Menit yang Menghitung Mundur

Brian berdiri di atap rumah sakit, menikmati indahnya Kota Tokyo dari atas gedung. Malam ini, bulannya terlihat indah. Ditemani taburan bintang yang menghiasi langit. Ini adalah, hari kedua setelah pertemuannya dengan Bella.

Lima hari lagi, Brian harus dieksekusi di Negaranya Amerika. Sejak tadi pagi, Bella sama sekali tidak menemuinya, sepertinya Bella sibuk. Namun ditengah lamunannya, sepasang tangan memeluknya, membuatnya terkejut dan langsung berbalik. Hatinya sungguh bahagia, ketika melihat orang yang memeluknya itu adalah Bella.

"Kau kemari?"

"Tentu, aku ingin menemuimu."

"Ini sudah malam, kenapa kau tak pulang?"

"Aku hanya ingin menemuimu, pekerjaan di kantor banyak sekali. Tapi, sebelum kesini aku membeli ini." Bella menunjukkan sebuah lampion, pada Brian dan menyerahkannya.

"Lampion? Untuk apa ini?"

"Banyak orang percaya, ketika kita melepas lampion ini ke langit, lalu memanjatkan harapan. Harapan itu, akan sampai pada Tuhan."

Sedikit gemas dengan penjelasan Bella, tangan kekar Brian mencubit kecil hidungnya.

"Tidak kusangka kau percaya takhayul?"

"Apa salahnya, kita mencoba? Ayolah!"

"Baiklah!"

Kedua tangan mereka mulai memegang lampion itu. Mereka memejamkan mata, lalu melepas lampion itu.

"Apa yang kau harapkan?"

"Keajaiban."

Brian tersenyum kecil mendengar itu, tanpa meperdulikan Bella, tatapannya beralih ke-arah langit malam yang indah. Mereka berdiri berdampingan, sama sama menatap langit. Tanpa suara, tanpa kebisingan, hanya langit malam yang menjadi tatapan objek mereka.

"Indah ya!" Kini Bella mulai memecah kesunyian, dengan memberi sedikit komentar.

"Benar, ini kuasa Tuhan."

"Tapi kenapa, Tuhan menunjukkan ini? Ketika dia akan mengambilmu dariku."

Brian membuang nafasnya kasar. Ia membalikan tubuhnya, menghadap Bella. Tangannya menyentuh kecil pundaknya, dan mengunci tatapannya dengan matanya yang sebiru samudra.

"Aku tidak akan pergi!"

"Kau hanya menenangkanku!"

"Tidak, aku bersungguh-sungguh! Bukankah sudah kukatakan soal cinta sejati?"

"Tapi itu kenyataan yang pahit!"

"Maka terimalah itu sebagai seorang manusia yang tegar!"

"Bagaimana mungkin!"

"Kau bisa! Aku percaya itu!"

"Kenapa kau begitu yakin?"

"Karena kau Bella-ku. Kau cahayaku. Jika kau bisa mnegeluarkanku dari kegelapan, maka kau pasti bisa hidup tanpaku disisimu."

"Tolong jangan katakan apapun. Aku tidak sekuat itu! Yang kumiliki hanya dirimu!"

"Aku hanya pergi dari dunia ini, dari fasilitas yang diberikan Tuhan ini! Aku hanya pergi meninggalkan ragaku, jiwaku akan berada disana, menjadi bintang yang paling terang. Yang menerangimu, dan akan selalu mengawasimu. Aku akan selalu menunggumu disana, tapi jangan, berfikir untuk menyusulku kesana. Biarlah waktu berjalan. Nikmati hidupmu. Ketika waktunya tiba, Tuhan sendirilah yang menuntunmu kesana!"

"Takdir macam apa yang menyatukan kita sebenarnya? Kenapa, kita dipertemukan jika akhirnya berujung pada sebuah dilema? Dimana aku... aku harus memilih antara keadilan dan cinta?"

