Iblis Dengan Bunga di Hatinya (Chapter 1)

..."Selaraskah aku denganmu? Gadis cantik yang di tuntun takdir menemuiku? Tak bisakah kau mengusirnya pergi jauh dari pandanganku, kali pertama mataku menemukan sosoknya bayangan akan dirinya seakan abadi dalam fikiranku? Tak ada satupun kekurangan yang ia miliki secara fisik, namun hatinya begitu mendambakan kasih sayang nyata? Dia hidup di antara kesunyian, namun masih sempat mengukir senyum untuk mereka yang begitu kesepian? Karenanya nuraniku sedikit terusik, akan ketegaran yang ada padanya. Benarkah jalan yang ku pilih selama ini, apakah memang sudah takdirku hidup layaknya badai, yang tak di harapkan kedatangannya! Tapi, apakah salah jika seorang anak membalas perbuatan tak senonoh orang egois yang begitu meremehkan sebuah jasa... Tidak, meskipun gadis itu ataupun orang lain takkan ada yang mampu merubah prinsip hidupku... Biarlah badai tetap ada dalam diriku!" Batin Brian dalam hati....

Kelopak matanya mengerjap, biru lautan yang ada di hadapannya sudah cukup melarutkan pemikirannya akan Bella. Sepoi angin sama sekali tak mengusiknya, rambut pirangnya berkibar tertiup angin. Semburat kecil terukir jelas pada parasnya yang tampan, "Malu" mungkinkah saat ini ia merasa malu? Mengingat sifatnya yang begitu hangat pada Bella, membuat senyumnya mengembang begitu saja. Gadis itu, cukup unik menurutnya!

..."Kau gadis yang bahkan sama sekali tidak menarik untuk di ikuti, tetapi beraninya kau menantang diriku tanpa sedikitpun ada rasa ragu dalam hatimu? Beraninya kau membuatku tak mampu melepas sosokmu dalam pikiranku? Manusia macam apakah kau ini, bayangmu sama sekali tak pernah pudar dalam ingatanku... Kali pertama aku menutup mata, kau berdiri di antara hidup ku yang gelap, mengulurkan tanganmu padaku... Aku berusaha menghapus dirimu dari memoriku, tak sedikitpun ingin aku mengingatmu... Namun apalah dayaku tak mampu." Batin Brian. Seorang pemuda berambut coklat mendekatinya yang sedang duduk di tepi pantai, hamparan pasir putih menjadi alas tempatnya duduk....

Pemuda yang tak lain adalah Eddie ini ikut duduk di samping Brian, birunya laut yang begitu indah memanjakan mata mereka.

"Apakah ini tentang gadis itu?" Ujar Eddie, Brian tersenyum kecil mendengarnya. Eddie adalah adiknya, menyembunyikan sesuatu dari saudaranya adalah hal yang sulit.

"Kau benar benar adikku yang hebat ya." Eddie tersenyum mendengar itu.

"Tidak ada satu ikatan di dunia ini yang mampu memisahkan ikatan persaudaraan, kau adalah kakak ku, sudah kewajibanku juga memperhatikanmu! Jadi, apakah gadis itu begitu mengusikmu?"

"Tidak, sama sekali tidak! Awalnya dia adalah beban yang begitu menyusahkanku, tetapi akhir akhir ini berbeda."

"Jadi, kesan apakah yang membuatnya berbeda akhir akhir ini?"

Eddie melirik singkat Brian, ia menangkap jelas senyuman Brian yang terukir bahagia.

"Simpatinya!" Ujar Brian.

"Ibu, kau teringat pada ibu?" Brian mengangguk mendengar itu.

"Benar sekali, sosok penuh kasih itu seakan hadir dalam dirinya... Entah apa tujuan takdirku bertemu dengan gadis menyusahkan sepertinya?"

