Iblis Baik Hati

Seringkali pertemuan singkat antara dua orang berbeda, membawa kesan tersendiri bagi setiap orang. Sudah ada satu bulan sejak kejadian yang menimpa kantor polisi Tokyo, membuat Bella sangat sibuk membantu FBI Jepang, untuk mencari tau dalang dari peristiwa satu bulan lalu.

Meskipun fikirannya terfokus pada beberapa dokumen yang ada diatas mejanya, entah kenapa bayangan pemuda yang ia temui di rumah tua pinggir pantai selalu muncul.

"Ya Tuhan, Bella! Ada apa denganmu? Fokuslah pada berkas yang ada didepan matamu, lagi pula dia hanya orang asing." Bella mengacak-acak rambutnya frustasi, meja belajar miliknya dipenuhi banyak dokumen.

"Apa aku harus mengunjunginya? Tapi untuk apa, dia sudah mengusirku! Lebih baik hari ini aku ke supermarket saja, sambil berjalan kecil menjernihkan fikiranku yang mulai lelah." Ujar Bella, ia mengambil jaketnya didalam lemari lalu pergi.

Pemuda dengan topi bandana berjaket abu-abu sedang jogging pagi ini, banyak pasang mata memperhatikannya, bagaimana tidak? Pemuda Amerika yang tak lain adalah Brian ini sangatlah tampan.

Brian memang sangat menyukai olahraga, dia terus berlari tanpa mempedulikan pasang mata yang memperhatikannya, sejenak Brian berhenti didepan supermarket, bersamaan dengan itu Bella juga berhenti didepan supermarket posisi mereka saling berhadapan. Keduanya membuang nafas kasar, keduanya baru saja sama-sama berlari ditempat yang berbeda, dengan tujuan yang sama.

Mata mereka terkunci, pandangan mereka bertemu, tatapan tajam milik Brian dan tatapan teduh milik Bella beradu.

Dua kepribadian berbeda bagaikan Badai dan Cahaya yang selalu menyimpang. Brian mengalihkan pandangannya ke arah lain, Ia berjalan masuk ke dalam supermarket begitupun dengan Bella.

Mereka mulai mencari apa yang mereka butuhkan, netra mereka tertuju pada objek yang sama, sebuah minuman isotonik. Mereka pun berjalan ke arah minuman isotonik, yang terpampang di atas meja itu dan mengambilnya. Tangan mereka saling bersentuhan saat ini.

"Berhenti mengikutiku dan jangan cari masalah!" Kesal Bella, tangannya memang lebih dulu memegang botol itu. Tetapi ia sedikit risih dengan tangan Brian yang ikut menggenggam botol itu seolah tangan Bella yang ia genggam.

"Kau tidak terlalu menarik untuk diikuti!" Ujar Brian

"Lepaskan minumanku Tuan!" Bella menatap Brian yang ada disampingnya.

"Tidakkah kau melihat, tangan siapa yang memegang botol ini pertama?" Brian mengalihkan pandangannya ke arah Bella, mata mereka saling bertemu.

"Apa kau tidak melihatnya? Itu tanganku! Aku tidak tau darimana asalmu. Yang jelas, kau adalah pemuda menyebalkan! Berhenti berdebat dan jadilah lelaki, serahkan botol ini!"

Bella mencoba bersifat tegas pada Brian saat ini. Cukup bagi Brian, dia benar-benar muak saat ini, didekatinya Bella ditatapnya dengan pandangan tajam. Bella Sedikit takut dengan tatapan Brian, Bella perlahan mulai mundur ketika Brian mendekatinya.

Hingga tubuhnya terpojok di dinding. Minuman isotonik itu masih dalam genggaman Bella, Brian mulai mendekat ke arah Bella mempersempit pandangan mereka, Brian masih menatapnya tajam.

