Setelah itu Alya dan Nening pergi melewati gerbang sekolah bersamaan tapi setelah di luar sekolah mereka berpisah, Nening menuju toko buku dan Alya menunggu bus di halte.
Tidak lama Alya menunggu, akhirnya sebuah bus berhenti di depan Alya. Alya langsung menaiki bus tersebut dan beberapa siswa lain yang memang setiap harinya pulang pergi naik bus.
Alya duduk di kursi yang tersedia untuk 2 orang tapi sampai saat ini Alya hanya duduk sendiri. Bus belum juga berangkat, karena masih menunggu para penumpang.
Alya tidak memerhatikan sekitar, ia fokus membaca novel di tangannya.
"Boleh aku duduk di sini?" Tanya seseorang pada Alya karena cuma kursi di sebelah Alya saat ini yang kosong.
"Ya silahkan" ucap Alya tanpa melirik orang tersebut dan tetap fokus pada kegiatannya.
Setelah semua penumpang naik, akhirnya supir bus melajukan busnya.
Cukup lama Alya membaca buku di perjalanan, Ia pun menghentikan kegiatannya karena merasa matanya sudah terasa sakit.
Alya pun menutup buku Novel di tangannya dan memasukkannya kedalam tas. Alya melirik jalanan, ternyata masih cukup jauh untuk sampai dirumahnya.
Setelah melirik jalanan, Alya beralih melirik orang yang sedari tadi duduk di sebelahnya.
"oh Riski" pikir Alya.
Alya beralih menatap jalanan lagi, namun tidak sampai 2 detik langsung melirik sebelahnya lagi.
"Apa..? Riski??..kenapa aku gak ngenalin suaranya sih dari tadi" batin Alya.
"Kamu kenapa liatin aku gitu?" Tanya Riski melihat Alya yang keheranan.
"Kamu kok gak bilang dari tadi kalau kamu Riski" Jawab Alya.
"Emang kenapa?" Tanya Riski polos.
"Kan aku jadi gak tau" Balas Alya.
"Emang kamu harus tau gitu" Jawab Riski sambil menjulurkan lidahnya.
"Ih dasar, gak mau ngalah. Kalau ngomong sama kamu gak bakalan bisa menang" Cerosos Alya.
"Dia lucu sekali saat kesal gitu, hehehe" Tawa Riski dalam hati.
"Biarin" jawab Riski sambil mengambil sesuatu dari dalam tasnya, ternyata Riski mengambil Al Qur'an.
"Ih dasar kalau sama aku aja gak bisa ngalah tu mulut, kalau sama oranglain pasti sok kalem" Batin Alya.
Alya memilih diam agar perdebatannya dengan Riski tidak semakin panjang.
"Ris.... kamu kok tumben naik bus" Tanya Alya.
"Iya, papa lagi sibuk trus supir keluargaku lagi pulang kampung gara-gara anaknya nikahan" jelas Riski.
"Kamu juga tumben naik bus?" tanya Riski.
"Iya kurang lebih samalah kayak kamu, Ayahku sibuk, trus supir keluargaku juga pulang kampung tapi bukan anaknya nikahan, istrinya lagi sakit" jelas Alya.
Setelah perdebatan itu Riski memilih membaca Al-Qur'an dan tidak menghiraukan Alya lagi, sementara Alya menatap pada jalanan yang dilalui bus.
Karena merasa ngantuk, Alya menutup matanya.
"*K*ok tumben yah Alya gak banyak ngomong, kerasukan apa dia. Sepi juga pas dia diem" batin Riski.
Riski pun melirik pada Alya yang ternyata sudah tertidur. Ternyata alasan Alya diam karena sudah tidur.
"Pantesan sepi, orang yang biasanya ngoceh udah tidur, dasar Alya udah capek kalik gara-gara ngoceh mulu" batin Riski.
Riski terus menatap wajah Alya yang begitu polos saat tidur, beda dengan saat bangun.
"*Po*los banget sih, beda sama kalau lagi bangunnya" batin Riski.
"Jangan diliatin terus nanti suka" ucap Alya pada Riski.
Riski langsung kaget mendengar perkataan Alya tapi Riski mencoba untuk tetap tenang.
Bagaimana Riski tidak kaget, Alya mengucapkan kata-kata itu meski matanya tetap tertutup, jangan-jangan Alya punya indra ke-6 lagi?.... Ih ngeri.
"ng-ngak kok siapa juga yang liatin" Timpal Riski.
Alya langsung membuka matanya mendengar jawaban Riski.
"Masak sih gak ngeliatin" Goda Alya
"Ngak" jawab Riski singkat.
"Bohong" Timpal Alya.
"Terserah" Jawab Riski.
Mendengar jawaban Riski Alya mengerucutkan bibirnya tanda ia sedang merajuk. Namun Riski tidak menanggapinya.
"Riski... gimana?kamu suka gak sama aku?" ucap Alya setelah kekesalannya mencair.
"Kamu kok maksa banget sih" jawab Riski.
Belum sempat Alya membalas kata-kata Riski ternyata bus itu sudah hampir sampai rumah Alya. Mau tidak mau Alya berjalan menuju ke dekat pintu bus dan meninggalkan Riski dengan kesal.
jangan lupa di like, komen biar autor lebih semangat upnya. Dan tambahkan ke favorit yahh biar bisa baca update-an selanjutnya. 😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Tya Gunawan
mantaap
2020-06-04
0