Eddie merasakan satu hal, matanya menunduk sejenak mencoba meyakinkan perasaan seperti apakah yang sedang Brian alami saat ini, tapi ini adalah waktunya membuka hati Brian untuk orang lain. Tutur kata dari gadis yang ia pikirkan saat ini, mungkin mampu membelokkan takdirnya sedikit ke arah yang benar.

"Mungkin saja kau mencintainya, Brother!" Ujar Eddie, Brian menatap aneh adiknya yang tengah tersenyum memandang damai lautan.

"Apa yang kau katakan tidaklah benar." Ujar Brian acuh.

"Mungkin saja ibu memang ada dalam sosoknya, mungkin ia begitu sangat menyayangimu hingga melihatmu menempuh kegelapan ini tidaklah mungkin! Kau begitu menyayangi ibu bukan? Lalu mengapa kau berpaling dari cahaya yang sudah jelas akan menuntunmu menemui jalanmu!"

"Apa yang kau katakan tidaklah benar, mungkin saja hal itu hanya suatu kebetulan saja!" Eddie tersenyum kecil mendengar itu.

"Kau sendiri yang mengatakan padaku, semua yang terjadi dalam kehidupan kita sudah ditentukan oleh putaran takdir yang terus berputar."

Brian membuang nafasnya kasar, hal yang paling sukar menurutnya adalah ketika dirinya berdebat langsung dengan adiknya Eddie. Setiap tutur kata yang ia lontarkan akan selalu benar menurut hatinya, tetapi lisannya selalu menyimpang menjauhi kebenaran akan tutur kata adiknya.

...______0______...

Seorang gadis cantik sedang mempelajari beberapa carik kertas di atas meja kerjanya. Matanya begitu perih, mengingat ini sudah 6 jam matanya mempelajari lembaran kertas berisi informasi yang ia kumpulkan.

Tragedi yang menimpa keluarganya, tak mematahkan semangatnya untuk tetap mencari tahu. Siapakah dalang di balik meledaknya kantor polisi Tokyo. Suara pintu sedikit mengejutkannya, konsentrasinya hilang seketika, ketika inspektur muda datang menghampirinya, inspektur muda itu tak lain adalah Han.

"Sibuk sekali ya, nona detektif?" Ujar Inspektur Han.

"Seperti yang kau lihat Han, lembaran informasi ini masih sebagian. Sisanya mungkin sedang menantiku lagi esok!"

"Jangan terlalalu terlarut dengan kasus ini Bella, Serahkan saja pada kami, cukup kau diam di rumah dan menunggu hasilnya."

Bella mengernyitkan dahinya sambil menatap Han dengan tatapan yang sulit diartikan, ada apa dengan pemuda di depannya itu? Bukankah dia sendiri yang memperbolehkan Bella menyelediki kasus ini?

"Ada apa?" Tanya Bella curiga.

"Tidak ada hanya saja melihatmu yang terlalu larut dalam kasus ini sedikit membuatku iba, kau ini seorang gadis tentu saja naluri lelaki ku tak tega melihatmu."

Han terkekeh setelah mengatakan itu, Bella melempar senyuman kecil ke arahnya.

"Dasar! Naluri lelaki katamu, tidakkah kau ini bukan seorang lelaki." Canda Bella.

"Lalu aku ini apa menurutmu?"

"Mungkin pribadi ganda atau semacamnya."

"Apa? Hei, tentu saja tidak... Jika aku seperti itu tidak mungkin hatiku tertarik padamu Bella."

Bella menaikkan satu alisnya mendengar itu, apakah ia tidak salah dengar kali ini? Apakah indra pendengarannya buruk? Mungkinkah seorang Inspektur muda dari Jepang ini menyukainya? Tetapi hatinya tak menyimpan sedikitpun rasa untuk pemuda di depannya itu.

"Apa?"

"Melihatmu yang begitu serius membuatku sedikit kagum, wajar jika aku tertarik padamu. Hmm, bagaimana jika kau ikut saja denganku besok malam." Ajak Han.

