Tidur wanita cantik itu terganggu oleh suara ketukan dipintu kamarnya. Dengan langkah malas Marina segera membuka pintu kamarnya.
" Maaf nyonya, maaf saya sudah ganggu tidurnya. Tapi dibawah ada polisi yang nyariin nyonya." Ucap Vera dengan sopan.
" Polisi...?" Tanya Marina dengan kening berkerut.
" Ia nyonya." Ucap Vera. Marina dan Vera pun bergegas menuju keruang tamu.
" Selamat malam Bu. Apa benar ibu ini istrinya bapak Chandra..? " Tanya seorang polisi saat Marina telah sampai diruang tamu.
" Iya pak benar, saya istri pak Chandra, maaf... Ada apa ya..?" Tanya Marina dengan wajah bingung nya.
" Maaf Bu kami harus menyampaikan berita duka, pukul 23:30 tadi pak Chandra ditemukan meninggal dunia disebuah kamar hotel." Ucap polisi itu.
" APA...??!!!! Suami saya meninggal...?" Ucap Marina syok.kaki wanita cantik itu terasa lemas, hampir saja wanita itu terjatuh jika tak ditahan oleh Vera.
" Untuk sementara, jasad pak Chandra sudah kami bawa ke rumah sakit untuk segera divisum. Agar kami bisa mengetahui penyebab kematian beliau. Kami ke sini untuk meminta izin kepada ibu sebagai satu-satunya keluarga yang dimiliki oleh pak Chandra."
" Lakukan yang terbaik pak." Ucap Marina dengan nada lemah.
" Baik Bu. Terima kasih atas kerja samanya. Kami permisi dulu. Selamat malam." Ucap polisi tersebut dan berlalu meningalkan rumah mewah tersebut.
" Vera, kenapa bisa seperti ini. suamiku meninggal..." Ucap Marina syok. Gadis itu menangis histeris. Vera segera memeluk sang majikan untuk menenangkan nya.
" Sabar ya Bu, kita akan segera tau penyebab kematian tuan setelah polisi selesai melakukan visum." Ucap Vera sambil membelai pungung Marina.
" Ver, tolong kamu tangani semua urusan pemakaman esok hari, minta pak Yudi bantuin kamu." Ucap Marina, Vera pun mengangukkan kepalanya lalu bergegas meninggalkan sang majikan yang duduk termenung sendiri di sofa ruang tamu tersebut.
" Ya Tuhan, cobaan apa lagi ini." Ucap Marina sambil menangis.
Wanita itupun segera mengirim pesan kepada kedua sahabatnya. Mengabarkan berita duka yang sedang menimpanya.
Gadis itu bersandar di sofa sambil terus menangis. Meski dirinya tak mencintai sang suami namun saat mendengar berita kematiannya marina menjadi sangat sedih dan juga kasihan pada nasib Chandra.
" Nyonya, semua sudah siap. Ruang tengah untuk tempat meletakkan jasad tuan Chandra sudah saya bersihkan." Ucap Vera saat dirinya telah berada tepat di samping sang nyonya.
" Bagaimana dengan persiapan pemakaman tuan Chandra..? Tanya Marina.
" Aku sudah menghubungi pihak TPU yang terbaik disini nyonya, mereka sedang mempersiapkan liang lahat untuk tempat peristirahatan terakhir tuan Chandra." Ucap Vera.
" Baiklah... Oia Vera apa kamu tau dimana kerabat dekat tuan Chandra.?" Tanya Marina.
" Selama beberapa tahun saya bekerja dengan tuan, saya tak pernah mendengar tuan punya saudara. Tak seorang kerabat pun yang datang kerumah ini. Yang saya tau, tuan adalah anak tunggal." Ucap Vera menjelaskan.
" Baiklah." Ucap Marina sambil menunduk lesu. Gadis itu adalah satu-satunya orang terdekat sang suami.
Waktu telah menjelang pagi saat sirine ambulance memasuki pekarangan rumah mewah tersebut. Beberapa orang petugas kesehatan membopong peti berisi suami wanita muda tersebut.
Jasad pria paruh baya itu kemudian diletakkan diatas tempat tidur ber seprei putih yang sudah disiapkan oleh pelayan.
Marina melangkahkan kakinya mendekati jasad sang suami. Wanita itu duduk berlutut sambil memeluk jasad pria yang menikahinya sebulan lalu. Wanita itu menangis tersedu-sedu menatap wajah sang suami.
" Permisi Bu marina, bisa kita bicara sebentar...?" Ucap seorang petugas polisi yang berdiri dibelakang tubuh Marina. Marina hanya menganguk dan berjalan mendahului sang polisi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments