Teman-teman mohon bantuannya, ya. Baca sampai selesai, lalu kasih like dan komentar. Semoga hari kalian bahagia.
***
BAB 3
"Ada mayat! Tolong ada mayat!" teriak seorang laki-laki bertubuh kurus. Suara teriakan itu memancing orang-orang berdatangan.
"Cepat tarik mayat itu!" titah orang yang baru datang kepada teman yang ikut bersama dengannya. Lalu, orang itu pun menceburkan dirinya ke danau di mana mayat itu mengambang.
'Mayat? Benar, aku ini sudah mati,' kata Eriko dalam hati.
"Dia masih hidup! Masih terasa denyut nadinya," kata orang yang menarik mayat itu dari tengah danau.
'Aku masih hidup? Oh, ternyata Dewa masih sayang sama aku,' kata Eriko masih dalam hatinya.
***
Suasana remang-remang itu yang dilihat saat Eriko membuka matanya. Dia mengedarkan penglihatannya itu ke setiap sudut ruangan di mana dia berada sekarang.
'Ini di mana?' tanyanya dalam hati. Dia pun bangun dari tempat tidurnya. Ruangan yang terasa sangat asing. Barang-barang yang terlihat sangat kuno modelnya.
'Ini rumah siapa? Barang-barang di sini sudah ketinggalan zaman. Apa ini? Jam weker mirip punya Ojisan. Sungguh-sungguh seperti berada di zaman kakek masih muda,' rancu Eriko dalam hatinya.
Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka. Menampakan seorang dengan seragam pelayan. Dia menjatuhkan nampan yang sedang dipegang olehnya. Membuat bunyi yang memekakkan telinga. Semua yang ada di nampan itu jatuh berserakan di lantai.
"Ya Tuhan! Agatha, akhirnya kamu bangun juga setelah hampir tiga hari tidak sadarkan diri." Pelayan itu berlari dan langsung memeluk Eriko.
'Agatha?' bisiknya dalam hati.
"Enrique pasti senang melihat kamu sudah sadar," kata pelayan itu lagi.
Kemudian terlihat seorang laki-laki berpakaian seperti pelayan juga, memasuki ruang itu. Dia memeluk tubuhnya dan berseru, "Agatha! Akhirnya kamu bangun juga, Sayang. Carlota, kenapa kamu tidak memberitahuku kalau Agatha sudah sadar?"
'Agatha? Enrique? Carlota? Siapa mereka? Kenapa nama-nama ini terasa tidak asing bagiku?' Eriko bertanya-tanya dalam hatinya.
"Ma–Maaf, ka–kalian siapa?" Eriko merasa ada yang aneh dengan suaranya.
'Ini seperti bukan suara aku,' katanya dalam hati.
"Kamu ini bicara apa Agatha! Apa setelah kamu mencoba bunuh diri di danau, sekarang kamu hilang ingatan?" tanya perempuan yang dipanggil dengan nama Carlota tadi.
"Sayang, apa kamu lupa sama aku, kekasih kamu sendiri?" Enrique memegang bahu Agatha.
"Bisa gawat kalau kamu sampai kehilangan ingatan. Nanti Tuan Victor Aldemo akan marah!" pekik Carlota.
'Victor Aldemo? Agatha? Enrique? Kekasih? Akh ...! Itu, 'kan nama-nama yang muncul di novel Mafia no.1 yang aku baca kemarin.'
Eriko ingin sekali bertanya. Namun, saat dia melirikan matanya ke arah cermin dia melihat seorang wanita berambut pirang kusam dengan wajah pucat dan berjerawat.
'Mereka bilang aku ini Agatha. Bukanya tokoh Agatha itu nantinya akan mati dibunuh oleh majikannya karena diduga mata-mata!' Eriko bermonolog dalam hatinya.
"Sebaiknya kamu segera bersiap-siap dan kerjakan tugas kamu. Membersihkan semua ruangan di lantai dua dan tiga sebelum Tuan Victor pulang!" titah Carlota sambil membangunkan tubuh Agatha.
***
Agatha pun membersihkan semua ruangan di lantai dua dan tiga dengan cepat. Sudah kebiasaan orang Jepang kalau melakukan sesuatu itu dengan cepat dan sungguh-sungguh.
"Agatha, kamu sudah sehat?" tanya laki-laki paruh baya seperti kepala pelayan.
Eriko kini sudah tahu kalau dirinya merasuki pelayan bernama Agatha. Dia juga tahu kalau laki-laki yang berdiri di depannya ini adalah kepala pelayan bernama Alonso.
"Iya, Tuan Alonso. Aku juga baru saja menyelesaikan tugas aku membersihkan lantai dua dan tiga ini," jawab Agatha.
"Sejak kapan tugas kamu berubah menjadi pelayan yang membersihkan ruangan. Tugas kamu itu di dapur membantu para koki memasak dan menyediakan bahan-bahan masakan," kata Kepala Pelayan Alonso.
'Apa? Jadi, si Agatha ini selalu ditindas! Aku tidak terima. Apalagi akhir kisah hidupnya juga menderita. Ternyata tokoh tidak pernah hidup bahagia,' kata Eriko dalam hati.
"Ma–Maaf Tuan Alonso, tadi aku di suruh oleh Carlota untuk mengerjakan semua pekerjaan ini," adu Agatha.
"Apa? Ini 'kan tugas dia!" Suara Alonso memekakkan telinga Agatha.
'Sialan kamu, Carlota. Tunggu pembalasan aku!' Eriko berteriak dengan penuh emosi dalam hatinya.
***
Apa yang akan dilakukan oleh Agatha kepada Carlota? Tunggu kelanjutannya, ya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
R@3f@d lov3😘
balas it...si Carlota 😏😏
2022-11-09
1
CaH KangKung,
lanjutt truss
2022-09-05
1
nuke
marimar apa agatha thor?? 😁
2022-09-04
1