MBTM 15 (Keributan Part 2)

Selama jantung ini berdetak

Ku akan selalu menjagamu

Hingga akhir waktu

Selama nafas ini berhembus

Tak akan ada cinta yang lain

Hingga tua bersama

O ooo

Suaraku memang pas-pasan. Tapi cengkok lagu Rizky Febian dan juga feelnya dapet banget diiringi petikan gitar Kevin yang hari itu ke sekolah membawa alat musik untuk mengiringi lagu untuk mata pelajaran PPKN setelah jam istirahat.

Saking memukaunya, sudah seperti pengamen jalanan yang sedang ditonton banyak orang.

Teman-temanku mengerumuniku nonton pertunjukan sambil ngemil jajanan.

Yassalam! Ternyata begini ya, jadi artis di kafe-kafe! Nyanyi sambil liatin orang pada makan! Hiks, hadeeuh!

Membagongkan walaupun ada sisi kepuasan tersendiri. Terlebih ketika aplouse tepuk tangan menggema membangkitkan semangat bernyanyi yang kian menggelora.

"Lagi, lagi, lagi!"

Ratni bertepuk tangan dengan wajah ceria. Sementara Alifah juga terlihat fokus menatapku yang jadi dag dig dug dipandangi olehnya.

Aih? Kenapa juga dag dig dug? Ga jelas banget nih jantung! Jangan-jangan efek tatapan Ratni jadi berpendar juga ketika aku melirik Alifah!

"Suara Gatot bagus! Lagi, Tot! Request boleh ga?"

Ratni menghampiriku.

Sontak suara sorak sorai bergema bercampur lirik kata-kata, "Cie cieee! Gatot dapet perhatian, nih! Semangat, Tot!"

"Hahaha...! Jangan, Rat! Gatot kalo seneng suka nyemilin meja kelas! Jangan bikin Gatot kesenengan, Ratni!"

"Ga papa! Aku suka koq kalo Gatotnya seneng!" timpal Ratni.

"Jiaaa hahaha! Cie cieee...!"

"Prikitiw!!!"

"Aw aw aw... Auuuuuwww!!! Hahaha...!"

"Tot, tembak Tot! Lelet lo kayak keong racun!"

"Ayo, Tot! Ratni udah jelas banget nih!"

Aku, terang saja malu. Memerah wajahku seperti kepiting rebus, jadi bulan-bulanan satu kelas.

Anjrot bener! Mana si Bulet pura-pura ga peduli sama gue! Hadeuh! Masa' gue grogi sampe harus nembak si Ratni karena terpaksa!? Tapi..., kalo gue gak tembak ni cewek, kesannya gue koq tengil banget ya?! Sok ganteng, sok kecakepan, padahal item mutlak kalo kata si Alifah mah!

"Ratni,... mmmh, mau gak jadi partner ku nanti di acara prom night sekolah kelulusan kita?"

"Hahaha..."

"Jiaaakakakak...parah, nembaknya lemah. Ga berani langsung jederr!"

Merah mukaku. Tamat sudah riwayatku, dan Alifah benar-benar seperti tak pedulikan aku. Ia hanya menelungkupkan wajahnya ke papan meja. Pura-pura tidur padahal aku tahu idi hatinya yang jengkel.

Ratni tersenyum manis padaku. Anggukan pastinya membuat suasana kelas di jam istirahat semakin heboh.

Beruntung bu Milah guru Akutansi kami datang memasuki kelas. Sehingga keriuhan yang membuat jantungku deg-deg plas akhirnya kembali normal dan stabil.

Aku masih ingin tahu respon Alifah melihatku yang menembak Ratni secara frontal karena dorongan teman-teman yang begitu kuatnya.

Jujur aku malu hati.

Apakah ini adalah kelakuan yang baik?

Aku bahkan melakukannya dengan sadar dan dihadapan Alifah yang statusnya adalah istriku.

Apa aku ini orang yang begitu sadis?

Alifah tak pernah menolehku lagi. Bahkan sampai mata pelajaran hari ini usai, dia terlihat dingin membeku.

Semakin hatiku merasa tak enak dan rasa bersalah kian menyeruak.

Lifah, Buntelan Kentut! Kenapa kau diam saja? Kenapa tak bereaksi sama sekali? Apa kamu sedang membiarkanku bertingkah kejauhan karena memang tidak peduli sama sekali? Atau... atau, ah!

