Langit gelap tak berbintang, angin kencang meniup kasar dedaunan, helai demi helai daun berhamburan menimpa tanah.
Seorang gadis muda terus menatap keluar jendela kaca sambil terlihat gelisah.
Jarum jam telah menunjukan Jam 9 malam, Tian dan Marina segera membereskan barang-barang mereka dan segera meningalkan mini market tersebut.
" Say, kamu pulang saja dulu, aku mau kerumah mbak Diana, sebentar lagi mbak Diana datang menjemput ku." Ucap Marina.
" Oh yaudah kamu hati-hati ya say.kalo ada apa-apa telepon aku." Ucap Tian sambil menaiki motornya dan bergegas melaju.
Marina duduk di kursi yang terletak tak jauh dari mini marketing tersebut dengan gelisah. Tak berselang lama sebuah mobil mewah berhenti didepannya.
" Masuklah..." Ucap pria paruh baya yang terlihat membuka pintu mobil. Marina pun masuk kedalam mobil tersebut. Dari kejauhan Rio menatap mobil itu berlalu dengan hati bertanya-tanya.
Pria paruh baya itu menyuruh sang sopir melajukan mobilnya menuju sebuah tempat sepi. Mobil itu pun menepi di bawah pohon rindang disebuah taman. Sang sopir pun keluar dan meningalkan sang majikan bersama seorang gadis cantik didalam mobil tersebut.
" Kau tau, ayahmu mencarimu kemana-mana." Ucap pria itu sambil merangkul tubuh Marina. Marina hanya terdiam dan mencengkram kuat ujung bajunya.
" Kenapa kau melarikan diri hmmmm...?" Tanya nya lagi.
" Apa kau tau ayahmu tak bisa lagi memberikan kesenangan bagi kami setelah kau pergi." Ucap pria itu sambil mengelus pipi sang dara jelita. Marina masih terdiam. Setetes bulir bening menetes dari sudut matanya.
" Ssshhhh....jangan menangis sayang, aku gak akan menyakitimu." Ucap pria itu sambil menghapus jejak air mata diwajah cantik itu.
" Apa kau takut aku akan membawamu pulang kerumah itu..?" Ucap pria paruh baya itu sambil mengelus paha sang dara. Marina menganguk sambil menangis dalam diam.
" Tenanglah sayang, Aku tak akan melakukannya, asalkan kau mau menjadi wanita penghangat ranjangku." Ucap pria itu dengan senyum miringnya. Marina terpaku ditempatnya, wanita itu terdiam. dirinya dihadapkan dengan pilihan yang sangat sulit.
" Kalau kau tak setuju, maka aku akan segera menelpon ayahmu dan memberitahukan keberadaan mu." Ucap pria itu sambil merogoh handphone dari dalam saku celananya.
" Jangan tuan." Marina segera mengengam tangan pria itu.
" Baiklah, pilihan ada ditangan mu." Ucap pria itu sambil tersenyum. Marina menunduk dan meneteskan air matanya.
" Baiklah aku mau jadi wanita mu tuan, namun izinkan aku memberikan satu syarat." Ucap Marina sambil terisak.
" Tentu, katakan apa syarat mu." Ucap pria itu mengerutkan keningnya.
" Aku ingin tuan menikahi ku secara sah.Maka aku akan selalu menjadi wanitamu selamanya." Ucap Marina sambil menatap lekat wajah pria didepannya.
Pria itu membeku ditempatnya sambil menatap Marina tanpa berkedip. Tak lama kemudian hembusan nafas kasar terdengar dari dirinya.
" Kau tau, aku tak pernah percaya dengan suatu ikatan pernikahan, itulah yang menyebabkan aku tak ingin menikah sampai saat ini. Aku hanya ingin bersenang-senang dengan wanita tanpa harus punya ikatan apapun dengan mereka." Ucap pria itu geram. Marina terdiam.
" Tapi demi kau, akan ku lakukan. Aku akan menikahi mu. Tentu saja kau tak boleh membatasi dan mencampuri urusanku setelah menikah. Kau hanya perlu melayaniku diranjang, kau mengerti...?" Ucap pria itu sambil mencengkram dagu Marina. Marina hanya menganguk dan meringis kesakitan akibat cengkraman didagunya itu.
Pria itupun tersenyum miring lalu mendaratkan ciuman secara kasar dibibir sang wanita muda tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments