Akan selalu ada Cahaya sesudah Badai, Mentari pagi dengan perkasa menampakkan dirinya diatas langit. Cahanya menyinari kota Tokyo pagi ini. Celah dari sinarnya menembus tirai yang menutupi jendela, sedikit terusik dengan cahaya yang masuk kedalam kamarnya.
Brian mulai membuka matanya, meraba-raba ranjangnya mencari seseorang yang tak lain adalah Bella. Namun tak ditemukan siapapun disampingnya. Brian merubah posisinya menjadi duduk, merentangkan tangannya, bau lezat mulai menyambutnya pagi ini.
Brian keluar dari kamarnya menuju kamar mandi dan mulai membersihkan dirinya. Bella begitu cekatan mencampur beberapa rempah-rempah dan Bumbu-bumbu lainnya, meraciknya menjadi sebuah masakan yang sangat lezat.
Ditengah kesibukannya menikmati kegiatannya sedaritadi, Bella tak menyadari bahwa Brian memperhatikannya dari ambang pintu dapur sambil melipat tangannya diatas dada. Senyum singkat terukir pada wajahnya, yang sudah terlihat segar dan tampan. Dengan hati-hati Brian mendekati rak piring, mengambil sebuah piring lalu menghampiri Bella.
Brian meletakkan piring itu tepat disamping Bella. Melihat sebuah piring disampingnya, Bella mengalihkan perhatiannya pada pemuda yang kini berada disampingnya, Brian menatapnya lembut sambil tersenyum kecil.
"Aromanya harum, boleh kucicipi?" Bella tersenyum mendengar itu tak lama ia mengangguk, perhatiannya beralih lagi pada masakannya.
"Tentu saja, aku memasak ayam teriyaki dan gyoza... apa kau suka?" Brian mengangguk kecil.
"Aku suka."
"Bagaimana keadaanmu? Tadi malam suhu tubuhmu begitu tinggi." Tanya Bella lagi sambil mematikan kompornya, dan mulai menyajikan makanannya.
"Baik, terima kasih." Jawab Brian seraya berjalan menuju meja makan begitupun dengan Bella.
Mereka duduk berhadapan dimeja makan itu, Bella mulai memberikan sepiring makanan pada Brian sedangkan dirinya hanya memegang sebuah cangkir berisikan minuman herbal hangat. Brian mulai menyantap makanannya, Bella tersenyum melihat Brian yang begitu lahap menyantap makanan yang dibuatnya.
"Enak?" Tanya Bella disela-sela Brian yang menikmati masakannya. Brian mengangguk mendengar itu sambil menatap Bella yang menatapnya.
"Habiskan, jika kau menyukainya." Ujar Bella, Brian memperhatikan gadis didepannya yang juga memperhatikannya.
"Jangan menatapku seperti itu, aku membeli beberapa Film saat kau pergi. Maukah kau menontonnya bersamaku?" Bella mencoba mengajak Brian untuk menemaninya menonton film. Brian tak lagi menyantap makanannya.
"Film? Kenapa tidak kau tonton sendiri? Aku pergi ada urusan penting!" Brian mulai beranjak pergi begitupun Bella, tangannya mencengkram kecil pergelangan tangan Brian menahannya agar tak pergi.
"Kumohon untuk satu hari saja." Lirih Bella.
"Kau membuang waktu dengan memohon hal bodoh kepadaku!" Ujar Brian kesal.
"Cobalah untuk tidak menolak ajakan baik dari seseorang! Jika kebaikan kau balas dengan keburukan, maka itu tidak adil bukan? Apa kau tega berbuat tak adil pada seorang gadis? Lagi pula aku hanya meminta waktu 1 hari saja, apa berat bagimu?"
Mendengar hal itu Brian teringat sesuatu tentang keadilan, jika menyangkut masalah keadilan keluhan kecil ataupun penolakan tidak akan pernah Brian tunjukkan demi ditegakkannya keadilan.
"Baiklah, aku akan menemanimu." Bella mengulum senyum manisnya mendengar itu. Tangannya mulai menarik kecil tangan Brian untuk mengikutinya menuju ruang tamu.
