melawan

Masha dan Alana sudah berada di pintu kantin. Mata mereka melirik sana sini guna mencari keberadaan Lala dan Avana.

Mereka melangkah menuju meja yang sudah berada Avana dan Lala duduk di tengah meja kantin. Pasalnya kantin sangat ramai.

"Yang pesan siapa?"ucap acha sesaat ia sudah duduk. Sambil matanya melihat kesana sini mencari keberadaan seseorang.

"Gue sama Ava"jawab Lala.

"Kalian mau pesen apa?"tanya Ava sambil mengambil kertas kecil untuk menuliskan pesanan mereka.

"Samain aja biar gampang"ucap Alana.

"Nasi goreng 4 trus minumanya jus jeruk aja yah?"ucap Avana.

"Gue minumanya ganti aja, susu dingin yang warna putih ya"ucap acha.

"Oke, ayo La pesen"ajak Avana sambil menarik lengan Lala.

Tak berapa lama mereka pergi untuk memesan. Seorang pemuda tampan mendekat mereka. Alana yang melihat pemuda itu tersenyum manis.

"Boleh duduk?"tanya pemuda tersebut.

Alana mengangguk dengan semangat tanpa melunturkan senyumanya.

"Ka-"pangilan itu terpotong oleh kedatangan Lala dan Avana.

"Keenan"panggil lala.

Mereka datang dengan nampan yang berisi nasi goreng dan minuman yang mereka pesan. Lala melirik pemuda tersebut lalu tersenyum dan melirik Acha.

Acha yang tau Lala seolah meminta penjelasan pun hanya mengaggukan kepalanya.

Mereka duduk dan menikmati makanan mereka dengan nikmat. Tapi ketenangan mereka yerganggu karna kedatangan seseorang.

BRAK!!

Semua yang berada dikantin memusatkan perhatiannya kepada suara gebrakan yang sangat keras. Semua hening hingga tiba-tiba suara gadis eh wanita? membuat mereka mengalihkan pandanganya.

"Aska udah jangan marahin kila"ucap gadis tersebut yang tak lain Riska.

"Udah, kamu tenang aja. Cewek kaya dia tih harus dikasih pelajaran"ucap aska dengan sura lembut dan tajam di akhir kalimat.

"Huff apa lagi si Ask?"ucap Lala malas.

"Apa lagi yang gue perbuat sampai lo marah banget gitu?"ucap lala sambil menatap mata aska dengan intens membuat pemuda itu gugup sendiri.

"L- Lo kan yang ngunciin Riska di gudang?"ucap aska mencoba mengilangkan rasa gugupnya.

Semua yang berada di kantin sontak mulai berbisik bisik mendengar ucapan aska.

Lah padahal kan kila disini sedari tadi

Iya ask kila disini

Salah orang kali

Riska yang mendengar bisikan para penghuni kantin gugup dan cepat-cepat berbicara.

"A-ku tadi di kunciin di gudang kok, beneran"ucap Riska dengan isakan yang di pastikan itu palsu.

"KAN!! LO KAPAN BERUBAH SI KIL. INI YANG GUE GAK SUKA SAMA LO. LO SELALU MEMBULY"ucap aska sambil menunjuk kila marah.

"Woi woi woi santai boss, santai ... "ucap Acha yang sudah berdiri dan menurunkan tangan Aska yang menunjuk Lala.

Aska langsung menepis tangan Acha dengan kasar membuat keenan yang melihat merasa marah. Berani sekali dia kasar dengan kakak nya pikir keenan.

"Udah lah kil ngaku aja"ucap Faiz yang sedang menenangkan riska di pelukanya.

Menenangkan gadis itu yang menangis sesegukan.

"Di bagian mananya yang harus gue AKUI!?"ucap lala sambil menekan kan katanya.

"Heh! Jawab!! Di bagian mana yang harus gue akui! Sedari tadi gue disini! Makan, lo gak liat gue makan, trus kapan gue kunciin nih orang?"ucapnya meledak.

"Hiks ka-kamu yang kunciin aku, aku lihat dari cendela gudang hiks"ucapan Risak membuat kembali warga kantin berbisik bisik.