Kugaruk kepalaku yang tak gatal.

Jam pelajaran sekolah hari ini selesai. Kulihat dia pergi keluar kelas paling pertama. Padahal tadi kami berangkat sekolah berbarengan dengan boncengan motor bututku karena paksaan Ibu.

Walaupun kau minta diturunkan di jalan yang masih cukup jauh supaya kebersamaan kita tidak dilihat teman-teman, aku mengiyakan.

Bisakah kami pulang bersama lagi? Satu motor berboncengan dan kau duduk manis dibelakangku?

Aku tak mau kalah dengannya.

Bergegas merapikan alat-alat tulisku serta buku pelajaran ke dalam ransel.

Baru beberapa langkah dan nyaris melewati pintu kelas, Ratni memanggilku.

"Gatot!"

Aku menghela nafas dan menoleh dengan wajah fake penuh senyum.

"Iya Ratni?"

"Ada yang mau aku omongin sama kamu. Bisa gak kita ngobrol dulu?"

Ah! Ketika ada perempuan cantik yang mengajakku untuk bertemu, haruskah aku menolak? Bukankah ini kesempatanku untuk lebih dekat dengan primadona kelas yang sering sekali namanya dielu-elukan kaum Adam di sekolah ini. Tapi hatiku justru gamang!

"Ratni mau traktir kita-kita kapan nih?" goda Firman membuatku menoleh padanya.

"Traktir apa? Kenapa minta traktir sama Ratni?" kataku spontanitas. Aku memang kurang suka pada anak itu. Entah mengapa, sejak dua tahun lalu kami sekelompok tugas sekolah aku kurang sreg berteman dengan Firman.

"Jadi elo yang mau traktir nih? Yeeeaay!!! Temen-temen, Gatot traktir kita semua makan mie ayam Acong di kantin sekarang! Ayooo, kita semua ke kantin sebelum pulang!" teriak Firman membuatku cengo' melongo.

Semua orang dikelas bersorak girang.

Tentu saja! Lha wong di traktir! Siapa yang gak girang!? Hadeuh si Firman biang masalah!

"Gatot! Ga apa, biar pakai uang Ratni saja!"

Tentu aku merasa tak enak hati, membiarkan Ratni terkurang kantongnya demi mentraktir teman sekelas atas ucapan Firman tadi.

"Ga usah, Rat! Aku aja yang bayar, biarpun ngutang dulu sama bang Acong! Hehehe...! Maklum, cowok kere' aku nih! Hehehe...!"

"Kamu cowok hebat! Berani berkata jujur. Dan asli, semakin membuat aku jadi...naksir kamu!"

Alamak!!!

Aku hanya bisa menunduk. Perasaanku campur aduk. Tetapi rasa bersalah ini justru semakin menumpuk.

Belut! Maaf! Maafkan aku, maafkan kesalahan fatalku!

Kaki ini berat sekali melangkah ke kantin walaupun disebelahku ada Ratni cantik yang bohay.

Teman-teman telah memenuhi kursi lapak mie ayam Acong. Bahkan separuh dari mereka sedang makan dengan lahap sembari melempar senyum padaku dan Ratni.

"Tepuk tangan buat pasangan baru kita, Gatot Subroto dan Ratni Maharani!"

Semua bertepuk tangan termasuk Guntur dan Raden Topan, teman rumah yang beda kelas denganku.

Bahkan Guntur sampai menggelengkan kepalanya dan berdecak. Entah apa maksudnya. Memuji keberanian tingkahku atau justru kecewa melihat gayaku ini.

"Gatot! Ini mie ayamnya!"

Perhatian Ratni membuat wajahku semakin merah karena malu.

"Tot, lo punya ilmu pelet dari mana?" bisik Raden ditelinga kiri.

Spontan kujotos pangkal lengannya sambil berseloroh, "Berguru sama Gus Samsudin!"

Hadeuh, Den! Gue juga lagi bingung ini! Gimana gue mesti bersikap! Di satu sisi ada Alifah yang walaupun diam seribu bahasa, tapi pasti hatinya kecewam Di sisi lain Ratni, ternyata benar-benar membuatku tak bisa menolaknya secara nyata. Rasanya terlalu kejam jika kuabaikan dia dihadapan teman-teman. Secara Ratni terkenal sebagai ratu kecantikan di kelas kami.

...❤BERSAMBUNG❤...

