firasat

Terliahat seorang gadis yang tengah bergelung dalam selimut tebalnya, gadis itu sepertinya tak terganggu dengan sinar sang surya yang masuk ke sela-sela gorden kamarnya, padahal jam sudah menunjukan pukul 11.30.

Tunggu saja kita pasti akan melihat wajah tak berdosanya itu.

"Kak?!  Kakk!!"Suara dan gedoran pintu tak membuat gadis itu terbangun, mungkin jika ada gempa gadis itu akan mati pertama karena terlalu kebo.

Dukkk

Dukkk

Dukkk

Suara gedoran itu kembali terdengar, sedangkan orang yang berada di balik selimut tetap saja seperti tak terganggu.

"Astaggaaa ... kak bangunnnnn, udah jam setengah dua belas kakk?! ... kakkk Achaaaa!!"sudahlah, pemuda yang tadi menggedor pintu terlihat kesal dan menyerah untuk membangunkan kakaknya itu.

Tiba tiba suara pintu kamar gadis tersebut terbuka.

Cklek!

Terlihatlah wajah tanpa dosa yang sedang menguap dan menggaruk pantatnya itu. Gadis yang bernama lengkap MASHA RAIDEN itu memandang sang adik yang kini sedang kesal setengah mati.

"Hoammm ada apa sih?,"tanyanya tanpa dosa.

"Ada apa?! ... ada apa?! lihat noh jam berapa, dari tadi Kenan gedorin pintu bangunin kakak, tapi kakak gak bangun bangun!,"grutunya terlihat benar-benar kesal.

"Noh di tungguin bang Juna di bawah dari tadi, kata bang Juna, kakak ada janji sama bang Juna.?"Ucapnya dan berjalan menuju kamarnya di sebelah kamar gadis tadi.

"Gih cepat, bang Juna nungguin kakak dari jam 9 loh, kasian. Kalau kenan jadi bang Juna Enan mah ogah punya tunangan kaya kakak, KEBO!"lanjutnya, sambil menenekankan kata di akhir.

Dan tanpa berdosanya gadis itu hanya menjawab dengan anggukan. Dia berjalan ke dalam kamarnya lagi, Untuk memulai ritual mandinya.

.........

Setengah jam sudah gadis itu mandi, kini gadis itu tengah berkutat dengan alat make up nya, padahal di depan meja riasnya hanya ada beberapa parfum, bedak dan lipblam. Ya hanya itu karena gadis itu tak terlalu suka menggunakan make up, tapi jika sekincare ia selalu memakainya, itu wajib agar tak dekil tanpa mengunakan make up. Hemm ada barang wajib yang harus ia bawa kemana mana yaitu lipblam atau liptin katanya biar gak pucet kaya mayat bibirnya. Padahal tanpa memakainya pun ia tak akan terlihat pucat karna bibirnya sudah berwarna merah alami.

Di rasa semua sudah siap, gadis itu keluar dari kamar dan menuruni tangga menuju ruang tamu yang sudah ada tunangannya itu. Pemuda yang tampan dan terlihat datar itu memandang sang gadisnya yang kini tengah berjalan menuruni tangga.

"Pagiii"sapa gadis itu.

"Pagi apanya ... udah siang juga, kamu gak lihat jam berapa ini, tidur kok kaya kebo,"grutu sang pemuda yang bernama JUNA DE VINCEN. Siapa yang tak kenal dengan keluarga bermarga VINCEN. Keluarga yang sangat misterius dan keluarga itu adalah keluarga terkaya di dunia, memiliki anak cabang peruasahaan di seluruh dunia- bahkan cabang-cabangnya ada di beberapa kota di indonesia ini, ia keturunan indonesia-prancis-jepang, ia juga salah satu orang yang paling ditakuti di Negara Rusia.

"Yaaa maaf, kan orang tidur gak denger apa-apa"alibi gadis itu.

"Mana ada, emang orang itu mati, gak denger apa-apa, kan cuma tidur masih bisa dengar lah"jawab pemuda itu yang kini sudah berdiri dari duduknya dan berjalan menuju pintu keluar meninggalkan sang gadis yang sedang memanyunkan bibirnya.

"Main di tinggal aja, haissh untung cinta."ucapnya sambil berjalan mendekati sang tunangan.

Oke mari kita bahas siapa gadis itu ...

MASHA RAIDEN, yang biasa di panggil Acha gadis keturunan indonesia-portugal itu memiliki wajah yang manis, kulit putih dan tinggi yang sedang-sedang saja, ia di karunia hidung mancung karena gen yang di tularkan dari sang ayah, dan mata agak belo yang di turunkan dari gen sang ibu, bibir merah cerrynya yang kecil, dan otak yang encer, di umur yang ke 20 tahunnya itu ia sudah memegang berbagai perusahaan di indonesia, ia harus bekerja keras untuk menghidupi dirinya dan sang adik, ia tinggal di panti asuhan semenjak kecelakaan kedua orang tuanya 15 tahun yang lalu yang pada saat itu ia masih berumur 5 tahun dan sang adik yang berumur 2 tahun, tidak ada sanak saudara yang mau merawatnya di karenakan menurut mereka keluarganya miskin. Ya ayahnya selalu merahasiakan bagaimana kandisi kauangan keluarganya karena kedua orang tuanya tau saudara-saudaranya hanya mendekat karena harta, bukan karena memang untuk menjaga silaturahmi. Menurut ayahnya seperti itu, terbuki pada saat usia yang ke-15 tahun, waktu ia masih duduk di bangku SMP sang pengacara orang tuanya tiba-tiba menemui dan memberikan beberapa warisan kepadanya dan adiknya.