Brian menarik dagu tirus Bella, di arahkannya Bella padanya didekatkannya wajah tampannya ke arah Bella, satu ciuman lembut​ tercipta. Bella menutup matanya, sentuhan hangat di keningnya membuat matanya tak kuasa menyaksikannya.

Tangannya yang tadi menggenggam sebotol minuman mulai meregang, dari situlah Brian mulai mengambil kesempatan, tangannya mulai mengambil botol itu. Lepasnya botol minuman itu dari genggaman Bella mengakhiri ciuman yang Brian berikan padanya. Tatapan yang tadi menatap serius Bella, kini berubah menjadi hangat di iringi dengan seringai kecil.

"Gadis baik!" Brian segera berlalu dari hadapan Bella yang masih syok dengan kejadian beberapa detik lalu, Ia benar-benar tidak menyangka Brian akan melakukan hal itu padanya. Perlahan Bella meraba mulai keningnya, sambil mengingat kejadian beberapa detik lalu, entah kenapa Bella sama sekali tak menunjukkan perlawanan sedikitpun pada Brian.

"Ya Tuhan, pemuda itu sudah gila!" Jerit Bella dalam hati, ia pun segera beranjak dari posisinya mencari bahan-bahan yang ia butuhkan. Selang beberapa menit mencari akhirnya semua bahan yang ia perlukan pun telah diterkumpul. Bella berjalan keluar dari supermarket itu, terlihat Brian yang masih ada disamping supermarket duduk dibangku panjang. Tanpa mempedulikan Brian yang duduk, dengan acuh Bella pun melewatinya.

"Begitukah caramu memperlakukan orang yang sudah menolongmu?" Brian mulai membuka pembicaraannya, Bella yang berada tak jauh darinya mulai menghentikan langkahnya netranya berakih pada Pemuda itu sekarang.

"Begitukah, apa kau mengharapkan pamrih?"

"Tidak!"

"Kau membuang waktuku!" Ujar Bella dingin.

Dengan cepat tanpa​ mempedulikan Brian, Bella mempercepat langkahnya setengah berlari. Ia memilih masuk kedalam gang kecil yang dihimpit dua gedung, karena dirinya tau gang kecil yang ia lewati akan mempersingkat waktu untuk sampai di apartment-nya. Tak sengaja, Bella menabrak beberapa pemuda yang berpenampilan seperti brandal.

"Maafkan aku!" Lirih Bella menyesal.

"Hey gadis cantik, apa kau sengaja menabrakku agar aku berpaling menatapmu?" Para berandal itu mulai menggoda Bella, tangan nakal mereka mulai mencoba menyentuh Bella yang terus saja memberontak.

"Hentikan! Aku bukan gadis murahan!!"

"Hey ayolah tidak perlu marah, kita akan bersenang-senang."

Para berandal itu masih saja menggoda Bella hingga Bella terpojok, sebuah seruan menghentikan para berandal itu. Mereka mengalihkan pandangan mereka pada sumber suara.

"Sekali lagi kalian menyentuhnya, akan ku beri kalian pelajaran!" Brian datang menghampiri kerumunan berandal itu, Bella terkejut melihat kehadirannya, Brian memang sedaritadi mengikuti Bella tanpa sepengetahuan Bella.

"Wah ada pahlawan ternyata disini, kau akan melawan kami? Kau sendiri, kami berempat!" Para berandal itu mencoba meremehkan Brian, namun Brian tetap tenang.

Pandangannya sama sekali tak teralih pada Bella yang sedang berada dalam kukungan para berandal, Brian menarik kecil pergelangan tangan Bella ke arahnya Brian mencoba melindunginya.

"Tidakkah kau berfikir bahwa dia adalah seorang wanita? Lalu kenapa kalian berani menggodanya?"

"Justru karena dia wanita kami menggodanya, sudahlah lebih baik kau bergabung bersama kami dan kita nikmati bersama!"

