Pesta Penobatan

Istana Aegis

Pangeran Lucas berjalan setengah tergesa menyusuri lorong istana mencari keberadaan Kaisar hingga ia sampailah ke ujung tangga menuju lantai bawah. Di sana sudah berkerumun para tamu yang membuka topengnya. Dan ia pun melihat Kaisar yang kini tidak menutup wajahnya. Semua akibat dari insiden yang barusan menimpanya. Perhatian para tamu tertuju pada sang Kaisar yang sedang berdiri di mimbar kebesaran.

“Oh tidak, semua orang kini melihat kecantikan wanitaku!” ucapnya cemas. Pangeran Lucas segera turun dan berbaur dengan kerumunan sambil menahan nyeri yang berasal dari tangannya yang terluka. Sedangkan sang Kaisar sedang menyampaikan sesuatu di atas mimbar.

“Saya selaku Kaisar Aegis mengucapkan maaf atas kejadian tidak menyenangkan yang barusan terjadi. Semua hanya salah paham dan berhasil diselesaikan. Mari kita teruskan acara yang sedang berlangsung. Saya harap para tamu tidak merasa khawatir lagi dan dapat menikmati segala jamuan yang kami hidangkan,” jelas sang Kaisar.

Darius hanya bisa menunduk menyesali perbuatannya. Karena ulahnya, kini Kaisar memperlihatkan kecantikannya yang sengaja dia sembunyikan.

Mendengar permintaan maaf dari orang nomor satu Aegis tentu membuat para tamu lega dan merasa lebih baik. Salah satu tamu undangan mengangkat gelasnya tinggi.

“Permintaan maaf Yang Mulia terlalu berharga bagi kami… untuk Kaisar Aegis yang agung!” ucap seseorang dengan manik kuning kecoklatan, surainya pirang keemasan seperti milik Kaisar.

Para tamu ikut mengangkat gelas dan berseru, seperti yang orang itu lakukan.

“Untuk Kaisar Aegis yang agung!”

Kaisar Alessa tersenyum dan menyambut sulangan anggur merah tersebut. Wanita itu menyesap anggur sambil melirik pria tampan yang ternyata tengah menatapnya. Kaisar mengenali pria itu dari pakaian khas negerinya berasal.

“Mesopotamia…” bisiknya. Darius segera mengangkat kepala ketika suara sang Kaisar tertangkap di telinganya meski samar. Pria itu melihat Kaisar yang memperhatikan seseorang di seberang sana. Amarah pria itu tertahan ketika tanpa malu orang tersebut mengerlingkan sebelah matanya pada sang Kaisar. Darius hendak maju namun, Kaisar Alessa merentangkan sebelah tangannya.

“Jangan buat aku meminta maaf untuk ke-dua kalinya Darius,” Kaisar Alessa berkata dengan lembut dan terkekeh di akhir ucapan. “Bukankah dia cukup manis?”

Darius mengatupkan bibirnya dengan rahang mengeras. Pria itu kembali ke tempatnya dan menunduk.

“Maafkan hamba, Yang mulia.”

“Aku tahu niatmu yang ingin selalu melindungiku… Tapi, jelas kamu tahu jika aku tidak selemah itu. Percayalah padaku,” pungkas Kaisar.

Darius pun terdiam. Karena semua yang dikatakan sang Kaisar adalah benar. Wanita itu tidak lemah. Darius hanya merasa terancam dan belum siap akan niat Kaisar mengangkat pria lain sebagai selir. Membiarkan banyak pria mengelilinginya. Karena selama ini hanya ada Darius di sisi Kaisar.

***

“Bagaimana Helios? Kamu bisa melihat Kaisar dengan jelas. Berikan pendapatmu!” sindir Tuan Atalla meledek puteranya yang sejak tadi diam membisu.

Pria muda itu memilih menunduk dengan pipinya yang merona. Tidak menyangka jika apa yang dikatakan ayahnya adalah kenyataan. Kecantikan Kaisar Alessa bukan hanya khayalan. Bahkan sejak Kaisar menaiki mimbar, Helios tidak bisa mengalihkan pandangannya.

‘Aku tidak pernah bertemu dengan wanita secantik Kaisar, apakah dia jelmaan Dewi Aphrodite?’ ucap nya dalam hati mengagumi keindahan yang terpahat di paras Kaisar.

Tuan Atalla menangkap gelagat Helios dengan tawa kecil. “Aku akan memberikanmu kesempatan untuk mendekati Kaisar.” Mendengar hal itu sontak membuat Helios tersentak.