Terpopuler

Comments

я𝓮𝒾𝓷A↠ͣ ⷦ ͣ𝓭𝓲𝓪𝓷✿

я𝓮𝒾𝓷A↠ͣ ⷦ ͣ𝓭𝓲𝓪𝓷✿

dasar pria labil , bkin ras tertinggi dunia a.k.a emak-emak emosi jiwa dan raga

2022-10-23

2

я𝓮𝒾𝓷A↠ͣ ⷦ ͣ𝓭𝓲𝓪𝓷✿

я𝓮𝒾𝓷A↠ͣ ⷦ ͣ𝓭𝓲𝓪𝓷✿

wewkekek, bs bs bs diatur🤣🤣🤣, tp dlm mmpi yee

2022-10-23

2

ᴅɪᴇ

ᴅɪᴇ

aku jg ga suka ma orang yang apa2 minta PJ😳 kyk di GC kl dpt apa harus PJ. ga GT juga keles. 😳 ishh aku ikutan pedih ih ngrasain perasaan Alifah walopun status mereka sah tapi ga boleh GT lah tot

2022-09-12

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 MBTM 1 (Tragedi Toilet Umum)
3 MBTM 2 (Usai Ijab Kabul)
4 MBTM 3 (Kehidupan Baru)
5 MBTM 4 (Di Sekolah)
6 MBTM 5 (Gagal Tanding Futsal)
7 MTBM 6 (Masih Malu-Malu)
8 MTBM 7 (Belajar Bersama)
9 MTBM 8 (Mimpi Di Siang Bolong)
10 MTBM 9 (Hati Yang Gamang)
11 MTBM 10 (Sekolah Naik Angkot)
12 MBTM 11 (Gosip Baru)
13 MBTM 12 (Pulang Ke Rumah)
14 MBTM 13 (Perasaan Apa Ini?)
15 MBTM 14 (Ribut Part 1)
16 MBTM 15 (Keributan Part 2)
17 MBTM (Keributan Part 3)
18 MBTM (Keributan Part 4)
19 MBTM 18 (Puncak Keributan)
20 MBTM 19 (Kehebohan Yang Luar Biasa)
21 JANDAKU (1) TUJUH TAHUN KEMUDIAN
22 JANDAKU (2) Pertemuan Yang Tak Disengaja
23 JANDAKU (3) Malam Penuh Ujian
24 JANDAKU (4) Penyesalan Di Masa Lalu
25 JANDAKU (5) Bolehkah Aku meminta Pada Tuhan?
26 JANDAKU (6) Jangan Sampai Aku Khilaf
27 JANDAKU (7) Senang Atau Sedih?
28 JANDAKU (8) Mari Berjuang
29 JANDAKU (9) Chattan Sepanjang Malam, Tetapi Hasil Akhirnya Menyedihkan
30 JANDAKU (10) Kau Selalu Ada Dalam Khayalku
31 JANDAKU (11) Larangan Yang Bikin Darting
32 JANDAKU (12) JODOH GAK SIH?!?
33 JANDAKU (13) Pertemuan Yang Gagal
34 JANDAKU (14) Aku Dan Dia Sudah Jauh Berbeda
35 JANDAKU (15) Aku Mengerti Keadaanmu, Alifah!
36 JANDAKU (16) Tembakan Cinta
37 JANDAKU (17) Gelisah, Galau, Merana (Gegana)
38 JANDAKU (18) Teganya Hatimu Padaku, Sayang
39 JANDAKU (19) Kusiapkan Hati Dan Kantong Ini
40 JANDAKU (20) Perjuangan Di Tempat Baru
41 JANDAKU (21) Kerja Keras Bagai Kuda
42 JANDAKU (22) Terjadi Suatu Musibah
43 JANDAKU (23) Ada Pelajaran Kehidupan
44 JANDAKU (24) Hiks... Kena Mental Gak Tuh
45 JANDAKU (25) Ada Apa Dengan Mereka?
46 JANDAKU (26) Sakit Tapi Tak Berdarah
47 JANDAKU (27) Gegana Part Dua
48 JANDAKU (28) Ternyata Tetanggaku Itu Adalah...
49 JANDAKU (29) Puncak Sedihku
50 JANDAKU (30) Good Bye Alifah
51 JANDAKU (31) Tanding Yang Kurang Seru
52 JANDAKU (32) LAPORAN, SELESAI!
53 JANDAKU (33) Satu Lagi Yang Terbuka
54 JANDAKU (34) Mari Kita Memulainya Lagi, Sayang!
55 JANDAKU (35) Mumet Endas, Mbak!
56 JANDAKU (36) Harapan Dan Impian
57 JANDAKU (37) Pertemuan Yang Menjedorrkan
58 JANDAKU (38) Kebahagiaan Atau Kesedihan
