Sejak hari itu, hubungan kami benar-benar hancur. Bahkan di sekolah aura permusuhan kami semakin berkobar besar.
Si Belut kini semakin gahar melontarkan banyak kata-kata celaan juga makian.
Tentu saja aku tidak tinggal diam.
Dia tidak boleh seenaknya membully-ku terus-terusan dan makin meresahkan keseharianku di sekolah.
Hubunganku dengan Ratni pun tak berjalan baik. Dan itu sesuai harapanku. Setidaknya aku tidak memberi harapan palsu pada gadis lain sedangkan masalahku sendiri masih gantung dengan Alifah.
Keributan demi keributan kian mematahkan kalau kami pernah jadi pasangan suami istri siri, hingga suatu ketika...
"Eh, lo liat video yang lagi viral gak? Emang sih muka-mukanya pada di blur! Tapi,... yakin ga sih kalo pemeran-pemerannya itu temen sekolah kita?"
"Iya! Gue sampe putar ulang berkali-kali!"
"Mirip seseorang gak sih?"
"Hayo, feeling lo siapa?"
"Hm...! Mungkin gak ya? Mereka berdua?"
"Bukannya mereka itu TOM AND JERRY ya?"
"MUSUH BEBUYUTAN khan? Tapi kok judulnya, PERNIKAHAN DINI YANG KACAU???"
"Apa..., beneran mereka udah nikah?"
Gosip merebak seperti bom rakitan yang sengaja digulirkan.
Video pernikahanku dengan Alifah tersebar luas sampai ke pelosok kelas mengetahui semua.
Bahkan video selanjutnya bermunculan. Ada part-partnya yang sengaja disetting seperti adegan sinetron yang bersambung. Bikin penasaran.
Dan endingnya, keributan kedua orangtuaku serta ucapan talak yang kulontarkan kala itu menjadikan video pamungkas yang benar-benar menjedorkan.
Bahkan sampai pihak sekolah memberi kami surat peringatan. Pak Kepsek mengundang kedua orangtua kami masing-masing untuk dimintai keterangannya.
Aku dan Alifah hanya bisa saling pandang di ruang guru. Walau dicecar banyak pertanyaan, tapi kami berdua sepakat bungkam. Hingga akhirnya pak Kepala Sekolah beserta jajaran guru yang ada di ruangan itu mempersilakan kami kembali ke kelas.
Bukannya ke kelas, aku dan Alifah justru melipir duduk di pojok kantin. Mencoba diskusi mencari jalan keluar yang terbaik. Juga mencari solusi bagaimana mengatakannya pada orangtua kami masing-masing.
Disinilah aku dan Alifah mulai mencurigai seseorang sebagai biang keladinya.
"Ini pasti kerjaan Bu Rukiyah, si bigos biang gosip itu! Gue yakin banget! Kayaknya, dia juga yang udah ngomporin nyokap gue sampe sekesal itu sama Mama lo juga, deh!"
Alifah menatapku serius.
Ia mengangguk setuju.
"Pagi hari minggu itu, dia nguping pembicaraan gue sama Mama! Trus,... sok ikut-ikutan peduli sama kita juga. Bilang ke Mama kalo Ibu lo itu pelit, medit karena gak mau rugi nikahin kita yang digerebeg warga secara tiba-tiba!" tutur Alifah sambil mengingat-ngingat kejadian seminggu yang lalu.
"Iya. Inget ga, waktu kita ribut gede dan gue sampe ngucapin talak? Itu anaknya pegang handphone dan rekam kejadian kita! Gue tadinya mau ambil tu handphone, tapi elo keburu ngadat sampe nampar pipi gue! Inget khan?"
"Iya, ya! Gue juga liat itu si Iqbal pegang ponsel!"
"Nah khan? Ibu pulang dari pasar mencak-mencak bangunin gue! Katanya, ada orang yang bilang kalo gue itu di rumah lo di siksa suruh ini itu sampe manggul beras sekarung. Ibu marah banget itu! Mukanya merah,... emosinya meledak! Pasti tuh bigos yang udah nyuci otak Ibu gue!"
"Hhh...! Kenapa sekarang ceritanya jadi makin ngawur gini ya Tot? Apa salah kita ya? Perasaan kita gak berbuat aneh-aneh apalagi mesum! Justru kita ini MUSUH BEBUYUTAN dan selalu ribut setiap waktu! Terus, ketika kita nikah... kenapa ada aja masalah. Sampe orang ikut benci padahal kita udah nyelesain semua dengan pernikahan siri juga! Sekarang,... video kita malah tersebar luas! Hhh..."
"Hhh...! Ga ngerti, Lip! Mungkin Tuhan benci kita kayak gini! Mungkin Tuhan bosan kita selalu musuhan! Ga nguntungin juga buat kita kalo terlalu lama musuhan!"
Entah mengapa, candaanku yang ngasal itu justru membuat Alifah menampakkan senyuman manisnya lagi.
"Tapi nama kita berdua sama keluarga kita sekarang benar-benar hancur, Tot! Ga bisa kita perbaikin lagi. Hancur sehancur-hancurnya! Jujur gue malu, Tot!"
Aku tertegun. Menela'ah semua ucapan Alifah yang semuanya benar.
Hidup kita sekarang sudah benar-benar hancur. Hancur sehancur-hancurnya.
Kita ini, masih remaja. Masih anak sekolah, kelas tiga SMA usia tujuh belasan.
Tapi kenapa masalah yang menjerat rasanya begitu berat. Bahkan andaikan saja keadaan orangtua kami tidak se-stabil kedua orangtuaku dan Alifah, bisa saja kami berdua memutuskan hal-hal yang menakutkan.
Kulirik Alifah. Wajahnya tampak lelah. Ada raut kesedihan serta kekecewaan jelas tergambar disana.
"Alifah! Maaf, ya...! Gara-gara gue, hidup lo jadi ancur minah begini!" gumamku dengan wajah tertunduk.
Kutinggalkan dirinya yang masih duduk terpekur seorang diri.
Aku berjanji dalam hati, aku akan akhiri semuanya. Semuanya. Dan aku akan meminta keluargaku mengirimku pergi jauh dari sini.
Demi Alifah.
Demi masa depan MUSUH BEBUYUTAN ku, Siti Alifah yang juga adalah JANDAKU.
...*❤*BERSAMBUNG❤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Mom La - La
hiks hiks hiks...
2023-02-23
0
Zєє wallupattma
sedih... tp balikan lagi gak yaaa
2022-10-04
2
sasip
yuks dilanjut ajah cerita cintanya.. tapi janji dengan kedewasaan masing² yah.. 😍🥰
2022-09-15
3