"Buruk sekali saranmu! Diamlah sebentar disini, akan kuberi pelajaran mereka!" Brian mengatakan hal kecil itu dengan santai pada Bella yang ada dibelakangnya sedangkan para berandal tersenyum sinis ke arah Brian. Aksi saling pukul antara kedua belah pihak mulai terjadi, Bella berdoa dalam hatinya berharap bahwa Brian akan baik-baik saja setelah ini.

Diantara gang yang cukup sempit yang dihimpit dua gedung mereka berkelahi dengan sangat brutal, Brian terlihat begitu unggul kali ini padahal lawannya lebih banyak sedangkan Brian hanya seorang diri, Brian menghajar mereka tanpa ampun hingga babak belur. Bella memperhatikan cara Brian bertarung, dari situ Bella mendapatkan sebuah kesimpulan bahwa Brian bukanlah seorang pemuda biasa.

"Maafkan kami, kami menyerah!" Para berandal itu tersungkur dan memohon pada Brian.

"Maafmu tidak berlaku untukku, tunjukkan dan berikan permintaan maaf hanya pada dia yang sudah kau sakiti! Pemuda yang sering menyakiti wanita, adalah dia yang tidak memiliki harga diri!" Tegas Brian, Bella terkesiap mendengar penuturan itu hal itu membuatnya​mengukir sebuah senyuman. Bella sama sekali tak menyangka penuturan yang begitu bijak itu mampu keluar dari lisan seorang Brian.

Terpopuler

Comments

тαуσηg

тαуσηg

apa bryan punya dendam kesumat atau aga kurang anu sehingga menganggap di dunia hanya ilusi

