Teman-teman mohon bantuannya, ya. Baca sampai selesai, lalu kasih like dan komentar. Semoga hari ini kalian bahagia.
***
Bab 14
Pekerjaan mengelola sebuah pabrik yang menghasilkan suatu produk itu akan menguras otak dan fisiknya. Dia harus bisa menciptakan suatu produk yang memiliki keunikan dan kelebihan dari produk serupa lainnya.
Selama dia hidup sebagai Eriko, bukan hal aneh dengan minuman beralkohol. Apalagi sake, minuman khas Jepang itu. Keluarga Kakeknya punya pabrik sake yang pendistribusian barangnya ke seluruh Jepang. Dengan cara pengelolaan yang masih tradisional dengan resep leluhur, membuat sake buatan keluarganya punya cita rasa yang lain dibandingkan dengan sake lainnya.
Victor punya sebidang perkebunan anggur yang cukup luas. Sekarang tinggal Agatha minta sama para petaninya untuk merubah sebagian dari puluhan hektar itu dengan pohon anggur yang terkenal dengan bahan baku yang sangat bagus atau sering dipakai untuk kualitas minuman anggur terbaik.
Agatha berencana akan membuat minuman anggur dengan berbagai kelas dan kualitas. Tentu dengan harga yang berbeda-beda sesuai dengan kualitas anggurnya. Dia pun memulai mendatangi perkebunan anggur dan pabriknya.
***
"Haaah! Kenapa tamanan anggurnya seperti ini?" tanya Agatha ketika melihat pohon-pohon anggur di sana.
Para pekerja hanya diam saja. Mereka tidak berani menyela atau menjawab omongan dari orang kepercayaan tuan mereka.
Ternyata perkebunan anggur milik Victor kurang terawat secara maksimal. Maka, Agatha pun menunjuk beberapa orang yang diberi tanggung jawab dalam pengelolaan pohon-pohon anggur agar bisa menghasilkan buah yang baik kualitasnya dan pohon-pohonnya juga terawat terhindar dari hama.
"Aku ingin dalam dua sampai tiga bulan ini, tanaman anggur harus bisa dalam keadaan bebas hama!" perintah Agatha dan diangguki oleh orang-orang di sana.
***
Untuk pabriknya, semua peralatan masih berfungsi dengan baik. Hanya tinggal meningkatkan kwalitas produk dan menambah karyawan agar pabrik bisa berjalan 24 jam non stop. Jam kerja di bagi menjadi 3 waktu shift. Sehingga akan banyak menghasilkan produksi barang.
"Tuan Manajer, tolong buka lowongan kerja secepatnya! Agar pabrik bisa beroperasi selama dua puluh empat jam," perintah Agatha.
"Baik, Nona!" balas si manajer.
***
Badan Agatha terasa remuk. Selama satu minggu ini dia kesana-kemari mengurus produksi anggur. Belum ke bagian gudang dan pemasaran.
"Akh! Lelah sekali!" teriak Agatha.
"Apakah begitu sangat melelahkan cuma mengurus produksi anggur?" Tiba-tiba terdengar suara dari seseorang yang dikenal oleh Agatha.
"Tuan … Victor?" Agatha begitu terkejut saat membalikan badannya terlihat laki-laki bertubuh tinggi dan tegap dengan dada bidang yang lebar.
Sungguh Agatha tidak menyangka kalau Tuannya sedang berada di garasi. Dia yang baru saja turun dari mobil sehabis memeriksa hasil kerja para petani anggur dan memeriksa para pegawai baru yang masuk ke pabrik. Dia tidak mau ada penyusup atau orang yang berniat membuat onar di tempat yang sudah dipercayakan menjadi tanggung jawabnya.
"Tuan, sedang apa di sini?" tanya Agatha salah tingkah.
"Baru kembali dari makan malam bersama rekan bisnis. Sesuai dengan perkiraan kamu. Mereka mau bekerja sama dengan aku. Hanya saja aku masih agak ragu dengan perusahaan fashion. Apa kita akan punya keuntungan yang besar jika menginvestasikan uang di sana?" Victor menatap Agatha dengan lekat.
"Ya, aku yakin kalau perusahaan La Mode akan memberikan keuntungan yang banyak bagi kita." Agatha berusaha meyakinkan tuannya.
Perusahaan fashion La Mode adalah salah satu perusahaan kecil dan tidak terkenal. Hanya saja si pemilik adalah seorang desainer berbakat yang tidak punya banyak modal. Fransisco adalah seorang desainer, merupakan salah satu orang yang akan memiliki pengaruh di kota Dragon di masa yang akan datang karena memiliki banyak kenalan para istri orang-orang berpengaruh di negara itu.
"Tapi, aku lihat itu hanya perusahan pakaian yang kecil dan hanya memproduksi barang juga sedikit. Aku tidak yakin uang aku akan cepat kembali." Victor mengangkat kedua bahunya.
"Percayalah, Tuan. Anda tidak akan mengalami kerugian jika berinvestasi dengan dirinya." Lagi-lagi Agatha berusaha agar tuanya itu yakin dengan pilihannya.
"Iya, semoga saja. Aku tadinya mau menginvestasikan uang itu untuk Bar Tralala milik teman aku. Di sana lebih ramai pengunjungnya dan juga banyak penghasilan yang di dapat dari sana." Victor pun berjalan menyamakan langkahnya dengan Agatha.
"Jangan! Tuan jangan sekali-kali menginvestasikan uang di sana," sanggah Agatha dengan spontanitas.
Victor pun mengerutkan keningnya. Dia tidak mengerti dengan pikiran Agatha. Padahal bar milik temannya itu sangat ramai oleh pengunjung.
"Kenapa?" tanya Victor penasaran.
***
Apa alasan Agatha melarang Victor berinvestasi di bar itu? Tunggu kelanjutannya, ya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments