mereka.

"Maaf membuat kalian menunggu!" ucap ibu, ikut duduk di sofa singel.

"Tidak apa-apa sayang. Aku sudah memberitahu Devan keputusan mu tadi malam." sahut Ayah Dion melihat kearah istrinya.

"Zi.., kenapa kamu hanya berdiri. Ayo duduk." Ibu Ellena melihat putrinya yang malah berdiri di antara meja.

"Agh..., iya. Zizi hanya penasaran dengan keputusan Ayah dan ibu." ucap Zizi yang ikut duduk di sofa yang kosong.

"Kamu ini, seperti sudah tidak sabar untuk menikah saja." delik ibu Ellena merasa malu melihat tingkah anaknya.

"Biarkan saja. Zizi memang belum banyak mengerti tentang pernikahan. Jadi wajar dia merasa penasaran." ujar Ayah Dion tersenyum. Karna dia tau seperti apa Zizi di luar sana.

Dia juga tahu jika Zizi hanya pernah berpacaran dengan putranya. Dan sudah bisa dipastikan, apa yang Zizi ketahui tentang orang dewasa pasti dari anaknya juga.

Ibu Ellena akhirnya membiarkan anaknya itu dan malah melihat kearah Devan yang berada di sebelah suaminya.

"Devan...! Ibu memberi kalian Restu untuk menikah. Tapi dengan satu sarat. Disetiap bulan atau waktu luang, kalian harus pulang kesini. Karna kamu sendiri tau, jika kami tidak bisa pergi dari sini. Ayah mu memiliki beban besar di perusahaan Atmaja. Dan ibu titipkan putri ibu kepada mu. Tolong jaga dia, karna hanya Zizi yang ibu miliki di dunia ini." ibu Ellena meminta penuh permohonan untuk menjaga putrinya.

"Ibu tidak perlu khwatir. Devan akan membuat Zizi bahagia menjadi istri Devan. Jika ada waktu luang, kami juga akan kembali kesini untuk menjenguk Ayah dan...ibu." jawab Devan penuh keyakinan. Meskipun di ujung kalimat sempat dia gantung.

Mendengar jawaban Devan, ibu Ellena langsung tersenyum bahagia. Akhirnya anak tiri yang tadi sangat membenci dirinya. Sekarang malah sangat menyayangi putrinya. Bahkan mereka akan segera menikah.

"O'ya Devan, jadi bulan berapa kalian akan melangsungkan pernikahan nya? biar Ayah dan ibu bisa mempersiapkan semuanya." Ayah Dion baru ingat masalah acaranya.

"Dua hari lagi Yah. Karna satu hari setelah itu, Devan akan langsung membawa Zizi kembali ke kota Y. Devan tidak bisa lama-lama meninggalkan perusahaan."

"Apa...? Devan, kalian akan mengadakan resepsi pernikahan. Bukannya mau membagi sembako. Gampang sekali kamu bicara." sungut Ayah Dion yang repleks memukul Devan dengan bantal sofa.

Sedangkan ibu Ellena malah masih terbengong. Antara percaya dan tidak dengan keputusan Devan.

Berbeda dengan Zizi yang terlihat biasa-biasa saja. Karna tadi malam mereka memang sudah membahasnya.

"Ayah kanapa malah memukul devan. Tadi bertanya, lalu setelah nya malah marah." seru Devan mengelus kepalanya.

"Devan, yang benar saja kamu ini. Mana mungkin dua hari lagi. Sedangkan kita belum mempersiapkan semuanya." ucap ibu binggung.

"Kita tinggal menelpon semua pihak yang bersangkutan. Minta mereka mempersiapkan semuanya dalam dua hari." lanjut Devan lagi.

Akhirnya Ayah Dion hanya menarik nafas panjang mendengar keputusan anaknya. Jadi mau tak mau mereka langsung sibuk menghubungi semua pihak untuk mempersiapkan dalam waktu dua hari.

Untung saja mereka bukan orang susah. Jika tidak, entah apa yang akan mereka lakukan.

Setelah pembicaraan di ruang keluarga tadi pagi. Ayah Dion berangkat ke kantor dan meminta kepada asistennya untuk membantu mengurus pernikahan kedua anaknya itu.

