MTBM 6 (Masih Malu-Malu)

Puk

"Ish! Pelan-pelan, napa bawa motornya!" umpat Alifah membuatku menyeringai malu.

"Rem macet!" jawabku sekenanya.

Hiks, maaf rem!

Aku memasuki gang yang ke arah rumah Alifah. Hari ini masih harus tinggal disana sampai beberapa hari. Setelah seminggu baru tinggal di rumah Ayah Ibu.

"Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam... Udah pulang sekolah ya kalian!?"

Aku nyaris tertawa. Mamanya Alifah menyambut kami dengan kalimat tanya yang lucu.

Iyalah, Ma! Kami pulang sekolah. Bukan pulang dari sawah, nyangkul dilahan gambut kerja keras banting tulang peras keringat. Hadeuh! Punya Mama Mertua ternyata basa-basinya lucu juga ya!

Aku masuk kamar mengikuti Alifah setelah membuka sepatu dan mencium punggung lengan Mamanya Alifah.

"Eh, ngapain sih lo ikut masuk? Gue khan mau ganti baju dulu, Combro!" bentak Alifah dengan suara ditahan. Khawatir juga jika Mamanya dengar.

"Iya, Misro! Gue cuma numpang rebahan! Ganti baju aja, gue ga bakalan ngintip. Suwer!"

"Halah! Tipu muslihat! Kerjaan lo khan tukang ngintipin anak-anak cewek ganti baju dikelas kalo pas pelajaran olah raga!"

"Idih? Kata siapa? Fitnah lo!!!"

Tentu saja aku tak terima dituduh sebagai tukang ngintip oleh si buntelan kentut.

"Itu khan kerjaan lo sama si kembar Rohman Rohim! Suara-suara cengengesan lo itu gue udah hafal. Sampe khatam gue biarpun tanpa liat muka jelek lo!"

Aku mendelik. Agak kesal. Rupanya dia pernah melihatku sekali memang mengintip. Itu juga tanpa sengaja, karena handuk kecilku tertinggal dalam tas.

"Heh, sori ya, Belut! Gue bukan tipe-tipe pria maniak onderdil cewek. Saat itu gue bukan ngintip. Tapi ketok pintu sengaja karena mau ambil anduk kecil gue di tas! Abdul Rohman sama si Abdul Rohim memang begitu, tapi gue kagak!"

Aku kesal.

Hingga memutuskan untuk keluar dari kamar Alifah dengan wajah masam.

"Elo bukannya tadi mau futsal?" celetuknya sebelum aku menutup pintu.

Hanya lenguhan dan bahu yang kuangkat untuk menjawab pertanyaannya.

Kesal aku, dituduh tukang ngintip.

"Makan dulu, Gatot!" ucap Mamanya Alifah sembari membukakan tutup saji yang ada diatas meja makan. Makanan telah terhidang dan masih mengepulkan uap panas, pertanda baru sekali selesai dimasak.

"Terima kasih, Ma!" jawabku sopan.

Mama dan Papa Alifah memang baik. Jujur aku juga nyaman tinggal bareng mereka.

Yang buatku tak nyaman justru adalah si Alifah sendiri.

Gadis itu keluar kamarnya sembari membawa kaos oblong milikku.

"Nih, ganti dulu seragam kemeja putihnya. Besok masih sekolah!" ujarnya. Terasa sekali rasa perhatian Alifah, khas emak-emak.

Aku kadang bingung juga. Kami dinikahkan secara paksa. Dibuat oleh netizen seolah kami memang memiliki hubungan spesial, padahal tidak. Kami memang sering adu bacot, karena kami musuh bebuyutan sejak awal masuk sekolah.

Tetapi, Aku dan Alifah seolah harus menerima kondisi ini serta mengikuti alur yang sudah selayaknya.

Aku sendiri, secara tidak langsung selalu mengingat nasehat pak Penghulu yang membacakan hak dan kewajiban kami sebagai suami istri.

Bahkan alam bawah sadarku pun sampai berfikir dua kali ketika melihat Alifah pulang sendiri dengan angkot yang jalannya agak ugal-ugalan.

