MBTM 13 (Perasaan Apa Ini?)

"Gatot? Ish, Ibu kira kelakuanmu sudah lebih baik. Ternyata,"

Aku nyaris terguyur segelas es cocopandan buatan Bi Minah. Kakiku yang panjang ditaruh satu di atas meja, satu lagi ditekuk. Tangan kiri memegang hape dan jempol tangan menscroll layarnya. Sementara tangan kanan memegangi gelas kaca penuh air sirup yang sesekali kuseruput.

Ibu dan Ayahnya baru saja masuk rumah bersama Alifah yang mengikuti paling belakang.

"Jalan-jalan koq gak ngajak?" gerutuku pelan sambil ekor mataku melirik ke arah Alifah.

"Siapa suruh pulang sekolah bukannya pulang malah keluyuran?!" jawaban Ibu membuatku tersenyum kecut.

Aku melirik lagi Alifah yang terlihat salah tingkah.

"Sini, Alifah! Duduk-duduk dulu! Atau mau ke kamar, istirahat?" Ibuku terlihat begitu baik pada Alifah.

"Jangan pedulikan bocah itu! Memang seperti itu kelakuannya! Gak pernah bisa berubah. Bocil dan kekanakan!"

Sentilan kata-kata dari mulut Ayah terasa sangat pedas di telinga.

Aku mendongak. Duduk dengan posisi tegak. Lalu menaruk gelas minumanku dan berlalu masuk kamar mandi setelah menyambar handuk di hanger gantungannya. Kamar mandi rumahku cuma ada satu. Sama seperti di rumah Alifah juga.

"Begitulah Gatot! Lawan, jangan didiamkan tingkah seperti itu Alifah!"

Alifah yang duduk diantara Ayah Ibuku terlihat semakin kikuk.

"Alifah mau masuk kamar? Masuklah, istirahat ya? Pasti tadi capek tadi jalan-jalan sama Ibu!"

"Alifah pamit izin masuk kamar ya, Bu, Yah!?"

"Iya, Sayang!"

Aku yang menguping hanya bisa menghela nafas. Betapa sedih hati ini, Ayah seolah tak peduli padaku. Dan Ibu terlihat sangat manis pada Alifah. Lalu aku ini mereka anggap apa? Orang-orangan sawah?

Mandi membuat otakku lebih fresh. Padahal ini sudah jam 9 malam, tetapi air bak mandi tak terasa dingin sama sekali.

Seperti biasa, kebiasaanku dirumah kembali terjadi.

Aku lupa, kalau aku tidak lagi jadi putra tunggal Ayah Ibu. Dan ada seorang anak gadis yang shock melihat kelakuanku yang terbiasa berjalan dari kamar mandi menuju kamar hanya dengan kol*r saja.

Sebenarnya bukan aku saja. Tapi Ayah juga. Dan kebiasaan buruk Ayah menurun padaku.

Kami para lelaki terbiasa berjalan keluar dari kamar mandi dengan daleman saja. Baik itu setelah mandi, sebelum mau mandi atau ketika hendak BAB, aku dan Ayah terbiasa melepas dulu celana yang kami kenakan baru berjalan masuk kamar mandi hanya dengan kol*r saja.

Aneh memang!

"Gatot! Ish, ish..." pekik Ibuku mengingatkan.

Untuk kali ini Aku dan Ayah kembali kompak. Hanya tatapan mata dengan bibir tersenyum lebar, karena mulai kini harus terbiasa berpakaian rapi karena ada Alifah di rumah ini.

Bi Minah sendiri tidak tinggal bersama. Rumah beliau tepat dibelakang rumah orangtuaku. Jadi bisa bolak-balik semaunya saja.

Dan bi Minah sudah hafal kelakuan aneh Aku juga Ayah.

Sampai kadang geleng-geleng kepala seraya berkata, "Bibi serasa ada di kolam renang Cikini deh, kalo liat Bapak sama Anak cuma berkolor ria!"

Aku dan Ayah hanya tertawa. Kebiasaan itu sudah terbangun sejak lama. Dan kami nyaman melakukan itu.

Tapi hanya saat hendak mandi, sehabis mandi atau BAB saja, ya! Itupun hanya lewat untuk masuk kamar dan langsung memakai pakaian. Bukan seliweran wara-wiri cangcutan begitu.