Mereka duduk disofa, Bella mulai memutar filmnya. Tampaknya Bella yang lebih menikmati Film yang sedang ia putar, sedangkan Brian sedaritadi hanya diam tanpa sepatah katapun. Bagaimana tidak, selera Brian dan Bella begitu menyimpang dan tak selaras. Film bergenre romance sama sekali tak menarik perhatian Brian, baginya duduk disini disamping seorang gadis sambil menonton film Romance adalah hal yang paling membosankan, itu seperti mimpi buruk baginya dan sekarang hal itu benar-benar terjadi. Waktu seakan berjalan begitu saja hingga film itu berakhir.
"Bagaimana, apa kau suka?" Bella begitu antusias melempar pertanyaan pada Brian.
"Tidak." Bella mendengus kesal mendengar jawaban singkat itu.
"Baiklah aku pergi sekarang!" Brian, seraya beranjak pergi.
"Tidakkah tadi kubilang untuk 1 hari? Kau bisa pergi besoklah?" Brian menghentikan langkahnya.
"Aku sudah bersikap adil! Dan sekarang jangan halangi aku, lagi pula siapa kau yang berani menghentikanku? Lagi pula kenapa kau tidak pergi dari rumahku, aku bosan melihatmu yang begitu menyusahkanku!" Ujar Brian tanpa mengalihkan pandangannya kearah Bella.
"Duduklah sebentar!" Ajak Bella.
"Bukankah sudah kukatakan aku ada urusan penting!"
"Ayolah kumohon!" Permohonan kecil itu dipenuhi, Brian berbalik kearah Bella mendekatinya dan duduk disampingnya.
"Aku disini, bukan disana! Apa kau akan berbicara pada jendela? Bukankah sudah kukatakan padamu, tataplah lawan bicaramu." Bella mencoba mengarahkan wajah Brian untuk menatapnya. Kedua tatapan itu dipertemukan untuk pertama kalinya dalam jarak yang cukup dekat, tatapan tajam milik Brian dan tatapan teduh milik Bella.
"Kau tau?" Tanya Bella padanya.
"Apa?" Brian bingung, tatapan yang begitu lembut didepannya membuat jantungnya berdetak kencang. Perasaaan aneh yang jarang sekali terjadi padanya, namun Brian mencoba untuk tetap tenang.
"Kau lebih tampan jika kau tersenyum." Bella menarik kecil sudut bibir Brian mencoba menciptakan sebuah senyuman disana, Bella pun juga tersenyum setelah itu.
"Tidak perduli sebanyak apapun kau mencoba menghindar dariku, tapi aku sudah memahamimu. aku hanya ingin menemanimu apa itu salah? Kau hidup sendiri bukan? Aku pun juga hidup sendiri." Jelas Bella.
Brian menyentuh tangan-tangan yang menangkup wajahnya perlahan ia mulai menjauhkan tangan itu dari wajahnya. Tanpa sepatah katapun Brian pun berdiri Bella pun juga ikut berdiri mata mereka beradu dalam kesunyian, sama sekali tak ada sesuatu untuk disampaikan.
Brian mendekat kearah Bella tangan kanannya mulai menyentuh lembut mahkota Bella, membelainya pelan.
Kukungan tangan kekar merengkuh Bella, membawanya dalam sebuah pelukan kecil yang cukup hangat. Brian memejamkan matanya, cairan bening jatuh begitu saja dari kelopak matanya.
Dengan cepat ia pun menghapus air mata itu, melepas pelukannya dan beranjak pergi meninggalkan Bella.
..."Sekeras apapun hati, sekokoh apapun pendirian pastilah ada sesuatu yang mampu merubah dan menghancurkannya! Dimana ada kelebihan maka di situ pula ada kekurangan! Jangan di tanya mengapa hal itu bisa terjadi, karena memang hukum alam mengatakan hal demikian maka tak ada yang mampu mengubahnya."...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
@Risa Virgo Always Beautiful
Bella kamu hebat banget bisa meluluhkan hatinya Brian yang keras kepala
2023-02-22
0
Embun
akan ada bahagia setelah lara..semoga
2023-02-08
0
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
hayo ada apa dgn jantungmu👉👈
2023-02-08
0