Lucas Geovanni, adalah pangeran Kerajaan Frank dari Eropa barat. Bersebelahan dengan Kerajaan Prussia dari Eropa Timur, tempat di mana mantan kekasih Kaisar Alessa berasal.
Kaisar Alessa menatap Pangeran Lucas yang bersujud di hadapannya. Sama seperti dulu saat Pangeran Fabian menyatakan cintanya. Namun, orang itu malah menikahi wanita lain. Memutuskan pertunangan mereka begitu saja. Kaisar meremas gaunnya saat sembilu terlintas di hati. Tersenyum miris dan mengusap pipi Pangeran Lucas yang tersentak karena sentuhan lembut sang Kaisar.
“Kau ingin menjadi selirku? Jabatan yang sama sekali tidak bernilai di mataku… karena pernikahan ini hanya untuk membesarkan Aegis, aku… tidak akan memberikan apa pun padamu. Termasuk hatiku.”
Pria bersurai coklat terang itu bergeming, mendengarkan setiap bait kata yang keluar dari bibir merah basah milik Kaisar. Setiap gerakannya mampu menghipnotis hingga lawannya hanya bisa terpaku. Kecantikan dan kelembutan Kaisar merupakan ilusi di balik rasa sakit dan dendam. Wanita itu sudah tidak peduli jika hanya akan memanfaatkan orang lain selama tujuannya tercapai. Ia akan menghancurkan ego para pria.
Sosok congkak yang merasa dunia miliknya yang bisa seenaknya mempermainkan perasaan, bahkan bisa dengan cepat berpaling. ‘Semua pria sama saja, kalian pikir aku akan diam di bawah kaki kalian? Aku akan membalik keadaan. Kalianlah yang bahkan akan menjilati sandalku!’
Kaisar Alessa masih setia membelai pipi Pangeran Lucas. “Sebaiknya kau pikirkan lagi… aku tidak mau ada penyesalan atau… pengkhianatan dikemudian hari. Karena saat pernikahan nanti, semua selir harus menyerahkan semua yang dimilikinya termasuk hidupnya.” Kaisar menarik tangannya membiarkan sang Pangeran merasa kehilangan. Manik yang terpejam itu terbuka memberikan pandangan mendamba.
Kaisar membalikkan badan untuk meninggalkan Pangeran Lucas yang masih terkesima. Namun, saat kaki jenjang itu ingin melangkah, Tubuh Kaisar tertahan oleh dekapan sang Pangeran… Pria itu sudah jatuh pada perangkap Kaisar. Jeratan pandangan pertama yang terkenal sejak lama.
“Apa pun akan aku berikan, harta… tahta… semuanya, bahkan hidupku. Jadikan aku selirmu… jadikan aku milikmu!”
“Pangeran Lucas!” Kaisar Alessa berusaha melepaskan pelukan itu. Mereka belum menikah, sentuhan semacam ini tidak dibenarkan.
Pangeran Lucas merenggangkan pelukan dan menggapai bahu sang Kaisar hingga mereka saling berhadapan dengan jarak yang sangat dekat. “Maaf! Maafkan aku Yang Mulia… biarkan aku melihatmu,” Pangeran Lucas hendak mengambil topeng yang terpasang di wajah Kaisar. Namun....
SRANG!
“Akh!” cipratan darah mengenai pakaian Kaisar, darah yang berasal dari tangan Pangeran Lucas akibat sabetan pedang Darius. Pria itu dengan sengaja melukai Pangeran Lucas.
Kaisar Alessa melotot. Karena Pangeran Lucas yang terluka.
“Pangeran!”
“Jaga tanganmu dari Yang Mulia!” tekan Darius mengancam.
“Darius! Hentikan, dia Pangeran Eropa Barat!” Kaisar Alessa berusaha menghadang Darius yang hendak maju melakukan serangan lain.
‘Lalu apa peduliku?’ batin Darius. “Hamba hanya melakukan tugas sebagai pengawal yang menjaga Kaisar,” dalihnya tanpa rasa bersalah.
Kaisar Alessa menggeleng tidak habis pikir. “Panggilkan tabib!” Perintahnya pada dayang yang ada di sana. Karena teriakan Pangeran Lucas, taman pun menjadi ramai.
“Ada apa ini?”
“WAAH, ADA YANG TERLUKA!”
“Pangeran Lucas lengannya terluka!” sahut menyahut para tamu memekik.
Terjadilah keributan akan tamu yang melihat kejadian. Darius baru menyesali tindakannya barusan. Semua karena rasa cemburunya yang amat sangat ketika melihat sang Kaisar dipeluk secara tiba-tiba oleh seorang pria. Sayangnya dia tidak menyangka jika pria itu adalah seorang pangeran. Tapi, kalau pun begitu apa Darius sama sekali tidak peduli?