"Mengenalmu itu sudah lebih dari cukup untukku!

Maaf aku tidak bisa membantumu, sayang!"

Brian tersenyum mendengar itu, tangannya mengusap lembut air mata Bella, yang mulai berlomba-lomba turun.

"Jangan membantuku, ini penebusan dosa untukku! Dan aku bangga padamu."

Brian memeluk Bella yang terisak itu. Ketika Brian memeluknya, tangisnya semakin pecah. Bella membalas pelukan itu, tak kalah erat dari Brian. Sungguh hal ini benar benar bukan keinginan mereka. Mereka berdua baru saja bertemu. Haruskah mereka terpisah lagi.

_____0_____

Brian mengenggam erat tangan halus Bella. Mereka berjalan ke arah penjual pop corn.

"Dua pop corn dan dua soda, Tuan!" Ujar Bella pada penjual pop corn.

"Kenapa harus dua pop corn?"

"Apa kau tidak ikut makan?"

"Satu saja sudah cukup kan?"

"Baiklah, satu pop corn dan dua soda, Tuan."

Ketika pesanan itu sudah berada di tangan mereka, langkah mereka mulai memasuki ruang bioskop. Duduk bersama di kursi yang disediakan, beberapa menit kemudian, ruang yang tadinya kosong, kini penuh dengan banyak pemuda yang membawa kekasihnya, tak lama film pun dimulai.

Brian tidak terlalu tertarik dengan film yang sedang dimainkan ini. Film bergenre romance, Bella-lah yang memilih film seperti ini untuk ditonton. Brian memerhatikan wajah cantik Bella ,yang sedang terfokus pada layar. Rambut yang tergerai itu membuatnya seperti seorang bidadari.

Brian menarik kecil tubuh Bella, detik kemudian Bella sudah bersandar di bahu Brian. Bella sedikit terkejut, namun tak lama ia mengulum senyum, dan memperhatikan lagi layar bioskop. Tak jarang Brian mengusap lembut surainya.

"Kau begitu suka film ini?"

"Hmmm. Sangat suka!"

"Kenapa?"

"Entahlah, yang jelas aku benar benar suka!"

"Bagaimana jika film action?

"Tidak terlalu tertarik, Brian. Sudahlah jangan banyak bicara, biarkan aku menonton filmnya sampai selesai."

"Oh begitu? Kau biarkan aku kesepian sedaritadi, dan kau malah memperhatikan film ini tanpa peduli denganku?"

Brian sedikit kesal pada Bella, matanya menatap bosan ke arah film yang sudah di putar, Bella melirik kecil ke-arah Brian yang sedang kesal itu.

"Kenapa wajahmu seperti itu?" Bella menegakkan posisinya, dan mulai memperhatikan Brian yang kesal padanya.

"Hai, aku bertanya padamu!"

"Aku lihat pop corn kita sudah habis, lebih baik aku keluar dan membelinya lagi!" Brian pun beranjak dari duduknya, namun Bella menahannya.

"Sialan kau,selalu saja begini!" Kesal Bella.

"Hei, kenapa kau menyumpah dihadapanku?"

"Aku benci padamu selalu saja begini!"

"Berhenti menyumpah dihadapanku!"

"Jika aku tidak mau?"

"Kau akan merasakan akibatnya!" Bella tersenyum kecil mendengar Brian mengancamnya.

"Aku tidak takut dengan ancamanmu!"

"Oh begitu ya?"

Brian mendekati Bella yang semakin menjauh darinya, tangan kekarnya menarik Bella mendekat. Mengunci setiap perlawanan Bella. Mata mereka bertemu, pandangan mereka terkunci, wajah mereka saling mendekat, terciptalah satu kecupan lembut.

Beberapa menit kemudian, mereka berdua mulai menugulum senyum, Brian menyatukan keningnnya dengan kening Bella.

"Ini hal yang jarang sekali kau lakukan!" Bella mengusap lembut rahang tegas milik Brain.

"Kenapa kau tidak marah?"

"Biasanya kau selalu protes, jika aku begini di tempat umum."

"Entah, aku sendiri juga tak tau tapi kali ini rasanya berbeda!"

"Apa maksudmu? "

"Aku tidak bisa menjelaskannya!"

"Jangan banyak berkata- kata lagi, sayang!"

"Kata kata itu ucapkan lagi!"

Bella gemas sekali dengan tingkah Brian yang seperti ini, apalagi ketika dia mendengar ucapan Sayang dari mulutnya. Sungguh bahagianya dia, saat mendengarnya. Tangan sehalus sutra itu mencubit gemas pipi Brian.

"Katakan lagi!"

"Lepaskan tanganmu ini, jauhkan dari wajahku!"

"Tidak, ini lucu kau jadi terlihat aneh!"

"Baiklah, kau harus merasakannya juga. Ini rasakan!"

Mereka saling mencubit kecil, hanya dengan perbutan kecil itu mereka saling tertawa, karena perbuatan kecil itu cukup konyol jika mereka yang melakukannya, mengingat mereka bukanlah anak kecil lagi, sehingga mereka melakukan ini di tempat umum. Tapi biarlah jika dengan hal sekecil ini bisa membuat mereka bahagia.

...____0____...

Terpopuler

Comments

@Ani Nur Meilan

@Ani Nur Meilan

Semoga ada keajaiban sehingga Brian lolos Dari hukuman itu dan bisa bersama Bella selamanya..

2023-02-22

0

☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂

☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂

cubit cubitan o9ooo.. cubit cubitan.. senggol"an

2023-02-22

0

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦𝐀⃝🥀𝑰voᷠnͦeͮℛᵉˣ

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦𝐀⃝🥀𝑰voᷠnͦeͮℛᵉˣ

Aku juga selalu berharap keajaiban ada pada aBrian dan Bella..semoga saja mereka akan selalu bersama selamanya.🥰