"Dengerkan! Ngaku aja deh kil"kompor Faiz membuat lala seketika marah.

"SINI IKUT GUE!"ucap lala sambil menarik tangan riska kasar yang berada dipelukan faiz. Riska terkejut atas tindakan lala dan sepontan langsung menepis tangan lala yang mencekal lenganya kuat.

"Lo apa-apaan si kil?"ucap aska yang langsung menarik tangan sang kekasih dan dengan sigap memeluknya sambil mengelus bahu gemeteran gadisnya.

"Ihh Ava gak suka, kelihatan drama nya masa"celetuk ava tiba-tiba membuat atensi mereka semua melihat ava.

Ketika atensi semua murid mengarah ke Ava mereka tak menyadari kalo lala sudah menarik tangan riska tanpa aska sadari.

"Lo gak mau kejar cewek lo gitu?"tanya acha yang melihat lala sudah pergi keluar dar kantin dan berdiri menyusul lala yang entah akan pergi kemana.

Semua murid langsung mengarahkan tatapanya kearah acha dan benar tidak ada lala dan riska diantara mereka.

Aska dan temanya langsung mengarahkan matanya menuju pintu kantin yang memperlihatkan bayangan lala yang menarik riska dengan kasar.

Aska dkk langsung keluar kantin di ikuti semua murid yang berada dikantin karna kepo apa yang akan lala perbuat kepada riska, pasalnya yang mereka tau riska dan kila itu sahabatan lantas apa ini? Kila seolah sangat membenci riska.

Di sepanjang lorong koridor para siswa siswi menatap kila dengan aneh yang meneyeret riska dengn cukup marah. Di tambah lagi di belakang lala dan riska ada acha yang berjalan santai sambil bersiul.

"KILA BERHENTI"suara mengelagar itu menyapa setiap siswa siswi yang berada di koridor. Memperlihatkan wajah marah aska dan teman-temanya. Tapi panggilan itu tak digubris oleh lala.

"Hai lo gak mau lihat sirkus? Ada mba kunti yang akan dikurung digudang loh"acha selalu mengucapkan kalimat itu kepada setiap siswa siswi yang dia lihat. Seakan dia tau maksud lala yang menyeret riska akan menuju gudang.

"Kila?"di jalan lala berpas-pasan bertemu dengan vano yang mengernyit melihat lala menyeret riska.

Lala dan riska sudah sampai ditempat dimana kila akan melakukan sesuatu. Di taman belakang dekat dengan gudang yang selalu sepi karna jarang sekali terjamah siswa siswi dan angker menurut rumor nya. Rumput ilalang yang lumayan tinggi karna belum ada pembangunan gedung ditaman belakang hanya ada taman dan gudang serta pohon asem yang lumayan besar.

Acha sampai dengan vano disampingnya. Dengan wajah yang kebingungan vano henda membuka mulutnya bertanya apa yang terjadi tapi terpotong oleh ucapan acha.

"Gak usah tanya dulu, lihat apa yang adek lo lakukan dulu, gue yakin lala sudah muak lihat tingkah lo pada"ucap acha membungkam vano yang akan bertanya. Tak berapa lama aska dkk datang bersama beberapa siswa siswi yang kepo apa yang akan terjadi.

"Kil lo-"ucapan aska terpotong karna lala sudah mengisyaratkan lelaki itu diam dengan tatapan mata tajam nya yang seakan-akan itu menjadi perintah mutlak lala tanpa mau di bantah.

Tangan faiz terulur hendak meraih riska yang berada tidak jauh dari dirinya berdiri. Acha yang melihat sontak menepis tangan faiz menyuruhnya diam.

"Apa si lo cupu!"ucap faiz marah dan menepis tangan acha dari lengannya dan mentap acha tajam. Acha hanya memutar bola matanya malas dia pikir acha akan takut dengan tatapanya? Oh jelas tidak! Jangan lupakan siapa tunangan acha.

"Diem atau gue robek mulut lo sekarang"ucap acha tersenyuman manis. Dengan suara pelan tapi mampu didengar oleh faiz yang berada tepat disebelah acha.

"Bagus la! Lo mau ngurung mba kunti digudang kan, bagus pas, sesuai tempat ada pohon asem juga"celetuk acha dengan keras membuat mereka mengerti niat lala sebenarnya.