Wajah Ibu pucat.

Seolah khawatir dan cemas jika Alifah shock dengan kelakuan aneh Suami serta putra semata wayangnya itu.

"Rubahlah kelakuan yang begitu, Yah! Anakmu khan jadi ikut-ikutan tuh! Itu kebiasaan buruk, tau!!!"

"Tapi Ayah ditempat lain gak gitu koq, Bu! Sumpah!" bela Ayah.

"Gatot juga! Di rumah Alifah seminggu Gatot gak gitu!"

"Nah, dimana-mana kalian bisa. Kenapa di rumah ga bisa?! Aneh!" gerutu Ibu seperti biasanya. Dan itu seringkali terjadi sejak belasan tahun lalu.

Pingin ketawa, tapi ya mau menyela bagaimana. Itu sudah jadi kebiasaan sehari-hari kami. Dan Ibu was-was kalau Ayah dan Aku melakukannya tanpa sadar ketika di rumah ada tamu.

Seperti saat ini. Untung saja Alifah sudah ada di kamarku. Andai dia melihat pemandangan tadi, pasti akan ada ledekan baru dari si bulet itu padaku. Hiks!

Aku masuk kamar dengan handukan.

Terlihat tubuh Alifah sudah merebah di kasur dan berselimut sampai dada. Matanya sudah terpejam.

Entah apakah tidur beneran atau cuma pura-pura.

Aku dengan cepat mengambil pakaian dalam lemari kayu. Suara decitan engsel pintunya lumayan berisik, membuatku sesekali menoleh ke arah Alifah. Khawatir gadis itu terbangun.

Satu kaos dan celana boxer selutut warna senada jadi pilihanku.

Tring (Handphoneku mendapat pesan masuk)

Ternyata Raden dan Guntur. Mereka ternyata sudah ada di teras rumah. Seperti biasa, teras rumah kami menjadi basecamp tempat kumpul teman-teman mainku.

Mereka juga memanfaatkan wifi rumahku untuk mabar atau sekedar berselancar di dunia maya.

"Bor! Si kunyuk Denny ngajak tanding karambol!"

Aku yang terbiasa didatangi teman-teman dan buat keributan di teras rumah sampai lupa pada Alifah.

"Ayo!"

Mereka langsung menggelar karpet plastik dan menaruh papan karambol milikku ditengah-tengah.

Suara-suara teriakan dan tawa pekikan mulai terdengar nyaring dari para temanku membuatku tersadar kalau ada Alifah yang sedang tidur di balik tembok teras.

"Sst...! Jangan terlalu berisik!" pintaku.

"Tumben lo, Tot!?"

"Alifah udah tidur!"

"Oiya gue lupa! Bini lo mulai malam ini tidur di sini ya, Tot!"

"Bini, bini,... bini mulu lo ngomongnya! Ember bocor dasar lo!" semprotku kesal pada Raden.

"Eh, si Gatot ternyata naksirnya sama si Ratni. Temen sebangkunya si Alifah. Dan lo tau ga, tadi sewaktu kita naik pick up mau main futsal, Si Ratni yang bohay bilang, 'Gatooot, hati-hati jatoooh!' Hahaha..."

Guntur mempraktekkan persis sekali seperti Ratni. Bahkan suara dan gayanya nyaris sama.

Spontan aku tertawa. Dan yang lain ikut tertawa juga.

Aku terkejut, Alifah telah berdiri di depan pintu. Dua tangannya yang berkacak pinggang membuatku nyaris tersedak air ludah sendiri.

"Ga ikutan! Ga ikutan!"

"Pulang yuk, Top? Cuaca kayaknya mendung mau ujan!"

"Ayo, ayo bubar!"

"Tot, kita pulang ya!?!"

Hiks... Suwe bener lo pada! Giliran Nenek Bereuwek datang gue ditinggal sendirian!

"Bye Lifah! Hehehe... Assalamualaikum!"

"Alaikum salam!" jawab Alifah dan Aku berbarengan.

Aduh! Koq gue grogi ya? Kenapa sih? Kesannya koq gue kayak orang yang lagi ke gap selingkuh ya? Emangnya gue selingkuh, apa? Nah terus, kenapa jantung gue jadi deg deg gan begini ya? Yassalam... itu wajahnya Alifah kenapa jadi berdamage banget sih dimata gue?