2023-02-08

1

lihat semua
Episodes
1 Manusia Berhati Batu
2 Neraka dan Kebebasan
3 Iblis Baik Hati
4 Menaklukan Iblis Kota
5 Iblis yang Melarikan Diri
6 Renungan Cahaya
7 Iblis Dengan Bunga di Hatinya (Chapter 1)
8 Iblis Dengan Bunga di Hatinya (Chapter 2)
9 Iblis Dengan Bunga di Hatinya (Chapter 3)
10 Iblis Dengan Bunga di Hatinya (Chapter 4)
11 Nuansa Samudra Asmara
12 Sesuatu yang Berharga
13 Mencintai Seorang Pembunuh
14 Penebusan Dosa
15 Manusia yang Membawa Kabar
16 Ucapan yang Menamparku
17 Menerima Fakta dan Konsekuensi
18 Menit yang Menghitung Mundur
19 Pencipta yang Menyuruhku Kembali
20 Dari sini, Aku pergi ya!
21 Jembatan Dosa (Trailer) #2
22 Malaikat yang Membuang-ku
23 Pertobatan Pertama
24 Berdetak untuk Satu Nama
25 Sebuah Panggilan Asing
26 Limosin dan Perancis
27 Pejalan Kaki dan Kenangannya
28 Effiel dan Kamu
29 Satu Waktu dan Sakura
30 Rombongan Bodyguard Pengantar
31 Kamu dan Sakura-sakura itu
32 Selamat Datang Pria-ku
33 Butik dan Ambisi
34 Pria dari Masa Lalu
35 Konspirasi Kecil #1
36 Konspirasi Kecil #2
37 Konspirasi Kecil #3
38 Profesi yang Kembali
39 Manusia Bermata Satu
40 Surat atas Namamu
41 Ambisi Berdarah
42 Kedua Ambisi Gelap
43 Sisi Gelap Manusia
44 Wanitaku,Hatiku, Nyawaku
45 Pagi di Rumah Pinggir Pantai
46 Bersamamu
47 Ketenangan dan Kedatangan
48 Durasi Karmamu
49 Menit Pertama Perselisihan
50 Berada di Pelukanmu
51 Menjelang Pernikahan
52 Sosok Penguntit
53 Runyam
54 Peresmian dan Penguakan
55 Pemberantasan dan Misi
56 Jauh namun Dekat
57 Hai Negaraku
58 Seluk Beluk Alcatraz
59 Sebuah Ponsel dan Konspirasi
60 Gengster Penjara Al Capone
61 Hitungan Mundur 3
62 Hitungan Mundur 2
63 Hitungan Mundur 1
64 Sidang Kelicikan
65 Fakta yang Kalah
66 Manusia Dalam Jeruji
67 Manusia yang Curang
68 Perancis dan Dirimu
69 Es Krim
70 Mengantar Kado
71 Pertengkaran dan Lelucon
72 Manusia Kecil
73 Pagi ini
74 Manusia Penyangkal
75 Sebuah Pengakuan
76 Pesta Dansa
77 Pesta Dansa #2
78 Wine dan Dekapan
79 Pagi dan Sepasang Mata
80 Stevan Drew
81 Sebuah Seringai dari Balik Kaca
82 Perjanjian Kecil
83 Mengungkap Fakta
84 Konspirasi Baru
85 Pelukan Malam Ini
86 Manusia yang Diliputi Amarah
87 Manusia Cacing
88 Petang ini dan Sebuah Seringai