Tanpa sadar, diam-diam aku memperhatikan si buntelan kentut yang hari ini lebih banyak diam ketimbang cari ribut denganku seperti biasanya.

Apalagi tadi dia terlihat lemas sekali di jam istirahat. Sempat cemas, jangan-jangan sakit karena memikirkan pernikahan kami yang digerebeg warga se-RW. Hhh...

"Harum! Masak apa, Ma?" tanya Alifah membuatku menoleh juga kepada Mamanya.

Dengan enteng, aku membuka kemejaku karena terbiasa melakukannya dirumah.

"Gatot!!! Ganti baju di kamar!" teriak Alufah membuatku terperangah dan sadar segera.

"Maaf, maaf!"

Mamanya Alifah hanya tertawa melihat tingkah polahku yang terlihat cuek itu.

Akhirnya aku keluar setelah setengah jam ganti pakaian sembari merutuk dalam hati atas kebodohanku yang lupa tempat.

Baka, baka, baka!!! Makiku dalam hati dengan bahasa Konoha.

"Ganti bajunya ngalahin anak perawan!" sindir Alifah membuat mukaku kembali memerah.

Ish, Belut! Bisa-bisanya lo sengaja malu-maluin gue depan nyokap lo! Awas lo ya!? Tar malem gue bakalan bikin sesuatu!

Ancamku dalam hati.

Lagi-lagi hati kesal dan dongkol.

Tapi, terlupa setelah melihat sepiring nasi yang sudah ia siapkan untukku.

"Makan sama yang mana?" tanya Alifah membuatku bimbang.

Ini anak aslinya baik, tapi kenapa sih seringkali bikin gue kesel dan geregetan!?

"Yang mana aja, boleh!" Aku tak berani pilih-pilih. Selain itu, ayam goreng atau telur ceplok keduanya makanan kesukaanku juga. Jadi, apapun itu...pasti kumakan dengan lahap.

"Habis makan tolong antarkan Alifah ke toko tempat Papa kerja ya? Antar makan siang. Tadi Papa lupa bawa bekal. Bisa ya, Gatot?"

Aku mengangguk. Permintaan sopan Mamanya Alifah mana berani aku tolak.

Ditambah motorku juga masih bisa kupakai, karena wilayah toko tempat kerja Papanya tak terlalu jauh juga.

Hanya beberapa ratus meter lebih jauh sedikit dari sekolah kami.

"Thanks ya, elo ga nolak permintaan tolong nyokap gue!?"

Alifah mengucapkan kalimat yang terasa getek ditelingaku.

"Hah?! Tumben lo bilang makasih sama gue! Biasanya,"

"Biasanya apa? Ish, ngajak gelud mulu ni orang!" timpalnya berubah jutek.

Aku tertawa. Alifah versi buntelan kentut kembali menyebalkan seperti biasa.

Hingga tiba-tiba, suara seseorang memanggil namanya dari arah jalan yang berlawanan.

"Alifaaah!"

Aku menoleh sekilas. Suara cowok soalnya.

"Rudi? Rudi!!! Pa kabar lo?" teriaknya kencang karena aku malah menarik gas menambah kecepatan motorku.

Agak mangkel juga melihat si buntelan akrab dengan cowok lain yang sama sekali tak kukenal.

Siapa sih, tuh cowok? Temen SMP nya? Atau,... siapa ya?

...❤BERSAMBUNG❤...

Terpopuler

Comments

Mom La - La

Mom La - La

cie... mulai cemburu nih...

2023-02-15

0

Mom La - La

Mom La - La

hmm... sesuatu apakah itu????