59 JANDAKU (39) Mau Tanding? Ayo Cari Ring!
60 JANDAKU (40) Akhirnya My Belut Buka Suara
61 JANDAKU (41) Pilihan Yang Berbahaya
62 JANDAKU (42) Semoga Selalu Bahagia
63 Bahagia Tapi Menderita
64 JANDAKU (44) Meminta Petunjuk Dari Sang Kholiq
65 JANDAKU (45) Jawaban Tuhan
66 JANDAKU (46) Kejamnya Cinta
67 JANDAKU (47) Aku Pulang
68 JANDAKU (48) Kenalan Cewek Muda
69 JANDAKU (49) Kenalan Cewek Hamil
70 JANDAKU (50) Begitulah! Cinta Dan Benci Itu Beda Tipis
71 JANDAKU (51) Kekhawatiran Ayah Ibu
72 JANDAKU (52) Iyam Dan Kembalinya Kesadarannya
73 JANDAKU (53) KEMBALI PULANG
74 JANDAKU (54) Kisah Baru
75 JANDAKU (55) Pertemuan Dengan Teman Lama
76 JANDAKU (56) Niatan Yang Ditangguhkan
77 JANDAKU (57) Berhasil Membereskan Masalah
78 JANDAKU (58) Jangan Menilai Dari Tampilan Luar!
79 JANDAKU (59) Semoga Urusan Bisnis Lancar, Percintaan Juga Lancar
80 JANDAKU (60) Apa Yang Harus Aku Lakukan?
81 JANDAKU (61) Keributan Antara Aku dan Eliza
82 JANDAKU (62) Keributanku Dengan Siti Alifah
83 JANDAKU (63) Aku Di Antara Kebahagiaan Dan Kesedihan
84 JANDAKU (64) Nah Loh!?! Piye Iki??? Help Me, Please!!!
85 JANDAKU (65) Pergolakan Batin
86 JANDAKU (66) Salah Faham
87 JANDAKU (67) Keputusanku
88 JANDAKU (68) Perlahan Membaik
89 JANDAKU (69) Keberanian Seorang Gatot Subroto
90 JANDAKU (70) Ternyata... Oh Ternyata
91 JANDAKU (71) Masih Menggalau
92 JANDAKU (72) Hubungan Yang Bikin Mengkesal
93 JANDAKU (73) KHAYALAN
94 JANDA (74) Ribut Besar
95 JANDAKU (75) Tatapan Itu...
96 JANDAKU (76) BERTARUNG
97 JANDAKU (77) PUTUS...
98 JANDAKU (78) Kabar Mengejutkan
99 JANDAKU (79) Kembali Berjuang
100 JANDAKU (80) Rasa Yang Menyakitkan
101 JANDAKU (81) Aku Yang Dulu Dan Aku Yang Sekarang
102 JANDAKU (82) Waktu Dan Waktu
103 JANDAKU (83) Keanehan Arif
104 JANDAKU (84) Penerawangan?
105 JANDAKU (85) Agak Mistis Jadinya
106 JANDAKU (86) Agak Mistis Jadinya Part 2
107 JANDAKU (87) Terhorror...
108 JANDAKU (88) HORROR BERAKHIR
109 JANDAKU (88) PART INAYAH
110 JANDAKU (90) WAKTU YANG BERLALU
111 JANDAKU (91) Hati Yang Berbunga
112 JANDAKU (92) DARI BAHAGIA JADI AMARAH TINGKAT DEWA
113 JANDAKU (93) AKHIRNYA...
114 JANDAKU (94) Menuju Bahagia
115 JANDAKU (95) Sah? Saaah!!!
116 JANDAKU (96) Membajak Sawah
117 JANDAKU ISTRIKU (1) SALAH FAHAM
118 JANDAKU ISTRIKU (2) SALAH FAHAM PART 2
119 JANDAKU ISTRIKU (3) Apakah Ini Kabar Bahagia?
120 JANDAKU ISTRIKU (4) Akhirnya...
121 JANDAKU ISTRIKU (5) Lika-Liku Anak Ganteng
122 JANDAKU ISTRIKU (6) Kejadian Lucu
123 JANDAKU ISTRIKU (7) ADA YANG BARU
124 JANDAKU ISTRIKU (8) Kejadian Yang Tak Di Prediksi
125 JANDAKU ISTRIKU (9) PERANG DUNIA KETIGA
126 JANDAKU ISTRIKU (10) (SEMOGA) AKHIR YANG BAHAGIA
Episodes

Updated 126 Episodes

1
PROLOG
2
MBTM 1 (Tragedi Toilet Umum)
3
MBTM 2 (Usai Ijab Kabul)
4
MBTM 3 (Kehidupan Baru)
5
MBTM 4 (Di Sekolah)
6
MBTM 5 (Gagal Tanding Futsal)
7
MTBM 6 (Masih Malu-Malu)
8
MTBM 7 (Belajar Bersama)
9
MTBM 8 (Mimpi Di Siang Bolong)
10
MTBM 9 (Hati Yang Gamang)
11
MTBM 10 (Sekolah Naik Angkot)
12
MBTM 11 (Gosip Baru)
13
MBTM 12 (Pulang Ke Rumah)
14
MBTM 13 (Perasaan Apa Ini?)
15
MBTM 14 (Ribut Part 1)
16
MBTM 15 (Keributan Part 2)
17
MBTM (Keributan Part 3)
18
MBTM (Keributan Part 4)
19
MBTM 18 (Puncak Keributan)
20
MBTM 19 (Kehebohan Yang Luar Biasa)
21
JANDAKU (1) TUJUH TAHUN KEMUDIAN
22
JANDAKU (2) Pertemuan Yang Tak Disengaja
23
JANDAKU (3) Malam Penuh Ujian
24
JANDAKU (4) Penyesalan Di Masa Lalu
25
JANDAKU (5) Bolehkah Aku meminta Pada Tuhan?
26
JANDAKU (6) Jangan Sampai Aku Khilaf
27
JANDAKU (7) Senang Atau Sedih?
28
JANDAKU (8) Mari Berjuang
29
JANDAKU (9) Chattan Sepanjang Malam, Tetapi Hasil Akhirnya Menyedihkan
30
JANDAKU (10) Kau Selalu Ada Dalam Khayalku
31
JANDAKU (11) Larangan Yang Bikin Darting
32
JANDAKU (12) JODOH GAK SIH?!?
33
JANDAKU (13) Pertemuan Yang Gagal
34
JANDAKU (14) Aku Dan Dia Sudah Jauh Berbeda
35
JANDAKU (15) Aku Mengerti Keadaanmu, Alifah!
36
JANDAKU (16) Tembakan Cinta
37
JANDAKU (17) Gelisah, Galau, Merana (Gegana)
38
JANDAKU (18) Teganya Hatimu Padaku, Sayang
39
JANDAKU (19) Kusiapkan Hati Dan Kantong Ini
40
JANDAKU (20) Perjuangan Di Tempat Baru
41
JANDAKU (21) Kerja Keras Bagai Kuda
42
JANDAKU (22) Terjadi Suatu Musibah
43
JANDAKU (23) Ada Pelajaran Kehidupan
44
JANDAKU (24) Hiks... Kena Mental Gak Tuh
45
JANDAKU (25) Ada Apa Dengan Mereka?
46
JANDAKU (26) Sakit Tapi Tak Berdarah
47
JANDAKU (27) Gegana Part Dua
48
JANDAKU (28) Ternyata Tetanggaku Itu Adalah...
49
JANDAKU (29) Puncak Sedihku
50
JANDAKU (30) Good Bye Alifah
51
JANDAKU (31) Tanding Yang Kurang Seru
52
JANDAKU (32) LAPORAN, SELESAI!
53
JANDAKU (33) Satu Lagi Yang Terbuka
54
JANDAKU (34) Mari Kita Memulainya Lagi, Sayang!
55
JANDAKU (35) Mumet Endas, Mbak!
56
JANDAKU (36) Harapan Dan Impian
57
JANDAKU (37) Pertemuan Yang Menjedorrkan
58
JANDAKU (38) Kebahagiaan Atau Kesedihan
59
JANDAKU (39) Mau Tanding? Ayo Cari Ring!
60
JANDAKU (40) Akhirnya My Belut Buka Suara
61
JANDAKU (41) Pilihan Yang Berbahaya
62
JANDAKU (42) Semoga Selalu Bahagia
63
Bahagia Tapi Menderita
64
JANDAKU (44) Meminta Petunjuk Dari Sang Kholiq
65
JANDAKU (45) Jawaban Tuhan
66