...❤BERSAMBUNG❤...

Terpopuler

Comments

Mom La - La

Mom La - La

hi hi hi... jdi bingung sendiri

2023-02-16

0

Zєє wallupattma

Zєє wallupattma

wkwkwkwkwk

2022-10-01

1

Zєє wallupattma

Zєє wallupattma

🤣🤣🤣🤣tanggung amat. telanjang aja tot

2022-10-01

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 MBTM 1 (Tragedi Toilet Umum)
3 MBTM 2 (Usai Ijab Kabul)
4 MBTM 3 (Kehidupan Baru)
5 MBTM 4 (Di Sekolah)
6 MBTM 5 (Gagal Tanding Futsal)
7 MTBM 6 (Masih Malu-Malu)
8 MTBM 7 (Belajar Bersama)
9 MTBM 8 (Mimpi Di Siang Bolong)
10 MTBM 9 (Hati Yang Gamang)
11 MTBM 10 (Sekolah Naik Angkot)
12 MBTM 11 (Gosip Baru)
13 MBTM 12 (Pulang Ke Rumah)
14 MBTM 13 (Perasaan Apa Ini?)
15 MBTM 14 (Ribut Part 1)
16 MBTM 15 (Keributan Part 2)
17 MBTM (Keributan Part 3)
18 MBTM (Keributan Part 4)
19 MBTM 18 (Puncak Keributan)
20 MBTM 19 (Kehebohan Yang Luar Biasa)
21 JANDAKU (1) TUJUH TAHUN KEMUDIAN
22 JANDAKU (2) Pertemuan Yang Tak Disengaja
23 JANDAKU (3) Malam Penuh Ujian
24 JANDAKU (4) Penyesalan Di Masa Lalu
25 JANDAKU (5) Bolehkah Aku meminta Pada Tuhan?
26 JANDAKU (6) Jangan Sampai Aku Khilaf
27 JANDAKU (7) Senang Atau Sedih?
28 JANDAKU (8) Mari Berjuang
29 JANDAKU (9) Chattan Sepanjang Malam, Tetapi Hasil Akhirnya Menyedihkan
30 JANDAKU (10) Kau Selalu Ada Dalam Khayalku
31 JANDAKU (11) Larangan Yang Bikin Darting
32 JANDAKU (12) JODOH GAK SIH?!?
33 JANDAKU (13) Pertemuan Yang Gagal
34 JANDAKU (14) Aku Dan Dia Sudah Jauh Berbeda
35 JANDAKU (15) Aku Mengerti Keadaanmu, Alifah!
36 JANDAKU (16) Tembakan Cinta
37 JANDAKU (17) Gelisah, Galau, Merana (Gegana)
38 JANDAKU (18) Teganya Hatimu Padaku, Sayang
39 JANDAKU (19) Kusiapkan Hati Dan Kantong Ini
40 JANDAKU (20) Perjuangan Di Tempat Baru
41 JANDAKU (21) Kerja Keras Bagai Kuda
42 JANDAKU (22) Terjadi Suatu Musibah
43 JANDAKU (23) Ada Pelajaran Kehidupan
44 JANDAKU (24) Hiks... Kena Mental Gak Tuh
45 JANDAKU (25) Ada Apa Dengan Mereka?
46 JANDAKU (26) Sakit Tapi Tak Berdarah
47 JANDAKU (27) Gegana Part Dua
48 JANDAKU (28) Ternyata Tetanggaku Itu Adalah...
49 JANDAKU (29) Puncak Sedihku
50 JANDAKU (30) Good Bye Alifah
51 JANDAKU (31) Tanding Yang Kurang Seru
52 JANDAKU (32) LAPORAN, SELESAI!
53 JANDAKU (33) Satu Lagi Yang Terbuka
54 JANDAKU (34) Mari Kita Memulainya Lagi, Sayang!
55 JANDAKU (35) Mumet Endas, Mbak!
56 JANDAKU (36) Harapan Dan Impian
57 JANDAKU (37) Pertemuan Yang Menjedorrkan
58 JANDAKU (38) Kebahagiaan Atau Kesedihan
59 JANDAKU (39) Mau Tanding? Ayo Cari Ring!
60 JANDAKU (40) Akhirnya My Belut Buka Suara
61 JANDAKU (41) Pilihan Yang Berbahaya