“A-aku mendekati Kaisar? Bagaimana caranya?” terangnya tidak percaya diri. Rasa jumawa yang sejak dari rumahnya menggunung kini raib entah kemana. Karena awalnya dia mengira sang Kaisar seorang wanita biasa saja. Tidak ada yang menarik, hanya mengandalkan kekuasaan untuk menekan setiap hambanya.

Tuan Atalla menaikkan sebelah alisnya. “Bukankah kau suka membaca cerita romantis? Kau suka membuat puisi?”

Helios menggeleng kaku. “Aku belum pernah membuat puisi tentang romansa! Sama sekali! Aku hanya membaca tentang rasi bintang dan sejarah para dewa!”

“Lalu mengapa kau selalu menyombongkan diri memiliki istri seorang dewi jika kau tidak bisa merayunya?”

“Ayah tidak akan mengerti, kami menggunakan telepati,” cicitnya berbohong. Jujur saja, Helios tidak pernah sekalipun beriteraksi dengan lawan jenis. Itu lah alasan mengapa dia tidak yakin bisa membuat sang Kaisar tertarik padanya.

“Omong kosong! Inilah mengapa Ayah selalu menyuruhmu untuk ikut belajar di sekolah yang diadakan Tuan Cicero. Kau pintar tapi tidak bisa berkomunikasi, apa gunanya?” Tuan Atalla geram. Puteranya terlalu pemalu.

Helios meremas tangannya. Melirik diam-diam ke arah Kaisar yang begitu menawan. Dia tidak berani, tapi tidak ingin menyerah juga. Dilihatnya seorang pria dengan sebuah perban ditangannya sedang berbicara dengan sang Kaisar. Wanita cantik itu seperti sangat memperhatikan pria tersebut. Helios ingin berada sedekat itu dengan sang Kaisar.

“Lalu aku harus bagaimana, Ayah?” akhirnya dia meruntuhkan harga diri dan mengaku kalah dari sang Ayah. Tentu dia akan menerima pernikahan yang diinginkan Ayahnya. Lebih tepatnya dia tidak menolak lagi karena tanpa dia sadari Helios telah jatuh hati pada Kaisar Alessa.

Sementara itu di bagian lain di dalam aula istana terdapat sosok pria dengan surai yang cukup Panjang mengamati sang Kaisar. Dia pikir wanita yang bisa menggulingkan kekuasaan Kaisar Yudas adalah seorang wanita bertubuh kekar dengan wajah yang kasar. Semua bayangannya selama ini buyar tergantikan oleh kenyataan yang masih belum bisa diterimanya. Bagaimana bisa? wanita yang terlihat rapuh dan lembut itu menumbangkan Kekuatan seorang Yudas yang terkenal kekejamannya. Benar-benar membuat pria itu penasaran.

“Kaisar Aegis memang mampu membuat konsentrasi kaum adam buyar. Kamu jangan tertipu dengan penampilan luarnya. Kamu harus tetap waspada,” ucap Raja Persia yang merupakan Ayahnya. Pria bersurai agak Panjang itu adalah Jerome Istvan, pangeran Negeri Persia.

“Aku mengerti Ayah.” Pangena Jerome mengangguk.

“Ayah mendengar kabar jika Kaisar ingin mengangkat beberapa pria sebagai selirnya. Kau bisa lihat para pria itu berkerumun menjadi pria murahan yang akan merangkak di kakinya. Dasar wanita, ia pikir bisa merubah kodrat yang sudah digariskan sang Dewa?” tambah sang Raja seolah mengejek.

“Selir?”

“Ya, tentu saja… kau pasti berpikir wanita itu aneh. Entah apa yang ada di kepala kecilnya,” pria paruh baya itu menyesap anggur merah hingga tandas.

“Kepala kecil yang mampu mengalahkan Kaisar Yudas,” sahut Jerome pelan.

“Bisa saja dia menggunakan kecantikannya itu untuk Yudas,” seloroh Raja yang mulai meracau. Tampaknya dia mulai mabuk.

“Mereka Kakak beradik, Ayah!”

“Mungkin mereka penganut paham Raja Fir’aun? Tapi, jika kamu terpilih sebagai selir… apa kau akan bersedia? Setidaknya kita menghindari perang. Ayah sedang tidak ingin mengeluarkan banyak biaya,”

Pangeran Jerome hanya menggelengkan kepala. Dia memanggil pengawalnya untuk membawa sang Raja.

“Bawa yang Mulia ke dalam kereta!” perintahnya.

“Baik, Pangeran!” sahut kedua pengawal yang memapah sang Raja.

“Hei Jerome… Ayah masih ingin meminum segelas anggur!” Raja Persia tampak berontak. Pengawal sempat terhenti. Namun, Pangeran Jerome memberikan isyarat agar Ayahnya diseret saja.