Lala menatap acha dan tersenyum menyeringai membuat yang melihat bergidig ngeri kecuali tiga gadis yang dengan santai menyetujui usulan lala.

"Lo bilang gue kunciin lo di gudang kan?"ucap lala dengan nada rendah dengan senyum sinis terpatri di wajah ayunya.

Dengan pelan lala membuka gudang yang terkenal angker, menampilkan ruangan yang gelap dan bau lembab uang menyengat.

Riska langsung menangis histeris ketika tau bahwa lala akan mengunci dirinya.

"Aska tolong aku"ucap riska yang meminta tolong aska dengan menangis sesegukan dan mengeleng kecil pertanda dia tidak mau memasuki gudang tersebut.

Aska yang melihat gadisnya ketakutan melangkah mendekati lala dan gadisnya tapi sayang alana sudah mencegat terlebih dahulu.

"Etss, lihat aja dulu"ucap alana yang sudah mencekal tangan aska kuat bahkan aska tak bisa melepaskan cekalan tanganya.

"Lo pasti familiar sama gudang ini dan bau ini, iya lah lokan biasa kesini. Jadi gak usah takut ya?"ucap lala pelan yang hanya didengar oleh riska tapi tiga gadis itu mampu mendengar bisikan lala karna pendengaram merek sangat tajam dan tersenyum semakin lebar mengarah ke riska seolah-olah mengatakan sampai jumpa riska.

"LO TADI BILANG KAN KALO GUE NGUNCIIN LO DI GUDANG?"jeda lala

"JADI .... GUE BAKAL KABULIN OMONGAN LO"ucapnya dan langsung mendorong riska masuk gudang dan langsung menutupnya.

Riska terjerambah dan menangis histeris sambil memukul-mukul pintu gudang meminta pertolongan.

Semua siswa siwi yang melihat tindakan kila melongo sedangkan acha, ava, alana tersenyum menikmati drama live yang diperankan lala.

"Apa yang lo lakuin kila!!"ucap aska yang sudah terlepas dari cekalan alana.

"Mengabulkan ucapan riska, kenapa?"ucap lala santai membuat aska marah.

"Lo keteraluan!"ucap faiz menatap lala tajam yang hanya di balas anggukan gadis tersebut.

"Bang lo gak ikut-ikutan kaya mereka?"tanya lala menatap vano dengan senyum manis. Vano terdiam karna tidak bisa berbuat apa-apa. Vano sadar selama ini sikapnya terhadap lala salah. Dia terlalu kasar terhadap adiknya vano ingin memperbaiki hubungannya dengan lala tapi perbuatan nya mungkin tak patut untuk dimaafkan. Dia sadar sejahat apa dia kepada lala dulu, tapi untuk saat ini dia tidak mau melakukan apa-apa yang membuat adiknya kesakitan lagi, dan Vano harap lala mau memaafkannya nanti.

Vano hanya mengeleng"udah kekelas bentar lagi bel, semua bubar"ucapnya dan pergi dari sana.

"Haiss kalian bodoh banget, mau aja di ajak drama sama nenek lampir, lihat tadi cha masa dia cubit pahanya biar nangis"ucap terakhir dari ava dan mereka ber 3 pergi dari gudang belakang di ikuti acha dan keenan.

Mereka hening tak mehiraukan teriakan riska dari dalam gudang.

"Oh ya sebagai lelaki harusnya kalian familiar dong dengan bau gudang yang agak errr"ucap acha lalu pergi dari tempat tersebut sambil menepuk pundak aska dan mengedipkan sebelah matanya kearah eza.

Keenan yang melihat langsung menutup wajah kakaknya, gawat jika sang big bos tau bisa dimutilasi eza. Untung acha belum memberi tahu big bos bahwa dia bangkit lagi dari kematian alias pindah jiwa. Dikira acha punya ilmu rawarontek apa bisa bangkit setelah mati.

suka cerita ini?

tunjukan apresiasi kalian dengan cara, vote, komen, dan simpan cerita ini di favorit kalian.

bisa follow akun penulis, dan sosial media penulis

ig : maerysha_saa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!