Dia hanya takut Kaisar terluka atau dilecehkan, meski dia tahu Kaisar Alessa pasti bisa melawan.
***
“Pangeran Lucas, kamu baik-baik saja?” Kaisar Alessa duduk di samping ranjang. Pangeran Lucas sudah dipindahkan ke kamar tamu istana. Sementara tabib baru saja selesai membalut luka pria itu.
Mendapatkan perhatian dari sang kaisar membuat Pangeran Lucas berpikir untuk memanfaatkan keadaan. “Akh! Ini sangat sakit!” keluhnya dengan berlebihan.
“Masih sakit?” tanya sang Kaisar bingung karena tabib sudah keluar dari kamar tersebut. Kaisar Alessa hendak memnggil pelayan. Namun, Pangeran Lucas menggeleng cepat.
“Kenapa? Aku akan memanggilkan tabib agar kau lekas sembuh!” timpal sang Kaisar.
“Cukup Kaisar di sini, aku akan lekas sembuh!”
Kaisar Alessa kini mengerti maksud pria itu. Sang Pangeran hendak mengeluarkan segala rayuan maut agar Kaisar Alessa mau menjadikannya selir.
“Pangeran Lucas, sebelumnya aku meminta maaf akan tindakan gegabah pengawalku. Tapi, jika diluar dari pengobatan aku tidak akan menurutimu,” ungkap Kaisar Alessa tegas. Wajahnya yang serius dan terkesan marah itu semakin membuat Pangeran Lucas hilang akal.
“Aku rasa aku akan mati dalam damai,” kata-kata Pangeran Lucas benar-benar mengganggu sang Kaisar.
“Kau tidak akan mati, karena aku sudah merawatmu.”
“Mati karena patah hati, tentu Kaisar tidak akan menolakku setelah merugikan aku seperti ini?” Pangeran Lucas tersenyum penuh arti. Tidak peduli jika dia dicap sebagai pria licik. Apa pun akan dia lakukan asal bisa memiliki Kaisar Alessa yang terkenal akan kecantikannya itu.
Kaisar Alessa berdecih. Dia membalas senyuman Pangeran Lucas dengan lebih manis. Bahkan kali ini wanita itu melepaskan topengnya. Seketika Pangeran Lucas terdiam tanpa bisa mengeluarkan sepatah kata pun. “Kau ingin memerasku?”
“Pangeran? Pangeran!” Kaisar Alessa mendadak panic, dia bingung dengan tingkah pria yang baru ditemuinya kali ini. Setelah Kaisar membuka topeng, Pangeran Lucas malah pingsan dengan hidungnya yang mengeluarkan darah.“Panggilkan tabib!”
***
6 tahun yang lalu di sebuah pesta di kerajaan Prussia terdapat sepasang kekasih yang saling mencintai, terlihat saling bergandengan tangan. Mereka berjalan mengitari taman istana sambil melihat keindahan bulan nan besar di malam itu.
“Fabian… apakah kau mencintaiku?”
“Untuk apa ditanyakan lagi? Di dunia ini, hanya kamu yang bertakhta di hatiku. Tidak ada yang lain.”
“Benarkah?”
Pangeran Fabian merupakan putera mahkota di Kerajaan Prussia. Di antara 5 bersaudara dari hasil pernikahan selir dengan raja, hanya dia putera kesayangan karena kemiripannya dengan sang Raja. Dia digadangkan sebagai Raja berikutnya. Pria bermanik hijau dengan rambut emasnya mampu menggetarkan hati Puteri Alessa yang juga cantik jelita. Seolah semesta menciptakan mereka berpasangan hingga keserasian jelas terpancar di keduanya.
“Percayalah, karena kau yang aku impikan menjadi Ibu dari anak-anakku,” ucap Pangeran Fabian lembut. Sangat lembut hingga mengalun merdu di telinga sang Puteri.
Puteri Alessa tersenyum bahagia, karena kekasihnya memikirkan hal yang sama. Impiannya dalah menjadi istri pria yang dicintainya itu.
“Aku sangat mencintaimu,” ucap Puteri Alessa sebelum mereka saling mengecup.
Tanpa mereka tahu ada seseorang di balik pohon yang terus memperhatikan sedari tadi, sejak pasangan itu bertemu berlainan arah, lebih tepatnya terus memperhatikan Puteri Alessa.
“Cantik sekali....”
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Dian Anggraeni
sorry gak bisa ngasih jempol. Aku front pembela Darius alias FPD wkkk
2022-12-25
2