2023-02-22

2

Doͥctͣoͫr•ន𝑎𝗻𝐝ī🦅

Doͥctͣoͫr•ន𝑎𝗻𝐝ī🦅

Bau² nya bakal berjodoh ni Brian dan Bella 🚴🏻‍♂️🚴🏻‍♂️

2023-02-22

0

Doͥctͣoͫr•ន𝑎𝗻𝐝ī🦅

Doͥctͣoͫr•ន𝑎𝗻𝐝ī🦅

Si tajam dan si teduh, cie uda saling melengkapi ni🤭

2023-02-22

0

lihat semua
Episodes
1 Manusia Berhati Batu
2 Neraka dan Kebebasan
3 Iblis Baik Hati
4 Menaklukan Iblis Kota
5 Iblis yang Melarikan Diri
6 Renungan Cahaya
7 Iblis Dengan Bunga di Hatinya (Chapter 1)
8 Iblis Dengan Bunga di Hatinya (Chapter 2)
9 Iblis Dengan Bunga di Hatinya (Chapter 3)
10 Iblis Dengan Bunga di Hatinya (Chapter 4)
11 Nuansa Samudra Asmara
12 Sesuatu yang Berharga
13 Mencintai Seorang Pembunuh
14 Penebusan Dosa
15 Manusia yang Membawa Kabar
16 Ucapan yang Menamparku
17 Menerima Fakta dan Konsekuensi
18 Menit yang Menghitung Mundur
19 Pencipta yang Menyuruhku Kembali
20 Dari sini, Aku pergi ya!
21 Jembatan Dosa (Trailer) #2
22 Malaikat yang Membuang-ku
23 Pertobatan Pertama
24 Berdetak untuk Satu Nama
25 Sebuah Panggilan Asing
26 Limosin dan Perancis
27 Pejalan Kaki dan Kenangannya
28 Effiel dan Kamu
29 Satu Waktu dan Sakura
30 Rombongan Bodyguard Pengantar
31 Kamu dan Sakura-sakura itu
32 Selamat Datang Pria-ku
33 Butik dan Ambisi
34 Pria dari Masa Lalu
35 Konspirasi Kecil #1
36 Konspirasi Kecil #2
37 Konspirasi Kecil #3
38 Profesi yang Kembali
39 Manusia Bermata Satu
40 Surat atas Namamu
41 Ambisi Berdarah
42 Kedua Ambisi Gelap
43 Sisi Gelap Manusia
44 Wanitaku,Hatiku, Nyawaku
45 Pagi di Rumah Pinggir Pantai
46 Bersamamu
47 Ketenangan dan Kedatangan
48 Durasi Karmamu
49 Menit Pertama Perselisihan
50 Berada di Pelukanmu
51 Menjelang Pernikahan
52 Sosok Penguntit
53 Runyam
54 Peresmian dan Penguakan
55 Pemberantasan dan Misi
56 Jauh namun Dekat
57 Hai Negaraku
58 Seluk Beluk Alcatraz
59 Sebuah Ponsel dan Konspirasi
60 Gengster Penjara Al Capone
61 Hitungan Mundur 3
62 Hitungan Mundur 2
63 Hitungan Mundur 1
64 Sidang Kelicikan
65 Fakta yang Kalah
66 Manusia Dalam Jeruji
67 Manusia yang Curang
68 Perancis dan Dirimu
69 Es Krim
70 Mengantar Kado
71 Pertengkaran dan Lelucon
72 Manusia Kecil
73 Pagi ini
74 Manusia Penyangkal
75 Sebuah Pengakuan
76 Pesta Dansa
77 Pesta Dansa #2
78 Wine dan Dekapan
79 Pagi dan Sepasang Mata
80 Stevan Drew
81 Sebuah Seringai dari Balik Kaca
82 Perjanjian Kecil
83 Mengungkap Fakta
84 Konspirasi Baru
