Mrs Billionaire
Ivana merasa kepalanya berputar dan begitu nyeri sekali. Rasanya seperti dirinya baru saja menaiki sebuah wahana komedi putar dengan kecepatan tinggi. Diputar-putar hingga membuatnya melayang dan setelahnya pusing. Rasa nyeri di dahi Ivana pun tak kalah menyakitkan. Seperti baru saja dirinya terbentur pada benda keras.
Ivana memikirkan apa yang menyebabkan hal itu terjadi sebenarnya. Kenapa dirinya bisa terbentur dan membuatnya pusing?
Ivana yang memikirkan itu pun mendapati jika bisa jadi dirinya terjatuh dari tempat tidur karena tertidur sehabis membaca novel. Pastinya benturan itu berasal dari dahinya yang terbentur dengan lantai.
Rasa sakit yang dirasakan Ivana membuat matanya begitu berat sekali untuk dibuka. Nyeri di dahi Ivana memang terasa menjalar sampai ke mata. Hingga saraf-sarafnya terasa berat untuk digerakkan. Namun, dia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Jadi dia harus segera membuka matanya untuk mengetahui itu.
Ivana berusaha keras untuk membuka perlahan matanya. Sambil perlahan dia mengerakkan kepalanya untuk melihat keadaan di sekitar. Di saat menggerakkan kepalanya itu, Ivana merasakan rasa perih di lengan tangannya. Seakan ada benda tajam yang menancap di lengannya.
Ivana terus berusaha menegakkan kepalanya. Di depan matanya, dia melihat sebuah benda bulat berlapis kulit. Ivana tahu pasti jika itu adalah setir mobil. Yang artinya, sekarang dirinya berada di dalam mobil.
Pertanyaan di benaknya adalah kenapa dirinya bisa berada di dalam mobil? Bukankah jika terjatuh dari tempat tidur dirinya harusnya di lantai.
Entahlah, Ivana pusing memikirkan hal itu. Hal yang lebih penting adalah, dia harus segera berusaha keras menegakkan kepalanya.
Saat kepalanya mulai terangkat, seketika sebuah cahaya menyambutnya. Menerobos masuk ke kornea matanya, hingga menyilaukan dan membuat memicingkan mata.
Untuk sesaat Ivana berusaha menyesuaikan cahaya itu. Saat sudah bisa menyesuaikan cahaya itu, dia kembali membuka matanya. Hal pertama yang dilihatnya adalah serpihan kaca yang menancap di lengannya. Darah segar yang mengalir dari celah-celah kaca yang menancap di lengannya, terlihat begitu banyak sekali.
Apa aku sedang bermimpi?
Ivana merasa heran apakah dirinya sedang bermimpi? Karena tidak mungkin dia mendapatkan hal aneh ini dalam kehidupan nyata. Ivana ingat betul jika tempatnya berada di tempat tidur, bukan di dalam mobil.
Rasa perih dan pusing yang dirasakannya terasa begitu nyata sekali. Hingga Ivana tidak yakin jika dirinya sedang berada dalam alam mimpi.
Di dalam kebingungan itu, Ivana berusaha untuk menegakkan tubuhnya. Sayangnya baru saja dia mendapati tubuhnya bergerak sedikit, rasa sesak begitu terasa sekali. Dadanya seolah terimpit dan membuatnya kesulitan bernapas.
Dalam situasi ini, Ivana benar-benar dibuat bingung. Mimpi macam apa yang dialaminya hingga begitu terasa nyata sekali. Rasa sakitnya begitu terasa menyiksa sekali.
“Acchh ....” Ivana menahan kepalanya yang sakit, tangannya yang perih, serta dadanya yang sesak. Sungguh rasa sakit itu berkumpul menjadi satu hingga membuat Ivana merasa begitu tersiksa sekali. Jika tahu mimpi buruk seperti ini sehabis membaca novel, dia lebih memilih langsung tidur saja tadi.
Ivana terus meringis kesakitan. Saat bisa menegakkan tubuhnya, dia segera menyandarkan tubuhnya ke punggung kursi. Napasnya memburu. Berusaha untuk memasukkan oksigen sebanyak mungkin ke dalam paru-parunya. Tak mau mati konyol karena kehabisan napas.
Ivana mencoba membuka sedikit matanya. Dilihatnya kaca mobil yang pecah dan berlubang tepat di depannya. Ivana yakin serpihan kaca itulah yang menancap di lengan tangannya. Membuat tangannya berdarah-darah dan terasa perih.
Ivana berusaha menyadarkan tubuhnya. Dia benar-benar ingin tahu di mana sebenarnya dirinya berada.
Sambil dengan napas yang tersengal-sengal, Ivana kembali membuka matanya sedikit. Melihat apa yang ada di sekitarnya itu. Saat matanya terbuka, dia melihat sebuah pertokoan bertingkat. Namun, yang aneh adalah bangunan itu memiliki arsitektur bergaya Eropa.
Melihat hal itu tentu saja dia merasa sangat bingung. Di kota tempat tinggal Ivana tidak ada bangunan seperti itu. Di negaranya-Singapura hanya ada gedung-gedung bertingkat. Tidak ada bangunan bergaya Eropa seperti itu. Ivana benar-benar tidak mengerti dengan situasi ini. Di mana sebenarnya dirinya berada?
Ivana yang tak kuasa menahan sakit perlahan memejamkan matanya kembali. Dia berusaha keras untuk menahan rasa sakit yang terus menyiksanya itu. Sungguh dia tidak suka berada dalam situasi seperti ini.
Suara pintu terdengar dibuka paksa. Beberapa orang di luar berusaha untuk membukanya. Namun, karena terkunci dari dalam tentu saja tidak bisa dibuka.
“Nona ... Nona. Apa kamu masih sadar?” Seseorang di luar sana terdengar bertanya.
Ivana sudah tak punya tenaga menjawab. Sakit kepala yang dirasakannya membuat matanya semakin terasa berat.
“Lewat kaca depan.” Tampak seseorang berusaha untuk memecah kaca depan semakin lebar. Tangannya segera masuk dan berusaha untuk membuka pintu mobil. Dengan segera dia membuka pintu mobil. Tangannya menapuk-nepuk pipi Ivana.
“Nona ... Nona.” Dia kembali memanggil-manggil Ivana.
Ivana merasakan jelas tangan itu adalah tangan seorang pria yang menyentuh pipinya. Pria itu tampak berusaha menyadarkannya. Namun, Ivana terlalu lemah untuk menjawab.
Pria itu melepaskan sabuk pengaman yang dipakai oleh Ivana. Dia kemudian mengecek keadaan Ivana. Napas Ivana yang masih terasa membuat pria itu menyadari jika Ivana masih hidup.
Suara sirene ambulans yang terdengar menandakan jika para tenaga medis itu sudah datang. Jadi pria itu memilih menunggu tenaga medis untuk segera menangani.
Tak hanya suara ambulans yang terdengar, sirene polisi pun juga terdengar. Ambulans dan polisi datang bersama ke lokasi kecelakaan tersebut.
Para tenaga medis yang turun dari ambulans langsung memindahkan Ivana ke brankar. Mereka segera melakukan pertolongan pertama untuk Ivana. Tak mau sampai Ivana mati.
Ivana yang merasakan tenaga medis mulai menanganinya hanya bisa pasrah. Tubuhnya tidak bisa menolak sama sekali.
“Korban atas nama Irena Cherish Travis, usia dua puluh tahun.” Seorang petugas kepolisian mendapati data diri korban kecelakaan itu.
Samar-samar Ivana mendengar suara itu di telinganya. Hal itu membuat dia merasa begitu terkejut. Dia hafal betul jika nama itu adalah tokoh novel yang dibacanya dengan judul “Pewaris Yang Tertindas”. Novel itu diberikan temannya padanya dua hari lalu. Awalnya, Ivana tidak mau membacanya mengingat jika dia tidak suka drama wanita-wanita lemah. Karena dirinya adalah wanita yang berani. Namun, malam itu, dia tidak bisa tidur. Buku novel itu seolah memanggilnya untuk dibaca. Hingga akhirnya dia membacanya.
Ivana awalnya hanya membaca bab awal saja. Sayangnya, rasa ingin tahunya akhir dari cerita itu membuatnya melanjutkan membaca. Dia begitu penasaran dengan akhir tokoh utama. Apalagi di awal, tokoh utama ditampilkan dengan disikapnya yang lemah.
Kini Ivana benar-benar tidak mengerti dengan situasi ini. Dia berada dalam kebingungan. Bagaimana bisa dirinya adalah Irena-tokoh utama wanita dalam novel, padahal dirinya adalah Ivana Rownie. Seorang CEO sebuah perusahaan elektronik terkenal di Singapura.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Aidah Djafar
mampir Thor🙏
2023-07-27
0
Asma Susanty
baru dapat notifnya dari my baby ceo ,penasaran jadi mampir ,semoga ceritanya sebagus cerita2 myafa yg lain ..
2023-05-10
0
ce_lira
wowww
2022-10-15
0