2023-02-15

0

ᴅɪᴇ

ᴅɪᴇ

acieh acieh cemburu mulai menerobos masuk dihati Gatot tuh

2022-09-12

2

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 MBTM 1 (Tragedi Toilet Umum)
3 MBTM 2 (Usai Ijab Kabul)
4 MBTM 3 (Kehidupan Baru)
5 MBTM 4 (Di Sekolah)
6 MBTM 5 (Gagal Tanding Futsal)
7 MTBM 6 (Masih Malu-Malu)
8 MTBM 7 (Belajar Bersama)
9 MTBM 8 (Mimpi Di Siang Bolong)
10 MTBM 9 (Hati Yang Gamang)
11 MTBM 10 (Sekolah Naik Angkot)
12 MBTM 11 (Gosip Baru)
13 MBTM 12 (Pulang Ke Rumah)
14 MBTM 13 (Perasaan Apa Ini?)
15 MBTM 14 (Ribut Part 1)
16 MBTM 15 (Keributan Part 2)
17 MBTM (Keributan Part 3)
18 MBTM (Keributan Part 4)
19 MBTM 18 (Puncak Keributan)
20 MBTM 19 (Kehebohan Yang Luar Biasa)
21 JANDAKU (1) TUJUH TAHUN KEMUDIAN
22 JANDAKU (2) Pertemuan Yang Tak Disengaja
23 JANDAKU (3) Malam Penuh Ujian
24 JANDAKU (4) Penyesalan Di Masa Lalu
25 JANDAKU (5) Bolehkah Aku meminta Pada Tuhan?
26 JANDAKU (6) Jangan Sampai Aku Khilaf
27 JANDAKU (7) Senang Atau Sedih?
28 JANDAKU (8) Mari Berjuang
29 JANDAKU (9) Chattan Sepanjang Malam, Tetapi Hasil Akhirnya Menyedihkan
30 JANDAKU (10) Kau Selalu Ada Dalam Khayalku
31 JANDAKU (11) Larangan Yang Bikin Darting
32 JANDAKU (12) JODOH GAK SIH?!?
33 JANDAKU (13) Pertemuan Yang Gagal
34 JANDAKU (14) Aku Dan Dia Sudah Jauh Berbeda
35 JANDAKU (15) Aku Mengerti Keadaanmu, Alifah!
36 JANDAKU (16) Tembakan Cinta
37 JANDAKU (17) Gelisah, Galau, Merana (Gegana)
38 JANDAKU (18) Teganya Hatimu Padaku, Sayang
39 JANDAKU (19) Kusiapkan Hati Dan Kantong Ini
40 JANDAKU (20) Perjuangan Di Tempat Baru
41 JANDAKU (21) Kerja Keras Bagai Kuda
42 JANDAKU (22) Terjadi Suatu Musibah
43 JANDAKU (23) Ada Pelajaran Kehidupan
44 JANDAKU (24) Hiks... Kena Mental Gak Tuh
45 JANDAKU (25) Ada Apa Dengan Mereka?
46 JANDAKU (26) Sakit Tapi Tak Berdarah
47 JANDAKU (27) Gegana Part Dua
48 JANDAKU (28) Ternyata Tetanggaku Itu Adalah...
49 JANDAKU (29) Puncak Sedihku
50 JANDAKU (30) Good Bye Alifah
51 JANDAKU (31) Tanding Yang Kurang Seru
52 JANDAKU (32) LAPORAN, SELESAI!
53 JANDAKU (33) Satu Lagi Yang Terbuka
54 JANDAKU (34) Mari Kita Memulainya Lagi, Sayang!
55 JANDAKU (35) Mumet Endas, Mbak!
56 JANDAKU (36) Harapan Dan Impian
57 JANDAKU (37) Pertemuan Yang Menjedorrkan
58 JANDAKU (38) Kebahagiaan Atau Kesedihan
59 JANDAKU (39) Mau Tanding? Ayo Cari Ring!
60 JANDAKU (40) Akhirnya My Belut Buka Suara
61 JANDAKU (41) Pilihan Yang Berbahaya
62 JANDAKU (42) Semoga Selalu Bahagia
63 Bahagia Tapi Menderita