85 Pelukan Malam Ini
86 Manusia yang Diliputi Amarah
87 Manusia Cacing
88 Petang ini dan Sebuah Seringai
89 Tahap Kasus Pertama
90 Ini adalah Sebuah Konspirasi
91 Sebuah Kabar Bahagia
92 Calon Penerus
93 Konspirasi Baru
94 Satu Kali Tangkap
95 Mengenai Satu Ciuman
96 Konspirasi yang Berjalan
97 Memulai Konspirasi
98 Koneksi Pertama
99 Koneksi Pertama #2 (Problem)
100 Kesalahan Fatal
101 Cari Mati
102 Kelicikan Masih Berlanjut
103 Kemarahan Sepihak
104 Satu Sisi Menarik Satu Sisi Suram
105 Meredam Sisi Buruknya
106 Menjalankan Satu Rencana
107 Pada Kenyataannya
108 Sebenarnya ada apa?
109 Mencoba Melupakannya
110 Sebuah Fakta Lain
111 Hal yang Membahagiakan
112 Sedikit Membuat Lupa
113 Mengingat Kembali
114 Kemarilah
115 Sayang Tetaplah Bersamaku
116 Tetap Diam Namun Baik
117 Mata yang Masih Memantau
118 Bolehkah Aku Mengenalmu Lebih Jauh
119 Antara Suram dan Getir
120 Mencoba Menahan Luka
121 Secercah Kesempatan
122 Menjebaknya
123 Pulang Sebentar
124 Pemancar
125 Kita Ringkus Dia Sekarang
126 Penyergapan Malam Ini
127 Mengejarmu
128 Kembalilah
129 Berusaha Membawamu Pulang
130 Pada Akhirnya
131 Arogansi Manusia
132 Negara Orang
133 Waktu Bersamamu
134 Tasya Sialan!
135 Kami Akan Pulang
136 Satu Hal Lagi
137 Lagi-lagi
138 Hukuman apa yang pantas?
139 Ambisi Tasya
140 Aku ingin bertemu!
141 Mencoba Mencari Celah
142 Konspirasi Kedua Dendam
143 Mencoba memecah belah
144 Kembali Berulah
145 Memulainya
146 Sebuah Pesan
147 Bertindak Sendiri
148 Bertindak Sendiri
149 Meringkusnya
150 Keputusan
151 Sebuah Keputusan
152 Setelah Saat Itu
153 Daddy, Bolehkah?
154 Di Sekolahnya
155 Sebuah Panggilan Telepon
156 Kalian ini kenapa?
157 Singgah Sebentar
158 Perbedaan Semacam Apa Ini?
159 Sebenarnya Ada Apa?
160 Tentang Perbedaan Di antara Kami
161 Daddy Aku Mohon!
162 Mata-mata
163 Sebuah Pesan
164 Kebaikan
165 Berbagi itu indah
166 Berat Namun Akan Ku Coba
167 Awal Mulanya
168 Sebuah Kenyataan Pahit
169 Aku Melihatnya
170 Sebelum Rencana Dimulai
171 Menata Rencana
172 Jadi Sebenarnya
173 Hallo Sienna!
174 Pembicaraan Malam Ini
175 Siapa Kau? #1
176 Siapa Kau #2
177 Bernafas Sejenak
178 Valentine Days
179 Aku milikku
180 Mengapa Kami Bersama mu
181 Family Time 1
182 Family Time 2
183 Liburan di Hawai
184 Mereka Pewaris Kami
185 Calon Pewaris
186 Pewaris Kami (Ending)
Episodes