62 JANDAKU (42) Semoga Selalu Bahagia
63 Bahagia Tapi Menderita
64 JANDAKU (44) Meminta Petunjuk Dari Sang Kholiq
65 JANDAKU (45) Jawaban Tuhan
66 JANDAKU (46) Kejamnya Cinta
67 JANDAKU (47) Aku Pulang
68 JANDAKU (48) Kenalan Cewek Muda
69 JANDAKU (49) Kenalan Cewek Hamil
70 JANDAKU (50) Begitulah! Cinta Dan Benci Itu Beda Tipis
71 JANDAKU (51) Kekhawatiran Ayah Ibu
72 JANDAKU (52) Iyam Dan Kembalinya Kesadarannya
73 JANDAKU (53) KEMBALI PULANG
74 JANDAKU (54) Kisah Baru
75 JANDAKU (55) Pertemuan Dengan Teman Lama
76 JANDAKU (56) Niatan Yang Ditangguhkan
77 JANDAKU (57) Berhasil Membereskan Masalah
78 JANDAKU (58) Jangan Menilai Dari Tampilan Luar!
79 JANDAKU (59) Semoga Urusan Bisnis Lancar, Percintaan Juga Lancar
80 JANDAKU (60) Apa Yang Harus Aku Lakukan?
81 JANDAKU (61) Keributan Antara Aku dan Eliza
82 JANDAKU (62) Keributanku Dengan Siti Alifah
83 JANDAKU (63) Aku Di Antara Kebahagiaan Dan Kesedihan
84 JANDAKU (64) Nah Loh!?! Piye Iki??? Help Me, Please!!!
85 JANDAKU (65) Pergolakan Batin
86 JANDAKU (66) Salah Faham
87 JANDAKU (67) Keputusanku
88 JANDAKU (68) Perlahan Membaik
89 JANDAKU (69) Keberanian Seorang Gatot Subroto
90 JANDAKU (70) Ternyata... Oh Ternyata
91 JANDAKU (71) Masih Menggalau
92 JANDAKU (72) Hubungan Yang Bikin Mengkesal
93 JANDAKU (73) KHAYALAN
94 JANDA (74) Ribut Besar
95 JANDAKU (75) Tatapan Itu...
96 JANDAKU (76) BERTARUNG
97 JANDAKU (77) PUTUS...
98 JANDAKU (78) Kabar Mengejutkan
99 JANDAKU (79) Kembali Berjuang
100 JANDAKU (80) Rasa Yang Menyakitkan
101 JANDAKU (81) Aku Yang Dulu Dan Aku Yang Sekarang
102 JANDAKU (82) Waktu Dan Waktu
103 JANDAKU (83) Keanehan Arif
104 JANDAKU (84) Penerawangan?
105 JANDAKU (85) Agak Mistis Jadinya
106 JANDAKU (86) Agak Mistis Jadinya Part 2
107 JANDAKU (87) Terhorror...
108 JANDAKU (88) HORROR BERAKHIR
109 JANDAKU (88) PART INAYAH
110 JANDAKU (90) WAKTU YANG BERLALU
111 JANDAKU (91) Hati Yang Berbunga
112 JANDAKU (92) DARI BAHAGIA JADI AMARAH TINGKAT DEWA
113 JANDAKU (93) AKHIRNYA...
114 JANDAKU (94) Menuju Bahagia
115 JANDAKU (95) Sah? Saaah!!!
116 JANDAKU (96) Membajak Sawah
117 JANDAKU ISTRIKU (1) SALAH FAHAM
118 JANDAKU ISTRIKU (2) SALAH FAHAM PART 2
119 JANDAKU ISTRIKU (3) Apakah Ini Kabar Bahagia?
120 JANDAKU ISTRIKU (4) Akhirnya...
121 JANDAKU ISTRIKU (5) Lika-Liku Anak Ganteng
122 JANDAKU ISTRIKU (6) Kejadian Lucu
123 JANDAKU ISTRIKU (7) ADA YANG BARU
124 JANDAKU ISTRIKU (8) Kejadian Yang Tak Di Prediksi
125 JANDAKU ISTRIKU (9) PERANG DUNIA KETIGA
126 JANDAKU ISTRIKU (10) (SEMOGA) AKHIR YANG BAHAGIA
Episodes