Karna mereka tidak punya pilihan lain. Memang benar kata Devan, apa yang tidak mungkin jika mereka memiliki uang.

Sedangkan ibu Ellena juga pergi, untuk melihat ketring makanan yang akan disuguhkan ketika acaranya nanti. Beliau ingin memastikan sendiri rasa dari makanan untuk para tamu mereka.

Semua tanggung jawab itu tentunya dia emban sendiri. karna ibu Ellena juga menjadi orang tua dari mempelai pria nya.

Tak jauh berbeda dari para orang tuanya. Devan dan Zizi juga pergi mendatangi butik yang akan menyulap gaun pengantin mahal dan indah dalam dua hari.

Karna semuanya serba dadakan. Tidak ada acara pertunangan ataupun acara lainnya.

"Zi apa kamu ingin makan sesuatu? jika iya, kita berhenti dulu sebelum pulang." tanya Devan menoleh kearah Zizi yang bersandar di kursi mobil.

"Tidak kak, Zizi ngantuk pengen tidur." ungkap Zizi menguap.

"Tidur lah, nanti kakak bangunkan jika kita sudah sampai." seru Devan yang tau jika Zizi sudah hampir memejamkan matanya.

Mendapatkan izin jika dia boleh tidur. Akhirnya Zizi pun tertidur.

"Sebentar lagi jangan harap kamu bisa tidur dengan nyenyak. Karna aku tidak akan membiarkan nya."

BERSAMBUNG.....

.

.

.

.

Jangan lupa untuk selalu memberikan dukungannya ya....!

LIKE.

VOTE

VAFORIT.

KOMENTAR.