Warisan itu ada beberapa yang di berikan kepadanya dan ada yang di berikan kepada yayasan-yayasan seperti; panti asuhan dan beberapa panti jompo.

Dari warisan itu ia memiliki satu restoran yang terkenal di indonesia, luar Negri pun juga ada dan beberapa Cafe-cafe kecil di jakarta. dari umurnya yang ke-17 tahun ia mulai mencoba menanam beberapa saham di beberapa perusahaan-perusahaan kecil dan membeli saham-saham di perusahaan-perusahaan yang memerlukan suntikan dana. Di tambah uang yang ia dapat dari menjalankan bisnis mendiang orang tuanya yang terbilang tak sedikit.

Uang itu tak terpakai karna ia dan adiknya bisa sekolah dengan beasiswa, perpaduan adik dan kakak yang sempurna. Sedangkan sang adik bernama KEENAN RAIDEN, yang selalu di sapa Enan oleh Acha. Pahatan wajah yang sempurna, selalu datar pada siapa saja tapi tidak jika bersama sang kakak, ia akan menjadi adik yang manja plus nyebelin, kenapa gak dari dulu buang ke amazon aja, kata Acha.

Oke kita kembali lagi ke Acha ...

Kini Acha dan sang tunangan sudah berada di dalam mobil, kemarin sang tunangan mengajak kerumahnya 'katanya' mamahnya kangen sama calon mantu cantiknya itu.

"Emm jun?"panggil Acha ragu-ragu, entah kenapa perasaan ia tak enak sedari kemarin. Ia ingin cerita kepada sang tunangan tapi entah mengapa ia takut, takut jika nanti sang tunangan marah padanya.

"Hemm"dehemnya, tanpa menolah sang empu yang bertanya.

"Emmm? kamu mau janji gak sama aku?"tanya Acha, berharap sang tunangan menjawab takan marah saat nanti Acha menanyakan hal yang membuat ia gelisah.

"Janji apa dulu, kalo janji yang gak baik aku gak mau ya nanti seperti waktu itu"jawab sang tunangan.

"Engak ini beda, aku janji gak akan seperti itu lagi."Kemarin, acha menipu sang tunangan dengan embel-embel janji, sang tunangan yang tak tau janji apa itu hanya meng'iyakan, dan pada akhirnya sang tunangan menyesal, waktu itu karena sudah kepalang janji ia terpaksa melakukannya, ia di tipu Acha dengan ia harus bernyanyi di mall yang sedang sangat ramai. mau taruh mana wajah tampanya itu, hello? Ia orang penting loh masa ia harus nyanyi-nyanyi.

"Apa dulu?"jawab sang tunangan malas.

Sejenak Acha berfikir ia ragu, ragu pasti sang tunangan akan marah karana ini akan menjadi pembincaraan yang sangat sensitif bagi sang kekasihnya.

"Emm, janji sama aku kalo kamu bakal jagain Enan yah?"ucapnya."apapun yang terjadi"sambungnya lagi.

"Tanpa kamu suruh aku bakal jagain kamu dan Kenan"ucapnya mantap.

"Dan janji sama aku, apapun yang terjadi kamu jangan salahin siapa-siapa, apa lagi takdir dan apapun yang terjadi kamu harus terus jagain Enan Jun"ucapnya menatap serius tepat di manik mata sang kekasih yang kini tengah menatapnya juga.

"Kamu ngomong apa si Cha? Kaya berasa kalo kamu mau pergi jauh aja, sampai segitunya"ucap pemuda itu juga menatap tepat di manik mata sang gadisnya.

"Yaaa? Engak tau juga sih, dari kemarin perasaan ku udah engak enak aja, kaya berasa aku bakal pergi jauh dan entah kapan kembalinya. Aku takut Jun, takut kalo suatu hari aku bakal ninggalin kamu sama Kenan, aku takut kalo nanti Kenan kenapa-kenapa, aku mohon! Jika terjadi sesuatu sama aku, aku mohon Jun jagain Kenan untuk aku?"ucapnya lagi sambil menahan tangisnya, mata itu sudah berkaca- kaca saat mengatakan kalimat itu. Ada rasa lega, Lega karna ia sudah mengatakan perasaannya yang membuat ia resah dari kemarin dan, ada rasa takut, takut kalau ia benar-benar akan pergi jauh dan meninggalkan orang-orang yang ia sayang.

Tanpa menjawab si laki-laki langsung turun, entah dari kapan mereka sudah sampai Saa juga gak tau.

Acha keluar dari dalam mobil dan memasuki rumah yang sangat besar bahkan rumah itu tidak bisa di katakan rumah karna rumah itu mirip mansion, dengan taman luas itu mah tidak bisa di katakan mansion tapi kastil pikir Acha, padahal Acha sudah sering kemansion itu bersama Kenan. Di depan pintu terlihat sosok wanita paruh baya yang memandangnya dengan tersenyum. Itu mamah Juna.

...Revisi : 03 oktober 2022...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!