"Akan kau ajak kemanakah aku? Tidakkah lembaran yang harus ku selidiki masihlah banyak?"

"Cobalah luangkan waktumu, agar kau tidak terlalu jenuh! Orang pandai pun butuh istirahat dan bersenang senang. Ada pesta topeng di kediaman Inspektur Takamura, dia mengajakku kesana kau boleh ikut jika kau mau. Kau juga boleh mengajak orang lain, asalkan dia temanmu." Jelas Han, ia pun pergi dari hadapan Bella.

Pesta topeng, Bella mengingat kenangan lamanya bersama adiknya juga ayahnya, keluarga Bella memanglah sangat menyukai pesta. Hal membahagiakan ada di dalamnya. Hingga kesan akan pesta yang telah ia lalui, tak pernah sedikitpun lepas dalam memorinya.

Tapi apakah kali ini kesannya akan tetap sama? Ketika keluarganya pergi meninggalkannya seorang diri di negara orang?

Bella menggeleng kecil, dia berfikir menolak ajakan Han adalah hal yang tidak benar. Dengan murah hati Han menawarkannya untuk ikut, menolak adalah hal yang tidak sopan menurutnya.

Bayangan Brian seketika hadir dalam pikirannya, sepertinya mengajak pemuda itu ke pesta malam esok adalah sesuatu yang tepat. Dia begitu berharap Brian akan pulang malam ini, maka kesempatan untuk mengajaknya esok bukanlah sebuah angan.

...________0________...

Terpopuler

Comments

@Risa Virgo Always Beautiful

@Risa Virgo Always Beautiful

Brian kayaknya kamu sudah mulai cinta sama Bella

2023-02-22

0

Embun

Embun

y begitulah kadang ikatan yg ada membuat seseorang bisa merasakan apa yg di rasakan lainnya

2023-02-08

0

 𝑳𝒂𝒚𝒚𝒂𝒓𝒊

𝑳𝒂𝒚𝒚𝒂𝒓𝒊

Apakah Bella akan berhasil mengajak Brian ikut pesta topeng🤔

2023-02-08

2

lihat semua
Episodes
1 Manusia Berhati Batu
2 Neraka dan Kebebasan
3 Iblis Baik Hati
4 Menaklukan Iblis Kota
5 Iblis yang Melarikan Diri
6 Renungan Cahaya
7 Iblis Dengan Bunga di Hatinya (Chapter 1)
8 Iblis Dengan Bunga di Hatinya (Chapter 2)
9 Iblis Dengan Bunga di Hatinya (Chapter 3)
10 Iblis Dengan Bunga di Hatinya (Chapter 4)
11 Nuansa Samudra Asmara
12 Sesuatu yang Berharga
13 Mencintai Seorang Pembunuh
14 Penebusan Dosa
15 Manusia yang Membawa Kabar
16 Ucapan yang Menamparku
17 Menerima Fakta dan Konsekuensi
18 Menit yang Menghitung Mundur
19 Pencipta yang Menyuruhku Kembali
20 Dari sini, Aku pergi ya!
21 Jembatan Dosa (Trailer) #2
22 Malaikat yang Membuang-ku
23 Pertobatan Pertama
24 Berdetak untuk Satu Nama
25 Sebuah Panggilan Asing
26 Limosin dan Perancis
27 Pejalan Kaki dan Kenangannya
28 Effiel dan Kamu
29 Satu Waktu dan Sakura
30 Rombongan Bodyguard Pengantar
31 Kamu dan Sakura-sakura itu
32 Selamat Datang Pria-ku
33 Butik dan Ambisi
34 Pria dari Masa Lalu
35 Konspirasi Kecil #1
36 Konspirasi Kecil #2
37 Konspirasi Kecil #3
38 Profesi yang Kembali
39 Manusia Bermata Satu
40 Surat atas Namamu
41 Ambisi Berdarah
42 Kedua Ambisi Gelap
43 Sisi Gelap Manusia
44 Wanitaku,Hatiku, Nyawaku
45 Pagi di Rumah Pinggir Pantai
46 Bersamamu
47 Ketenangan dan Kedatangan
48 Durasi Karmamu
49 Menit Pertama Perselisihan
50 Berada di Pelukanmu
51 Menjelang Pernikahan
52 Sosok Penguntit
53 Runyam
54 Peresmian dan Penguakan
55 Pemberantasan dan Misi
56 Jauh namun Dekat
57 Hai Negaraku
58 Seluk Beluk Alcatraz
59 Sebuah Ponsel dan Konspirasi
60 Gengster Penjara Al Capone
61 Hitungan Mundur 3
62 Hitungan Mundur 2
63 Hitungan Mundur 1
64 Sidang Kelicikan
65 Fakta yang Kalah
66 Manusia Dalam Jeruji
67 Manusia yang Curang
68 Perancis dan Dirimu
69 Es Krim
70 Mengantar Kado
71 Pertengkaran dan Lelucon
72 Manusia Kecil
73 Pagi ini
74 Manusia Penyangkal
75 Sebuah Pengakuan
76 Pesta Dansa
77 Pesta Dansa #2
78 Wine dan Dekapan
79 Pagi dan Sepasang Mata
80 Stevan Drew
81 Sebuah Seringai dari Balik Kaca
82 Perjanjian Kecil
83 Mengungkap Fakta
84 Konspirasi Baru
85 Pelukan Malam Ini
86 Manusia yang Diliputi Amarah