Updated 186 Episodes

1
Manusia Berhati Batu
2
Neraka dan Kebebasan
3
Iblis Baik Hati
4
Menaklukan Iblis Kota
5
Iblis yang Melarikan Diri
6
Renungan Cahaya
7
Iblis Dengan Bunga di Hatinya (Chapter 1)
8
Iblis Dengan Bunga di Hatinya (Chapter 2)
9
Iblis Dengan Bunga di Hatinya (Chapter 3)
10
Iblis Dengan Bunga di Hatinya (Chapter 4)
11
Nuansa Samudra Asmara
12
Sesuatu yang Berharga
13
Mencintai Seorang Pembunuh
14
Penebusan Dosa
15
Manusia yang Membawa Kabar
16
Ucapan yang Menamparku
17
Menerima Fakta dan Konsekuensi
18
Menit yang Menghitung Mundur
19
Pencipta yang Menyuruhku Kembali
20
Dari sini, Aku pergi ya!
21
Jembatan Dosa (Trailer) #2
22
Malaikat yang Membuang-ku
23
Pertobatan Pertama
24
Berdetak untuk Satu Nama
25
Sebuah Panggilan Asing
26
Limosin dan Perancis
27
Pejalan Kaki dan Kenangannya
28
Effiel dan Kamu
29
Satu Waktu dan Sakura
30
Rombongan Bodyguard Pengantar
31
Kamu dan Sakura-sakura itu
32
Selamat Datang Pria-ku
33
Butik dan Ambisi
34
Pria dari Masa Lalu
35
Konspirasi Kecil #1
36
Konspirasi Kecil #2
37
Konspirasi Kecil #3
38
Profesi yang Kembali
39
Manusia Bermata Satu
40
Surat atas Namamu
41
Ambisi Berdarah
42
Kedua Ambisi Gelap
43
Sisi Gelap Manusia
44
Wanitaku,Hatiku, Nyawaku
45
Pagi di Rumah Pinggir Pantai
46
Bersamamu
47
Ketenangan dan Kedatangan
48
Durasi Karmamu
49
Menit Pertama Perselisihan
50
Berada di Pelukanmu
51
Menjelang Pernikahan
52
Sosok Penguntit
53
Runyam
54
Peresmian dan Penguakan
55
Pemberantasan dan Misi
56
Jauh namun Dekat
57
Hai Negaraku
58
Seluk Beluk Alcatraz
59
Sebuah Ponsel dan Konspirasi
60
Gengster Penjara Al Capone
61
Hitungan Mundur 3
62
Hitungan Mundur 2
63
Hitungan Mundur 1
64
Sidang Kelicikan
65
Fakta yang Kalah
66
Manusia Dalam Jeruji
67
Manusia yang Curang
68
Perancis dan Dirimu
69
Es Krim
70
Mengantar Kado
71
Pertengkaran dan Lelucon
72
Manusia Kecil
73
Pagi ini
74
Manusia Penyangkal
75
Sebuah Pengakuan
76
Pesta Dansa
77
Pesta Dansa #2
78
Wine dan Dekapan
79
Pagi dan Sepasang Mata
80
Stevan Drew
81
Sebuah Seringai dari Balik Kaca
82
Perjanjian Kecil
83
Mengungkap Fakta
84
Konspirasi Baru
85
Pelukan Malam Ini
86
Manusia yang Diliputi Amarah
87
Manusia Cacing
88
Petang ini dan Sebuah Seringai
89
Tahap Kasus Pertama
90
Ini adalah Sebuah Konspirasi
91
Sebuah Kabar Bahagia
92
Calon Penerus
93
Konspirasi Baru
94
Satu Kali Tangkap
95
Mengenai Satu Ciuman
96
Konspirasi yang Berjalan
97
Memulai Konspirasi
98
Koneksi Pertama
99
Koneksi Pertama #2 (Problem)
100
Kesalahan Fatal
101
Cari Mati
102
Kelicikan Masih Berlanjut
103
Kemarahan Sepihak
104
Satu Sisi Menarik Satu Sisi Suram
105
Meredam Sisi Buruknya
106
Menjalankan Satu Rencana
107
Pada Kenyataannya
108
Sebenarnya ada apa?
109
Mencoba Melupakannya
110
Sebuah Fakta Lain
111
Hal yang Membahagiakan
112
Sedikit Membuat Lupa
113
Mengingat Kembali
114
Kemarilah
115
Sayang Tetaplah Bersamaku
116
Tetap Diam Namun Baik
117
Mata yang Masih Memantau
118
Bolehkah Aku Mengenalmu Lebih Jauh
119
Antara Suram dan Getir
120
Mencoba Menahan Luka
121
Secercah Kesempatan
122
Menjebaknya
123
Pulang Sebentar
124
Pemancar
125
Kita Ringkus Dia Sekarang
126
Penyergapan Malam Ini
127
Mengejarmu
128
Kembalilah
129
Berusaha Membawamu Pulang
130
Pada Akhirnya
131
Arogansi Manusia
132
Negara Orang
133
Waktu Bersamamu
134
Tasya Sialan!
135
Kami Akan Pulang
136
Satu Hal Lagi
137
Lagi-lagi
138
Hukuman apa yang pantas?
139
Ambisi Tasya
140
Aku ingin bertemu!
141
Mencoba Mencari Celah
142
Konspirasi Kedua Dendam
143
Mencoba memecah belah
144
Kembali Berulah
145
Memulainya
146
Sebuah Pesan
147
Bertindak Sendiri
148
Bertindak Sendiri
149
Meringkusnya
150
Keputusan
151
Sebuah Keputusan
152
Setelah Saat Itu
153
Daddy, Bolehkah?
154
Di Sekolahnya
155
Sebuah Panggilan Telepon
156
Kalian ini kenapa?
157
Singgah Sebentar
158
Perbedaan Semacam Apa Ini?
159
Sebenarnya Ada Apa?
160
Tentang Perbedaan Di antara Kami
161
Daddy Aku Mohon!
162
Mata-mata
163
Sebuah Pesan
164
Kebaikan
165
Berbagi itu indah
166
Berat Namun Akan Ku Coba
167
Awal Mulanya
168
Sebuah Kenyataan Pahit
169
Aku Melihatnya
170
Sebelum Rencana Dimulai
171
Menata Rencana
172
Jadi Sebenarnya
173
Hallo Sienna!
174
Pembicaraan Malam Ini
175
Siapa Kau? #1
176
Siapa Kau #2
177
Bernafas Sejenak
178
Valentine Days
179
Aku milikku
180
Mengapa Kami Bersama mu
181
Family Time 1
182
Family Time 2
183
Liburan di Hawai
184
Mereka Pewaris Kami
185
Calon Pewaris
186
Pewaris Kami (Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!