89 Tahap Kasus Pertama
90 Ini adalah Sebuah Konspirasi
91 Sebuah Kabar Bahagia
92 Calon Penerus
93 Konspirasi Baru
94 Satu Kali Tangkap
95 Mengenai Satu Ciuman
96 Konspirasi yang Berjalan
97 Memulai Konspirasi
98 Koneksi Pertama
99 Koneksi Pertama #2 (Problem)
100 Kesalahan Fatal
101 Cari Mati
102 Kelicikan Masih Berlanjut
103 Kemarahan Sepihak
104 Satu Sisi Menarik Satu Sisi Suram
105 Meredam Sisi Buruknya
106 Menjalankan Satu Rencana
107 Pada Kenyataannya
108 Sebenarnya ada apa?
109 Mencoba Melupakannya
110 Sebuah Fakta Lain
111 Hal yang Membahagiakan
112 Sedikit Membuat Lupa
113 Mengingat Kembali
114 Kemarilah
115 Sayang Tetaplah Bersamaku
116 Tetap Diam Namun Baik
117 Mata yang Masih Memantau
118 Bolehkah Aku Mengenalmu Lebih Jauh
119 Antara Suram dan Getir
120 Mencoba Menahan Luka
121 Secercah Kesempatan
122 Menjebaknya
123 Pulang Sebentar
124 Pemancar
125 Kita Ringkus Dia Sekarang
126 Penyergapan Malam Ini
127 Mengejarmu
128 Kembalilah
129 Berusaha Membawamu Pulang
130 Pada Akhirnya
131 Arogansi Manusia
132 Negara Orang
133 Waktu Bersamamu
134 Tasya Sialan!
135 Kami Akan Pulang
136 Satu Hal Lagi
137 Lagi-lagi
138 Hukuman apa yang pantas?
139 Ambisi Tasya
140 Aku ingin bertemu!
141 Mencoba Mencari Celah
142 Konspirasi Kedua Dendam
143 Mencoba memecah belah
144 Kembali Berulah
145 Memulainya
146 Sebuah Pesan
147 Bertindak Sendiri
148 Bertindak Sendiri
149 Meringkusnya
150 Keputusan
151 Sebuah Keputusan
152 Setelah Saat Itu
153 Daddy, Bolehkah?
154 Di Sekolahnya
155 Sebuah Panggilan Telepon
156 Kalian ini kenapa?
157 Singgah Sebentar
158 Perbedaan Semacam Apa Ini?
159 Sebenarnya Ada Apa?
160 Tentang Perbedaan Di antara Kami
161 Daddy Aku Mohon!
162 Mata-mata
163 Sebuah Pesan
164 Kebaikan
165 Berbagi itu indah
166 Berat Namun Akan Ku Coba
167 Awal Mulanya
168 Sebuah Kenyataan Pahit
169 Aku Melihatnya
170 Sebelum Rencana Dimulai
171 Menata Rencana
172 Jadi Sebenarnya
173 Hallo Sienna!
174 Pembicaraan Malam Ini
175 Siapa Kau? #1
176 Siapa Kau #2
177 Bernafas Sejenak
178 Valentine Days
179 Aku milikku
180 Mengapa Kami Bersama mu
181 Family Time 1
182 Family Time 2
183 Liburan di Hawai
184 Mereka Pewaris Kami
185 Calon Pewaris
186 Pewaris Kami (Ending)
Episodes