Dan HADIAHNYA 😍

TERIMAKASIH...😘😘😘

Terpopuler

Comments

Jamayah Tambi

Jamayah Tambi

Kenapa jahat ni.Zizi tu boboh lg/CoolGuy//Sob//Sob/

2024-07-25

0

💞Amie🍂🍃

💞Amie🍂🍃

Hy akak, mampir juga ya di karya baruku . ditunggu feedbacknya 😜

2023-12-19

1

FUZEIN

FUZEIN

Jahat..niat jahat

2023-06-12

0

lihat semua
Episodes
1 Devan pulang.
2 Wanita itu adalah Zizi.
3 Mendapatkan restu.
4 Serba dadakan.
5 Persiapan resepsi.
6 Hari bahagia.
7 Malam pertama.
8 Niat Devan.
9 Bukan malam, Tapi pagi.
10 Obat atau vitamin.
11 Cucu.
12 Berpamitan.
13 Dia adik ku
14 Tabur bibit lele.
15 Bukan pencarian jodoh.
16 Gadis yang spesial.
17 Cantik tapi cengeng.
18 Awal penderitaan Zizi.
19 Pembantu.
20 Demam tinggi.
21 Gadis malang.
22 Tak sebanding.
23 Demi ibu.
24 Mulai kuliah.
25 Gadis cengeng itu.
26 Sandiwara.
27 Pembantu setatus istri.
28 Mimpi itu lagi.
29 Ayah, tolong Zizi.
30 Cobalah berdamai.
31 Tatapan penuh kecewa.
32 Kerja paruh waktu.
33 Hilang kendali.
34 Aku bukan wanita bayaran.
35 Dokter Obygn.
36 Tidak ada tempat untuk mengadu.
37 Murka Devan.
38 Cara untuk bertahan hidup.
39 Aku akan menikah lagi.
40 Serba salah.
41 Siapa sebenarnya.
42 Anak Dosen Ski.
43 Tanggung jawab.
44 Darah daging.
45 Menjenguk Zizi.
46 Kebenaran.
47 Menyerah dan memilih pergi.
48 Aku mohon pulang lah.
49 Terpisah jauh.
50 Mencari Zivanna.
51 Mencari petunjuk.
52 Diary Zivanna.
53 Ingin Berdamai
54 Siapa yang salah?
55 Kembalilah.
56 Kenyataan yang sebenarnya.
57 Tidak sepenuhnya bersalah.
58 pengumuman.
59 Pertemuan terakhir.
60 Dendam salah alamat.
61 Pertemuan Zizi dan Eris.
62 Ketulusan Ibu Ellena.
63 Tertutup Dendam.
64 Sebuah tekad.
65 Batal menikah.
66 Berita Duka.
67 Ibu jangan pergi.
68 Berkabung.
69 Tidak menyukai wanita Hamil.
70 Aku tidak akan kembali.
71 Berakhirnya persahabatan.
72 Membuka usaha.
73 Meja Operasi.
74 Do'a Zivanna.
75 Seakan terang kembali.
76 Reyvano Arkana Lois.
77 Ibu sangat menyayangi mu.
78 Taman bermain.
79 Tidak punya ayah.
80 Nama yang sudah direncanakan.
81 Jantung berdebar-debar.
82 Bukan untuk menyakiti kalian.
83 Ayah, bukan, om.
84 Mari kita akhiri.
85 Janji Devan.
86 Seperti tahanan.
87 Bentuk perlindungan diri.
88 Tidak percaya.
89 Kembali ke kota Y.
90 Pengumuman.
91 Rumah impian.
92 Penyerangan.
93 Sebuah tanda tangan.
94 Kenangan indah tapi menyakitkan.
95 Istri dan anakku.
96 Pengumuman.
97 Tamu di rumah suami.
98 Egokah aku.
99 Tidak sanggup.
100 Aku mohon.
101 Mengambil kesempatan.
102 Bukan mimpi.
103 Bukan Zivanna.
104 Barang-barang tidak berguna.
105 Kembali menjadi saudara.
106 Trauma Zivanna.
107 Dokter Psikiater.
108 Pernikahan berselimut dendam.
109 Semuanya menyakiti aku.
110 Akan melepas mu.
111 Entah siapa yang salah.
112 Kantor pengadilan.
113 Kebersamaan yang singkat.
114 Mau punya adik.
115 Tidak memiliki banyak waktu.
116 Di bebas tugaskan.
117 Hasil Akhir.
118 Hilang dari radar.
119 Pengawal Atmaja.
120 Mau Ayah.
121 Baik-baik saja.
122 Menghindar.
123 Mencoba keberuntungan.
124 Bintang-bintang.
125 Senyum yang kembali.
126 Hitungan mundur.
127 Sebagai Hukuman.
128 Cinta yang aku miliki.
129 Rencana Zizi dan Jimi.
130 Sebuah kebahagiaan.
131 Memaafkan, jauh lebih indah.
132 Ingin Sepeda.
133 Rencana liburan.
134 Pergi liburan.
135 Hobi yang sama.
136 Pangilan kakak.
137 Olahraga.
138 Ayah Dion dan Reyvano.
139 Anggap saja, berbulan madu.
140 Sama-sama aman.
141 Nyonya Devan Atmaja.
142 Ingin Dunia tahu.
143 Minder ( Zivanna)
144 Konferensi pers.
145 Putra kedua.
146 Pengumuman novel baru
147 Promo Novel Baru.