Updated 126 Episodes

1
PROLOG
2
MBTM 1 (Tragedi Toilet Umum)
3
MBTM 2 (Usai Ijab Kabul)
4
MBTM 3 (Kehidupan Baru)
5
MBTM 4 (Di Sekolah)
6
MBTM 5 (Gagal Tanding Futsal)
7
MTBM 6 (Masih Malu-Malu)
8
MTBM 7 (Belajar Bersama)
9
MTBM 8 (Mimpi Di Siang Bolong)
10
MTBM 9 (Hati Yang Gamang)
11
MTBM 10 (Sekolah Naik Angkot)
12
MBTM 11 (Gosip Baru)
13
MBTM 12 (Pulang Ke Rumah)
14
MBTM 13 (Perasaan Apa Ini?)
15
MBTM 14 (Ribut Part 1)
16
MBTM 15 (Keributan Part 2)
17
MBTM (Keributan Part 3)
18
MBTM (Keributan Part 4)
19
MBTM 18 (Puncak Keributan)
20
MBTM 19 (Kehebohan Yang Luar Biasa)
21
JANDAKU (1) TUJUH TAHUN KEMUDIAN
22
JANDAKU (2) Pertemuan Yang Tak Disengaja
23
JANDAKU (3) Malam Penuh Ujian
24
JANDAKU (4) Penyesalan Di Masa Lalu
25
JANDAKU (5) Bolehkah Aku meminta Pada Tuhan?
26
JANDAKU (6) Jangan Sampai Aku Khilaf
27
JANDAKU (7) Senang Atau Sedih?
28
JANDAKU (8) Mari Berjuang
29
JANDAKU (9) Chattan Sepanjang Malam, Tetapi Hasil Akhirnya Menyedihkan
30
JANDAKU (10) Kau Selalu Ada Dalam Khayalku
31
JANDAKU (11) Larangan Yang Bikin Darting
32
JANDAKU (12) JODOH GAK SIH?!?
33
JANDAKU (13) Pertemuan Yang Gagal
34
JANDAKU (14) Aku Dan Dia Sudah Jauh Berbeda
35
JANDAKU (15) Aku Mengerti Keadaanmu, Alifah!
36
JANDAKU (16) Tembakan Cinta
37
JANDAKU (17) Gelisah, Galau, Merana (Gegana)
38
JANDAKU (18) Teganya Hatimu Padaku, Sayang
39
JANDAKU (19) Kusiapkan Hati Dan Kantong Ini
40
JANDAKU (20) Perjuangan Di Tempat Baru
41
JANDAKU (21) Kerja Keras Bagai Kuda
42
JANDAKU (22) Terjadi Suatu Musibah
43
JANDAKU (23) Ada Pelajaran Kehidupan
44
JANDAKU (24) Hiks... Kena Mental Gak Tuh
45
JANDAKU (25) Ada Apa Dengan Mereka?
46
JANDAKU (26) Sakit Tapi Tak Berdarah
47
JANDAKU (27) Gegana Part Dua
48
JANDAKU (28) Ternyata Tetanggaku Itu Adalah...
49
JANDAKU (29) Puncak Sedihku
50
JANDAKU (30) Good Bye Alifah
51
JANDAKU (31) Tanding Yang Kurang Seru
52
JANDAKU (32) LAPORAN, SELESAI!
53
JANDAKU (33) Satu Lagi Yang Terbuka
54
JANDAKU (34) Mari Kita Memulainya Lagi, Sayang!
55
JANDAKU (35) Mumet Endas, Mbak!
56
JANDAKU (36) Harapan Dan Impian
57
JANDAKU (37) Pertemuan Yang Menjedorrkan
58
JANDAKU (38) Kebahagiaan Atau Kesedihan
59
JANDAKU (39) Mau Tanding? Ayo Cari Ring!
60
JANDAKU (40) Akhirnya My Belut Buka Suara
61
JANDAKU (41) Pilihan Yang Berbahaya
62
JANDAKU (42) Semoga Selalu Bahagia
63
Bahagia Tapi Menderita
64
JANDAKU (44) Meminta Petunjuk Dari Sang Kholiq
65
JANDAKU (45) Jawaban Tuhan
66