Tbc.

Jerome Istvan

Terpopuler

Comments

Vera Nsc

Vera Nsc

aduuuhh mana cakep2 dah tuh para pria nya yaaa, ngayal ah punya hareemm 😁

2023-08-09

1

Dian Anggraeni

Dian Anggraeni

Jerome gak sopan kamu yah ! awas kuwalat wkkk

2023-01-04

1

lihat semua
Episodes
1 Pemujaan
2 Patah
3 Tragedi
4 Penobatan
5 Di ujung tanduk
6 Perang dimulai!
7 Kudeta
8 Amarah Puteri Alessa
9 Tuan Cicero
10 Kaisar Baru
11 Kota Shire
12 Helios
13 Lamaran Menjadi Selir
14 Lucas Geovanni
15 Tekad Pangeran Lucas
16 Pesta Penobatan
17 Pangeran Yudas Menghilang
18 Surat Lamaran
19 Tertahan oleh Ratu
20 Perpustakaan
21 Nasehat Ibunda
22 Kamar Para Selir
23 Peringatan Kaisar
24 Jerome Vs Evandor
25 Kegamangan hati Evandor
26 Terus terang
27 Aliansi
28 Ilmu Pedang
29 Raja Fabian
30 Oase di padang tandus
31 Helios, selir utama?
32 Ada yang menyelinap!
33 Kebohongan Pangeran Evandor
34 Senyum manis Kaisar
35 Manfaatkan sesuka hati
36 Pembunuh Bayaran
37 Tantangan dari Kaisar Aegis
38 Firasat
39 Biang Keladi
40 Kaisar Tertangkap
41 Wanita paruh baya
42 Lidah yang terluka
43 Benteng Barat Prussia
44 Darius Vs Raja Fabian
45 Kerja sama
46 Kegelisahan Ratu Anna
47 Obsesi Duke Tristan
48 Misi Selanjutnya
49 Surat Misterius
50 Pengumuman
51 Langkah Raja Fabian
52 Permaisuri Rhea
53 Penyerangan
54 Siapa dia?
55 Pemimpin sementara
56 Lepas dari sangkar
57 Nasib Aegis
58 Tidak berdaya.
59 Jasa tidak ternilai
60 Persembunyian
61 Selamat Jalan.
62 Akhir hidup Yudas
63 Pelukan Darius
64 Rasa yang terpendam
65 Calon selir baru
66 Kejutan Pernikahan
67 Debaran berbeda
68 Persiapan para selir
69 Malam Pertama
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Pemujaan
2
Patah
3
Tragedi
4
Penobatan
5
Di ujung tanduk
6
Perang dimulai!
7
Kudeta
8
Amarah Puteri Alessa
9
Tuan Cicero
10
Kaisar Baru
11
Kota Shire
12
Helios
13
Lamaran Menjadi Selir
14
Lucas Geovanni
15
Tekad Pangeran Lucas
16
Pesta Penobatan
17
Pangeran Yudas Menghilang
18
Surat Lamaran
19
Tertahan oleh Ratu
20
Perpustakaan
21
Nasehat Ibunda
22
Kamar Para Selir
23
Peringatan Kaisar
24
Jerome Vs Evandor
25
Kegamangan hati Evandor
26
Terus terang
27
Aliansi
28
Ilmu Pedang
29
Raja Fabian
30
Oase di padang tandus
31
Helios, selir utama?
32
Ada yang menyelinap!
33
Kebohongan Pangeran Evandor
34
Senyum manis Kaisar
35
Manfaatkan sesuka hati
36
Pembunuh Bayaran
37
Tantangan dari Kaisar Aegis
38
Firasat
39
Biang Keladi
40
Kaisar Tertangkap
41
Wanita paruh baya
42
Lidah yang terluka
43
Benteng Barat Prussia
44
Darius Vs Raja Fabian
45
Kerja sama
46
Kegelisahan Ratu Anna
47
Obsesi Duke Tristan
48
Misi Selanjutnya
49
Surat Misterius
50
Pengumuman
51
Langkah Raja Fabian
52
Permaisuri Rhea
53
Penyerangan
54
Siapa dia?
55
Pemimpin sementara
56
Lepas dari sangkar
57
Nasib Aegis
58
Tidak berdaya.
59
Jasa tidak ternilai
60
Persembunyian
61
Selamat Jalan.
62
Akhir hidup Yudas
63
Pelukan Darius
64
Rasa yang terpendam
65
Calon selir baru
66
Kejutan Pernikahan
67
Debaran berbeda
68
Persiapan para selir
69
Malam Pertama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!