Teman-teman mohon bantuannya, ya. Baca sampai selesai, lalu kasih like dan komentar. Semoga hari kalian menyenangkan.
***
Bab 15
"Kenapa?" tanya Victor penasaran.
"Karena tempat itu sedang di intai oleh para penegak hukum. Dan aku rasa mereka akan mengalami kerugian besar setelahnya," jawab Agatha dengan sangat meyakinkan.
Mendengar itu Victor terdiam dan hanya menatap mantan pelayannya. Dia merasa curiga dengan sosok sebenarnya dari orang kepercayaan barunya itu.
***
Saat sarapan pagi Kepala Pelayan Alonso mengantarkan beberapa koran ke tempat meja makan. Kebiasaan Victor sebelum atau sesudah sarapan dia akan membaca koran terbitan hari itu. Untuk menambah informasi apa yang sedang terjadi di luaran sana.
Ada beberapa berita yang memuat kabar yang menghebohkan di kota Dragon. Malam hari telah terjadi penggerebekan di Bar Tralala oleh aparat kepolisian. Banyak orang-orang yang terkenal tertangkap di sana sedang pesta narkoba dan pesta lainnya (kalian tahu apa itu?).
Setelah selesai membaca berita yang membuatnya terkejut. Victor teringat akan perkataan Agatha semalam. Dia semakin merasa curiga dengan identitas asli Agatha.
"Kamu itu siapa sebenarnya? Kenapa sampai tahu akan ada kejadian seperti ini?" gumam Victor sambil mengusap-usap dagunya seolah sedang berpikir.
"Ada apa Tuan?" tanya Alonso.
"Alonso apa kamu masih punya daftar riwayat hidup milik Agatha?" Victor balik bertanya.
"Sepertinya masih ada Tuan. Akan saya cari terlebih dahulu. Nanti akan saya antarkan ke ruang kerja Anda," jawab Alonso.
"Terima kasih." Victor pun membaca koran itu kembali.
***
Agatha kini memiliki kamar mewah dan tinggal di rumah utama bersama Victor dan Armando. Kalau dulu dia tinggal di bangunan samping kiri rumah utama, bersama para pelayan lainnya.
Sejak Subuh Agatha sudah berolahraga dan latihan beladiri sendiri. Dia harus menjaga kondisi tubuhnya agar tetap sehat dan bugar. Banyak kegiatan di luar rumah sering membuat badannya kelelahan. Setelah tubuhnya penuh dengan keringat yang bercucuran dia kembali ke kamar. Sambil menunggu keringatnya kering dia melakukan perawatan wajah dan membaca laporan hasil kunjungannya kemarin dan rencana seharian ini.
"Astaga! Agatha apa yang sedang kamu lakukan?" tanya Carllota mantan temannya itu.
"Apa kamu tidak lihat aku sedang pakai masker," jawab Agatha dengan gerak mulut yang tertahan.
"Enak sekali ya, hidup kamu sekarang! Duduk manis sambil memakai masker. Sarapan di antarkan ke kamar. Tidur di kasur yang besar dan empuk. Ruangan ada tungku perapian. Hidup kamu memang mujur," ucap Carllota meracau dengan nada iri.
"Aku harus berterima kasih kepadamu. Berkat kamu aku bisa jadi seperti ini," kata Agatha dengan nada ketus dan berjalan menuju kamar mandi.
"Apa maksud kamu?" bentak Carllota dan hendak mengikuti Agatha, tetapi pintu kamar mandi keburu ditutup.
"Ahk! Si_al!" Carllota memukul pintu di depannya.
***
"Tuan, aku sudah mengecek jalur penjualan senjata yang aman dan tidak akan tercium oleh para tikus got dan aparat," ucap Armando ketika menyerahkan laporan hasil kerja dia.
"Bagus! Aku harap persediaan senjata kelompok kita tetap dalam stok aman dan kita juga harus mengamankan senjata-senjata itu. Aku tidak mau kejadian kemarin terulang lagi. Kita benar-benar mengalami kerugian yang sangat besar," balas Victor.
"Hanya saja di kota Bear ada beberapa kelompok mafia yang bergabung untuk menghancurkan kelompok mafia yang kecil-kecil. Sehingga tinggal beberapa kelompok yang masih bertahan di sana," kata Armando melaporkan hasil informasi yang dia dapat dari mata-mata yang dia pekerjakan.
"Jadi, sebaiknya apa yang harus kita lakukan terlebih dahulu?" tanya Victor sambil menatap sang Asisten.
"Tuan! Bolehkah saya masuk!" pinta seseorang di balik pintu setelah mengetuknya beberapa kali.
"Masuklah!" perintah Victor.
Kepala Pelayan Alonso terkejut saat hendak mengantarkan berkas milik Agatha, sesuai permintaan tuannya. Ternyata di ruang kerja itu sudah ada Armando yang sedang memberikan laporan tentang hasil kerjanya selama satu minggu ini.
"Tuan, ini berkas yang Anda minta tadi!" Alonso menyerahkan berkas itu ke tangan majikannya secara langsung.
"Apa itu, Tuan?" tanya Armando karena penasaran dengan lembar-lembar kertas yang sudah menguning itu.
"Daftar riwayat hidup milik Agatha Fernandez," jawab Victor sambil membuka lembaran kertas itu.
Armando hanya diam seperti patung di sana. Menunggu Tuannya selesai membaca seluruh kertas yang ada di tangannya.
"Hm ... ternyata dia sudah bekerja di sini selama lima tahun, ya?" Victor mengusap-usap dagunya.
"Benar, Tuan. Dulu dia kemari saat banyak orang-orang kita yang meninggal karena wabah penyakit. Dia dan beberapa orang lainnya yang kelaparan dan membutuhkan tempat tinggal. Bersumpah setia kepada Silver Dragon."
"Memang kenapa dengan dia, Tuan?" tanya Armando semakin penasaran.
"Aku hanya curiga dengan identitas asli Agatha? Kenapa dia tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari? Juga dia tahu hal-hal yang tidak kita ketahui atau bahkan terlintas dalam pikiran kita," jawab Victor dengan suara bariton miliknya.
Tanpa ada yang menyadari kalau orang yang sedang mereka bicarakan itu kini sedang berdiri di depan pintu dan bisa mendengar semua percakapan mereka. Agatha sangat terkejut ternyata dirinya masih saja di curiga oleh Victor, sang Ketua Mafia Silver Dragon..
"Gawat ... jangan sampai nyawa aku terancam lagi!" gumam Agatha. Dia pun kembali menutup pintu itu dengan perlahan agar tidak mengeluarkan bunyi dan orang-orang di dalam tahu akan keberadaannya barusan.
***
Bagaimana nasib Agatha kedepannya? Akankah dia bisa meyakinkan Victor kalau dia bukan orang yang mencurigakan? Tunggu kelanjutannya, ya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Wanda Wanda i
dah Dig duh thor
2023-03-02
1
R@3f@d lov3😘
menegangkan 🙄
2022-11-09
1