JANDAKU (46) Kejamnya Cinta
67
JANDAKU (47) Aku Pulang
68
JANDAKU (48) Kenalan Cewek Muda
69
JANDAKU (49) Kenalan Cewek Hamil
70
JANDAKU (50) Begitulah! Cinta Dan Benci Itu Beda Tipis
71
JANDAKU (51) Kekhawatiran Ayah Ibu
72
JANDAKU (52) Iyam Dan Kembalinya Kesadarannya
73
JANDAKU (53) KEMBALI PULANG
74
JANDAKU (54) Kisah Baru
75
JANDAKU (55) Pertemuan Dengan Teman Lama
76
JANDAKU (56) Niatan Yang Ditangguhkan
77
JANDAKU (57) Berhasil Membereskan Masalah
78
JANDAKU (58) Jangan Menilai Dari Tampilan Luar!
79
JANDAKU (59) Semoga Urusan Bisnis Lancar, Percintaan Juga Lancar
80
JANDAKU (60) Apa Yang Harus Aku Lakukan?
81
JANDAKU (61) Keributan Antara Aku dan Eliza
82
JANDAKU (62) Keributanku Dengan Siti Alifah
83
JANDAKU (63) Aku Di Antara Kebahagiaan Dan Kesedihan
84
JANDAKU (64) Nah Loh!?! Piye Iki??? Help Me, Please!!!
85
JANDAKU (65) Pergolakan Batin
86
JANDAKU (66) Salah Faham
87
JANDAKU (67) Keputusanku
88
JANDAKU (68) Perlahan Membaik
89
JANDAKU (69) Keberanian Seorang Gatot Subroto
90
JANDAKU (70) Ternyata... Oh Ternyata
91
JANDAKU (71) Masih Menggalau
92
JANDAKU (72) Hubungan Yang Bikin Mengkesal
93
JANDAKU (73) KHAYALAN
94
JANDA (74) Ribut Besar
95
JANDAKU (75) Tatapan Itu...
96
JANDAKU (76) BERTARUNG
97
JANDAKU (77) PUTUS...
98
JANDAKU (78) Kabar Mengejutkan
99
JANDAKU (79) Kembali Berjuang
100
JANDAKU (80) Rasa Yang Menyakitkan
101
JANDAKU (81) Aku Yang Dulu Dan Aku Yang Sekarang
102
JANDAKU (82) Waktu Dan Waktu
103
JANDAKU (83) Keanehan Arif
104
JANDAKU (84) Penerawangan?
105
JANDAKU (85) Agak Mistis Jadinya
106
JANDAKU (86) Agak Mistis Jadinya Part 2
107
JANDAKU (87) Terhorror...
108
JANDAKU (88) HORROR BERAKHIR
109
JANDAKU (88) PART INAYAH
110
JANDAKU (90) WAKTU YANG BERLALU
111
JANDAKU (91) Hati Yang Berbunga
112
JANDAKU (92) DARI BAHAGIA JADI AMARAH TINGKAT DEWA
113
JANDAKU (93) AKHIRNYA...
114
JANDAKU (94) Menuju Bahagia
115
JANDAKU (95) Sah? Saaah!!!
116
JANDAKU (96) Membajak Sawah
117
JANDAKU ISTRIKU (1) SALAH FAHAM
118
JANDAKU ISTRIKU (2) SALAH FAHAM PART 2
119
JANDAKU ISTRIKU (3) Apakah Ini Kabar Bahagia?
120
JANDAKU ISTRIKU (4) Akhirnya...
121
JANDAKU ISTRIKU (5) Lika-Liku Anak Ganteng
122
JANDAKU ISTRIKU (6) Kejadian Lucu
123
JANDAKU ISTRIKU (7) ADA YANG BARU
124
JANDAKU ISTRIKU (8) Kejadian Yang Tak Di Prediksi
125
JANDAKU ISTRIKU (9) PERANG DUNIA KETIGA
126
JANDAKU ISTRIKU (10) (SEMOGA) AKHIR YANG BAHAGIA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!