Updated 186 Episodes

1
Manusia Berhati Batu
2
Neraka dan Kebebasan
3
Iblis Baik Hati
4
Menaklukan Iblis Kota
5
Iblis yang Melarikan Diri
6
Renungan Cahaya
7
Iblis Dengan Bunga di Hatinya (Chapter 1)
8
Iblis Dengan Bunga di Hatinya (Chapter 2)
9
Iblis Dengan Bunga di Hatinya (Chapter 3)
10
Iblis Dengan Bunga di Hatinya (Chapter 4)
11
Nuansa Samudra Asmara
12
Sesuatu yang Berharga
13
Mencintai Seorang Pembunuh
14
Penebusan Dosa
15
Manusia yang Membawa Kabar
16
Ucapan yang Menamparku
17
Menerima Fakta dan Konsekuensi
18
Menit yang Menghitung Mundur
19
Pencipta yang Menyuruhku Kembali
20
Dari sini, Aku pergi ya!
21
Jembatan Dosa (Trailer) #2
22
Malaikat yang Membuang-ku
23
Pertobatan Pertama
24
Berdetak untuk Satu Nama
25
Sebuah Panggilan Asing
26
Limosin dan Perancis
27
Pejalan Kaki dan Kenangannya
28
Effiel dan Kamu
29
Satu Waktu dan Sakura
30
Rombongan Bodyguard Pengantar
31
Kamu dan Sakura-sakura itu
32
Selamat Datang Pria-ku
33
Butik dan Ambisi
34
Pria dari Masa Lalu
35
Konspirasi Kecil #1
36
Konspirasi Kecil #2
37
Konspirasi Kecil #3
38
Profesi yang Kembali
39
Manusia Bermata Satu
40
Surat atas Namamu
41
Ambisi Berdarah
42
Kedua Ambisi Gelap
43
Sisi Gelap Manusia
44
Wanitaku,Hatiku, Nyawaku
45
Pagi di Rumah Pinggir Pantai
46
Bersamamu
47
Ketenangan dan Kedatangan
48
Durasi Karmamu
49
Menit Pertama Perselisihan
50
Berada di Pelukanmu
51
Menjelang Pernikahan
52
Sosok Penguntit
53
Runyam
54
Peresmian dan Penguakan
55
Pemberantasan dan Misi
56
Jauh namun Dekat
57
Hai Negaraku
58
Seluk Beluk Alcatraz
59
Sebuah Ponsel dan Konspirasi
60
Gengster Penjara Al Capone
61
Hitungan Mundur 3
62
Hitungan Mundur 2
63
Hitungan Mundur 1
64
Sidang Kelicikan
65
Fakta yang Kalah
66
Manusia Dalam Jeruji
67
Manusia yang Curang
68
Perancis dan Dirimu
69
Es Krim
70
Mengantar Kado
71
Pertengkaran dan Lelucon
72
Manusia Kecil
73
Pagi ini
74
Manusia Penyangkal
75
Sebuah Pengakuan
76
Pesta Dansa
77
Pesta Dansa #2
78
Wine dan Dekapan
79
Pagi dan Sepasang Mata
80
Stevan Drew
81
Sebuah Seringai dari Balik Kaca
82
Perjanjian Kecil
83
Mengungkap Fakta
84
Konspirasi Baru
85
Pelukan Malam Ini
86
Manusia yang Diliputi Amarah
87
Manusia Cacing
88
Petang ini dan Sebuah Seringai
89
Tahap Kasus Pertama
90
Ini adalah Sebuah Konspirasi
91
Sebuah Kabar Bahagia
92
Calon Penerus
93
Konspirasi Baru
94
Satu Kali Tangkap
95
Mengenai Satu Ciuman
96
Konspirasi yang Berjalan
97
Memulai Konspirasi
98
Koneksi Pertama
99
Koneksi Pertama #2 (Problem)
100
Kesalahan Fatal
101
Cari Mati
102
Kelicikan Masih Berlanjut
103
Kemarahan Sepihak
104
Satu Sisi Menarik Satu Sisi Suram
105
Meredam Sisi Buruknya
106
Menjalankan Satu Rencana
107
Pada Kenyataannya
108
Sebenarnya ada apa?
109
Mencoba Melupakannya
110
Sebuah Fakta Lain
111
Hal yang Membahagiakan
112
Sedikit Membuat Lupa
113
Mengingat Kembali
114
Kemarilah
115
Sayang Tetaplah Bersamaku
116
Tetap Diam Namun Baik
117
Mata yang Masih Memantau
118
Bolehkah Aku Mengenalmu Lebih Jauh
119
Antara Suram dan Getir
120
Mencoba Menahan Luka
121
Secercah Kesempatan
122
Menjebaknya
123
Pulang Sebentar
124
Pemancar
125
Kita Ringkus Dia Sekarang
126
Penyergapan Malam Ini
127
Mengejarmu
128
Kembalilah
129
Berusaha Membawamu Pulang
130
Pada Akhirnya
131
Arogansi Manusia
132
Negara Orang
133
Waktu Bersamamu
134
Tasya Sialan!
135
Kami Akan Pulang
136
Satu Hal Lagi
137
Lagi-lagi
138
Hukuman apa yang pantas?
139
Ambisi Tasya
140
Aku ingin bertemu!
141
Mencoba Mencari Celah
142
Konspirasi Kedua Dendam
143
Mencoba memecah belah
144
Kembali Berulah
145
Memulainya
146
Sebuah Pesan
147
Bertindak Sendiri
148
Bertindak Sendiri
149
Meringkusnya
150
Keputusan
151
Sebuah Keputusan
152
Setelah Saat Itu
153
Daddy, Bolehkah?
154
Di Sekolahnya
155
Sebuah Panggilan Telepon
156
Kalian ini kenapa?
157
Singgah Sebentar
158
Perbedaan Semacam Apa Ini?
159
Sebenarnya Ada Apa?
160
Tentang Perbedaan Di antara Kami
161
Daddy Aku Mohon!
162
Mata-mata
163
Sebuah Pesan
164
Kebaikan
165
Berbagi itu indah
166
Berat Namun Akan Ku Coba
167
Awal Mulanya
168
Sebuah Kenyataan Pahit
169
Aku Melihatnya
170
Sebelum Rencana Dimulai
171
Menata Rencana
172
Jadi Sebenarnya
173
Hallo Sienna!
174
Pembicaraan Malam Ini
175
Siapa Kau? #1
176
Siapa Kau #2
177
Bernafas Sejenak
178
Valentine Days
179
Aku milikku
180
Mengapa Kami Bersama mu
181
Family Time 1
182
Family Time 2
183
Liburan di Hawai
184
Mereka Pewaris Kami
185
Calon Pewaris
186
Pewaris Kami (Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!