148 Promo novel baru.
149 Pengumuman.
150 Promo Novel Ongoing.
151 Promo Novel Baru.
152 Promo Novel Baru.
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Devan pulang.
2
Wanita itu adalah Zizi.
3
Mendapatkan restu.
4
Serba dadakan.
5
Persiapan resepsi.
6
Hari bahagia.
7
Malam pertama.
8
Niat Devan.
9
Bukan malam, Tapi pagi.
10
Obat atau vitamin.
11
Cucu.
12
Berpamitan.
13
Dia adik ku
14
Tabur bibit lele.
15
Bukan pencarian jodoh.
16
Gadis yang spesial.
17
Cantik tapi cengeng.
18
Awal penderitaan Zizi.
19
Pembantu.
20
Demam tinggi.
21
Gadis malang.
22
Tak sebanding.
23
Demi ibu.
24
Mulai kuliah.
25
Gadis cengeng itu.
26
Sandiwara.
27
Pembantu setatus istri.
28
Mimpi itu lagi.
29
Ayah, tolong Zizi.
30
Cobalah berdamai.
31
Tatapan penuh kecewa.
32
Kerja paruh waktu.
33
Hilang kendali.
34
Aku bukan wanita bayaran.
35
Dokter Obygn.
36
Tidak ada tempat untuk mengadu.
37
Murka Devan.
38
Cara untuk bertahan hidup.
39
Aku akan menikah lagi.
40
Serba salah.
41
Siapa sebenarnya.
42
Anak Dosen Ski.
43
Tanggung jawab.
44
Darah daging.
45
Menjenguk Zizi.
46
Kebenaran.
47
Menyerah dan memilih pergi.
48
Aku mohon pulang lah.
49
Terpisah jauh.
50
Mencari Zivanna.
51
Mencari petunjuk.
52
Diary Zivanna.
53
Ingin Berdamai
54
Siapa yang salah?
55
Kembalilah.
56
Kenyataan yang sebenarnya.
57
Tidak sepenuhnya bersalah.
58
pengumuman.
59
Pertemuan terakhir.
60
Dendam salah alamat.
61
Pertemuan Zizi dan Eris.
62
Ketulusan Ibu Ellena.
63
Tertutup Dendam.
64
Sebuah tekad.
65
Batal menikah.
66
Berita Duka.
67
Ibu jangan pergi.
68
Berkabung.
69
Tidak menyukai wanita Hamil.
70
Aku tidak akan kembali.
71
Berakhirnya persahabatan.
72
Membuka usaha.
73
Meja Operasi.
74
Do'a Zivanna.
75
Seakan terang kembali.
76
Reyvano Arkana Lois.
77
Ibu sangat menyayangi mu.
78
Taman bermain.
79
Tidak punya ayah.
80
Nama yang sudah direncanakan.
81
Jantung berdebar-debar.
82
Bukan untuk menyakiti kalian.
83
Ayah, bukan, om.
84
Mari kita akhiri.
85
Janji Devan.
86
Seperti tahanan.
87
Bentuk perlindungan diri.
88
Tidak percaya.
89
Kembali ke kota Y.
90
Pengumuman.
91
Rumah impian.
92
Penyerangan.
93
Sebuah tanda tangan.
94
Kenangan indah tapi menyakitkan.
95
Istri dan anakku.
96
Pengumuman.
97
Tamu di rumah suami.
98
Egokah aku.
99
Tidak sanggup.
100
Aku mohon.
101
Mengambil kesempatan.
102
Bukan mimpi.
103
Bukan Zivanna.
104
Barang-barang tidak berguna.
105
Kembali menjadi saudara.
106
Trauma Zivanna.
107
Dokter Psikiater.
108
Pernikahan berselimut dendam.
109
Semuanya menyakiti aku.
110
Akan melepas mu.
111
Entah siapa yang salah.
112
Kantor pengadilan.
113
Kebersamaan yang singkat.
114
Mau punya adik.
115
Tidak memiliki banyak waktu.
116
Di bebas tugaskan.
117
Hasil Akhir.
118
Hilang dari radar.
119
Pengawal Atmaja.
120
Mau Ayah.
121
Baik-baik saja.
122
Menghindar.
123
Mencoba keberuntungan.
124
Bintang-bintang.
125
Senyum yang kembali.
126
Hitungan mundur.
127
Sebagai Hukuman.
128
Cinta yang aku miliki.
129
Rencana Zizi dan Jimi.
130
Sebuah kebahagiaan.
131
Memaafkan, jauh lebih indah.
132
Ingin Sepeda.
133
Rencana liburan.
134
Pergi liburan.
135
Hobi yang sama.
136
Pangilan kakak.
137
Olahraga.
138
Ayah Dion dan Reyvano.
139
Anggap saja, berbulan madu.
140
Sama-sama aman.
141
Nyonya Devan Atmaja.
142
Ingin Dunia tahu.
143
Minder ( Zivanna)
144
Konferensi pers.
145
Putra kedua.
146
Pengumuman novel baru
147
Promo Novel Baru.
148
Promo novel baru.
149
Pengumuman.
150
Promo Novel Ongoing.
151
Promo Novel Baru.
152
Promo Novel Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!