87 Manusia Cacing
88 Petang ini dan Sebuah Seringai
89 Tahap Kasus Pertama
90 Ini adalah Sebuah Konspirasi
91 Sebuah Kabar Bahagia
92 Calon Penerus
93 Konspirasi Baru
94 Satu Kali Tangkap
95 Mengenai Satu Ciuman
96 Konspirasi yang Berjalan
97 Memulai Konspirasi
98 Koneksi Pertama
99 Koneksi Pertama #2 (Problem)
100 Kesalahan Fatal
101 Cari Mati
102 Kelicikan Masih Berlanjut
103 Kemarahan Sepihak
104 Satu Sisi Menarik Satu Sisi Suram
105 Meredam Sisi Buruknya
106 Menjalankan Satu Rencana
107 Pada Kenyataannya
108 Sebenarnya ada apa?
109 Mencoba Melupakannya
110 Sebuah Fakta Lain
111 Hal yang Membahagiakan
112 Sedikit Membuat Lupa
113 Mengingat Kembali
114 Kemarilah
115 Sayang Tetaplah Bersamaku
116 Tetap Diam Namun Baik
117 Mata yang Masih Memantau
118 Bolehkah Aku Mengenalmu Lebih Jauh
119 Antara Suram dan Getir
120 Mencoba Menahan Luka
121 Secercah Kesempatan
122 Menjebaknya
123 Pulang Sebentar
124 Pemancar
125 Kita Ringkus Dia Sekarang
126 Penyergapan Malam Ini
127 Mengejarmu
128 Kembalilah
129 Berusaha Membawamu Pulang
130 Pada Akhirnya
131 Arogansi Manusia
132 Negara Orang
133 Waktu Bersamamu
134 Tasya Sialan!
135 Kami Akan Pulang
136 Satu Hal Lagi
137 Lagi-lagi
138 Hukuman apa yang pantas?
139 Ambisi Tasya
140 Aku ingin bertemu!
141 Mencoba Mencari Celah
142 Konspirasi Kedua Dendam
143 Mencoba memecah belah
144 Kembali Berulah
145 Memulainya
146 Sebuah Pesan
147 Bertindak Sendiri
148 Bertindak Sendiri
149 Meringkusnya
150 Keputusan
151 Sebuah Keputusan
152 Setelah Saat Itu
153 Daddy, Bolehkah?
154 Di Sekolahnya
155 Sebuah Panggilan Telepon
156 Kalian ini kenapa?
157 Singgah Sebentar
158 Perbedaan Semacam Apa Ini?
159 Sebenarnya Ada Apa?
160 Tentang Perbedaan Di antara Kami
161 Daddy Aku Mohon!
162 Mata-mata
163 Sebuah Pesan
164 Kebaikan
165 Berbagi itu indah
166 Berat Namun Akan Ku Coba
167 Awal Mulanya
168 Sebuah Kenyataan Pahit
169 Aku Melihatnya
170 Sebelum Rencana Dimulai
171 Menata Rencana
172 Jadi Sebenarnya
173 Hallo Sienna!
174 Pembicaraan Malam Ini
175 Siapa Kau? #1
176 Siapa Kau #2
177 Bernafas Sejenak
178 Valentine Days
179 Aku milikku
180 Mengapa Kami Bersama mu
181 Family Time 1
182 Family Time 2
183 Liburan di Hawai
184 Mereka Pewaris Kami
185 Calon Pewaris
186 Pewaris Kami (Ending)
Episodes

Updated 186 Episodes

1
Manusia Berhati Batu
2
Neraka dan Kebebasan
3
Iblis Baik Hati
4
Menaklukan Iblis Kota
5
Iblis yang Melarikan Diri
6
Renungan Cahaya
7
Iblis Dengan Bunga di Hatinya (Chapter 1)
8
Iblis Dengan Bunga di Hatinya (Chapter 2)
9
Iblis Dengan Bunga di Hatinya (Chapter 3)
10
Iblis Dengan Bunga di Hatinya (Chapter 4)
11
Nuansa Samudra Asmara
12
Sesuatu yang Berharga
13
Mencintai Seorang Pembunuh
14
Penebusan Dosa
15
Manusia yang Membawa Kabar
16
Ucapan yang Menamparku
17
Menerima Fakta dan Konsekuensi
18
Menit yang Menghitung Mundur
19
Pencipta yang Menyuruhku Kembali
20
Dari sini, Aku pergi ya!
21
Jembatan Dosa (Trailer) #2
22
Malaikat yang Membuang-ku
23
Pertobatan Pertama
24
Berdetak untuk Satu Nama
25
Sebuah Panggilan Asing
26
Limosin dan Perancis
27
Pejalan Kaki dan Kenangannya
28
Effiel dan Kamu
29
Satu Waktu dan Sakura
30
Rombongan Bodyguard Pengantar
31
Kamu dan Sakura-sakura itu
32
Selamat Datang Pria-ku
33
Butik dan Ambisi
34
Pria dari Masa Lalu
35
Konspirasi Kecil #1
36
Konspirasi Kecil #2
37
Konspirasi Kecil #3
38
Profesi yang Kembali
39
Manusia Bermata Satu
40
Surat atas Namamu
41
Ambisi Berdarah
42
Kedua Ambisi Gelap
43
Sisi Gelap Manusia
44
Wanitaku,Hatiku, Nyawaku
45
Pagi di Rumah Pinggir Pantai
46
Bersamamu
47
Ketenangan dan Kedatangan
48
Durasi Karmamu
49
Menit Pertama Perselisihan
50
Berada di Pelukanmu
51
Menjelang Pernikahan
52
Sosok Penguntit
53
Runyam
54
Peresmian dan Penguakan
55
Pemberantasan dan Misi
56
Jauh namun Dekat
57
Hai Negaraku
58
Seluk Beluk Alcatraz
59
Sebuah Ponsel dan Konspirasi
60
Gengster Penjara Al Capone
61
Hitungan Mundur 3
62
Hitungan Mundur 2
63
Hitungan Mundur 1
64
Sidang Kelicikan
65
Fakta yang Kalah
66
Manusia Dalam Jeruji
67
Manusia yang Curang
68
Perancis dan Dirimu
69
Es Krim
70
Mengantar Kado
71
Pertengkaran dan Lelucon
72
Manusia Kecil
73
Pagi ini
74
Manusia Penyangkal
75
Sebuah Pengakuan
76
Pesta Dansa
77
Pesta Dansa #2
78
Wine dan Dekapan
79
Pagi dan Sepasang Mata
80
Stevan Drew
81
Sebuah Seringai dari Balik Kaca
82
Perjanjian Kecil
83
Mengungkap Fakta
84
Konspirasi Baru
85
Pelukan Malam Ini
86
Manusia yang Diliputi Amarah
87
Manusia Cacing
88
Petang ini dan Sebuah Seringai
89
Tahap Kasus Pertama
90
Ini adalah Sebuah Konspirasi
91
Sebuah Kabar Bahagia
92
Calon Penerus
93
Konspirasi Baru
94
Satu Kali Tangkap
95
Mengenai Satu Ciuman
96
Konspirasi yang Berjalan
97
Memulai Konspirasi
98
Koneksi Pertama
99
Koneksi Pertama #2 (Problem)
100
Kesalahan Fatal
101
Cari Mati
102
Kelicikan Masih Berlanjut
103
Kemarahan Sepihak
104
Satu Sisi Menarik Satu Sisi Suram
105
Meredam Sisi Buruknya
106
Menjalankan Satu Rencana
107
Pada Kenyataannya
108
Sebenarnya ada apa?
109
Mencoba Melupakannya
110
Sebuah Fakta Lain
111
Hal yang Membahagiakan
112
Sedikit Membuat Lupa
113
Mengingat Kembali
114
Kemarilah
115
Sayang Tetaplah Bersamaku
116
Tetap Diam Namun Baik
117
Mata yang Masih Memantau
118
Bolehkah Aku Mengenalmu Lebih Jauh
119
Antara Suram dan Getir
120
Mencoba Menahan Luka
121
Secercah Kesempatan
122
Menjebaknya
123
Pulang Sebentar
124
Pemancar
125
Kita Ringkus Dia Sekarang
126
Penyergapan Malam Ini
127
Mengejarmu
128
Kembalilah
129
Berusaha Membawamu Pulang
130
Pada Akhirnya
131
Arogansi Manusia
132
Negara Orang
133
Waktu Bersamamu
134
Tasya Sialan!
135
Kami Akan Pulang
136
Satu Hal Lagi
137
Lagi-lagi
138
Hukuman apa yang pantas?
139
Ambisi Tasya
140
Aku ingin bertemu!
141
Mencoba Mencari Celah
142
Konspirasi Kedua Dendam
143
Mencoba memecah belah
144
Kembali Berulah
145
Memulainya
146
Sebuah Pesan
147
Bertindak Sendiri
148
Bertindak Sendiri
149
Meringkusnya
150
Keputusan
151
Sebuah Keputusan
152
Setelah Saat Itu
153
Daddy, Bolehkah?
154
Di Sekolahnya
155
Sebuah Panggilan Telepon
156
Kalian ini kenapa?
157
Singgah Sebentar
158
Perbedaan Semacam Apa Ini?
159
Sebenarnya Ada Apa?
160
Tentang Perbedaan Di antara Kami
161
Daddy Aku Mohon!
162
Mata-mata
163
Sebuah Pesan
164
Kebaikan
165
Berbagi itu indah
166
Berat Namun Akan Ku Coba
167
Awal Mulanya
168
Sebuah Kenyataan Pahit
169
Aku Melihatnya
170
Sebelum Rencana Dimulai
171
Menata Rencana
172
Jadi Sebenarnya
173
Hallo Sienna!
174
Pembicaraan Malam Ini
175
Siapa Kau? #1
176
Siapa Kau #2
177
Bernafas Sejenak
178
Valentine Days
179
Aku milikku
180
Mengapa Kami Bersama mu
181
Family Time 1
182
Family Time 2
183
Liburan di Hawai
184
Mereka Pewaris Kami
185
Calon Pewaris
186
Pewaris Kami (Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!