JANDAKU (46) Kejamnya Cinta
67
JANDAKU (47) Aku Pulang
68
JANDAKU (48) Kenalan Cewek Muda
69
JANDAKU (49) Kenalan Cewek Hamil
70
JANDAKU (50) Begitulah! Cinta Dan Benci Itu Beda Tipis
71
JANDAKU (51) Kekhawatiran Ayah Ibu
72
JANDAKU (52) Iyam Dan Kembalinya Kesadarannya
73
JANDAKU (53) KEMBALI PULANG
74
JANDAKU (54) Kisah Baru
75
JANDAKU (55) Pertemuan Dengan Teman Lama
76
JANDAKU (56) Niatan Yang Ditangguhkan
77
JANDAKU (57) Berhasil Membereskan Masalah
78
JANDAKU (58) Jangan Menilai Dari Tampilan Luar!
79
JANDAKU (59) Semoga Urusan Bisnis Lancar, Percintaan Juga Lancar
80
JANDAKU (60) Apa Yang Harus Aku Lakukan?
81
JANDAKU (61) Keributan Antara Aku dan Eliza
82
JANDAKU (62) Keributanku Dengan Siti Alifah
83
JANDAKU (63) Aku Di Antara Kebahagiaan Dan Kesedihan
84
JANDAKU (64) Nah Loh!?! Piye Iki??? Help Me, Please!!!
85
JANDAKU (65) Pergolakan Batin
86
JANDAKU (66) Salah Faham
87
JANDAKU (67) Keputusanku
88
JANDAKU (68) Perlahan Membaik
89
JANDAKU (69) Keberanian Seorang Gatot Subroto
90
JANDAKU (70) Ternyata... Oh Ternyata
91
JANDAKU (71) Masih Menggalau
92
JANDAKU (72) Hubungan Yang Bikin Mengkesal
93
JANDAKU (73) KHAYALAN
94
JANDA (74) Ribut Besar
95
JANDAKU (75) Tatapan Itu...
96
JANDAKU (76) BERTARUNG
97
JANDAKU (77) PUTUS...
98
JANDAKU (78) Kabar Mengejutkan
99
JANDAKU (79) Kembali Berjuang
100
JANDAKU (80) Rasa Yang Menyakitkan
101
JANDAKU (81) Aku Yang Dulu Dan Aku Yang Sekarang
102
JANDAKU (82) Waktu Dan Waktu
103
JANDAKU (83) Keanehan Arif
104
JANDAKU (84) Penerawangan?
105
JANDAKU (85) Agak Mistis Jadinya
106
JANDAKU (86) Agak Mistis Jadinya Part 2
107
JANDAKU (87) Terhorror...
108
JANDAKU (88) HORROR BERAKHIR
109
JANDAKU (88) PART INAYAH
110
JANDAKU (90) WAKTU YANG BERLALU
111
JANDAKU (91) Hati Yang Berbunga
112
JANDAKU (92) DARI BAHAGIA JADI AMARAH TINGKAT DEWA
113
JANDAKU (93) AKHIRNYA...
114
JANDAKU (94) Menuju Bahagia
115
JANDAKU (95) Sah? Saaah!!!
116
JANDAKU (96) Membajak Sawah
117
JANDAKU ISTRIKU (1) SALAH FAHAM
118
JANDAKU ISTRIKU (2) SALAH FAHAM PART 2
119
JANDAKU ISTRIKU (3) Apakah Ini Kabar Bahagia?
120
JANDAKU ISTRIKU (4) Akhirnya...
121
JANDAKU ISTRIKU (5) Lika-Liku Anak Ganteng
122
JANDAKU ISTRIKU (6) Kejadian Lucu
123
JANDAKU ISTRIKU (7) ADA YANG BARU
124
JANDAKU ISTRIKU (8) Kejadian Yang Tak Di Prediksi
125
JANDAKU ISTRIKU (9) PERANG DUNIA KETIGA
126
JANDAKU ISTRIKU (10) (SEMOGA) AKHIR YANG BAHAGIA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!