Setelah Alya menuruni bus, Alya langsung masuk ke dalam rumahnya dan segera membersihkan diri, setelah itu istirahat sampai jam sholat ashar.
Sementara Riski hanya tersenyum sendiri di bus setelah kepergian Alya.
"syukurlah Alya tetap suka padaku, meskipun aku sudah menolaknya berkali-kali. Tapi semoga Alya tidak kecewa karena aku tolak, kan aku juga suka sama dia, tapi aku juga harus mematuhi perintah Papa" batin Riski.
Setelah Riski sampai di rumah, Ia memilih membersihkan diri terlebih dahulu dan setelahnya Riski menemani Aldo adiknya yang sedang menonton tv di ruang keluarga.
Beberapa bulan kemudian......
Tidak terasa Ujian Kenaikan Kelas sudah di depan mata. Tinggal menghitung hari, ujian akan di laksanakan
Orang tua Alya meminta agar Alya dan Amel belajar rajin dan segera masuk les tambahan, memang Alya dan Amel sudah memiliki nilai yang memuaskan di semester 1, tapi bukan berarti mereka bisa mengentengkan ujian kenaikan kelas tahun ini.
Mulai dari awal masuk SMA memang Alya dan Amel tidak pernah mengikuti les, Ayah dan Bundanya memang membebaskan mereka pada kelas X dan XI, tapi kalau sudah tahun akhir alias kelas XII mereka harus mengikuti les tambahan dari hari Senin-Kamis. Itu semua sudah kesepakatan keluarga Alya, mau atau tidak Alya dan Amel harus mematuhinya karena memang itu yang terbaik.
Hari pertama Ujian sampai hari terakhir sudah para siswa lewati. Nilai keseluruhan kelas/nilai paralel kelas akan segera diumumkan.
Setelah nilai diumumkan, ternyata Alya lah siswa yang memiliki nilai tertinggi dan Riski menjadi no.2, sedangkan no.3 nya adalah Nening.
Meskipun Amel tidak mendapatkan nilai 3 besar tapi nilai Amel juga tidak di bawah rata-rata. Dan juga Amel tidak pernah merasa iri pada Alya.
"Anak-anak semua, kalian belajar yang rajin untuk kelas XII nanti, semoga sekolah kita bisa mencapai nilai tertinggi se Kabupaten kita" ucap Kepala Sekolah setelah mengumumkan nilai ujian kenaikan kelas pada siswa kelas XI.
Mereka tinggal menunggu rapot dibagikan dan setelah itu, akan ada liburan akhir tahun yang batas waktunya sampai sehabis bulan Ramadhan.
"Eh kita udah mau liburan nih" Ucap Rifa pada Alya, Amel, dan juga Adit.
"Oh iya selamat yah Alya atas nilai Ujiannya" tambah Rifa.
"Makasih Rif" jawab Alya.
"Traktiran dong" pinta Adit pada Alya.
"kamu kenapa Dit, bukannya kamu banyak uang yah?" tanya Rifa keheranan mendengar Adit meminta traktir pada Alya.
Bukannya karena apa, diantara mereka berempat memang selalu Adit yang mentraktir mereka, tapi entah angin dari mana hari ini Adit meminta untuk ditraktir.
"Ih dasar kamu ya Rif" Rengek Adit
"Betul juga sih kata Rifa, entah angin dari mana kamu minta traktir gitu" jawab Amel mendengar rengekan Adit.
Meskipun Amel menyukai Adit, dia tidak pernah memberitahu pada Adit, hanya Alya dan Rifa saja yang tau. Dan Amel pun tau jika hati Adit untuk Alya. Amel tidak terlalu berharap pada itu, Ia lebih mementingkan kebersamaan mereka menjadi sahabat.
"Ih kalian jahat deh, kalau aku yang traktir terus bisa bangkrut aku gara-gara kalian" jelas Adit.
Mendengar jawaban Adit tawa Amel dan Rifa pecah dan menggelegar di sana.
Sementara Alya hanya tersenyum melihat kelakuan ketiganya.
"Ya udah deh ayuk aku traktir, mumpung aku sekarang lagi bawa saku banyak nih" ucap Alya.
"Nah gitu dong, eh kalian berdua liat nih Alya yang baik gak kayak kalian yang tertawa diatas penderitaan orang lain " ucap Adit pada Rifa dan Amel sambil menjulurkan lidahnya.
"Ih kok sampek ada kata TERTAWA DIATAS PENDERITAAN ORANG LAIN sih dit" ucap Rifa menekan kata yang Adit ucapkan tadi.
"Iya kan kita cuma bercanda" tambah Amel.
"Udah deh gak usah berantem, yuk ke warung batagor, trus pulang deh" ajak Alya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Tya Gunawan
bagus aku suka
2020-06-04
0
Anita
cerita ini bagus, cuman huruf besar kecilnya tolong di perhatikan ya.
semangat,😁
2020-05-29
2