64 JANDAKU (44) Meminta Petunjuk Dari Sang Kholiq
65 JANDAKU (45) Jawaban Tuhan
66 JANDAKU (46) Kejamnya Cinta
67 JANDAKU (47) Aku Pulang
68 JANDAKU (48) Kenalan Cewek Muda
69 JANDAKU (49) Kenalan Cewek Hamil
70 JANDAKU (50) Begitulah! Cinta Dan Benci Itu Beda Tipis
71 JANDAKU (51) Kekhawatiran Ayah Ibu
72 JANDAKU (52) Iyam Dan Kembalinya Kesadarannya
73 JANDAKU (53) KEMBALI PULANG
74 JANDAKU (54) Kisah Baru
75 JANDAKU (55) Pertemuan Dengan Teman Lama
76 JANDAKU (56) Niatan Yang Ditangguhkan
77 JANDAKU (57) Berhasil Membereskan Masalah
78 JANDAKU (58) Jangan Menilai Dari Tampilan Luar!
79 JANDAKU (59) Semoga Urusan Bisnis Lancar, Percintaan Juga Lancar
80 JANDAKU (60) Apa Yang Harus Aku Lakukan?
81 JANDAKU (61) Keributan Antara Aku dan Eliza
82 JANDAKU (62) Keributanku Dengan Siti Alifah
83 JANDAKU (63) Aku Di Antara Kebahagiaan Dan Kesedihan
84 JANDAKU (64) Nah Loh!?! Piye Iki??? Help Me, Please!!!
85 JANDAKU (65) Pergolakan Batin
86 JANDAKU (66) Salah Faham
87 JANDAKU (67) Keputusanku
88 JANDAKU (68) Perlahan Membaik
89 JANDAKU (69) Keberanian Seorang Gatot Subroto
90 JANDAKU (70) Ternyata... Oh Ternyata
91 JANDAKU (71) Masih Menggalau
92 JANDAKU (72) Hubungan Yang Bikin Mengkesal
93 JANDAKU (73) KHAYALAN
94 JANDA (74) Ribut Besar
95 JANDAKU (75) Tatapan Itu...
96 JANDAKU (76) BERTARUNG
97 JANDAKU (77) PUTUS...
98 JANDAKU (78) Kabar Mengejutkan
99 JANDAKU (79) Kembali Berjuang
100 JANDAKU (80) Rasa Yang Menyakitkan
101 JANDAKU (81) Aku Yang Dulu Dan Aku Yang Sekarang
102 JANDAKU (82) Waktu Dan Waktu
103 JANDAKU (83) Keanehan Arif
104 JANDAKU (84) Penerawangan?
105 JANDAKU (85) Agak Mistis Jadinya
106 JANDAKU (86) Agak Mistis Jadinya Part 2
107 JANDAKU (87) Terhorror...
108 JANDAKU (88) HORROR BERAKHIR
109 JANDAKU (88) PART INAYAH
110 JANDAKU (90) WAKTU YANG BERLALU
111 JANDAKU (91) Hati Yang Berbunga
112 JANDAKU (92) DARI BAHAGIA JADI AMARAH TINGKAT DEWA
113 JANDAKU (93) AKHIRNYA...
114 JANDAKU (94) Menuju Bahagia
115 JANDAKU (95) Sah? Saaah!!!
116 JANDAKU (96) Membajak Sawah
117 JANDAKU ISTRIKU (1) SALAH FAHAM
118 JANDAKU ISTRIKU (2) SALAH FAHAM PART 2
119 JANDAKU ISTRIKU (3) Apakah Ini Kabar Bahagia?
120 JANDAKU ISTRIKU (4) Akhirnya...
121 JANDAKU ISTRIKU (5) Lika-Liku Anak Ganteng
122 JANDAKU ISTRIKU (6) Kejadian Lucu
123 JANDAKU ISTRIKU (7) ADA YANG BARU
124 JANDAKU ISTRIKU (8) Kejadian Yang Tak Di Prediksi
125 JANDAKU ISTRIKU (9) PERANG DUNIA KETIGA
126 JANDAKU ISTRIKU (10) (SEMOGA) AKHIR YANG BAHAGIA
Episodes

