Teman-teman mohon bantuannya, ya. Baca sampai selesai, lalu kasih like dan komentar. Semoga urusan kalian semua juga dilancarkan.
***
Bab 18
"Aku mendapat informasi kalau jalan yang mereka lalui itu adalah tempat yang berbahaya karena sedang diadakan rapat gabungan para kelompok mafia. Kita harus bergegas membantunya!" kata laki-laki itu memberi tahu informasi yang baru saja dia terima.
"Kenapa mereka ceroboh begitu?" gerutu Agatha dengan kesal.
"Ini informasi yang baru di dapat setelah Tuan Victor dan Tuan Armando pergi tadi pagi hari. Dan kemungkinan siang hari ini mereka akan masuk ke wilayah musuh," balas laki-laki itu lagi.
"Informan kalian ini bergerak lambat. Cobalah lebih gesit dan cepat!" gerutu Agatha jengkel karena menurutnya gerak orang-orang di novel ini terlalu lambat bahkan cenderung santai. Sehingga membuatnya greget.
"Ya sudah kita pergi susul Tuan kita itu. Semoga tidak terlambat. Apa kamu membawa senjata?" tanya Agatha pada laki-laki yang tidak diketahui namanya. Hanya rupanya saja yang dia kadang lihat di mansion.
"Bawa," jawabnya sambil menunjukkan pistolnya dari balik bajunya.
"Bagus." Agatha menjentikkan jarinya.
Agatha yang mengambil alih kemudi mobil. Dia melajukan mobil itu dengan sangat kencang. Kecepatannya di atas rata-rata.
"Nona Agatha ... pelankan laju mobilnya!" pinta laki-laki itu.
"Kita sudah tidak punya waktu lagi. Ini sudah hampir tengah hari!" teriak Agatha, tetapi masih berkonsentrasi pada kemudi dan jalanan yang sedang dilaluinya.
"Ya Tuhan, jangan sampai aku mati!" doa laki-laki itu. sambil berpegangan kuat.
***
Ternyata jalan yang dilalui oleh Victor dan Armando adalah jalur pegunungan. Jalan setapak tanpa beraspal, yang hanya bisa memuat laju satu mobil. Tanah berlumpur kadang penuh bebatuan dan dikelilingi pohon berdaun lebat.
Mobil Victor berjalan dengan pelan karena buruknya medan yang mereka lalui. Tubuh keduanya terbanting ke kanan dan ke kiri.
"Armando sampai kapan jalannya seperti ini? Tubuh aku terasa sakit dan perut aku mual karena tadi kebanyakan minum," ucap Victor terus menggerutu.
"Sebentar lagi jalanan akan mulus, Tuan," balas Armando.
Saat di jalanan tanah sudah mulus, ada beberapa orang yang menghadang mobil Victor. Mereka adalah anak buah mafia dari kelompok White Dragon. Terlihat dari logo yang mereka pakai di baju dan celananya.
"Turun!" perintah laki-laki yang memegang pistol laras panjang.
Victor dan Armando saling melirik sesaat. Kemudian dia melihat lagi ke arah sekelompok orang yang menghadang mobil mereka.
"Tuan, apa kita harus turun?" tanya Armando.
"Ya, aku rasa mereka tidak akan melepaskan kita dengan mudah," jawab Victor sambil memperhatikan musuh mereka.
"Ya, Anda benar, Tuan," ucap Armando sambil mengangguk.
"Siapkan senjata milik kamu! Aku yakin akan ada pertumpahan darah di sini," perintah Victor pada orang kepercayaannya.
Victor dan Armando pun turun dari mobil dan bersiap melawan musuh mereka. Ternyata lebih dari dua puluh orang. Padahal isi peluru milik Victor di pistolnya cuma berisi 8 peluru. Sementara itu, punya Armando berisi 10 peluru.
"Serahkan barang bawaan kalian. Cepat!" perintah laki-laki berbadan gempal.
"Kita tidak membawa apa-apa, Tuan," balas Armando.
"Bohong! Geledah mobil mereka!" titahnya kepada orang yang berdiri di sampingnya. Laki-laki kurus itu pun berjalan ke arah Victor dan Armando.
Saat orang itu berjalan ke sampingnya, Armando langsung menarik laki-laki kurus itu dan menembakan peluru ke arah teman-temannya. Serta menjadikan tubuh laki-laki itu sebagai tamengnya.
Dor!
Dor!
Dor!
Baku tembak terjadi di antara mereka. Tubuh pria kurus itu kini sudah dipenuhi oleh peluru yang dilancarkan oleh temannya sendiri, saat menyerang balik dari tembakan Armando.
***
Apakah Victor dan Armando bisa mengalahkan musuh mereka dengan persenjataan yang minim sedangkan musuh berjumlah banyak? Tunggu kelanjutannya, ya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
R@3f@d lov3😘
bunuh mereka semuanya Victor
2022-11-09
1