Updated 126 Episodes

1
PROLOG
2
MBTM 1 (Tragedi Toilet Umum)
3
MBTM 2 (Usai Ijab Kabul)
4
MBTM 3 (Kehidupan Baru)
5
MBTM 4 (Di Sekolah)
6
MBTM 5 (Gagal Tanding Futsal)
7
MTBM 6 (Masih Malu-Malu)
8
MTBM 7 (Belajar Bersama)
9
MTBM 8 (Mimpi Di Siang Bolong)
10
MTBM 9 (Hati Yang Gamang)
11
MTBM 10 (Sekolah Naik Angkot)
12
MBTM 11 (Gosip Baru)
13
MBTM 12 (Pulang Ke Rumah)
14
MBTM 13 (Perasaan Apa Ini?)
15
MBTM 14 (Ribut Part 1)
16
MBTM 15 (Keributan Part 2)
17
MBTM (Keributan Part 3)
18
MBTM (Keributan Part 4)
19
MBTM 18 (Puncak Keributan)
20
MBTM 19 (Kehebohan Yang Luar Biasa)
21
JANDAKU (1) TUJUH TAHUN KEMUDIAN
22
JANDAKU (2) Pertemuan Yang Tak Disengaja
23
JANDAKU (3) Malam Penuh Ujian
24
JANDAKU (4) Penyesalan Di Masa Lalu
25
JANDAKU (5) Bolehkah Aku meminta Pada Tuhan?
26
JANDAKU (6) Jangan Sampai Aku Khilaf
27
JANDAKU (7) Senang Atau Sedih?
28
JANDAKU (8) Mari Berjuang
29
JANDAKU (9) Chattan Sepanjang Malam, Tetapi Hasil Akhirnya Menyedihkan
30
JANDAKU (10) Kau Selalu Ada Dalam Khayalku
31
JANDAKU (11) Larangan Yang Bikin Darting
32
JANDAKU (12) JODOH GAK SIH?!?
33
JANDAKU (13) Pertemuan Yang Gagal
34
JANDAKU (14) Aku Dan Dia Sudah Jauh Berbeda
35
JANDAKU (15) Aku Mengerti Keadaanmu, Alifah!
36
JANDAKU (16) Tembakan Cinta
37
JANDAKU (17) Gelisah, Galau, Merana (Gegana)
38
JANDAKU (18) Teganya Hatimu Padaku, Sayang
39
JANDAKU (19) Kusiapkan Hati Dan Kantong Ini
40
JANDAKU (20) Perjuangan Di Tempat Baru
41
JANDAKU (21) Kerja Keras Bagai Kuda
42
JANDAKU (22) Terjadi Suatu Musibah
43
JANDAKU (23) Ada Pelajaran Kehidupan
44
JANDAKU (24) Hiks... Kena Mental Gak Tuh
45
JANDAKU (25) Ada Apa Dengan Mereka?
46
JANDAKU (26) Sakit Tapi Tak Berdarah
47
JANDAKU (27) Gegana Part Dua
48
JANDAKU (28) Ternyata Tetanggaku Itu Adalah...
49
JANDAKU (29) Puncak Sedihku
50
JANDAKU (30) Good Bye Alifah
51
JANDAKU (31) Tanding Yang Kurang Seru
52
JANDAKU (32) LAPORAN, SELESAI!
53
JANDAKU (33) Satu Lagi Yang Terbuka
54
JANDAKU (34) Mari Kita Memulainya Lagi, Sayang!
55
JANDAKU (35) Mumet Endas, Mbak!
56
JANDAKU (36) Harapan Dan Impian
57
JANDAKU (37) Pertemuan Yang Menjedorrkan
58
JANDAKU (38) Kebahagiaan Atau Kesedihan
59
JANDAKU (39) Mau Tanding? Ayo Cari Ring!
60
JANDAKU (40) Akhirnya My Belut Buka Suara
61
JANDAKU (41) Pilihan Yang Berbahaya
62
JANDAKU (42) Semoga Selalu Bahagia
63
Bahagia Tapi Menderita
64
JANDAKU (44) Meminta Petunjuk Dari Sang Kholiq
65
JANDAKU (45) Jawaban Tuhan
66
JANDAKU (46) Kejamnya Cinta
67
JANDAKU (47) Aku Pulang
68
JANDAKU (48) Kenalan Cewek Muda
69
JANDAKU (49) Kenalan Cewek Hamil
70
JANDAKU (50) Begitulah! Cinta Dan Benci Itu Beda Tipis
71
JANDAKU (51) Kekhawatiran Ayah Ibu
72
JANDAKU (52) Iyam Dan Kembalinya Kesadarannya
73
JANDAKU (53) KEMBALI PULANG
74
JANDAKU (54) Kisah Baru
75
JANDAKU (55) Pertemuan Dengan Teman Lama
76
JANDAKU (56) Niatan Yang Ditangguhkan
77
JANDAKU (57) Berhasil Membereskan Masalah
78
JANDAKU (58) Jangan Menilai Dari Tampilan Luar!
79
JANDAKU (59) Semoga Urusan Bisnis Lancar, Percintaan Juga Lancar
80
JANDAKU (60) Apa Yang Harus Aku Lakukan?
81
JANDAKU (61) Keributan Antara Aku dan Eliza
82
JANDAKU (62) Keributanku Dengan Siti Alifah
83
JANDAKU (63) Aku Di Antara Kebahagiaan Dan Kesedihan
84
JANDAKU (64) Nah Loh!?! Piye Iki??? Help Me, Please!!!
85
JANDAKU (65) Pergolakan Batin
86
JANDAKU (66) Salah Faham
87
JANDAKU (67) Keputusanku
88
JANDAKU (68) Perlahan Membaik
89
JANDAKU (69) Keberanian Seorang Gatot Subroto
90
JANDAKU (70) Ternyata... Oh Ternyata
91
JANDAKU (71) Masih Menggalau
92
JANDAKU (72) Hubungan Yang Bikin Mengkesal
93
JANDAKU (73) KHAYALAN
94
JANDA (74) Ribut Besar
95
JANDAKU (75) Tatapan Itu...
96
JANDAKU (76) BERTARUNG
97
JANDAKU (77) PUTUS...
98
JANDAKU (78) Kabar Mengejutkan
99
JANDAKU (79) Kembali Berjuang
100
JANDAKU (80) Rasa Yang Menyakitkan
101
JANDAKU (81) Aku Yang Dulu Dan Aku Yang Sekarang
102
JANDAKU (82) Waktu Dan Waktu
103
JANDAKU (83) Keanehan Arif
104
JANDAKU (84) Penerawangan?
105
JANDAKU (85) Agak Mistis Jadinya
106
JANDAKU (86) Agak Mistis Jadinya Part 2
107
JANDAKU (87) Terhorror...
108
JANDAKU (88) HORROR BERAKHIR
109
JANDAKU (88) PART INAYAH
110
JANDAKU (90) WAKTU YANG BERLALU
111
JANDAKU (91) Hati Yang Berbunga
112
JANDAKU (92) DARI BAHAGIA JADI AMARAH TINGKAT DEWA
113
JANDAKU (93) AKHIRNYA...
114
JANDAKU (94) Menuju Bahagia
115
JANDAKU (95) Sah? Saaah!!!
116
JANDAKU (96) Membajak Sawah
117
JANDAKU ISTRIKU (1) SALAH FAHAM
118
JANDAKU ISTRIKU (2) SALAH FAHAM PART 2
119
JANDAKU ISTRIKU (3) Apakah Ini Kabar Bahagia?
120
JANDAKU ISTRIKU (4) Akhirnya...
121
JANDAKU ISTRIKU (5) Lika-Liku Anak Ganteng
122
JANDAKU ISTRIKU (6) Kejadian Lucu
123
JANDAKU ISTRIKU (7) ADA YANG BARU
124
JANDAKU ISTRIKU (8) Kejadian Yang Tak Di Prediksi
125
JANDAKU ISTRIKU (9) PERANG DUNIA KETIGA
126
JANDAKU ISTRIKU (10) (SEMOGA) AKHIR YANG BAHAGIA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!